Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

Cara-cara pengelasan dan


pemotongan

Oleh :
1. LILIK BUDIANTO
2. AGUNG PUJIYONO

Pengelasan
salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam
induk dan logam pengisi dengan atau tanpa
tekanan dan dengan atau tanpa logam
penambah dan menghasilkan sambungan
yang continue.

Cara-cara pengelasan
Las busur listrik
Pengelasan dengan gas
Pengelasan lainya

Las busur listrik


Las elektroda terbungkus

Kawat ini dibungkus dengan bahan fluks. Biasanya dipakai


arus listrik yang tinggi (10-500 A) dan potensial yang rendah
(10-50). Proses pemindahan logam elektroda terjadi pada saat
ujung elektroda mencair dan membentuk butiran yang
terbawa oleh arus busur listrik yang terjadi. Bila digunakan
arus listrik yang besar maka butiran logam cair yang terbawa
menjadi halus. Sebaliknya bila arusnya kecil maka butirannya
menjadi besar.

Las busur gas

1. Las busur gas adalah cara pengelasan dimana gas dihembuskan


ke daerah las untuk melindungi busur dan logam yang mencair
terhadap atmosfer
2. Gas yang digunakan sebagai pelindung adalah gas helium (He),
gas argon (Ar), gas karbondioksida (CO2) atau campuran dari gasgas tersebut

Las busur tanpa gas

Operasi pengelasan ini sama dengan operasi dalam busur gas.


Dalam hal semiotomatik, kawat las digerakan secara otomatis
sedang alat pembakar digerakkan dengan tangan, sedangkan
dalam hal otomatik penuh kedua-dua nya di gerakan secara
otomatik. Sesuai dengan namanya, pengelasan ini tidak
menggunakan selubung gas apapun juga. Karena itu proses
pengelasan menjadi lebih sederhana

Las busur terendam

Proses pengelasan busur rendam adalah proses pengelasan


busur dimana logam cair dilindungi oleh fluks selama
pengelasan.
Busur listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada
didalam timbunan fluks serbuk sehingga tidak terjadi sinar las
keluar separti biasanya pada Ias listrik lainnya

Pengelasan dengan gas


suatu proses pengelasan seni menyambung dua
logam atau lebih, dimana panas untuk
pengelasan diperoleh dari nyala api hasil
pembakaran bahan bakar gas Oksigen (O2)
dengan gas Asetilin (C2H2).Dalam proses las gas
ini,gas yang digunakan adalah campuran dari
gas Oksigen (O2) dan gas Asetilen ( dari kata
acetylene, dan memilikirumus kimia C2H2).

GasAsetilinini memiliki beberapakelebihan

antara lain, menghasilkan temperature nyala api


lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila
dicampur dengan udara ataupun
Oksigen.Sehingga bagian logam yang langsung
terkena nyala api panas akan mencair dan cairan
itu akan menutupi antara dua bagian logam yang
akan disambung. Ada kalanya sebaiknya
menggunakan bahan tambah atau kawat las.

Las listrik lainnya


Las listrik terak

Proses pengelasan di mana energi panas untuk melelehkan logam


dasar (base metal) dan logam pengisi (filler) berasal dari terak
yang berfungsi sebagai tahanan listrik ketika terak tersebut
dialiri listrik.Pada awal pengelasan fluks dipanasi oleh busur
listrik yang mengenai dasar sambungannya. Kemudian logam
las terbentuk pada arah vertikal sebagai hasil dari campuran
antara bagian sisi dari logam induk dengan logam pengisi cair.
Proses pencampuran ini berlangsung sepanjang alur
sambungan las yang dibatasi oleh plat yang didinginkan
dengan air.

Las listrik gas

Las jenis ini menggunakan sistem kendali yang memanfaatkan


tanaga listrik, kawat dan gas yang dipadu menjadi satu
dengan memanfaatkan sistem kendali untuk mengendalikan
aliran gas dan kawat . Apabila alat pembakar las ditekan dan
kawat mengenai benda kerja, dengan bantuan gas kawat akan
mencair menutup benda kerja yang dilas.

Las resistensi listrik

suatu proses pengelasan yang mana pada


sambungannya dipatri dengan kombinasi tekanan
tertentu selain itu juga dialiri arus listrik dengan
tegangan yang sangat tinggi sampai daerah yang
dilas tersebut menyatu.

Pematrian

cara penyambungan dengan menggunakan logam pengisi atau


logam patri di antara permukaan logam induk yang disambung.
Logam pengisi selalu mempunyai titik cair yang lebih rendah
dari pada logam induk. Ada dua macam logam patri, yaitu
logam lunak dimana logamnya mempunyai titik cair lebih
rendah dari 450C dan logam patri yang mempunyai titik cair
lebih tinggi dari 450C yang disebut logam patri keras.

Las sinar elektron


energi panas didapat dari energi sebuah
elektron yang di tumbukkan pada benda
kerja, elektron yang dipancarkan oleh katoda
ke anoda difokuskan oleh lensa elektrik ke
sistim defleksi. Sistim defleksi meneruskan
sinar elektron yang sudah fokus ke benda
kerja. Sinar yang sudah fokus tersebut
digunakan untuk melakukan pengelasan
benda kerja.

Cara-cara pemotongan
Pemotongan dengan gas

memotong dengan cara memanaskan


logam sampai mendekati titik lumer
(cair)
kemudian
ditekan
dengan
semburan gas pada tekanan tertentu
sehingga logam yang akan mencair
tersebut terbuang sehingga logam
terpotong.

Keuntungan memotong logam dengan gas:


Proses pemotongan cepat, berbagai bentuk dapat dipotong dengan hasil baik.
Proses pemotongan dapat dilaukakan secara otomatis dengan mesin atau secara
manual dengan tangan.
Kerugian memotong logam dengan gas:
Memerlukan alat dan perlengkapan yang khusus, harganya mahal. Pada sisi bekas
pemotongan akan terjadi perubahan struktur yang mengakibatkan perubahan
sifat logam yang dipotong.

Pemotongan busur udara

carapemotongan logam di mana logam


yang akan dipotong dicairkandengan
menggunakan busur listrik yang dihasilkan
olehelektroda karbon. Kemudian cairan
logam tersebut disemburdengan udara
tekan.

Keuntungan, efisiensi yang lebih tinggi jikadibandingkan dengan


pemotongan gas (oksi-asetilen), pemotongan dengan busur udara
akanmenghasilkan daerah pengaruh panas yang lebih sempit
danmempunyai pengaruh yang lebih sedikit terhadap logam induk
biladibandingkan dengan pemotongan gas. Oleh karena itu, maka
dalampengelasan, pemotongan busur udara lebih banyak
digunakan daripada dengan pemotongan gas.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai