Obat Obat Yang Digunakan Pada Kemoterapi Tuberkulosis
Obat Obat Yang Digunakan Pada Kemoterapi Tuberkulosis
kemoterapi Tuberkulosis
Didaerah
-isoniazid
-pirazinamida
- etambutol atau
-Streptomisin sampai
uji kepekaan selesai.
Obat
NYDRAZID)(INH)
Dianggap sebagai obat utama untuk
kemoterapi tuberkulosis.serta semua pasien
dengan penyakit disebabkan galur basil
tuberkulosis yang peka isoniazid jika mereka
dapat meneloransinya.
Pengobatan
MEKANISME
KERJA:
Takayama dan kawan kawan pertama
menyatakan kerja utama isoniazid adalah
menghambat biosintesa asam mikolat yaitu
unsur penting pada dinding sel mikobakteri.
Penggunaan
Terapi:
Paling penting digunakan untuk pengobatan
tuberkulosis
Efek toksik dapat ditekan dengan pemberian
piridoksin,dan pemantaun pasien,walaupun
digunakan tersendiri pada propilaktik, tetapi
untuk terapi obat harus digunakan bersama
dengan obat lain.
RIFAMISIN:
(rifampin;rifabutin)adalah
suatu kelompok
AB makrosiklik komplek dengan struktur
serupa,dihasilkan Streptomyces meditrranei
Rifampin (RIfadin;Rimactane) adalh sintetis
darigol rifamisin yaitu rifamisin B
Aktivitas
anti bakteri:
Rifampin menghamabt pertumbuhan
sebagian besar bakteri gram positif, dan
banyak mikroorganisme gram antara lain
E.coli Pseudomonas,proteus indol positif dan
negatif dan Klebsiella,S aureus,Nisseria
meningitis,H influenza.MIC 0,1 0,8 ug /ml
Waktu
Penggunaan Terapi:
Ada sediaan tunggal dan kombinasi dosis tetap dengan
isoniazid (150 mg isoniazid;300 mg Rifampin(RIFAMATE) atau
dengan isoniazid dengan pirazinamid(50 mg iosniazid;120 mg
Rifampin; dan300 mg pirazinamid)(RIFATER)
Rifampin dan Isonioazid kombinasi paling efektif untuk
tuberkulosis.
Dosis dewasa Rifampin 600 mg 1x sehari,1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah makan.
Anak anak 10 mg / kgbb dosis harian.> dari dosis ini dapat
menyebabkan hepatotoksik pada anak anak.
EFEK MERUGIKAN:
Umumnya ditoleransi dengan baik. Efek merugikan
al; ruam
demam
mual,muntah
hepatitis,bahkan kematian bila
mendapat hepatotoksik lain,atau pada pasien
menderita penyakit hati kronik.sebab ikterus pada
peminum alkohol atau manula.
Seperti:digitoksin,,kuinidin,disopiramida,kate
konazol,propranolol metoprolol,klofibrat
verapmil,metadon,siklosporin dll.
Kemampuan Rifampin untuk meningkatkan
katabolisme berbagai steroid mengakibatkan
penurunan efektivitas kontrasepsi oral.
ETAMBUTOL
Absropsi,Distribusi,dan
ekskresi:
75-80% dosi obatdiserap dari sluran
pencernaan.Dosis tunggal 25 mg/kg bb
menghasilkan konsentrasi plasma 2-5 ug /ml
pada waktu2-4 jam.3/4 dosis akan
diekskresikan dalam bentuk utuh,15%
diekskresikan dalam bentuk 2 metabolit satu
aldehid,danasamdikarboksilat.
Ekskresi melalui tubulus,juga glomerulus.
Penggunaan Terapi:
Etambutol (Myambutol) berhasilsebagai terapi
tubekulosis bila dikombinasi bersama
isoniazid,karena efek toksis rendah dapat diterima
dengan baik sehingga dapat sebagai pengganti
asam aminosalisilat.
Sediaan oral.dosis dewasa 15 /kg bb 1x sehari. Atau
lebih disukai terapi dengan dosis 25 mg /kgbb /hari
selama 60 hari pertama dan kemudian menurunkan
dosis menjadi 15mg/kgbb/hari pada pasien yang
sudah pernah menerima terapi
Etambutol
Efek Merugikan:
1 neuritis optik mengakibatkan penurunan ketajaman
penglihatan dan hilangnay kemampuan
membedakan warna merah dan hijau. Intensitas
berhubungan dengan lama pemakian obat dapat
unilateral atau bilateral.jadi uji kemampuna ini perlu
sebelum memulai terapi dan dilakuikan secar
berkala..kesembuhan bila obat dihentikan,
Dapat
STREPTOMISIN
Pada
Namun
AKTIVITAS
ANTI BAKTERI:
Streptomisin bersifat bakterisida untuk basil
tubekulosa dengan konsentrasi 0,4 ug/ml
dapat menghambat
pertumbuhan.Kebanyakan galur M
tuberkulosis peka terhadap 10 ug/ml,juga
M.kansasii juga peka,tetapi mikobakteri
nontubekulosis lainnya kadang kadang saja
rentan.
