Anda di halaman 1dari 68

ASKEP GAWAT DARURAT

JAJUK RETNOWATI S Kep Ns


July 25, 2016

BOJONEGORO

CV

Nama/gelar
: Jajuk Retnowati, S Kep Ns
Nip
: 19660319 198703 2 005
Tempat /Tgl Lahir : Ponorogo, 19-03-1966
Alamat
: Jl. Achmad VII/17 PP Legi Waru
Pangkat/Golongan: Penyelia / III C
Jabatan
: Kepala Ruangan,Wakil Kaper IRD
Instalasi Kerja
:ROI IRD RSUD Dr Soetomo

July 25, 2016

BOJONEGORO

Riwayat pendidikan dan pelatihan

SD Kepatihan
lulus th 1980
SMP I Ponorogo
lulus th 1983
SPK Sutomo Sby
lulus th 1986
Akper Sutomo Sby lulus th 2001
S 1 Unair Sby
lulus th 2011
Pelatihan:
1995-1996 pelatihan ICU di Fukuoka- Jepang
2007
pelatihan ETN
2012
pelatihan dan TOT ATCN di Jakarta
2013
TOT Emergency di Batam
July 25, 2016

BOJONEGORO

July 25, 2016

BOJONEGORO

KONSEP KEPERAWATAN GAWAT


DARURAT
APA PENTINGNYA?
PERAWAT MENGERTI
KARAKTERISTIK PELAYANAN
KEPERAWATAN DI GAWAT DARURAT
PERAWAT MENGERTI TUGAS DAN
CARA BERSIKAP DI GAWAT
DARURAT

July 25, 2016

BOJONEGORO

PEMBAHASAN KONSEP KGD


1. Karakteristik pelayanan kesehatan di unit
gawat darurat.
2. Alur pelayanan.
3. Triase.
4. Pencegahan infeksi.
5. Reaksi emosional.
6. Komunikasi terapeutik.
7. Etika dan legal
July 25, 2016

BOJONEGORO

GEMPA BUMI

July 25, 2016

BOJONEGORO

Tsunami

July 25, 2016

BOJONEGORO

GAWAT DARURAT
1. KEJADIAN MENDADAK
2. POTENSIAL MENJADI ANCAMAN
KEHIDUPAN
3. TERJADI KAPAN SAJA DAN DIMANA
SAJA (PRE dan INTRAHOSPITAL)
4. PENANGANAN HARUS CEPAT dan TEPAT
5. MEMERLUKAN MULTIPLE TREATMENTS
in MULTIPLE LOCATIONS by MULTIPLE
PROVIDERS

July 25, 2016

BOJONEGORO

Pelayanan Kesehatan Multidisiplin

DOKTER
PERAWAT

LAB

KLIEN/PASIEN
AMBULAN

Intervensi:
Cepat
Tepat

RAD

Penyelamatan
Kecacatan
Komplikasi

ROHANI

July 25, 2016

BOJONEGORO

10

Prinsip Umum AsKep Gadar


Cepat dan tepat:
triase,
diagnose keperawatan,
tindakan keperawatan dan
evaluasi yang berkelanjutan

Pelayanan utama: Penyelamatan hidup


dan stabilisasi
Monitoring kondisi pasien sesuai kasus
July 25, 2016

BOJONEGORO

11

Prinsip Umum AsKep Gadar


Alat kesehatan penyelamat hidup harus selalu siap
pakai dan sesuai
Jaga keamanan diri perawat dan pasien
Informasi dan pendidikan kesehatan: cepat, tepat
dan mudah dimengerti
Sistem dokumentasi: mudah, cepat, dan tepat
digunakan.
Tetap menjaga aspek etik dan legal keperawatan

July 25, 2016

BOJONEGORO

12

Karakteristik Kondisi Kegawat- Daruratan:


Tingkat kegawatan dan jumlah pasien sulit
diprediksi
Ketebatasan waktu,data & sarana: Pengkajian,
diagnosis, dan tindakan
Keperawatan diberikan untuk seluruh usia,
Tindakan memerlukan kecepatan dan ketepatan
yang tinggi
Saling ketergantungan yang tinggi antara profesi
kesehatan
July 25, 2016

BOJONEGORO

13

SUDAH SIAPKAH ANDA ?

