Anda di halaman 1dari 41

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN

RAKYAT

Kebijakan
Program Jaminan
Kesehatan
1

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Outline

1
3

UU Nomor 24 Tahun 2011 - BPJS

Peraturan Pelaksanaan & Desain Program

3 Peran Pemerintah Daerah

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Kebijakan Jaminan Sosial


JK menjadi prioritas implementasi SJSN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Substansi Perubahan BPJS


1

BUMN menjadi Badan Hukum Publik


Bertanggung jawab kepada Presiden

Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:

1. BPJS Kesehatan: seluruh penduduk


2. BPJS Ketenagakerjaan: seluruh pekerja

Perubahan Sistem Penyelenggaraan:

1. Perusahaan melakukan administrasi dengan 2 BPJS


2. Tenaga Kerja dilayani oleh 2 BPJS
3. Otoritas pengawasan kepesertaan melekat pada BPJS

Perubahan Program dan Manfaat:


1. Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
2. Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

TAHAPAN TRANSFORMASI BPJS


1 Januari 2014

PT ASKES

PT
Jamsostek

1 Juli 2015

2029

BPJS Kes
Jkes

BPJS
Ketenagakerjaan
JKK, Jkem, JHT, JP

BPJS
Ketenagakerjaan

BPJS
Ketenaga
kerjaan

PT TASPEN

PT TASPEN

PT ASABRI

PT ASABRI

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Implementasi BPJS
2015
2011

01.Juli.2015:

2014

25.Nov. 2011:

BPJS Ketenagakerjaan
resmi beroperasi

UU BPJS ditandatangani

2012
2013

01.Jan.2014:
BPJS Kesehatan berdiri dan resmi beroperasi
BPJS Ketenagakerjaan berdiri

Masa Transisi:
Penyusunan Peraturan Pelaksana dan harmonisasi Perundangan
Askes BPJS Kesehatan
Pengalihan aset, data, peserta, sistem dan network dari Jamsostek/Jamkesmas/Jamkesda kepada
BPJS Kesehatan

Jamsostek BPJS Ketenagakerjaan


6

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Pembentukan BPJS
BPJS
Kesehatan

Jaminan Kesehatan

Jaminan
Jaminan
BPJS
Ketenagakerjaan Jaminan
Jaminan

Pensiun
Hari Tua
Kecelakaan Kerja
Kematian

Status dan Tempat Kedudukan


BPJS adalah Badan Hukum Publik & bertanggung jawab kepada
Presiden
Berkedudukan & berkantor pusat di Ibukota Negara RI
Dapat mempunyai Kantor Perwakilan di Propinsi & Kantor Cabang di
Kabupaten/Kota

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Tugas, Wewenang dan Kewajiban


Memberikan nomor
BPJS peserta Menagih iuran
Pendaftaran
*
Mengumpulkan
iuran dari
Peserta/Pemberi
Kerja

Penempatan investasi
dana jaminan sosial

Menerima
Bantuan Iuran
dari Pemerintah

kepatuhan Peserta
Menegosiasikan/meng
hentikan kontrak
dengan provider
pelayanan

(BPJS kesehatan)
Mengelola Dana
Jaminan Sosial
Mengelola data
peserta
Membayarkan
manfaat dan/atau
memberikan
FUNGSI
pelayanan.

BPJS

Melakukan
pengawasan dan
Pemeriksaan

Mengenakan
sanksi
administratif
Melaporkan
ketidakpatuhan

peserta pada instansi


WEWENANG
yang berwenang
BPJS

identitas tunggal

Mengembangkan dana
aset jaminan sosial
Memberikan informasi
kepada peserta dan
stakeholder
Memberikan pelayanan
dan manfaat
Memberikan informasi
(hak/kewajiban,
prosedur, saldo JHT,
manfaat pensiun)
Membentuk cadangan
teknis
Melakukan perubahan
laporan program 6 bulan
KEWAJIBAN
sekali kepada Presiden
dengan tembusan DJSN
BPJS

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Cakupan Kepesertaan
Setiap orang yang telah membayar iuran, termasuk
orang asing yang bekerja lebih dari 6 bulan

