Anda di halaman 1dari 16

TERAPI OKSIGEN

Pembimbing : dr. Khainir Akbar ,Sp. A

Disusun Oleh : Ika Agitra Ningrum


ILMU KESEHATAN ANAK
RSU HAJI MEDAN

2014

Pendahuluan
Terapi Oksigen adalah pemberian

oksigen lebih besar dari konsentrasi


oksigen di udara (21%) untuk
mengatasi atau mencegah gejala
dan manifestasi hipoksia

Tujuan TerapiO ksigen


Mengatasi Hipoksemia
Menurunkan Usaha Nafas
Mengurangi Kerja miokardium

Alat Pem berian O ksigen


Kanula Nasal (Nasal

prong)
oksigen
mengalir
dari kanula menuju
nasofaring
yang
bertindak sebagai
reservoar anatomis,
dengan kecepatan
aliran antara 0,1
6 L/menit.

Kateter Nasofaring

oksigen mengalir
melalui kateter
kedalam ororfaring
yang bertindak
sebagai reservoar
anatomis

Sungkup

Sederhana
kecepatan aliran
yang diperlukan
untuk sungkup
sederhana
berkisar antara 610 L/menit

Sungkup Partial

rebreathing
Sungkup ini juga
dilengkapi
dengan kantong
reservoar dan
sistem pengatur
aliran gas

Sungkup non-rebreathing

sungkup jenis ini di lengkapi


dengan kantong reservoar
dan sistem pengatur aliran
gas dengan 2 buah katup
searah yang terletak
diantara sungkup dan
reservoar pada salah satu
sisi ekshalasi, sehingga
udara ekspirasi akan
dieliminasidan setiap
inspirasi akan berisi oksigen

Sungkup Venturi

mempunyai katup
dengan ukuran dan
kode warna yang
berbeda, setiap alat
memerlukan aliran
gas tertentu untuk
menghasilkan
konsentrasi oksigen
yang tetap

Oxygen hood

( head box)
tekhnik
pemberian
oksigen sistem
aliran tinggi yang
dapat diberikan
pada bayi
berusia 0-6 bulan

Perkiraan FiO 2 (FraksiKonsentrasiO ksigen Inspirasi)dengan


m em pergunakan alatpem berian oksigen aliran rendah
Kecepatan aliran oksigen 100%
(Liter)
A

FiO2 (%)

Kanula Nasal atau kateter :


1L
2L
3L
4L
5L
6L

24
28
32
36
40
44

Sungkup Oksigen :
5-6 L
6-7 L
7-8 L

40
50
60

Sungkup dengan kantong


reservoar :
6L
7L
8L
9L
10 L

60
70
80
80
80

Indikasipem berian oksigen berdasarkan perlu tidaknya kontrol


FiO 2

Tidak memerlukan terapi


Oksigen terkontrol

Asma
Pneumonia
Bronkiolitis
Distres Pernafasan
Henti Jantung dan Nafas
Emboli paru
Syok
Septik
Hipovolemik
Gagal Jantung
Infark Miokardium
Intoksikasi
karbonmonoksida

Memerlukan terapi oksigen


terkontrol

Penyakit Paru Obstruktif


Kronis
Bayi Prematur

Penghentian TerapiO ksigen


Apabila oksigenasi arteri adekuat

tercapai dengan udar ruangan


( PaO2 > 60 mmHg, SaO2 > 90%)
Pasien tanpa hipoksia yang
mempunyai resiko terjadinya
hipoksia jaringan, maka pemberian
oksigen dihentikan apabila status
asam basa dan penilaian klinis fungsi
organ vital stabil dengan
membaiknya hipoksia jaringan

TERIM A KASIH

Referensi :

Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat 2013 BAB 8 Halaman 54 - 62

Anda mungkin juga menyukai