July 25, 2016

BOJONEGORO

14

Forensik/
Km Jenazah

Hitam

Triase
Pra-RS

Terminal Care

Ambulan
Standard
Gadar

HCU

R. Resus.

Merah
Orange

ICU
ICCU
PICU/ Perina

Administrasi

ReTriase /
Triase RS

Kuning
Ambulan lain/
Datang sendiri/
diantar

R. Tindak / Monitor

Pasien UGD

IW
Kebidanan
R.Rawat
Dewasa
R. Rawat
anak

Hijau
July 25, 2016

R. OK

BOJONEGORO

R. Tunggu

Pulang
15

Triase
Pemeriksaan klinis secara singkat
untuk menentukan tingkat
kegawatan, jenis pertolongan dan
jenis rujukan yang diperlukan serta
transportasi yang dibutuhkan.
Triase dilakukan di:
Lapangan (pre hospital)
Ruang gawat darurat
July 25, 2016

BOJONEGORO

16

TRIASE
Tujuan:

Menjaga alur klien di IGD


Menetapkan derajat kegawatan klien
KLASIFIKASI (KODE/WARNA)
Merah GD
Kuning Darurat tidak gawat
Hijau Tidak gawat dan tidak daurat
Hitam death on arrival

Memberikan tindakan yang cepat dan tepat


Meningkatkan kualitas pelayanan
July 25, 2016

BOJONEGORO

17

KATAGORI TRIASE
MERAH darurat, mengancam jiwa
KUNING gawat, td mengancam
jiwa
HIJAU tidak gawat, cedera ringan
HITAM mati atau sangat parah
dan tidak ada harapan hidup.
July 25, 2016

BOJONEGORO

18

Apa yang dilakukan dlm Triase?

Mengkaji keluhan utama dan gejala.


Riwayat kesehatan singkat,
Pengkajian fisik (primer dan sekunder)
Menetapkan tingkat kegawatan
Membawa klien ke bagian yang
sesuai dengan tingkat kegawatan.

July 25, 2016

BOJONEGORO

19

Prioritas Kegawatan
MERAH: Gawat darurat (waktu respon: 0-10 menit)

Masalah A-B-C
Kesulitan bernafas,
Cedera kepala
berat,
Cedera tulang
belakang,
Syok,
Kejang
July 25, 2016

Nyeri dada,
Cedera multipel
Trauma
dada/abdomen
terbuka,
Kelainan persalinan,
Perdarahan tidak
terkontrol

BOJONEGORO

20

Prioritas Kegawatan
KUNING: Darurat tidak Gawat (waktu respon: 30 menit)

Nyeri karena gangguan paru


Luka bakar
Penurunan kesadaran (GCS > 8)
Diare dengan dehidrasi sedang
Muntah terus menerus
Panas tinggi

July 25, 2016

BOJONEGORO

21

Prioritas Kegawatan
HIJAU: Tidak gawat tidak darurat (waktu
respon: 60 menit )
Fraktur tertutup, dislokasi, luka minor, batuk,

Hitam: DOA (death on arrival) (waktu respon:


120 menit)
Meninggal
July 25, 2016

BOJONEGORO

22

Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Setiap orang; pasien, keluarga dan petugas
kesehatan dihadapkan kepada resiko
terinfeksi kecuali kalau dilakukan tindakan
pencegahan infeksi.
Infeksi rumah sakit (nosokomial) perlu
dicegah untuk melindungi pasien/keluarga,
diri sendiri, dan tim kesehatan lainnya

July 25, 2016

BOJONEGORO

23

Kewaspadaan Standar
(standard precaution)
Panduan penanganan yang diterapkan
pada semua pasien/petugas di fasilitas
kesehatan untuk meminimalkan
terpaparnya diri dengan darah, cairan
tubuh, sekresi, atau eksresi dari semua
pasien tanpa memperdulikan status
infeksi.
Tingkat resiko penularan: Rendah, sedang
dan tinggi
July 25, 2016