Peserta
BPJS

Pekerja, setiap orang bekerja dan menerima gaji,


Upah atau imbalan dalam bentuk apapun
Pemberi Kerja: Orang perseorangan, pengusaha,
badan hukum atau badan lain & Penyelenggara
Negara yang mempekerjakan PNS
Pemerintah yang memberikan subsidi kepada
Penduduk yang menerima bantuan iuran

Tahapan kepesertaan didasarkan atas:


1. Jumlah pekerja
2. Jenis usaha
3. Skala usaha
9

Pentahapan kepesertaan akan diatur dalam Peraturan Presiden [Ps. 15 ay. 3]

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Pembayar
Iuran

Pendaftaran
Kepesertaan

Pendaftaran dan Pembayaran


Iuran
Setiap orang

Pemberi kerja, tenaga kerja dan penduduk wajib memberikan data diri dan keluarganya
secara lengkap dan benar kepada BPJS, termasuk perubahan yang terjadi.
Perlu pengaturan mekanisme penarikan iuran dari Pemberi Kerja dan Tenaga Kerja kepada
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
10

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Pendaftaran dan Pembayaran


Iuran
Sanksi
Adm *

Pidana **

Pemberi kerja/Tenaga Kerja tidak


mendaftarkan diri kepada BPJS
Pemberi kerja/Tenaga Kerja tidak memberikan
data TK dan keluarga secara akurat

Pemberi kerja tidak memungut iuran yang menjadi


beban TK dan tidak menyetorkan pada BPJS
Pemberi kerja tidak membayar dan menyetor iuran
yang menjadi tanggung jawab Pemberi Kerja

Catatan:
*

Sanksi administratif berupa: teguran tertulis, denda, dan/atau tidak mendapat pelayanan publik tertentu
oleh Pemerintah atau Pemda atas permintaan BPJS, seperti: proses ijin usaha, IMB, bukti kepemilikan atas
tanah & bangunan
Tata cara pengenaan sanksi akan diatur dalam PP [Ps. 17 ay. 5]

** Sanksi pidana: (1) Pidana paling lama 8 (delapan) tahun atau denda paling banyak Rp 1 Miliar
11

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Jaminan perlindungan
BPJS KESEHATAN

BPJS KETENAGAKERJAAN

Jaminan
Hari Tua
Jaminan
Jaminan
Kesehatan
Kesehatan
Tambahan iuran
kesehatan bagi
tenaga kerja

Jaminan
Kecelakaan
Kerja

Jaminan
Pensiun
Jaminan
Kematian

Desain Program dan Manfaat dalam SJSN tidak boleh mengurangi


manfaat yang sudah menjadi hak peserta
12

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Administrasi dan Pelayanan


BPJS KETENAGAKERJAAN
BPJS
KESEHATAN
Manfaat

Jaminan
Kesehatan
Jaminan
Kesehatan

Jaminan
Hari Tua
Jaminan
Kecelakaan
Kerja

Jaminan
Pensiun
Jaminan
Kematian

13

PENERIMA BANTUAN
IURAN
Penduduk Miskin dan
Tidak Mampu

PNS/TNI/POLRI

PEMBERI
KERJA DAN
PEKERJA

TENAGA KERJA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Implementasi UU SJSN dan UU BPJS


masih membutuhkan rangkaian
Peraturan Pelaksanaan
BPJS Kesehatan : seluruh peraturan harus selesai paling lambat 1 tahun
BPJS Ketenagakerjaan : seluruh peraturan harus selesai paling lambat 2 tahun

14

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Keputusan Menko Kesra Nomor 22 Tahun 2012

15

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Perpres
PP
PP
Perpres
PP
Perpres
PP
PP
Perpres
PP
Perpres
PP
Perpres
PP
Perpres
Perpres
PP Pentahapan pendaftaran PBI (Ps. 14 ay. 3)

Pemetaan Peraturan Pelaksanaan UU


SJSN

16

PP Tata
Ppres Pentahapan
Kepesertaan (Ps. 15KEMENTERIAN
ay. 3)
KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN
RAKYAT
Ppres
PP Tata
PP
Ppres
PP Tata

Pemetaan
Peraturan
Pelaksanaan

UU
Ppres Tata cara pemilihan Dewas dan Direksi (Ps. 31)
SJSN Ppres
Ppres

17

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Peran Pemerintah Daerah


Implementasi SJSN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SISTEM JAMINAN


