Definisi
Pencampuran tanah dengan bahan tertentu untuk
memperbaiki sifat-sifat tanah
Usaha untuk merubah sifat-sifat teknis tanah agar
memenuhi syarat teknis tertentu
Stabilisasi tanah pada prinsipnya untuk:
- Perbaikan mutu tanah yang tidak baik
- Meningkatkan mutu dari tanah yang sebenarnya
sudah tergolong baik
Strategi
Spesifikasi kondisi pemadatan (kadar air, density, tebal
lapisan)
Pemilitan peralatan pemadatan (roller, vibro compactor,
tamping)
Metode pemadatan (jumlah lintasan , pola tamping)
Kontrol kualitas (jenis dan jumlah pengujian)
10
12
Percent Passing
Sieve
Size
A
Total
ap
A = 51%
Total
bp
ap.A
Gradasi
Spec
B = 49%
Camp
Ratarata
bp.B
Spec
1/2 in
100.0
51.0
100.0
49.0
100.0
9.0
90 - 100
No.4
36.0
18.4
100.0
49.0
67.4
67.5
60 - 75
No.10
7.0
3.6
89.2
43.7
47.3
47.5
40 - 55
No.40
3.0
1.5
56.0
27.4
28.9
27.5
20 - 35
No.80
1.0
0.5
34.1
16.7
17.2
17.0
12 - 22
No.200
0.4
0.2
14.0
6.9
7.1
7.5
5 - 10
13
14
Pemadatan Dalam
Precompression
Peledakan
Dynamic Compaction
Vibroflotation
Compaction Grouting
Vibroflotation
Ada 2 metode, Wet Method dan dry method
Prinsip kerja Wet method:
a. Alat diturunkan kedalam tanah sambil disemprot dengan air
bertekanan tinggi
b. Semprotan air mengakibatkan kondisi cair pada tanah shg
memungkinkan unit penggetar untuk masuk lebih dalam.
c. Material berbutir dituangkan dari atas lubang. Air dialirkan dari
atas sehingga dapat membawa material ke dasar lubang.
d. Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap
Untuk dry method air diganti dengan udara
15
16
KONTROL KUALITAS
Pemadatan Dangkal: Density & kadar air dengan
sand cone, Nuclear Density Test, Rubber Ballon,
Dynamic Cone Penetration, Cone Penetrometer, Plate
Bearing
Pemadatan Dalam: DCPT, SPT, PMT, DMT, Shear wave
velocity (Down hole)
17
18
19
METODE PRELOADING
Prinsip Kerja Preloading
Memberikan beban (surcharge) sebelum pekerjaan
konstruksi Surcharge dihilangkan setelah -misalnya - tercapai 90% konsolidasi
Beban konstruksi akan menimbulkan penurunan
yang relatif kecil
Kuat geser meningkat sebanding dengan besarnya
preloading (Uji TX CU)
Prinsip Kerja Drainase Vertikal
Drainase vertikal mempercepat penurunan tapi
tidak mengurangi penurunan akhir
20
21
Jarak masing-masing
Drainase
drainase vertikal
Vertikal
harus ditentukan
berdasarkan waktu
Lapisan lempung
dan derajat
lunak
konsolidasi yang
direncanakan
Model Instalasi Drainase Vertikal dan pembebanan
bertahap
Jarak drainase
vertikal
22
23
STABILISASI ELEKTROKINETIK
Pemberian potensial listrik pada tanah jenuh air
sehingga terjadi aliran air ke katoda. Aliran air ini
setara dengan proses konsolidasi yang
menyebabkan menurunnya kadar air sehingga kuat
geser meningkat dan kompressibilitas menurun.
Efek samping dari proses ini adalah perubahan
komposisi psiko-kimia dari tanah yang ,mempunyai
pengaruh baik bagi peningkatan kuat geser.
24
Prinsip dasar
Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah
dengan menambahkan admixture sehingga
terjadi peningkatan kepadatan dan kohesi
serta modulus kekakuan tanah terhadap
pembebanan
Jenis Perbaikan yang dilakukan
Penambahan Admixture (di permukaan dan
pada kedalaman tertentu
Penggunaan Grouting
Metode Thermal (Heating & Freezing)
25
PRINSIP KERJA
Penggunaan Admixtrure
Metode Thermal
26
27
28
29
30
31
32
Fiber
Metal strips
Meshes
Fabrics
Perkuatan insitu dengan: soil nailings dan
angkur (baja, beton, geosintetis)
33
34
Spesifikasi bahan
Kuat tekan
Densitas
Geometri (pemasangan harus saling mengunci
untuk mencegah lulusnya air.
35
36
37
38
39
40
41
42
44
Permasalahan Geoteknik
45
Preloading
Preloading + geotekstil
Sand drain (Bukan PVD)
Pemasangan cerucuk, dolken, minipile
46
47
48
49
Pondasi tiang
Stabilisasi Kimia (kapur, semen, fly ash, ASP, dll)
50
51
POTENSI LIKUIFAKSI
Bedasarkan sifat-sifat tanah: Modulus geser (G),
damping (redaman, J), porositas (n),
karakteristik butiran, dan kepadatan relatif (Dr).
Faktor Lingkungan: Riwayat pembentukan tanah,
riwayat geologis, koef tekanan tanah lateral (Ko),
confining stress (o)
Karakteristik gempa: Intensitas getaran, lama
getaran, besar dan arah getaran
52
53
54
55
56
57
PR
Buat Presentasi dengan contoh kasus
perbaikan tanah:
1. Di kawasan Pantai
2. Deep Soil Mixing
3. Soil Nailing
4. Kawasan lahan gambut
5. Preloading dan vertikal drain
6. Tanah ekspansif
58