BOJONEGORO

24

Tingkat Resiko:
Resiko rendah
Kontak langsung dengan kulit, tidak terpapar darah
langsung.
Misalnya; melakukan penyuntikan, perawatan luka ringan.
Alat pelindung: sarung tangan.
Resiko sedang
Adanya kemungkinan terkena darah namun tidak ada
cipratan.
Misalnya; membersihkan ceceran darah, perawatan luka
berat, pemasangan infus, penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
Alat pelindung: sarung tangan, mungkin perlu baju
pelindung
July 25, 2016

BOJONEGORO

25

Tingkat Resiko:
Resiko tinggi
Adanya kemungkinan terkena darah dan
kemungkinan terpercik , perdarahan masif.
Misalnya; tindakan bedah mayor, bedah
mulut, penghentian perdarahan masif,
persalinan pervagina.
Alat pelindung: sarung tangan, gaun
pelindung, kaca mata kerja, masker, sepatu
bot
July 25, 2016

BOJONEGORO

26

Kegiatan pokok
kewaspadaan standar
Cuci tangan guna mencegah infeksi
silang
Pemakaian alat-alat pelindung
Menggunakan praktik yang aman
Pengelolan alat kesehatan bekas
pakai
July 25, 2016

BOJONEGORO

27

Cuci tangan
Dilakukan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan ke pasien.
Memakai air bersih yang mengalir.
Mengeringkan tangan menggunakan
pengering tangan (baik kain kering/lap
kertas).
Kuku selalu pendek dan perhiasan tidak
berlebihan
July 25, 2016

BOJONEGORO

28

Pemakaian alat pelindung

Tujuan: melindungi kulit dan selaput lendir perawat


dari resiko terkena darah, cairan tubuh, sekret, dan
eksresi pasien ketika melakukan tindakan perawatan
yang beresiko penularan
Contoh alat:sarung tangan, masker, kacamata pelindung,
baju pelindung, sepatu karet/bot, topi

Alat pelindung sebaiknya tersedia di setiap ruangan


dalam keadaan siap pakai

Alat pelindung yang terkontaminasi harus disingkirkan


dan segera diganti.

Alat pelindung kotor ditempatkan dalam penampungan


sementara tanpa mencemari lingkungan.
July 25, 2016

BOJONEGORO

29

Menggunakan praktik yang aman


Unit gawat darurat merupakan salah satu lingkungan yang
paling berpotensi untuk menimbulkan penularan infeksi.
UNTUK ITU:

Gunakan tehnik aseptic-antiseptik; steril untuk steril; non


steril untuk non steril, jarak 20 cm dari alat steril

Cegah kecelakaan tertusuk jarum; tidak recapping atau


membengkokkan jarum, tidak melepas jarum bekas dari
semprit habis pakai

Gunakan tehnik hands free; tidak


memegang bagian tajam benda saat
pengoperan alat
July 25, 2016

BOJONEGORO

30

Pengelolaan
alat kesehatan bekas pakai

Tangani peralatan yang tercemar dengan baik


untuk mencegah kontak langsung dengan kulit
atau selaput lendir dan mencegah kontaminasi
pada pakaian dan lingkungan.
Bersihkan peralatan bekas pakai sebelum
digunakan kembali.
Alat kesehatan bekas pakai ditempatkan
dalam penampungan sementara yang berbeda
antara alat tidak terkontaminasi,
terkontaminasi, dan HIV/AIDS.

