Anda di halaman 1dari 23

SELAMAT DATANG

MAHASISWA/MAHASISWI STUDY
TOUR FAKULTAS TEKNIK UNTAN
TAHUN 2016

TPA SORAT SISTEM


CONTROLLED
LANDFILL
DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA,
TATA RUANG DAN PERUMAHAN
KABUPATEN SAMBAS

GAMBARAN UMUM DI LINGKUNGAN TPA


SORAT SISTEM CONTROLLED LANDFILL
1. Pos Pencatat
Sampah

Pos Pencatat
Sampah berfungsi
untuk mendata
sampah yang masuk
ke TPA, sehingga
beban penanganan
sampah di TPA dapat
terukur dengan tepat

Operator / Pelaksana:
1. Petugas Pencatat Sampah
2. Petugas Pengatur Lalu
Lintas di TPA

2. Pos Jaga

Pos Jaga
Berfungsi sebagai
tempat penjagaan
sekaligus tempat
melapor bagi tamu
maupun orang asing
yang masuk ke TPA
Sorat

Operator / Pelaksana:
1. Petugas keamanan di
lingkungan TPA Sorat

3. Workshop dan Garasi TPA


Sorat
Workshop TPA Sorat
Berfungsi sebagai tempat
memperbaiki kendaraan atau
alat berat yang rusak sekaligus
sebagai kantor di lingkungan
TPA Sorat

Garasi
Berfungsi untuk menyimpan
alat berat sekaligus tempat
pencucian alat berat

4. Intalasi Pengolahan Air


Limbah (IPAL)

Intalasi
Pengolahan Air
Limbah (IPAL)
Berfungsi sebagai
tempat
pengolahan air
leachet (air
sampah) agar
aman sebelum
dibuang ke badan
air.
Operator / Pelaksana:
1. Petugas Unit Pengolahan
Lindi
2. Petugas Pemantau

5. Landfill Sampah

Landfill Sampah
Berfungsi sebagai
tempat
pembuangan akhir
sampah yang
diangkut oleh
armada angkut
sampah

Operator / Pelaksana:
1. Petugas Pengatur Lalu
Lintas di TPA

STANDAR OPERASIONAL
PELAKSANAAN (SOP) DI TPA
SORAT SISTEM CONTROLLED
LANDFILL

1. BONGKAR MUAT SAMPAH DARI ARMADA


ANGKUT SAMPAH

Pembongkaran
sampah dari
dump truck
sampah

Operator / Pelaksana:
1. Supir Dump Truck
2. Petugas Pengatur Lalu
Lintas di TPA Sorat

2. PENGGUSURAN SAMPAH
Penggusuran
Sampah dilakukan
dengan tujuan untuk
merapikan sampahsampah yang masuk
ke TPA dan membuat
sel-sel sampah agar
dalam pembuangan
sampah menjadi
lebih teratur dan
tertib
Operator / Pelaksana:
1. Operator Exavator
2. Operator Bulldozer
3. Petugas Pengatur Lalu
Lintas di TPA Sorat

3. PENIMBUNAN SAMPAH
TUJUAN DILAKUKANNYA
PENIMBUNAN UNTUK
MENGHAMBAT VEKTOR DALAM
PENYEBARAN PENYAKIT DAN
MENGURANGI BAU YANG
DITIMBULKAN OLEH SAMPAH.
UNTUK PENIMBUNAN, KARENA
SAMPAH YANG MASUK KE TPA
HANYA SEDIKIT, MAKA
PENUTUP SAMPAH TIDAK
DILAKUKAN SETIAP SAAT,
DISESUAIKAN DENGAN
VOLUME SAMPAH YANG MASUK
KE TPA
Operator / Pelaksana:
1. Operator Exavator
2. Operator Bulldozer
3. Petugas Pengatur Lalu
Lintas di TPA Sorat

OPERASIONAL INSTALASI
PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
1. BAK PENGUMPUL
BAK PENGUMPUL
Dimensi bak : P = 3 m
L=3m
Tinggi Normal
=
1,19 m
Tinggi jaga = 0,30
m
Kapasitas tampung normal
= 3m x 3m x 1,19m
= 10,71 m3

2. BAK EQUALISASI
BAK EQUALISASI
Dimensi bak : P = 4 m
L=4m
Tinggi Normal
=
1,90 m
Tinggi jaga = 0,30
m
Kapasitas tampung normal
= (4m x 4m x 1,90m)
(1m x 1,68m x 0,30m)
= 29,896 m3
Proses pengolahan
menurunkan zat padat
tersuspensi dengan baku
mutu 200 mg/L dan
menaikkan pH dengan baku
mutu 6-9.

3. BAK BIOFILTER
AEROB

BAK BIOFILTER AEROB


Sekat I : P = 6 m
L=3m
Tinggi Normal = 2 m
Tinggi jaga = 0,45 m
Sekat II : P = 6 m
L=3m
Tinggi Normal = 1,8
m
Tinggi jaga = 0,65 m
Media pembiakan mikroba :
P=6m
L=3m
Tinggi Normal = 1 m
Tinggi jaga = 0,60 m

Berfungsi untuk
menurunkan BOD 5 dan
COD dengan Baku Mutu
BOD 5 50 mg/liter dan COD
= 100 mg/liter.

4. BAK PRESIPITASI I
BAK PRESIPITASI I
Dimensi bak : P = 8 m
L=3m
Tinggi Normal
=
1,80 m
Tinggi jaga = 0,75
m
Kapasitas tampung normal
= (4m x 4m x 1,90m)
(1m x 1,68m x 0,30m)
= 29,896 m3

Menurunkan konsentrasi
Sulface (SO4). Dibutuhkan
waktu 10 menit untuk
menurunkan konsentrasi
sulface (SO4) dengan
menggunakan Kalsium
Hidroksida (Ca(OH)2)

5. BAK PRESIPITASI
II
BAK PRESIPITASI I
Dimensi bak : P = 3 m
L=3m
Tinggi Normal
=
1,80 m
Tinggi jaga = 0,85
m

Proses pengolahan yaitu


untuk menurunkan
konsentrasi Fosfat.
Dibutuhkan waktu 20 menit
untuk menurunkan
konsentrasi fosfat dengan
penambahan Anionik
Polymer.

6. BAK RETENSI
BAK RETENSI
Dimensi bak : P = 8,5 m
L = 3,0 m
Tinggi Normal
=
1,70 m
Tinggi jaga = 0,95
m

Berfungsi untuk
pengendapan/menampung
pengurasan lumpur dari
bak presipitasi, yang
selanjutnya dipompa ke Bak
Sludge Drying Bed untuk
proses selanjutnya dengan
kapasitas mesin pompa
1.000liter/detik.

7. BAK SLUDGE
DRYING BED
BAK SLUDGE DRYING BED
Berfungsi untuk mengurangi
kadar
air.
Cairan
lumpur
(slurry)
dari
proses
presipitasi/netralisasi
kimia
yang
sudah
mengendap/terkuras pada bak
Retensi kemudian dipompa ke
Bak Sludge Drying Bed yang
secara alami air akan meresap
kedalam
lapisan
pasir,
sedangkan
padatan
akan
tertinggal dipermukaan pasir.

8. BAK AERASI
BAK AERASI
Dimensi bak : P = 17 m
L = 8,20 m
Tinggi Normal
=
1,80 m
Tinggi jaga = 1,00
m

Menurunkan Sulfida (H2S)


dan Ammonia (NH3 N)
dengan baku mutu Sulfida
(H2S) = 0,05 mg/ltr, dan
baku mutu Ammonia
(NH3 N) = 1 mg/ltr.

9. WETLAND BUATAN
WETLAND BUATAN
Berfungsi untuk mereduksi sisa
sisa nutrient yang masih
terkandung dalam outlet
proses aerasi berupa nitrit,
nitrat dan phospat yang akan
berfungsi sebagai sumber
nutrisi untuk tumbuhan

10. BAK PENGURAS

BAK PENGURAS
Berfungsi sebagai bak
pembersihan endapan lumpur
yang ada di bak pengumpul.

PEMBERSIHAN DAN PENGURASAN BAK


Pembersihan lumpur
IPAL
dilakukan apabila
kedalam sudah
berkurang 1m
(kolam anaerobik) dan
berkurang 60cm
(kolam fakultatif, dan
tinggalkan sebagian
lumpur di dasar kolam
untuk membantu
ketersediaan
biomassa

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai