I. PENDAHULUAN
Kuku tumbuh secara perlahan pada
hari-hari pertama setelah lahir
kemudian lama kelamaan tumbuh
lebih cepat dan akhirnya melambat
pada usia tua.
Fungsi utama kuku pada manusia
adalah untuk melindungi jaringan
lunak distal jari tangan dan kaki.
II. DEFENISI
Paronikia adalah salah
satu infeksi pada jari
tangan maupun pada jari
kaki.
Pada paronikia terjadi
pemisahan eponikium
dari lempeng
III. EPIDEMIOLOGI
Paronikia lebih
sering ditemukan
pada wanita dari
pada laki-laki
dengan
perbandingan 3 : 1
V. ETIOLOGI
Paronikia akut : trauma langsung
atau tidak langsung pada kutikula
atau lipatan kuku
Infeksi bakteri : Staphylococcus
aureus, meskipun Staphylococcus
pyogens, pseudomonas pyocyanea,
proteus vulgaris
Infeksi jamur : Candida albicans
VI. PATOFISIOLOGI
Kebiasaan yang
menyebabkan
tangan basah
Maserasi dari
kuku
Pemisahan
eponikium dari
lempeng kuku
trauma
Infeksi
sekunder
S. Aureus
Streptococcus
pyogens
Pseudomonas
Proteus species
Anaerob bacterial
bakteri
jamur
Candida
albicans
VIII. PENGOBATAN
Pengobatan simptomatik :
Kompres air hangat dan merendam jari
pada larutan Burowi ( aluminium asetat)
Acetaminophen atau NSAID
Antibiotik oral :
Amoxicillin/clavulanate : 3 x 500 mg/hari untuk 7
hari
Clindamycin : 3-4 x 150-450 mg/hari untuk 7 hari
Trimethoprim/sulfamethoxazole : 2 x 160 mg/hari
untuk 7 hari
PENGOBATAN (2)
Antibiotik topikal
Bacitracin/neomycin/polymyxin B
ointment : 3 kali/hari untuk 5-10 hari.
Gentamicin ointment : 34 kali/hari
untuk 5-10 hari.
Mupirocin ointment : 2 4 kali/hari
untuk 5-10 hari.
PENGOBATAN (3)
Kortikosteroid topikal
Betamethasone 0,05% : 2 kali/hari untuk
1-2 minggu
Betamethasone valerate 0,1% : 1-2
kali/hari untuk 1-2 minggu
PENGOBATAN (4)
Bedah
Akut : drainase insisi
Kronik : metode en blok eksisi pada
lipatan kuku proksimal
a)
IX. PROGNOSIS
Paronikia akut yang tidak diterapi
dengan baik dapat berkembang
menjadi paronikia kronik. Paronikia
kronis berespon perlahan terhadap
terapi. Resolusi biasanya
membutuhkan waktu beberapa
minggu atau bulan.
Onychocryptosis
(ingrowing toe
nail)
unguis incarnatus
Gabriel Musalim
C 111 08 316
FK UNHAS
Stase RS.Hikmah periode 4 Februari 2013- 9 Februari 2013
I. DEFENISI
adalah kondisi di
mana kuku
tumbuh
memotong ke
dalam satu atau
kedua
sisiparonychium
II. ANATOMI
III. EPIDEMIOLOGI
Ingrowing toe nail lebih
sering terjadi pada
wanita dibandingkan
pada pria dengan rasio
3:1
IV. PATOFISIOLOGI
Penekanan yang berlebihan
pada kuku kaki
Terjadi respon inflamasi di
daerah penekanan
Terjadi perkembangan
jaringan granulasi
Kuku tertancap di daerah
granuloma
V. GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis
meliputi:
1. Rasa nyeri
sepanjang tepi kuku
2. Edema pada
jaringan sekitar
kuku
3. Eritema
4. Terbentuk krusta
VI. PENANGANAN
Penanganan tergantung pada tahapan
ingrowing nail
1. Tahap 1 dapat ditangani dengan
merekomendasikan sepatu dengan
kotak kaki nyaman lebar atau berujung
terbuka.
2. Pasien juga dianjurkan untuk
memotong kuku lurus dan menghindari
mengurangi margin lateral.
PENANGANAN (2)
Tahap 2 dapat diobati dengan meregangkan
jaringan lunak dari sisi kuku, mengangkat tepi
kuku dari jaringan lunak, dan menempatkan
tampon kecil kapas di bawah ujung kuku untuk
mengangkatnya kembali ke dalam daerah kuku.
PENANGANAN (3)
Pada tahap ketiga yang biasanya disertai infeksi,
penanganan dilakukan dengan bedah eksisi matriks yang
biasa disebut dengan matrixectomy
Dapat ditambahkan dengan antibiotik topikal dan
kortikosteroid topikal
VII. PENCEGAHAN
Menggunakan sepatu yang sesuai
dengan benar
Memotong kuku kaki lurus di bagian
atas. Jangan lancip atau setengah
lingkaran atau memotong terlalu
pendek
Menjaga kaki agar tetap bersih dan
kering
VIII. PROGNOSIS
Pada ingrowing toe nail
(Onychocryptosis) bila diterapi
dengan baik dan sesuai dengan
tahapannya maka prognosisnya baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Yasrif
Watampone; 2012
2. Sjamsuhiajat R, Wim de Joung. Buku Ajar Ilmu
Bedah edisi 2. ECG. Jakarta; 2005
3. Rigopoulos D, Larios G, Gregoriou S. Acute and
Chronic Paronychia. 2008
4. Daniel CR, Iorizzo M, Piraccini BM, Tosti A, Jackson.
Grading simple chronic paronychia and onycholysis.
International Journal of Dermatology. 2006
5. Soepardiman L. Kelainan kuku. In: Djuanda A, editor.
Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 5th ed. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2009