Anda di halaman 1dari 22

dr. Rita Agustina, M.

Kes.

Cabang kedokteran komunitas yang memberikan

perhatian khusus kepada komunitas pekerja atau


kedokteran kerja.
Kedokteran okupasi melakukan intervensi kesehatan
yang ditujukan kepada para pekerja dan lingkungan
kerjanya, yang bersifat pencegahan primer (health
promotion, specific protection), sekunder (early
detection), dan tersier (disability limitation,
rehabilitation, prevention of premature death).
Kedokteran okupasi atau kedokteran kerja juga
dikenal dengan nama hiperkes medis.

Dokter okupasi melakukan upaya menurunkan

risiko, mencegah terjadinya penyakit dan


cedera akibat kerja, dengan menerapkan ;
- ventilasi setempat
- penggunaan peralatan protektif perorangan
- perubahan cara bekerja
- dan vaksinasi.
Dokter okupasi melakukan surveilans
kesehatan melalui skrining/ pemeriksaan
kesehatan secara berkala

BATASAN
Penyakit yang disebabkan oleh:

pekerjaan
proses kerja
alat kerja
lingkungan kerja
bahan kerja
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja

TUJUAN
Tujuan:

1. Dasar terapi
2. Membatasi kecacatan & mencegah
kematian
3. Melindungi pekerja lain
4. Memenuhi hak pekerja

Diagnosisi PAK Berkontribusi terhadap:

1. Pengendalian pajanan
2. Identifikasi pajanan baru secara dini
3. Asuhan medis dan upaya rehabilitasi
pekerja yang sakit dan/atau cedera
4. Pencegahan terulang/makin berat kejadian
penyakit/kecelakaan
5. Perlindungan pekerja lain
6. Pemenuhan hak kompensasi pekerja
7. Identifikasi ada hub baru pajanan vs
penyakit

PENYEBAB
1. Gol. Fisik
suara: tuli
radiasi:
rontgen: penyakit darah. Kelainan kulit
infra merah: katarak
ultraviolet: konjungtivitis fotoelektrik
suhu:
panas: heat stroke, heat cramps
dingin: frostbite
tekanan udara: tinggi (caisson disease)
cahaya: silau, asthenopia, myopia

2. Golongan kimia
debu: silikosis, pneumoconosis, asbestosis
uap: metal fume fever, dermatitis
gas: H2S, CO
larutan: dermatitis
awan/kabut: insektisida, racun jamur
3. Golongan biologis
anthrax
brucella (kulit), dll
4. Golongan fisiologis (ergonomi)
konstruksi mesin / tata letak / tata ruang
sikap badan, dll
5. Golongan mental psikologis
monotoni
hubungan kerja (stress psikis), organisasi, dll

IDENTIFIKASI PENYAKIT AKIBAT


KERJA
1. Pendekatan epidemiologis (komunitas)

Untuk identifikasi hubungan kausal antara


pajanan dan penyakit: Kekuatan asosiasi,
konsistensi, spesifisitas, hubungan waktu,
hubungan dosis
2. Pendekatan klinis (individu)
Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja:
diagnosis klinis, pajanan yang dialami, hubungan
pajanan dengan penyakit, pajanan yang dialami
cukup besar, peranan faktor individu, faktor lain
di luar pekerjaan, diagnosis PAK atau bukan PAK

DIAGNOSIS

1. Klinis
2. Laboratorium & pemeriksaan penunjang
3. Data lingkungan kerja & analisis riwayat pekerjaan

Tujuh langkah diagnosis penyakit akibat kerja


1. Tentukan diagnosis klinis
2. Tentukan pajanan yang dialami
3. Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tersebut?
4. Apa jumlah pajanan cukup besar
5. Apa ada faktor-faktor individu yang berpengaruh
6. Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan
7. Penyakit akibat kerja, atau penyakit bukan akibat
kerja:
a. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau
penyakit akibat kerja
b. Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan

Dasar membuat diagnosis penyakit akibat

hubungan kerja
Membedakan:
- Pajanan ditempat kerja menyebabkan
penyakit
Pajanan ditempat kerja merupakan salah
satu penyebab bermakna bersama dengan
faktor risiko lain
Pajanan ditempat kerja memperberat
penyakit yang sudah diderita sebelumnya

ANAMNESIS PAJANAN
*
*
*
*
*

deskripsi pekerjaan secara kronologis


periode waktu kerja masing-masing
apa yang diproduksi
bahan yang digunakan
cara bekerja

Apa ada hubungan pajanan dengan penyakit

Lakukan identifikasi pajanan


Evidence based: pajanan-penyakit
Bila tidak ada: pengalaman -> penelitian awal
Jumlah pajanan cukup?

Perlu mengetahui patofis penyakit & bukti


epid
Dapat dengan pengamatan kualitatif ->
cara kerja, proses kerja, bagaimana
lingkungan kerja
Masa kerja
Pemakaian alat pelindung sesuai/tepat?

LANGKAH LANGKAH
MEDIS
1. Anamnesis riwayat penyakit dan riwayat
pekerjaan
a. Riwayat penyakit sekarang deskrispsikan
keluhan dengan perjalanan penyakit
b. Riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat pekerjaan:
faktor di tempat kerja
riwayat penyakit dan gejala
riwayat pekerjaan dari dulu sampai saat ini
(jenis kerja, waktu, lama, hasil produksi, bahan
yang dipakai, dll)

Anamnesis pekerjaan

Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis


Waktu
Lamanya bekerja per hari dan masa kerja
Apa yang diproduksi
Bahan apa yang digunakan
Jumlah pajanan (kuantitatif)
Alat pelindung diri yang digunakan
Hubungan gejala dengan waktu kerja
Pengaruh terhadap pekerjaan lain
Menurut pekerja apa keluhan ada hubungan
dengan pekerjaan

2. Pemeriksaan klinis
3. Pemeriksaan lab (darah urin, faeses)
4. Pemeriksaan rontgen untuk paru-paru
5. Pemeriksaan tempat kerja
faktor penyebab
hasil pengukuran
6. Diagnosis kerja & diagnosis differensial
7. Diagnosis okupasi: Ada hubungan diagnosis
kerja dengan pekerjaan/proses
kerja/lingkungan kerja

PENATALAKSANAAN
A. Terapi medikamentosa:
Terhadap kasual (bila mungkin)
Pada umumnya irreversibel, sehingga terapi
sering kali hanya secara simptomatis saja
contoh: silikosis (irreversibel), terapi hanya
mengatasi sesak nafas, nyeri dada
Prinsip: lebih baik mencegah PAK/PAHK
B. Terapi okupasi:
Pindah ke bagian yang tidak terpapar
Lakukan cara kerja yang sesuai dengan
kemampuan fisik

PRINSIP PENCEGAHAN
Pencegahan awal (primer)

penyuluhan
perilaku K3 yang baik
olahraga
Pencegahan setempat (sekunder)
pengendalian melalui undang-undang
pengendalian melalui administrasi/organisasi
pengendalian secara teknis (substitusi, ventilasi,
isolasi, ventilasi, alat pelindung diri)
Pencegahan dini (tertier)
pemeriksaan kesehatan berkala
Penatalaksanaan kasus -> cepat dan tepat
Upaya rehabilitasi

Pengelolaan penyakit akibat kerja: deteksi


dini PAK, pemeriksaan kesehatan awal,
pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan
kesehatan khusus
Pelayanan kesehatan: Promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif
Penilaian potential hazard di tempat kerja
Pengendalian lingkungan kerja
Surveilans PAK

Anda mungkin juga menyukai