Anda di halaman 1dari 19

CONTINUUM OF LEARNING

IN MEDICAL EDUCATION
TRILOGY WFME GLOBAL STANDARDS
Dokter
dan
Dokter
dan

DOKTER

PRE-REGISTRATION TRAINING
INTERNSHIP
Hak
Cipta PDKI dilarang
VOCATIONAL
TRAININGmengutip
tanpa
izin
SPECIALIST/ SUB
SPECIALIST

POSISI
PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER
Program dokter layanan primer sebagaimana
dimaksud pada ayat (12) merupakan kelanjutan
dari program profesi dokter dan
program internsip yang setara dengan program
dokter spesialis.
Sumber: UU Dikdok no. 20 tahun 2013

Hak Cipta PDKI dilarang mengutip


tanpa izin

DOKTER
Pendidikan S1 menghasilkan Dokter dengan pengetahuan
dan keterampilan klinik dasar
ibarat sel, para dokter yang dihasilkan dari sebuah FK
adalah STEMCELL yang akan berdiferensiasi sesuai
dengan keinginannya untuk menjadi:
Klinisi (akademik dan profesi):
generalis (Spesialis di ranah Layanan Primer) atau
spesialis spesifik (Spesialis di ranah Layanan Sekunder)

Akademisi (Akademik saja): peneliti, magister, dll.


Hak Cipta PDKI dilarang mengutip
tanpa izin

DEFINISI DOKTER
SPESIALIS
Dokter spesialis adalah
Dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang
ilmu kedokteran tertentu.
Seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi
dokter pasca sarjana (spesialis) untuk dapat menjadi
dokter spesialis.
Pendidikan dokter spesialis merupakan program
pendidikan profesi lanjutan dari program pendidikan
dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja
sarjananya.
Tidak ada satu pun kamus yang menyebutkan definisi Dokter Spesialis adalah
Dokter Spesialis di Layanan
Hak Sekunder
Cipta PDKI dilarang mengutip
tanpa izin

Pengertian generalis adalah deskripsi


cakupan layanan, tidak dibatasi golongan usia,
jenis kelamin, organologi, jenis penyakit.
Pengertian spesialis (spesifik) adalah
deskripsi cakupan layanan, yang dibatasi oleh:

golongan usia (mis. spesialis anak),


jenis kelamin (mis. Obgyn),
organologi (mis. paru, jantung, mata), dll.
jenis penyakit (mis. penyakit-penyakit tropis dan
infeksi, penyakit kulit dan kelamin),

GENERALIS = SPESIALIS DI RANAH LAYANAN PRIMER


SPESIALIS yang dikenal sekarang = SPESIALIS DI RANAH
LAYANAN SEKUNDER
Hak Cipta PDKI dilarang mengutip
tanpa izin

UU PRAKTEK KEDOKTERAN 2004:


HANYA ADA ISTILAH DOKTER & DOKTER SPESIALIS
PENDIDIKANNYA SETARA
(UU DIKDOK NO.20 THN
2013)

BERDIFERENSIASI

SESUAI DENGAN
TUGAS SEBAGAI
GENERALIS DI
LAYANAN PRIMER
&
KEBUTUHAN
TEMPAT BEKERJA

SETARA

BME
Ctt:
BME: Basic Medical
Education
PGE: Postgraduate
Education
CPD: Continuing

PGE

Hak Cipta PDKI dilarang mengutip


tanpa izin

CPD

Jaminan Kesehatan Nasional


UU Nomor 40 Tahun 2004
Prinsip

1. Kegotong royongan
2.
3.
4.
5.

Nirlaba
Keterbukaan
Kehati-hatian
Akuntabilitas

6. Portabilitas
7. Kepesertaan wajib

8. Dana amanat
9. Hasil pengelolaan dana digunakan
seluruhnya diserahkan untuk
pengembangan program dan
sebesar-besarnya untuk kepentingan
peserta

Makna
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Solidaritas, subsidi silang


Optimalisasi biaya pelkes
Transparansi publik
Administrasi sesuai ketentuan
GCG
Aksesibilitas (wilayah RI)
Seluruh masyarakat
Dana adalah milik masyarakat
Pengelolaan fokus pada
sustainibilitas dan peningkatan
manfaat bagi peserta

FASKES TINGKAT PERTAMA


PERMENKES nomor 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN

1. Puskesmas beserta jejaringnya;


2. Praktik dokter dengan jejaringnya (apotek,
laboratorium, bidan, perawat);
3. Praktik dokter gigi beserta jejaringnya;
4. Klinik pratama beserta jejaringnya; dan
5. Fasilitas kesehatan milik TNI/POLRI beserta
jejaringnya
6. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang
setara

Penguatan Sistem Gate


Keeper
4 Fungsi pokok pelayanan
primer
First Contact
(Kontak pertama)
Faskes Tk. I merupakan tempat pertama yang dikunjungi peserta setiap
kali mendapat masalah kesehatan
Continuity (Kontinuitas pelayanan)
Hubungan Faskes Tk. I dengan peserta dapat berlangsung dengan
kontinyu sehingga penanganan penyakit dapat berjalan optimal
Comprehensiveness (Komprehensif)
Faskes Tk. I memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk
pelayanan promotif dan preventif
Coordination (Koordinasi) / Dokkel sebagai Care Manager
Faskes Tk. I berperan sebagai koordinator pelayanan bagi peserta untuk
mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhannya
PPK I sebagai
GateKeeper

(Starfield B, 1998)

PPK BAGI DOKTER LAYANAN


PRMER
Berisi 144 penyakit terpilih
dengan tingkat kemampuan:
3A & 3B (mendiagnosis,
melakukan penatalaksanaan
dan merujuk)
4A (mendiagnosis,
melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas)
Pemilihan penyakit
berdasarkan kriteria:
1.Penyakit yang prevalensinya
cukup tinggi
2.Penyakit dengan risiko tinggi
3.Penyakit yang
membutuhkan pembiayaan
tinggi.
Dapat menjadi:
. Acuan minimum pelayanan

Sistem Rujukan Berjenjang


Sistem Rujukan pelayanan kesehatan merupakan
pelayanan
kesehatan
yang
terstruktur
dan
berjenjang yang dimulai dari strata pelayanan primer,
strata pelayanan sekunder, strata pelayanan tersier dan
strata pelayanan khusus yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara
timbal balik baik vertikal maupun horizontal yang wajib
dilaksanakan oleh pasien peserta BPJS Kesehatan, dan
seluruh fasilitas kesehatan

Dokter Pelayanan Primer


Menurunkan jumlah orang yang sakit
Gate keeper: yang harus mampu menangani
70-80% pesien di upaya kesehatan primer
Menjaga sedikit mungkin kasus yang dirujuk
ke strata UK kedua dan ketiga
Menjaga tidak bangkrutnya anggaran
kesehatan negara
TULANG PUNGGUNG SJSN

Being a General Practitioner is a


Destination NOT a Destiny

Hak Cipta PDKI dilarang mengutip


tanpa izin

19

Anda mungkin juga menyukai