SOSIAL NASIONAL DI
INDONESIA SAAT INI

20

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Kesehatan

Fragmentasi segmen peserta dan Penyelenggara


PNS, Pejabat Negara, Pensiunan PNS, Pensiunan TNI-Polri,
dan Veteran dilayani oleh PT Askes
TNI/Polri dan PNS di lingkungan Kemhan/Polri dilayani oleh
unit pelayanan kesehatan TNI/Polri
Tenaga kerja dalam hubungan kerja dan tenaga kerja di luar
hubungan kerja (pekerja mandiri) dilayani oleh PT Jamsostek
Masyarakat miskin dilayani oleh Jamkesmas (Kemenkes)
Masyarakat pada daerah tertentu dilayani oleh Jamkesda
(pemda)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Kesehatan

Fragmentasi Sumber Pendanaan

PNS, dari pemerintah (selaku pemberi kerja melalui APBN) dan


peserta

Pejabat Negara, dari (APBN)


TNI/Polri , dari anggota TNI/Polri (APBN)
Peserta JPK Jamsostek:
tenaga kerja dalam hubungan kerja, dari Pemberi Kerja
tenaga kerja di luar hubungan kerja (pekerja mandiri), dari
tenaga kerja yang bersangkutan
Peserta Jamkesmas (masyarakat miskin), dari Pemerintah (APBN)
Peserta Jamkesda, dari Pemerintah Provinsi, Kab/Kota

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Kesehatan
Segmen

Peserta dan Penyelenggara

PNS dilayani oleh PT Askes


TNI/Polri dilayani oleh PT Asabri
Tenaga kerja dalam hubungan kerja dilayani oleh PT

Jamsostek
Tenaga kerja di luar hubungan kerja (pekerja mandiri)

dilayani oleh PT Jamsostek


Masyarakat Miskin dilayani oleh Kemenkes (Jamkesmas)

dan Pemda (Jamkeda)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Kecelakaan Kerja


Segmen

Peserta dan Penyelenggara

PNS dilayani oleh masing-masing satuan kerja


TNI/Polri dilayani oleh PT Asabri
Tenaga kerja dalam hubungan kerja dilayani
oleh PT Jamsostek
Tenaga kerja di luar hubungan kerja
(pekerja mandiri) dilayani oleh PT Jamsostek

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Kecelakaan Kerja

Sumber Pendanaan

PNS
Tidak ada iuran, manfaat dibayar langsung dari APBN

TNI/Polri
Tidak ada iuran yang dialokasikan secara khusus untuk JKK
Untuk santunan kematian iuran menjadi satu dengan iuran THT
Untuk uang duka tewas dibayar langsung dari APBN

Peserta JKK Jamsostek


Tenaga kerja dalam hubungan kerja:
Besar iuran tergantung kelompok jenis usaha pemberi kerja
Dihitung berdasarkan prosentase upah sebulan
Iuran dibayar oleh Pemberi kerja

Tenaga kerja di luar hubungan kerja:

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Kematian
Segmen

Peserta dan Penyelenggara

PNS, Pejabat Negara, Pensiunan PNS,


Pensiunan Pejabat Negara, dan Veteran beserta
suami/istri dan anak dilayani oleh PT Taspen
TNI/Polri dan Pensiunan TNI/Polri beserta
suami/istri dan anak dilayani oleh PT Asabri
Tenaga kerja dalam hubungan kerja dilayani oleh
PT Jamsostek
Tenaga kerja di luar hubungan kerja (pekerja
mandiri) dilayani oleh PT Jamsostek

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Kematian

Tingkat Iuran dan Sumber Pendanaan


Veteran
Uang Duka Wafat : tidak ada iuran khusus, manfaat dibayar
langsung dari APBN
Pensiunan Pejabat Negara
Uang Duka Wafat : tidak ada iuran khusus, manfaat dibayar
langsung dari APBN
Untuk peserta JKK peserta Jamsostek
0,30% dari upah sebulan, yang dibayar oleh pemberi kerja
0,30% dari upah minimum setempat yang dibayar oleh
peserta

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Hari Tua

Segmen Peserta dan Penyelenggara


PNS dan Pejabat Negara dilayani oleh PT Taspen
TNI/Polri dan PNS di lingkungan Kemhan dilayani PT Asabri
Tenaga kerja dalam hubungan kerja dan tenaga kerja di luar
hubungan kerja dilayani oleh PT Jamsostek
Manfaat Program
PNS, TNI/Polri dan Pejabat Negara
Program Manfaat Pasti, dihitung dengan formula tertentu
Tenaga kerja dalam hubungan kerja dan tenaga kerja di luar hubungan
kerja
Program iuran pasti sebesar akumulasi iuran dan hasil
pengembangannya

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Hari Tua


Tingkat

Iuran dan Sumber Pendanaan

PNS, TNI/Polri dan Pejabat Negara


3,25% dari penghasilan per bulan, dibayar oleh peserta

Tenaga kerja dalam hubungan kerja


5,7% dari upah per bulan, dibayar oleh:

2% (peserta)
3,7% (pemberi kerja)

Tenaga kerja di luar hubungan kerja


2% dari upah minimum dibayar oleh peserta

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Pensiun
Segmen

Peserta dan Penyelenggara

PNS, Pejabat Negara, Perintis Kemerdekaan, KNIP, dan


Veteran dilayani oleh PT Taspen
TNI/Polri dan PNS di lingkungan Kemhan dilayani PT
Asabri
Tenaga kerja berstatus tetap sesuai dengan UU no 13
tahun 2003 yang mencapai usia pensiun dilayani oleh
pemberi kerja
Tenaga kerja dalam hubungan kerja dan tenaga kerja di
luar hubungan kerja (sukarela) dilayani oleh DPLK/DPLK

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

KONDISI SAAT INI

Jaminan Pensiun

Tingkat Iuran dan Sumber Pendanaan

PNS dan TNI/Polri


4,75% dari penghasilan, dibayar oleh PNS
Pejabat Negara
4,75% dari penghasilan, dibayar langsung dari APBN

Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan KNIP


Tidak ada iuran
Manfaat dibayar langsung dari APBN

Tenaga kerja dalam hubungan kerja


Untuk program pesangon, besar iuran tidak ditentukan, manfaat dibayar
langsung oleh pemberi kerja
Dalam hal pemberi kerja mengikutkan pekerja dalam program dana pensiun,
iurannya dibayar oleh pemberi kerja atau pemberi kerja dan pekerja
Tingkat iuran dan sumber pendanaan sesuai dengan peraturan dana
pensiun masing-masing pemberi kerja yang disahkan oleh Menkeu

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Prasyarat Transformasi (1)

Tidak boleh ada Pemutusan Hubungan Kerja


(PHK) dan tidak boleh ada penghilangan hak-hak
normatif dari karyawan keempat BUMN
Tidak boleh merugikan peserta lama yang
mengikuti program di empat BUMN.
Tidak boleh ada program terhadap peserta lama
yang stagnan atau terhenti. Pelayanan terhadap
peserta lama tidak boleh terhenti.
Satu peserta hanya membayar satu kali untuk
setiap program

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Prasyarat Transformasi (1)

Ada batasan waktu transformasi berupa program, peserta,


asset dan lembaga
Pemerintah diamanatkan untuk menyelesaikan seluruh
peraturan pelaksanan yang diperlukan terkait transformasi
empat BUMN dengan batasan waktu paling lambat 24
(dua puluh empat) bulan
Ada kepastian dalam investasi empat BUMN yang saat ini
sedang berjalan sesuai dengan peraturan perundangundangan
Proses pengalihan asset dari 4 BUMN kepada asset BPJS
dan asset dana jaminan sosial dilakukan dengan prinsip ke
hati-hatian.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Prasyarat Implementasi BPJS


(1)

Perlu adanya identitas tinggal;

Penyesuaian aspek hukum dari peraturan perundangan-undangan;

Proses penyesuaian dari Perusahaan Persero menjadi BPJS;

Perancangan manfaat setiap program jaminan SJSN serta detail


atas proyeksi fiscal jangka pendek dan jangka panjang untuk lima
program jaminan sosial SJSN;

Perbaikan sistem penarikan iuaran/premi/kontribusi dan system


pengumpulan data;

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Prasyarat Implementasi BPJS


(2)

Negosiasi kontrak dengan penyedia pelayanan kesehatan dan


pelaksanaan prosedure pengendalian kualitas;