Adanya
RESISTENSI
BAKTERI:
Populasi besar semua galur basil
tuberkulosis sangat resiten terhadap
Streptomisin karena telah bermutasi.Pada
umumnya semakin lama terapi dilanjutkan
semakin besar insiden resistensi terhadap
Streptomisin.
PENGGUNAAN
TERAPEUTIK:
Karena sudah tersedia obat lain yang efektif
pemakian Streptomisin untuk pengobatan
tuberkulosis paru sangat berkurang.Banyak
terapi diberikan dalam bentuk kombinasi 4
jenis obat. Yang salah satunya Streptomisin
untuk pengobatan bentuk tuberkulosis
paling berbahaya,seperti penyakit yang
menyebar atau meningitis.
Dosis
EFEK MERUGIKAN:
1.Ototoksisitas,berupa kehilangan pendengaran
terhadap frekunsi tinggi,tinitus, dan gangguan
vestibuler
2.Nefrotoksisitas oleh sebab itu fungsi ginjal perlu
dipantau secara periodik
3.Kemerahan pada
kulit,dermatitis,syokanfilaktik,neutropenia,agranulosit
osis,anemia aplastik,dantrmbositopenia.
Ototoksisitas dan nefrotoksisitas lebih sering terjadi.
PIRAZINAMID
( PZA)
Analog pirazinsintesis dari nikotinamid.
AKTIVITAS
ANTI BAKTERI:
Pirazinamid menunjukan aktivitas
baketrisida,
Resitensi berkembang dengan cepat apabila
dipakai sebagai obat tunggal
Absropsi,Distribusi,dan
Ekskresi:
Absropsi baikdisluran gastrointestinal dan
didistribusikan keseluruh tubuh.
Pemberian oral500 mg menghasilkan
konsentrasi plasma sekitar 9 12 ug/ml.
pada 2 jam dan7 ug /ml pada 8 jam.
Waktu paruh plasma pada pasien yang
fungsi ginjal normal adalah 9-10 jam.
PENGGUNAAN
TERAPEUTIK:
Menjadi komponen penting dalam terapi
tuberkulosis multi obat,jangka pendek ( 6
bulan),tersedia untuk oral, dalam
bentukmtablet.
Dosi harian: Dewasa 15 -30 mg /kg sebagai
dosis tunggal.Maksimum2g /hari tidak
tergantung bobot badan,
Anak
EFEK MERUGIKAN:
Yang paling berbahaya adalah cedra hati
Jika dosis 40 -50 mg/kg bb secara oral,tanda tanda
dan gejala penyakit hati akan timbul padasekitar
15% pasien.disetai ikterus, dan kematian akibat
nekrosis hati pada beberapa kasus yang langka.
Gejal abnormal paling awala;peningkatan alanin,dan
aspartat amino transferase dalam plasma
Regimen
Pirazinamid
Efek
mereugikan lainnya
:atralgia,anoreksia,mual ,muntah
disuria,lesu,dan demam..
Untuk wanita hamil pemakaian ini masih
diragukan mungkin bisa mendapatkan efek
teratogen.
Etionamida
Aktivitas
antibakteri:
Multipikasi M tuberkulosis ditekaan oleh
etionamid berkisar antara 0,6 2,5
ug/ml.Resistens cepat berkembang
Etionamida sangat efektif pada pengobatan
tbc pada hewan sebagai eksperimenal.
ABSROPSI>DISTRIBUSI,dan
EKSKRESI:
Secara oral, etionamid sebanyak 1 g
menghasilkan konsentrasi puncak dalam
plasma sekitar 20 ug/ml.waktu paruh 2
jam.Lebih dari separoh paseie tudak
menoleransi pemberian obat dosis tunggal
yang lebih besar dari 500 mg karena akan
timbul gangguan gastrointestinal,
Etionamida
PENGGUNAAN TERAPI:
Etionamida merupakan obat sekunder hanya
digunakan bersama sama obat lain,jika terapi
dengan obat primer tidak efektif atau merupakan
kontra indikasi.
Digunakan hanya secara oral,
Dosis dewasa 250 mg 2 x sehari.selanjutnya
dinakan jadi 125mg perhari,setiap 5 hari,sampai
tercapai dosis 15 -20 mg/kg bb/hari
Obat
EFEK MERUGIKAN
Yang
Tanda
ASAM
AMINOSALISILAT
( asam p amino sailiosilat)
Aktivitas Antibakteri:
-bersifat bakteriostatik
-galur M tuberkulosis peka terhadap
kosentrasi 1 ug/ml
AKTIVITAS
Pada
MEKANISME
KERJA:
PAS adalah analog struktur asam para amino
benzoat dan mekanisme kerja tampaknya
sangat mirip dengan Sulfonamida.
Sulfonamida tidak efektif terhadap basil
tbc,dan asam para amino salisilat tidak aktif
terhadap bakteri yang rentan terhadap
sulfonamida.
Absropsi,Distribusi
dan Ekskresi:
Pas diabsrosi dengan mudah di saluran
pencrnaan dengan mudah dari sluran
gastrointstinal.
Dosis oral tunggal sebesar 4 g dengan
kosentrasi plasma sekitar 75 ug/ml
dalamwaktu 1,5 sampai 2
jam.GaramNatriumdiabsropsi lebuh cepat
Didistribusikankeseluruh
tubuh dan
mencapai konsentrasi yangtinggi
dipleura,danjaringan kaseus.
Kadar di CSS rendah mungkin karena
adanya transpor aktif keluar.
Waktu paruh kira kira 1 jam kosentrasi
diplasma dalam waktu 4-5 jam setelah
pemberian dapat diabaikan
80
PENGGUNAAN TERAPEUTIK:
PAS tergolong obat pilihan kedua,
Untuk tbc paru dan tbc lainya signifikansinya sudah
sangat berkurang.
Diberikansecara oral, dengan dosis harian 10 -12
g.karena mengiritasi lambung sebaiknya
diberikansesudah makan,dan dosis harian dibagi
dua sampai empat bagian yang sama besar,anak
anak 250 mg hingga 300 mg/kg bb /4dosis
EFEK
MERUGIKAN:
Terhadap saluran cerna paling
menonjol.seperti anoreksia,mual,nteri
epigastrik,diare,hati hati pada pasien peptik
ulser.Gangguan terhadap pencernaan ini
seringmengganggukepatuhan pasien minum
obat.
-Reaksi
SIKLOSERIN
AB
AKTIVITAS
Kerja:
Dapat menghambat M tbc ,pada konsentrasi
5- 20 ug
Tidak ada resistensi silang antara sikloserin
dan obat tbc lainnya
Bersifat menghambat pertumbuhan M tbc.
Peggunaan terapi:
Sikloserin,baik digunakan untuk pengobatan ulang
jika mikroorganisme resisten terhadap obat lain.
Kalu untuk tbc harus digunakan bersama dengan
obat lain
Tersedia dalam bentuk pemberian oral.
Dosis dewasa 250 500 mg dua kali sehari.
REAKSI
MERUGIKAN:
Sering terjadi reaksi merugikan ini dalam
waktu 2 n\minggu pertama. Terapi
danbiasanya lenyap bila obat dihentikan.
Kanamisin:
suatu amino glikosida,merupakan penghambat sintesa protein
Mikobakterium tbc.dengan mengikat sub unit ribosom 30 S
Dan obat ini bersifat baterisid,kons 10 ug/ml atau kurang dapat
menghambat M tbc.
Obat ini dikontra indikasikan pada penderita gagal ginjal
danwanita hamil.
Pemberian bersama aminoglikosida lain,amfoterisin
B,sisplatin,kolistin dan diuretik kuat sebaiknya dihindari.
Dosis 1 g/hari( 15 mg/kg bb/hari secara parentral 3x seminggu
Untuk orang tua dan bayi perlu penyesuaian dosis.
Kapreomisin
Memiliki
KAPREOMISIN
:
AB polipeptida yang diisolasi dariScapreulus.
Mudah larut di air
Tak berwarna
Mekanisme kerja obat belum diketahui
benar.
Absrobsi
AMIKASIN :
Bersifat Aminoglikosida ,larut dalam air
Mekanisme kerja dan aktivitas anti bakteri sama dengan
Kanamisin dengan volume distribusi ekstra seluler lebih besar
Sama dengan gol Amimnoglikosida lain,obat bersifat :-oto
toksik
- nefrotoksik
Tak baik pada penderita gangguan ginjal
Hindari pemberian bersama asam etakrinat,dan furosemid
karena akan meningkatkan kejadian ototoksik.
Dosis 15 mg/kg bb /hari dibagi tiga dosis ( tak boleh > 1,5
g/hari .
VIOMISIN
;
Berupa polipeptida yang larut air
Konsentrasi hambatan 1- 10 ug/ml dengan
penyuntikan obat 2 g,2x seminggu
Dapat mengalami resitensi silang dengan
Streptomisin,kanamisin dan Kapreomisin
Efek samping paling serius adalah gangguan
ginjal,dan ototoksik.
RIFABUTIN:(
Ansamisin)
Merupakan derivat Rifampin,
Aktivitas obat sangat baik terhadap M aviun
intraseluler dan M fortuitum.
Dosis 0,15 0,5 g/kg bb/hari /secara oral
FLUOROKUINOLON;
Ofloksasin
Obat
STRATEGI
DOTS
(DIRECTLY OBSERVED TREATMENT
SHORT COURSE CHEMOTHERAPY)
Karena masalah TB adalah masalah global
WHO merekomendasikan strategi DOTS
(April 1993) yang terdiri dari 5 komponen.
Kesinambungan
PANDUAN
OAT pada TB
2.Kriteria
Klinik lain
A. dapat ditrima oleh penderita (mis rasa
obat,nyeri suntikan)
B Tolerans
C Efek toksik
D Harga Obat
Regimen
Regimen