Anda di halaman 1dari 20

Laporan kasus

eklampsia Berat dengan oedem pulmo

Identitas

Nama
: Ny Eka Maryanti
Umur
: 33 tahun
TTL
: 10-03-1983
Agama
: Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat
: Berkas
Tanggal masuk:07 juli 2016

Anamnesis
Ny. Eka, 33 tahun, G3P2A0
RPS : Pasien datang ke RSUD Kota
berkisaran pukul 03.15 03.20 WIB dengan
keluhan sesak dan tidak sadar dirumah 3045 menit SMRS.setelah sampai di IGD RSUD
Kota dengan keadaan sulit bernafas (megapmegap),badan biru,berkeringat,lemah(+).
RPD : Riwayat hipertensi (+), DM (-), sakit
jantung (-)

Riwayat Ginekologi : Riwayat Obstetri :


HPHT
:HPL
: 15-07-2016
Usia kehamilan : 38-39 minggu
Riwayat KB
:-

Kesadaran : E1V2M1 Koma


Tekanan darah : 265/160 mmHg
( belum didapati pasti )
Nadi
: 137 x/menit
Suhu
: 36,6 C
Pernafasan: 42 x/Menit

Kepala : DBN
Leher : DBN
Thoraks :
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Perkusi : redup +/+
Auskultasi: Ronki+/+

Abdomen : DBN
Ekstremitas
: superior : tidak ada kelainan
Inferior : edema (-)

TFU: TBJ: Leopold: VT: -

Diagnosis
oedem paru akut + Eclamsia

Planning
Observasi KU dan TTV
Medikamentosa: inj. Furosemid 2 ap
(stok kosong)
ICU
Ventilator
Rencana SC

Kronologis Kejadian :
Pasien datang ke RSUD Kota
berkisaran pukul 03.15 03.20
WIB dengan keluhan sesak dan tidak
sadar dirumah 30-45 menit
SMRS.setelah sampai di IGD RSUD
Kota dengan keadaan sulit bernafas
(megap-megap),badan
biru,berkeringat,lemah(+).

Tidak lama pasien masuk saya


sebagai dokter jaga IGD dibangunkan
dan diberitahu kodisi pasien sesak
dengan hamil aterm, sudah
terpasang canul O2.sebelum sempat
saya melakukan pemeriksaan fisik
keadaan pasien memburuk GCS
E1V2M1 Koma .

kemudian saya memberi instruksi


kepada rekan kerja saya (perawat
Efran) untuk mengambil masker O2
disertai ventoli dan pulmicort
dikarenakan menurut saya pasien
mengalami distres pernafasan yang
dipekuat oleh suami pasien
( allowanamnese pasien sering sesak
selama kehamilannya ).

Tentunya saya langsung berfikir pasien


mengalami status asmatikus dan
mengintruksikan perawat efran untuk
memanggil bidan agar dapat berkolaborasi
dengan bidan tersebut, kemudian sebelum
sempat terpasang masker O2 pasien
mengeluarkan cairan berbusa dari hidung
dan mulut. Saya langsung menginstruksikan
kembali kepada rekan kerja saya ( perawat
Darwin ) untuk mengambil alat suction untuk
mengeluarkan cairan tersebut.

Sesaat kemudian pasien menunjukkan respon


yang baik,pernafasan stabil. Saya meminta
rekan kerja saya ( perawat darwin ) untuk
meneruskan nebulasi, dimana pada saat
nebulasi berjalan saya melakukan pemeriksaan
fisik dan didapati ronkhi disemua lapang paru.
Dalam keadaan tersebut saya langsung
mengkonsulkan pasien kepada dr. Violita Sp.OG
dikarenakan menurut saya pasien dapat
ditinggal sementara guna mengkonsultasikan
pasien kepada DPJP yang lebih berkompeten.

Percakapan :
kisaran 03.21-03.22
Saya : ass. Dokter saya khairul dari
RSUD Kota lapor pasien baru Ny.eka/33
th dengan sesak. Status Asma.
dr. Vio Sp.OG : baik, inj.dexa 2 ap
kemudian kamu konsulkan ke dr. anelin
Sp.PD, apakah pasien perlu diberi drip
aminophilin atau tidak.
Saya : baik dokter

Saya langsung menginstruksikan bahwa


pasien perlu diinjeksi dexa 2 ap
Kisaran 03.23-03.26
Saya : ass. dokter, khairul dari RSUD Kota
mau melapor pasien Ny. Eka/33 th hamil
aterm dengan sesak nafas.
dr. Anelin Sp.PD: oke, pasiennya baru
datang ke IGD atau pasien dari kebidanan?
Saya : pasien baru dokter datang ke IGD.

dr. Anelin Sp.PD : oke, Tensi brp ?


Sesaknya bagaimana?
Saya : Tensi 265/160 dokter
dr. Anelin Sp.PD : pasien itu udem paru,
ini harus pertolongan segera tidak usah
pikirkan biaya.sekarang kamu injeksi
furosemid 2 ap, ada tidak di apotik ?
Saya kemudian keapotik IGD dan
menanyakan kepada petugas apotik (jerry)
ternyata stok tidak ada.

dr. Anelin Sp.PD : diRS kita ada tidak antihipertensi


injeksi ?
Saya : ada dokter, nicardipine.
dr. Anelin Sp.PD : sekarang nicardipine kamu drip
kedalam d5% 100 CC 30 tpm micro naikan bertahap
kemudian rujuk pasien itu atau diapotik kita ada NPG
tidak ?
saya menanyakan kembali ke apotik dan stok tidak
ada juga.
Saya : tidak ada dokter.
dr. Anelin Sp.PD : baik itu aja dulu untuk sementara.

sebelum saya selesai konsultasi,


saya dipanggil kembali bahwa
keadaan pasien memburuk dan saya
langsung memeriksa TTV pasien.
Didapati pupil midriasis +/+ hampir
maximal,v.jugularis tidak teraba,nadi
tidak teraba,henti nafas, BJ jantung
(-). Saya memutuskan pasien
meninggal dan memberitahu kepada
suami pasien.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai