Anda di halaman 1dari 39

Gangren Pedis Sinistra e.

c
DM tipe 2 Uncontrol
Oleh :
Didik Agus Prawira, S.Ked
Pembimbing :
Prof. dr. H. Eddy Mart Salim, Sp.PD, KAI

PENDAHULUAN
DM

Diabetes melitus (DM) dapat diartikan sebagai


suatu penyakit tidak menular yang ditandai dengan
peningkatan konsentrasi kadar gula darah yang
disertai ketidaknormalan metabolisme karbohidrat,
protein, lemak serta adanya komplikasi
makrovaskular dan mikrovaskular.
Prevalensi diabetes melitus di dunia mengalami
peningkatan yang cukup besar. Data statistik
organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2000
menunjukkan jumlah penderita diabetes di dunia
sekitar 171 juta dan diprediksikan akan mencapai
366 juta jiwa tahun 2030.

PENDAHULUAN
Di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000
diperkirakan menjadi 21,3 juta pada tahun 2030.3
Indonesia merupakan urutan keenam di dunia
sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes
terbanyak setelah India, Cina, Uni Soviet, Jepang,
Brazil.

Diabetes juga menyebabkan amputasi paling sering di luar


kecelakaan. Setiap 19 menit ada satu orang di dunia yang
diamputasi kakinya. Penyakit jantung dan kerusakan
pembuluh darah menjadi 2-4 kali lipat lebih besar akibat
diabetes, setiap 19 menit ada satu orang di dunia yang terkena
stroke akibat komplikasi diabetes, dan setiap 90 menit juga
ada satu orang di dunia yang harus cuci darah akibat
komplikasi diabetes.

LAPORAN KASUS
Ananmnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan
alloanamnesis dengan istri pasien pada tanggal 27
Febuari 2014 pukul 17.00 WIB berlokasi di Bangsal
Penyakit Dalam kelas IIIA4 RS Muhammadiyah
Palembang

Identitas
Nama
:
No. rekam medik :
Tanggal MRS
:
Jenis Kelamin
:
Umur
:
Alamat
:
13 ilir Palembang.
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Agama

Tn. R
24 43 05
27 Febuari 2014, pukul 13.30 WIB
Laki-laki
56 tahun
Lr. Masawa Tengah Rt 7 No 313 Kel.
SD
petani
Islam

Keluhan Utama
Penderita mengeluh luka pada kaki kiri sejak 13 hari SMRS

RPP
2 tahun SMRS , sering BAK
pada malam hari (+), mudah
merasa lapar (+), mudah haus
(+)

13 hari SMRS. Luka pada kaki kiri yang


tidak sembuh sembuh (+). Awalnya
luka kecil dan semakin hari semakin
membesar. Pasien juga mengeluh luka
tersebut berwarna hitam menjalar
keatas dan tidak terasa sakit

1 tahun SMRS, kki terasa kebas /


mati rasa (+), malam hari kaki
terasa ditusuk-tusuk

RPD
Riwayat penyakit hipertensi
: disangkal
Riwayat penyakit diabetes melitus
: ada sejak 2 tahun yg lalu
Riwayat penyakit ginjal
: disangkal
Riwayat penyakit paru
: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit hipertensi
: disangkal
Riwayat penyakit diabetes melitus
: disangkal
Riwayat penyakit jantung
: disangkal
Riwayat penyakit ginjal
: disangkal
Riwayat penyakit paru
: disangkal

Kebiasaan
Riwayat merokok (+) sejak 36 tahun yang lalu, 1 bungkus sehari
rokok filter
Riwayat minum alkohol (-)
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan terlarang (-)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit sedang
- Kesadaran
: compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi
: 81x/ menit
- Respiration rate : 21x/ menit
- Temperature : 37,0 C
- Berat Badan : 48 kg
- Tinggi Badan : 165 cm
RBW : TB 100 10% = 165-100- 10% = 65-6,5 =59,5
Gizi : BB / RBW = 80, 1 % ( underweight)

Keadaan Spesifik
Pemeriksaan Kepala:
Bentuk kepala
: Normocepali
Rambut
: Hitam keputihan tidak mudah di cabut
Muka
: Pucat (-)
Pemeriksaan Mata:
Konjungtiva : pucat (-/-)
Sklera
: ikterik (-/-)
Pupil
: refleks cahaya (+/+), isokor.

Pemeriksaan Telinga : nyeri tekan (-/-), gangguan


pendengaran (-)
Pemeriksaan Hidung : Nafas cuping hidung (-/-)
Pemeriksaan Mulut + tengorokan:
Bibir sianosis (-) , lidah kotor (-), tonsil T1/T1, hiperemis
(-), caries gigi (-)
Pemeriksaan Leher :
Inspeksi : Simetris, tidak terlihat benjolan
Palpasi
: pembesaran Tiroid (-). Pembesaran KGB (-),
JVP : 5-2 cm
Kulit: Hipergigmentasi (-), ikterik (-), petikhie (-), sianosis
(-), pucat pada telapak tangan dan kaki (-), turgor
normal.

Pemeriksaan Thorax
PARU Depan
Inspeksi
: statis: kanan sama dengan kiri, dinamis: tidak ada
yang teringgal, sela iga melebar (-), retraksi intercostae (-)
Palpasi
: Stem fremitus kanan sama dengan kiri, nyeri tekan
sela iga (-)
Perkusi
: Sonor pada kedua lapang paru kanan kiri, batas paru
hepar ICS VI.
Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, ronki (-/-), wheezing (-/-)

PARU Belakang
Inspeksi : Statis: kanan sama dengan kiri, dinamis: tidak ada
yang teringgal.
Palpasi
: Stem fremitus kanan sama dengan kiri, nyeri tekan
sela iga (-)
Perkusi
: Sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, ronki kasar (-), wheezing
(-/-)

Cor :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas atas ICS II linea prasternalis dextra
batas kanan linea parasternalis dextra
batas kiri ICS V lateral linea midklavikula sinistra
Auskultasi : HR 82 x/menit, s I dan II (+) N, reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : cekung, scar (-), venektasi (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : lemas, NT (-), hepar-lien tidak teraba, nyeri ketok CVA (-), nyeri
tekan suprapubik (-)
Perkusi : timpani (+), undulasi (-)

Ekstremitas atas : pucat (-), palmar eritem (-),


nyeri otot dan sendi (-), gerakan ke segala arah,
kekuatan (+) 5, jari tabuh (-), eutoni, tremor (-),
edema (-).

Ekstremitas bawah : pucat (-), palmar eritem (-), nyeri


otot dan sendi (-), gerakan ke segala arah, kekuatan (+)
5, jari tabuh (-), eutoni, tremor (-), edema (-).
Tampak gangren pada digiti 4 pedis sinistra ukuran 4 x
3 cm, nyeri(-), pus(+), warna hitam dan kemerahan dan
pada digiti 1 pedis sinistra ukuran 1 x 0,5 cm nyeri(-),
pus(+), warna hitam dan kemerahan. Ankle brachial
pressure indeks (ABI) = tekanan sistolik a. Dorsal pedis /
tekanan sistolik a. Brakialis = 130/120 = 1,08 (normal).

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Laboratorium 27 Febuari 2014
Hematologi :
Hb : 12,4 g/dl
(13,2-17,3 g/dl)
Leukosit : 8.900
(4000-11000/cmm)
LED : 97
(< 10 mm/jam)
Difft Count : 1/0/0/65/26/8
(1-2/0-1/3-5,54-62/25-33/37)
Faal Ginjal :
Ureum : 21
(10 50 mg/dl)
Kreatinin : 0,6
(0,6 1,2 mg/dl)

Karbohidrat
BSS : 329

(60 120 mg/dl)

Lemak
Cholesterol : 147
HDL : 35
LDL : 96
Trigliserida : 84

(125-250 mg/dl)
(35-55 mg/dl)
(<150 mg/dl)
(72-172 mg/dl)

RESUME
sejak 13 hari SMRS, pasien mengeluh luka pada kaki
kiri. Luka yang dialami diawali terkena duri sawit. Awalnya
luka kecil dan semakin hari semakin membesar. Pasien
juga mengeluh luka tersebut berwarna hitam menjalar
keatas dan tidak terasa sakit

Pasien mengeluh kaki terasa kebas semenjak terkena


DM. pasien juga mengeluh pada malam hari kakinya
terasa kram seperti ditusuk- tusuk. Selain itu pasien juga
mengeluh sering BAK pada malam hari sehingga sering
terbangun saat tidur. Pasien juga mengeluh sering
merasa haus dan mudah lapar sehingga sering
mengemil tetapi berat badan dirasakan menurun.
Riwayat kencing manis (+) sejak 2 tahun yang lalu

Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit


sedang dan kesadaran compos mentis. Tekanan darah
120/80 mmHg, Heart rate: 81x/menit, Respiration rate:
21x/menit dan temperature: 37,0 o C

Dari pemeriksaan khusus, Ekstremitas : Tampak


gangren pada digiti 4 pedis sinistra ukuran 4 x 3 cm,
nyeri(-), pus(+), warna hitam dan kemerahan dan pada
digiti 1 pedis sinistra ukuran 1 x 0,5 cm nyeri(-), pus(+),
warna hitam dan kemerahan.
Dari pemeriksaan laboratorium darah lengkap ; Hb : 12,4
g/dl, Leukosit : 8.900/cmm, LED : 9 mm/jam, Difft
Count : 1/0/0/65/26/8, Ureum : 21 mg/dl, Kreatinin : 0,6
mg/dl, BSS : 329 mg/dl.

