Pasien DM
Pembimbing : dr. Adria Rusli,
Sp.P
Oleh: Raynaldo & Purnama
406152022 & 406152033
Pendahuluan
WHO 2011 8,5-9,2 juta kasus TB/tahun dan 1,7 juta
kematian TB masalah kesehatan masyarakat di seluruh
dunia
Hubungan antara TB dan DM telah lama diketahui karena
pada kondisi diabetes terdapat penekanan pada respon imun
penderita yang selanjutnya akan mempermudah terjadinya
infeksi oleh mikobakteri Mycobacterium tuberculosis
DM gejala TB, respon lambat pengobatan, peningkatan
mortalitas dan reaktivasi TB
TB intoleransi glukosa dan memperburuk kontrol
glikemik pasien DM
TUBERKULOSIS
DEFINISI
Penularan
Airborne
Dipengaruhi oleh
1.Jumlah basil dan
virulensi
2.Cara batuk
3. Cahaya matahari dan
ventilasi
Faktor yang
mempermudah
timbulnya TB :
1. Imun menurun
AIDS
Pemakaian
kortikosteroid dalam
waktu yang lama
DM
Kurang gizi
2. Bekas penyakit TB
tanpa pengobatan
spesifik lengkap
Gejala klinis
Gejala
Respirator
i
Batuk >2
minggu
Batuk
darah
Sesak
nafas
Nyeri dada
Gejala
Sistemik
Demam
Malaise,
anoreksia,
keringat
malam, berat
badan
menurun
Tb ekstra
paru
Tergantung
organ yang
terlibat
DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus
Merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karna kelainan
sekresi insulin, kerja insulin,
atau kedua-duanya.
Diagnosis
Kecurigaan adanya DM,
terdapat keluhan :
a. Keluhan Klasik DM
b. Keluhan lain
Resiko TB pada DM
Industrialisasi & Urbanisasi
Meningkatnya penyakit tidak menular
171 juta penderita DM tahun 2000
360-440 juta penderita DM tahun
2030
HUBUNGAN TB DAN DM
1. Gangguan fungsi imun pada diabetes mellitus
. DM penurunan sistem imun seluler penurunan limfosit T,
Th-1, netrofil + penurunan produksi mediator inflamasi TNF ,
IL-1 serta IL-6
. Gangguan fungsi makrofag ketidakmampuan produksi ROS,
penurunan fungsi kemotaksis dan fagositik
. Ko-Infeksi oleh basil tuberkel gangguan lebih lanjut pada
sitokin, makrofag-monosit dan populasi sel T CD4/CD8
. GD 200mg/dl : menekan fungsi penghancuran oksidatif dari
makrofag
. DM : gangguan fisiologis paru berupa hambatan proses
pembersihan memudahkan penyebaran infeksi
HUBUNGAN TB DAN DM
1. Gangguan fungsi imun pada diabetes mellitus
. Glikosilasi non enzimatik gangguan fungsi mukosilier dan
neuropati otonom abnormalitas tonus basal jalan napas
menurunkan reaktifitas bronkus dan bronkodilatasi
. Pasien DM mempunyai kemotaksis yang menurun,
terutama pada keadaan DM yang tidak terkontrol.
. Fagositosis pada DM juga terganggu dikaitkan dengan
defek intrinsik dari PMN.
. Hiperglikemia juga menyebabkan killing activity dari
enzim lisosom menurun.
. Normalisasi kadar glukosa darah akan segera
meningkatkan aktifitas membunuh dalam 48 jam.
HUBUNGAN TB DAN DM
2. Hiperglikemia akibat tuberkulosis
. Berdasarkan penelitian, didapatkan 60%
pasien TB dengan DM didapatkan DM
baru.GTG dapat kembali normal pada
sejumlah besar kasus TB dengan
kemoterapi yang efektif, namun
persentase yang lebih tinggi pada GTG
adalah signifikan karena menurut National
Diabetes Data Group dari National
Institutes of Health 1-5 persen dari pasien
dengan GTG dapat berkembang menjadi
DM setiap tahunnya.
HUBUNGAN TB DAN DM
3. Intoleransi glukosa pada tuberkulosis
. Stress akut, demam, inaktifitas sekresi hormon stres
(epinefrin, glukagon, kortisol, GH) kadar gula
darah
. Kadar IL-1 dan TNF meningkat pada penyakit berat
sekresi hormon anti insulin
. Adrenokortiko-tropin, kortisol, T3 menurun pd pasiden
dengan TB kemampuan respon thd stress terganggu
. Pada Pasien TB terdapat gangguan pada gen protein
transporter asam lemak peningkatan ambilan aslemak rantai panjang metabolisme glukosa di hepar
HUBUNGAN TB DAN DM
4. Kerusakan pankreas akibat tuberkulosis
. Melalui reaksi imunobiologi toksik-alergi sebagai
respon terhadap TB sistemik pankreatitis
. M.TB toksin & produk inflamasi dlm peredaran
darah inflamasi pankreas
. Serangan TB langsung ke pankreas *tidak selalu
ditemukan sel langhans & amiloidosis
Mll peredaran darah
Mll penetrasi jar perkejuan KGB Abdominal kalsifikasi
& amiloidosis
TB
dengan
DM
Jenis
Kelamin
Pengetahu
an
Sosial
Ekonomi
TB dengan
DM
PENATALAKSANAAN TB-DM
Interaksi OAT dengan OHO
PENATALAKSANAAN TB-DM
Interaksi OAT dengan OHO
Isoniazid neuropati perifer yang dapat
memperburuk atau menyerupai neuropati diabetik
Pengobatan tepat
DM dengan kontrol glikemik buruk dirawat
Insulin kontrol gula darah
OHO DM ringan
Keseimbangan glikemik keberhasilan terapi OAT
Monitoring efek samping obat
Durasi OAT kontrol diabetes dan respon pasien
Penanganan komorbid, dan malnutrisi
Skrining
Skrining DM pada pasien TB
Skrining DM menyingkirkan kemungkinan
terjadinya komorbid DM
Anamnesis + fingerstick glucometer assay
metode penapisan sederhana dan ekonomis
Penapisan TB pada DM
Pemeriksaan medis teratur + foto toraks dua tahun
sekali
Usia > 40 tahun atau BB < 10% BB ideal
pemeriksaan lebih ketat
Kesimpulan
1. DM menyebabkan kerusakan pada fungsi imun dan
fisiologis paru meningkatkan risiko infeksi
maupun reaktifasi TB, memperpanjang konversi
sputum, meningkatkan risiko gagal pengobatan
2. TB gangguan toleransi glukosa dan DM
proses infeksi dan kerusakan pankreas
3. Gambaran foto toraks TB-DM infiltrat lebih luas,
pada lobus bawah paru, kavitas multipel dan efusi
pleura
4. Interaksi antara OHO dan OAT saling berlawanan
sehingga pemberian insulin lebih disarankan
Terima kasih