July 25, 2016

BOJONEGORO

31

Reaksi emosi di unit gawat darurat


Perawat selain memberikan asuhan
keperawatan untuk mempertahankan
kehidupan, mencegah perburukan, dan
mengurangi kecacatan sisa,
Perawat juga bertanggung jawab
terhadap kesehatan mental dan spiritual
pasien dan keluarga.
Kondisi mental dan spiritual yang sehat
akan mengoptimalkan kerjasama pasien,
keluarga, dan tim kesehatan
July 25, 2016

BOJONEGORO

32

Reaksi emosi klien/keluarga


Kecemasan
Kehilangan

July 25, 2016

BOJONEGORO

33

Cemas, ditandai:

berulang-ulang menanyakan hal tertentu


gerakan yang berulang-ulang
mimik muka tidak tenang
tidak dapat bekerja sama
meningkat tekanan darah, nadi,
pernafasan

July 25, 2016

BOJONEGORO

34

Tindakan keperawatan klien cemas

kaji tanda-tanda vital pasien


kaji fokus pembicaraan
kaji alasan dan tingkat kecemasan
orientasikan orang, ruang, dan waktu
jelaskan ketentuan yang berlaku di gawat darurat
jelaskan program pengobatan dan alasan
biarkan orang terdekat menemani dan
membantu pasien
bersikap tenang, tidak panic dan tegas
July 25, 2016

BOJONEGORO

35

Kehilangan
Kehilangan dapat terjadi karena
kehilangan kesehatan/ kemandirian
dan kehilangan orang yang dicintai.
Proses kehilangan:

July 25, 2016

Menolak/tidak percaya
Marah
Tawar menawar
Depresi
Menerima
BOJONEGORO

36

Prinsip tindakan keperawatan


klien Kehilangan
memahami perasaan pasien
mendukung kearah penerimaan, katakan
kenyataan yang ada
tidak memaksa pasien untuk percaya
mendengarkan pembicaraan
mengarahkan pemecahan masalah secara
optimal
memberikan waktu mengeluarkan kesedihan,
menyediakan ruang yang nyaman/tenang
July 25, 2016

BOJONEGORO

37

Prinsip tindakan keperawatan untuk


keluarga pasien yang meninggal
cek agama agar dapat memberikan asuhan
yang sesuai agama pasien
empati akan kondisi keluarga; menunjukkan
ekspresi muka tenang
mendengar aktif keluhan
berdiri di samping keluarga dengan tenang
memberikan lingkungan yang tenang,
memberikan dukungan sesuai agama
merujuk ke tim bina rohani
July 25, 2016

BOJONEGORO

38

Prinsip Komunikasi Terapeutik


dlm Gawat darurat

Ciptakan lingkungan terapeutik dengan


menunjukkan perilaku dan sikap :

Caring ( sikap pengasuhan yang ditunjukkan peduli


dan selalu ingin memberi bantuan)
Acceptance (menerima pasien apa adanya)
Respect (hormatati keyakinan pasien apa adanya)
Empaty (merasakan perasaan pasien)
Trust (memberi kepercayaan)
Integrity (berpegang pd prinsip profesional yang
kokoh)

July 25, 2016

BOJONEGORO

39

Komunikasi Keperawatan
1) Cegah untuk tidak menyalahkan,
memojokkan, memberikan sebutan yang
negatif terhadap pasien (judgemental)
2) Jangan terlalu cepat membuat
kesimpulan yang dapat membuat
pasien`merasa tidak nyaman dan cemas

July 25, 2016

BOJONEGORO

40

Etika dan legal keperawatan


Etik ditujukan untuk mengukur perilaku
yang diharapkan dari seseorang atau
kelompok /profesi tertentu seperti profesi
keperawatan
Hukum dapat diartikan sebagai aturan
yang disyahkan pemerintah yang
bertujuan memberikan perlindungan
kepada masyarakat
July 25, 2016

BOJONEGORO

41

Prinsip etik:

Autonomy (mandiri)
Hak seseorang untuk membuat keputusan bagi
dirinya
Beneficence (kemurahan hati atau pemanfaatan)
Kewajiban melakukan yang terbaik.
Non maleficence (tidak merugikan orang lain)
Kewajiban untuk tidak menimbulkan kerugian
atau cedera bagi orang lain apalagi membunuh.
July 25, 2016