Diagnosis kerja
Gangren dorsal pedis sinistra e.c DM tipe 2
uncontrol

Penatalaksanaan
Diet DM kalori 2340 kal
Injeksi Ceftriaxone 2 x 1 gr
Injeksi Nevorapid 3 x 8 iu subkutan
Aspilet 1 x 80 mg oral
B1 B6 B16 3 x 1 tab
Nacl 500 cc + gentamisin 2 ampul untuk perawatan
gangrene
Poto rontgen pedis sinistra
Periksa HBa1c, BSN, BSPP, urine rutin
Konsul dokter bedah rencana debridement

Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : bonam

Analisis Kasus
Diabetes adalah suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang disebabkan oleh
kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduaduanya. ADA pada tahun 1997 telah membagi DM
berdasarkan etiologinya menjadi empat bagian, yaitu DM
tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain-lain (misalnya; MODY,DM
yang disebabkan karena obat, infeksi, dll), dan DM
gestasional.

. DM tipe 2 merupakan DM yang disebabkan karena


adanya defek pada sekresi insulin, resistensi insulin di
jaringan perifer, dan gangguan regulasi produksi glukosa
oleh hepar

ANALISIS KASUS
Diagnosis
DM tipe 2

Frekuensi urine yang meningkat / sering


BAK (Polyuria), Sering atau cepat merasa
haus/dahaga (Polydipsia), Lapar yang
berlebihan
atau
makan
banyak
(Polyphagia),
Frekwensi
urine
meningkat/kencing terus (Glycosuria)

Kehilangan berat badan yang tidak jelas


sebabnya, Kesemutan/mati rasa pada ujung
syaraf ditelapak tangan & kaki, Cepat lelah dan
lemah setiap waktu, Mengalami rabun
penglihatan
secara
tiba-tiba,
Apabila
luka/tergores
(korengan)
lambat
penyembuhannya,.

Mudah terkena infeksi terutama pada kulit


Diabetes sering terdeteksi pada pasien yang
telah terkena komplikasi dari diabetes seperti
serangan
jantung,
stroke,
neuropathy,
penyembuhan luka yang lambat atau ulkus,
melahirkan bayi makrosomia

BSN (gula darah puasa) > 126 mg/dL


(7.0 mmol/l), gula darah sewaktu >
200 mg/dL
(11.1 mmol/l),
glukosa
plasma diatas 200 mg/dL

Pada kasus ini pasien mengeluh luka pada kaki kiri sejak
13 hari SMRS yang tidak sembuh-sembuh. Awalnya luka
kecil dan semakin hari semakin membesar. Pasien juga
mengeluh luka tersebut berwarna hitam menjalar keatas
dan tidak terasa sakit. Pasien mengeluh kaki terasa
kebas, pada malam hari kakinya terasa kram seperti
ditusuk- tusuk.

sering BAK pada malam hari, sering merasa haus dan


mudah lapar tetapi berat badan dirasakan menurun. Dan
dari pemeriksaan khusus, Tampak gangren pada digiti 4
pedis sinistra ukuran 4 x 3 cm, nyeri(-), pus(+), warna
hitam dan kemerahan dan pada digiti 1 pedis sinistra
ukuran 1 x 0,5 cm nyeri(-), pus(+), warna hitam dan
kemerahan. Ankle brachial pressure indeks (ABI) =
tekanan sistolik a. Dorsal pedis / tekanan sistolik a.
Brakialis = 130/120 = 1,08 (normal). BSS : 329 mg/dl.

pengelolaan gangrene diabetik meliputi Regulasi DM :


diet gangren dan insulin, Pengelolaan neuropati: dengan
Vitamin B1, B6, B12, dapat juga dicoba alpha lipoic acid
&
gamma linoleic, Pengelolaan vaskulopati: dapat
diberikan salah satu atau kombinasi Pentoksifilin 2 x400
mg, Clopidogrel 1x 75 mg atau ASA 100 mg sesudah
makan

Antibiotik : dapat diberikan kombinasi amoksisilinklavulanat atau quinolon serta metronidazol jika dicurigai
terdapat infeksi anaerob, Pengelolan penyakit penyerta
terkait DM seperti Hipertensi, dislipidemia, hipoalbumin,
hiperfibrinogen dan hiperurisemia.Selain itu diperlukan
terapi bedah yang meliputi eksisi, drainase pus dan
debridemant sehingga mempercepat penyembuhan
luka.

Pada kasus ini mendapatkan terapi berupa Diet DM


kalori 2340 kal, antibiotic spectrum luas yaitu Ceftriaxone
2 x 1 gr untuk mencegah infeksi, Nevorapid 3 x 8 iu
subkutan pemberian insulin untuk menurunkan kadar
gula darahnya,

Aspilet 1 x 80 mg oral untuk menyencerkan darah


sehingga daerah yang gangrene aliran darahnya bisa
lebih lancar , B1 B6 B16 3 x 1 tablet untuk nutrisi sarafsaraf tepi yang telah terkana neuropati, Nacl 500 cc +
gentamisin 2 ampul untuk perawatan gangren

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai