Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SUPURATIF KRONIK
TIPE MALIGNA
Moh. Arif Kurniawan T
Pembimbing
dr. Markus Rambu, Sp.THT-KL
Pendahuluan
Berdasarkan penelitian RSUP H. Adam Malik Medan,
penderita OMSK tipe bahaya dari Januari tahun 2006 sampai
dengan Desember 2010, pasien termuda berusia 5 tahun
dan tertua 71 tahun, penderita terbanyak pada tahun
2010 (34; 28,57%), sementara yang terendah pada tahun
2006 (9,24%). Penderita terbanyak adalah kelompok
umur 11-20 tahun (38;31,93%). Proporsi terendah pada
kelompok umur 10 tahun dan 41 tahun (7,56%).
Berdasarkan jenis kelamin, penderita OMSK tipe
bahaya meliputi laki-laki (64 ;53,78%) dan penderita
perempuan (55; 46,22%)
OMSK tipe bahaya tidak hanya menyebabkan gangguan
pendengaran namun infeksi dapat pula menyebar ke
daerah sekitar kepala bahkan sampai ke otak
Fisiologi Pendengaran
Etiologi
Bakteri aerob
Pseudomonas aeruginosa,
Escherichia coli, S. aureus,
Streptococcus pyogenes, Proteus
mirabilis, Klebsiella species
Bakteri Anaerob
Bacteroides, Peptostreptococcus dan
Proprionibacterium
Epidemiologi
Faktor Resiko
Riwayat OMA yang berulang
Tinggal di tempat dengan kondisi kumuh,
padat penduduk, dan kurang sumber air
bersih
Riwayat sering infeksi saluran nafas bagian
atas berulang
Kurang menjaga kebersihan diri
Perokok Pasif
Adanya kelainan anatomi atau cacat lahir
seperti bibir sumbing, sindrom down, sindrom
cri du chat, atresia coanal, mikrosefali.
Patofisiologi
OMA OMSK, kontroversional
Teori kejadian Kolesteatoma
beraneka ragam INFLAMASI
KRONIS
OMSK Infeksi bakteri yang
memiliki endotoksik dan Biofilm
agresif kolesteatoma
Penegakan
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Gambar Kolesteatoma
Tatalaksana
Pembedahan Mastoidektomi
1. Mastoidektomi dinding utuh
2. Mastoidektomi dinding runtuh
Tujuan Eradikasi jaringan patologi
& modifikasi anatomi timpanomastoid
untuk mencegah infeksi berulang
serta sebagai sarana untuk
memulihkan fungsi pendengaran
Prognosis
Ad functionam : dubia ad
malam
Ad vitam : dubia ad malam
Komplikasi
Menurut Adam dkk (1989) mengemukakan
klasifikasi komplikasi OMSK sebagai
berikut ini :
Komplikasi ektradural
Komplikasi di telinga
Abses ektradural
tengah
Trombosis sinus
Perforasi membran
timpani persisten
lateralis
Erosi tulang pendengaran
Petrosis
Paralisis nervus fasialis
Komplikasi ke susunan
Komplikasi di telinga dalam
saraf pusat
Fistula labirin
Labirinitis supuratif
Meningitis
Tuli saraf/tuli
Abses otak
sensorineural
Daftar Pustaka
1. Asroel AH, Siregar DR, & Aboet A. Profil Penderita Otitis Media Supuratif Kronis. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional,2013:7(12);567-571.
2. WHO. Chronic Supurative Otitis Media Burden Illness and Management Option. Geneva:
2004.
3. Chalise SR, & Bhandary S. Chronic Suppurative Otitis Media Unsafe Type: an Experience at
a Tertiary Care Hospital. Nepalese Journal of ENT Head & Neck Surgery, 2013:4(1);23-25.
4. Soertirto I, Hendarmin H, & Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran. Dalam : Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher edisi keenam. FKUI. Jakarta: 2007;
hal. 12-14.
5. Vanputte CL, Regan JL, Russo AF. The Special Sense. In: Seeleys Anatomy & Physiology, 10 th
ed. Mc Graw Hill. New York; 2014: pp 526-538.
6. Borton C, & Knott L. Chronic Suppurative Otitis Media. Patient, 2013:1960(25);1-6. Available
from: patient.info/doctor/chronic-suppurative-otitis-media.
7. Morris, P. Chronic Suppurative Otitis Media. American Family Physician, 2013: 88(10); 694696.
8. Edward Y, & Mulyani S. Penatalaksanaan Otitis Media Supuratif Kronik Tipe Bahaya. EJournal FK USU, 2013:1(1);1-6.
9. Ramakrishnan, K. Diagnosis and Treatment of Otitis Media. American Family Physician,
2007:76(11); 1650-1658.
10.Benson J & Mwanri L. Chronic Suppurative Otitis Media and Cholesteatoma in Australias
Refugee Population. Australian Family Physician, 2012: 41(12); 978-980.
11.Djaafar ZA, Helmi, Restuti RD. Kelainan Telinga Tengah. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher edisi keenam. FKUI. Jakarta: 2007; hal. 67-78.
12.Maniu a, et al. Molecular Biology of Cholesteatoma. Rom J Morphol Embryol 2014, 55(1):7
13.