Anda di halaman 1dari 18

ASET TETAP

Penilaian Kembali

Perubahan Harga Perolehan dan


Taksiran Umur/Masa Manfaat
Dalam masa penggunaan AT, seringkali
timbul biaya-biaya yang akan dikapitalisasi
dalam rekening AT, sehingga harga
perolehannya akan berubah. Perubahan ini
mempengaruhi depresiasi AT tersebut.
Begitu juga bila diketahui bahwa taksiran
umur AT sudah dilakukan dengan tidak
benar, hal ini mengakibatkan perhitungan
depresiasinya juga tidak benar.
2

Perubahan Harga Perolehan


Perhitungan depresiasi selama umur suatu
AT mungkin perlu diubah jika terjadi
pengeluaran-pengeluaran yg dikapitalisasi
dalam rekening AT tersebut.
Pengeluaran yang dikapitalisasi adalah
pengeluaran untuk memperbesar fungsi
AT. Karena harga perolehan AT berubah,
maka perhitungan depresiasinya juga perlu
diubah.
3

Contoh:
Mesin
yang
dibeli
dengan
harga
Rp200.000 ditaksir umurnya 20 tahun.
Sesudah mesin ini digunakan selama 12
tahun,
dikeluarkan
biaya
untuk
memperbaiki keadaan mesin itu sebesar
Rp40.000. Perbaikan ini tidak ditambah
umur mesin. Bagaimana depresiasi
sesudah adanya perbaikan?
4

Apabila perbaikan di atas itu dapat


menambah umur AT, maka biaya
perbaikannya akan dicatat dengan
mendebet rekening akumulasi depresiasi
mesin.
Dalam contoh di atas, perbaikan dengan
biaya Rp40.000 dapat memperpanjang
umur mesin dengan waktu 2 tahun.
Dengan demikian sisa umur mesin adalah
= (20 - 12) + 2 = 10 tahun.
5

Kadang-kadang suatu bagian dari mesin harus


diganti dengan bagian yang baru. Penggantian
seperti ini harus diperhitungkan dalam
perhitungan depresiasi sesudah penggantian.
Contoh:
Mesin dibeli dengan harga Rp200.000, umur 5
tahun. Sesudah dipakai selama 3 tahun, suatu
suku cadang mesin yang ditaksir merupakan 20%
dari harga perolehan, rusak dan diganti. Harga
beli suku cadang yang baru sebesar Rp50.000
dan suku cadang ini akan dapat dipakai sampai
mesin habis umurnya. Suku cadang yang lama
laku dijual dengan harga Rp5.000.

Perubahan Taksiran Umur/Masa


Manfaat
Apabila diketahui bahwa taksiran umur AT
dibuat dengan tidak benar, maka tindakan
perbaikan/koreksi dapat dilakukan dengan
salah satu cara berikut:
1. Nilai buku AT pada saat diketahui kesalahan
tidak diubah, perubahan dilakukan terhadap
perhitungan depresiasi untuk sisa umur AT
untuk mengimbangi kesalahan-kesalahan yang
sudah terjadi.
7

Contoh :
Mesin dengan harga perolehan RP.100.000
umur ekonomis 5 tahun. Sesudah dipakai
selama 2 tahun, ditaksir mesin masih dapat
dipakai selama 4 tahun. Karena adanya
perubahan umur mesin, maka akan terjadi
perubahan dalam beban depresiasi. Depresiasi
sebelum perubahan umur ( tahun 1 dan 2) =
Rp100.000:5 =Rp20.000 per tahun. Berapa
nilai deperesiasi untuk tahun ketiga dan
seterusnya!!

Harga perolehan mesin


Rp100.000
Akumulasi depresiasi mesin (2 tahun) 40.000
Nilai buku mesin awal tahun ke-3
Rp60.000
Depresiasi untuk tahun ke-3 dan seterusnya
adalah sebesar : Rp60.000 : 4 = Rp15.000

Dari halaman 6
Depresiasi sesudah perbaikan dihitung sebagai berikut:
Harga perolehan mesin
Rp200.000,00
Akumulasi depresiasi = 12/20 x Rp200.000,00 = Rp120.000,00
Perbaikan mesin
40.000,00 (-)
80.000,00
Nilai buku (sisa umur = 10 tahun)
Rp120.000,00

Depresiasi tiap tahun = Rp120.000,00 : 10 = Rp12.000,00


Biaya perbaikan Rp40.000,00 yang dapat menambah umur
2 tahun di atas dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Akumulasi depresiasi Mesin Rp40.000,00
Kas Rp40.000,00