Penentuan metodologi untuk mengidentifikasi dan memonitor


masyarakat miskin yang berhak untuk memperoleh subsidi dari
pemerintah;

Pembentukan sebuah kantor aktuaria negara untuk mengelola


aspek keuangan dan aspek menagemen resiko program SJSN;

Sosialisasi untuk menjelaskan skema asuransi sosial yang baru ke


pada masyarakat Indonesia, media massa dan parlemen.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

JAMINAN KESEHATAN

Seluruh penduduk wajib menjadi peserta program


jaminan kesehatan
Seluruh peserta wajib membayar iuran
Iuran jaminan kesehatan bagi pekerja ditanggung bersama antara
pemberi kerja dan pekerja
Iuran jaminan kesehatan bagi orang miskin dibayar oleh pemerintah
(APBN)

Seluruh peserta mendapat paket manfaat jaminan


kesehatan yang sama yaitu paket manfaat kesehatan
esensial
Pelayanan tidak membedakan segmen populasi

Penyelenggaraan program jaminan kesehatan


dilakukan oleh 1 penyelenggara yaitu BPJS Kesehatan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

JAMINAN KECELAKAAN KERJA

Peserta adalah setiap orang yang membayar


iuran
Iuran dibayar sepenuhnya oleh pemberi kerja
Manfaat program JKK distandarisasi untuk
seluruh segmen peserta sesuai peraturan
perundang-undangan terkait SJSN

Manfaat termasuk biaya pemeriksaan dan


penggantian pendapatan akibat dari cacat total
tetap atau meninggal dunia karena kecelakaan
kerja

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

JAMINAN KEMATIAN

Peserta adalah setiap orang yang membayar iuran

Manfaat program JKm distandarisasi untuk seluruh


segmen peserta
Konsep: pemberian JKm dimaksudkan untuk
membiayai pemakaman dan biaya lain-lain

Bentuk manfaat JKm berupa uang tunai dengan


jumlah nominal tertentu
Iuran dibayar sepenuhnya oleh pemberi kerja
Penyelenggaraan program JKm dilakukan BPJS
Ketenagakerjaan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

JAMINAN HARI TUA

Peserta adalah setiap orang yang membayar iuran


Manfaat program Jaminan Hari Tua distandarisasi untuk
seluruh segmen sesuai dengan peraturan perundangan
terkait SJSN
Manfaat JHT berupa akumulasi iuran dan hasil pengembangannya
Adanya Individual account
Penetapan manfaat JHT mempertimbangkan manfaat Jaminan
Pensiun dan wage ceiling/cap

Iuran
Persentase tertentu dari upah/penghasilan atau jumlah nominal
tertentu
Iuran ditanggung bersama oleh pemberi kerja dan pekerja.

Penyelenggaraan

program

JHT

dilakukan

oleh

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

JAMINAN PENSIUN

Peserta adalah setiap orang yang membayar iuran


Manfaat program Jaminan Pensiun distandarisasi untuk seluruh
segmen sesuai dengan peraturan perundangan terkait SJSN

Iuran

Manfaat JP berupa uang tunai yang dibayarkan setiap bulan atau


tabungan (akumulasi iuran dan hasil pengembangannya) jika peserta
mengiur kurang dari 15 tahun
Penetapan manfaat JP mempertimbangkan manfaat Jaminan JHT,
target replacement ratio, dan wage ceiling/cap
Konsep: terdapat besar manfaat minimum JP
Meningkatkan usia pensiun sesuai dengan tingkat harapan hidup
Persentase tertentu dari upah/penghasilan atau jumlah nominal tertentu
Iuran ditanggung bersama oleh pemberi kerja dan pekerja

Penyelenggaraan program JP dilakukan oleh 1 penyelenggara


yaitu BPJS Ketenagakerjaan.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN


RAKYAT

Manfaat yg diharapkan

Bagi Pemerintah; Penyelenggaraan SJSN


memenuhi amanat konstitusi

Bagi Pemberi Kerja & Pekerja; Memberikan


perlindungan atas resiko kehilangan pendapatan

Bagi Masyarakat; memberikan kepastian


perlindungan terhadap Resiko Sosial dengan
jaminan sosial yang mengalami perluasan
manfaat, cakupan, dan kepesertaan.

Anda mungkin juga menyukai