BOJONEGORO

42

Prinsip etik:
Veracity (jujur)
Kewaiban untuk menyampaikan sesuatu dengan
benar
Justice (adil)
Kewajiban berlaku adil kepada semua orang.
Fidelity (komitmen)
Kewajiban untuk setia atau loyal dengan
kesepakatan atau tanggung jawab yang
diemban.
July 25, 2016

BOJONEGORO

43

Landasan Hukum
Menolong:
KUHP Pidana Ps. 304 :
Membiarkan seseorang dalam keadaan sengsara

KUHP Pidana Ps. 531 :


Tidak memberikan pertolongan pada orang yang
sedang menghadapi maut

July 25, 2016

BOJONEGORO

44

LEGAL ASPEK

UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


UU RI No. 44 Tahun 2009 Tentang RS
UU RI No. 24 Tahun 2007 Tentang Bencana
PP 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
PMK 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis
PMK 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran
PMK 148 Tahun 2011 Tentang Izin Praktik Perawat
KMK 856 Tahun 2008 Tentang Standar Pel IGD

July 25, 2016

BOJONEGORO

45

Landasan Hukum
Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan
berdasarkan permintaan tertulis dari Dokter
Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa
seseorang/pasien, Perawat berwenang untuk
melakukan pelayanan kesehatan diluar
kewenangan

July 25, 2016

BOJONEGORO

46

PERAN PERAWAT
GAWAT DARURAT
PELAKSANA ASUHAN
KEPERAWATAN
PENDIDIK
PENGELOLA
PENELITI
July 25, 2016

BOJONEGORO

47

Pengelolaan pasien berupa


primary survey yang cepat dan
tepat kemudian
Resusitasi,secondary survey
dan akhirnya terapi definitif

July 25, 2016

BOJONEGORO

48

Primary survey
A airway, menjaga airway dengan kontrol
servikal
Look,Listen,Feel
Tind; - tanpa alat :Head-tilt,chin-lift,jawthrust. Finger sweep,adb thrust, chest
thrust, back blow
- dengan alat: naso,oro,suction dll.
July 25, 2016

BOJONEGORO

49

Airway
Cek kelancaran jalan nafas
Masalah yang ada? Obtruksi jalan nafas
Intervensi;
Bebaskan jalan nafas dengan
manual/dengan alat
Berikan posisi yang aman
Observasi kepatenan jalan napas
July 25, 2016

BOJONEGORO

50

July 25, 2016

BOJONEGORO

51

Cervical Neck Collar

July 25, 2016

A new version of the cervical collar


used on trauma victims
BOJONEGORO

52

B breathing,Pengelolaan fungsi
pernafasan

July 25, 2016

BOJONEGORO

53

Breathing dan ventilasi


Cek pernafasan pasien
Masalah yang ada? Perubahan pola napas
Intervensi ;
- Beri bantuan napas ,langsung /dengan
alat.
- Lakukan tindakan untuk mengatasi masalah
bila perlu kolaborasi dengan tim medis
- Re-evaluasi setelah tindakan
- Hindari terjadinya hipoksia
- Berikan oksigenasi yang adekuat
July 25, 2016

BOJONEGORO

54

c. Circulation dengan
kontrol perdarahan

July 25, 2016

BOJONEGORO

55

Circulation
Cek hemodinamik pasien meliputi; tensi ,nadi
,akral,CRT,tanda-tanda anemis lain
Masalah yang ada? Kasus bedah/ medik
Intervensi;
Resusitasi cairan ---- kolaborasi
Hentikan perdarahan
Posisi syok
Observasi ulang
Hindari hipotermia/ hipertermia
July 25, 2016

BOJONEGORO

56

Disability ; status
neurologis
Evaluasi tingkat
kesadaran pasien ,
terutama pasien
dengan trauma
kepala .