10

Dari Kasus Halaman 6


Kejadian di atas dicatat dengan jurnal sbb:
Kas Rp5.000,00
Akumulasi depresiasi mesin
24.000,00
Rugi penggantian suku cadang
11.000,00
Mesin
RP40.000,00
Perhitungan :
Harga perolehan suku cadang (taksiran) = 20% x Rp200.000,00 =
Rp40.000,00
Depresiasi
= 3/5 x Rp40.000,00 =
24.000,00
Nilai buku
= Rp16.000,00
Harga jual
=
5.000,00
Rugi
Rp11.000,00

Pembelian Suku cadang baru dicatat sebagai berikut:


MesinRp50.000,00
Kas
Rp50.000,00
11

2. Nilai buku AT direvisi sehingga menunjukkan


jumlah yang sesuai dengan taksiran umur yang
baru. Depresiasi tahun-tahun yang lewat
direvisi dan perhitungan depresiasi tahuntahun berikutnya didasarkan pada taksiran
umur yang baru
Contoh: Mesin dibeli dengan harga Rp100.000,00
umur ditaksir 4 tahun tanpa residu. Sesudah
dipakai 2 tahun diketahui bahwa mesin
tersebut masih dapat dipakai selama 3 tahun

12

Nilai buku mesin sebelum dikoreksi:


Harga perolehan mesin
Rp100.000,
Akumulasi depresiasi mesin 2/4x100.000 50.000,
Nilai buku mesin
Rp50.000,
Dengan adanya taksiran umur yang baru, nilai buku
mesin pada akhir tahun ke-2 seharusnya:

13

Harga perolehan mesin


Rp100.000,
Akumulasi depresiasi mesin 2/5x100.000
40.000,
Nilai buku mesin
Rp60.000,
Nilai buku mesin sebelum koreksi jumlahnya terlalu
rendah Rp10.000,00 dibandingkan nilai buku yang
baru, sehingga nilai buku mesin harus dinaikkan
menjadi Rp60.000,00
Jurnal koreksi nilai buku:
Akumulasi depresiasi mesin
Rp10.000,00
Koreksi laba tahun-tahun lalu
Rp10.000,00
14

Jika koreksi atas beban depresiasi yang


sudah lewat akan dilaporkan dalam Lap Laba
Rugi, maka rekening yang dipakai adalah
seperti di atas. Tetapi jika koreksi ini akan
dilaporkan di Lap Laba Ditahan, maka
kreditnya adalah rekening Laba Ditahan
SAK menghendaki adanya Lap Laba Rugi allinclusive, sehingga koreksi atas depresiasi
tahun-tahun yang sudah lewat dilaporakan
dalam Lap Laba Rugi

15

Dalam contoh di atas, depresiasi tahun-tahun


yang sudah lewat terlalu besar. Jika depresiasi
tahun-tahun yang sudah lewat terlalu kecil, maka
jurnal koreksinya adalah sbb:
Koreksi laba tahun-tahun lalu
Akumulasi depresiasi mesin

Rp10.000,
Rp10.000,

Cara kedua ini sekarang tidak dapat dilakukan


lagi, karena perubahan taksiran akuntansi tidak
dikoreksi ke periode sebelumnya. Perubahan
taksiran ini hanya mempengaruhi tahun berjalan
dan tahun berikutnya seperti car 1 di atas.
16

Harga perolehan pertama =


Rp200.000,00 : 20 = Rp10.000,00
Perbaikan = Rp40.000,00 : 8 =
5.000,00
Depresiasi tahunan
sesudah perbaikan
= Rp15.000,00
Jurnal biaya perbaikan:
Mesin
Rp40.000,00
Kas
Rp40.000,00
Dari Halaman 5

17

Karena ada penggantian suku cadang ,


maka perhitungan depresiasi sekarang
dihitung sebagai berikut:
Harga perolehan pertama = (Rp200.000-RP40.000):5 = Rp32.000
Suku cadang = Rp50.000 : 2
=
25.000
Depresiasi tahunan = Rp57.000

Apabila sudah diketahui lebih dulu bahwa selama


waktu penggunaan mesin akan dilakukan
penggantian suku cadang, maka depresiasi untuk
suku cadang itu harus dihitung lebih tinggi agar
pada saat penggantian, nilai buku suku cadang itu
sudah menjadi 0 dan tidak ada kerugian yang
timbul pada saat penggantian.
18

Anda mungkin juga menyukai