July 25, 2016

BOJONEGORO

57

JENIS PROSEDUR TINDAKAN

Periksaan AVPU
Observasi kewaspadaan (Alert), apabila
Sadar/ bangun,
Perintahkan (Verbal) untuk melakukan
sesuatu, apabila tidak ada respon maka,
Lakukan pemberian nyeri (Painfful) pada
area tertentu,
Dari ketiga pemeriksaan tersebut nilai
tingkat ketidaksadaran klien
July 25,(Unresponsive).
2016
BOJONEGORO

58

AVPU Evaluation

July 25, 2016

BOJONEGORO

59

PEMERIKSAAN GCS
Perintahkan pasien untuk membuka mata, menggerakan
anggota tubuh dan menjawab pertanyaan pemeriksa, lalu
observasi kemampuan ketiga aspek yang dinilai dan beri nilai
dari ketiga aspek tersebut sesuai dengan kemampuan pasien
Nilai membuka mata
membuka mata sendiri secara spontan
=4
membuka mata bila diajak bicara
=3
membuka mata bila dirangsang nyeri
=2
tidak membuka mata dengan rangsang apapun.
=1
Nilai kemampuan motorik
dapat melakukan gerak sesuai dengan perintah
=6
ada gerakan menghindar terhadap rangsangan pada = 5
beberapa tempat
gerakan fleksi disertai gerakan abduksi bahu
=4
fleksi lengan disertai aduksi bahu
=3
ektensi lengan disertai aduksi bahu
=2
endorotasi bahu dan pronasi lengan bawah.
July 25, 2016
BOJONEGORO
60
Tak ada gerakan dengan rangsangan cukup kuat
=1

July 25, 2016

BOJONEGORO

61

Nilai kemampuan berkomunikasi

berorientasi baik terhadap tempat, waktu dan orang


jawaban kacau terhadap pertanyaan kita
seperti berteriak dan tidak menanggapi pembicaraan
suara rintihan/erangan
Tak bersuara

=5
=4
=3
=2

=1

Apabila dengan perintah pasien tidak berespon maka


lakukan pemeriksaan dengan memberikan pijitan/nyeri
pada area tertentu yaitu area orbita (apabila tidak ada
cedera area frontal), area ibu jari kaki, area sternum
atau area lain, observasi ketiga aspek yang dinilai dan
beri nilai dari setiap aspek tersebut diatas.
Setelah diberi nilai dari setiap aspek yang dinilai maka
jumlahkan keseluruhannya dan konver ke kriteria
dibawah ini :
Perhitungan :
Ringan 14 15
Sedang 9 13
July 25, 2016
1
BeratBOJONEGORO
38

Exposure/ enviromental control; buka baju


pasien , tetapi cegah hipotermia

July 25, 2016

BOJONEGORO

63

Expose/Enviromental control
Cek adanya perlukaan/ trauma yang lain
Masalah yang ada? Luka pada punggung
Intervensi:
Tutup / rawat luka
Hindari hipotermi
Tempatkan pada lingkungan yang aman

July 25, 2016

BOJONEGORO

64

Tambahan pada primary survey


F . Pasang kateter; hati-hati pada kasus BPH,
Fr pelvix/ genitourinary injury
G . Pemasangan NGT/ OGT; waspada pada
pasien Fr FBC, Fr Maxilla,head trauma dan
pada pasien gangguan menelan
H . Pemasangan monitor EKG, pulse oksimetri,
pemeriksaan radiologi yang diperlukan untuk
pasien trauma foto pelvic dan thorak
I . Evaluasi untuk dirujuk
July 25, 2016

BOJONEGORO

65

SECONDARY SURVEY
HEAD TO TOE EXAMINATION
Sesuai masalah yang ada

July 25, 2016

BOJONEGORO

66

Untuk keperawatan kritis


Berdasarkan B 1 B 6 yang meliputi :
B.1 Breathing/Pernapasan
B.2 Blood/ perdarahan/cirkulasi
B.3 Brain / tingkat kesadaran
B.4 Bledder/ perkencingan
B.5 Bowel / pencernakan
B.6 Bone /tulang /pergerakan/extremitas
July 25, 2016

BOJONEGORO

67

July 25, 2016

BOJONEGORO

68

Anda mungkin juga menyukai