Anda di halaman 1dari 21

PLATE SHAKER DENGAN INKUBASI

BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51


ARINA ZULFA NUR AZIZA (049)
AWANG DHIRGANTARA (051)
DIAH AYU W.

(055)
HAMID MALIASHARI (058)

APA SHAKER ITU???


Plate Shaker adalah sebuah alat yang pada umumnya

digunakan untuk mempermudah pengocokan sampel,


sehingga sampel dapat tercampur dengan sempurna.
Plate shaker dengan inkubasi merupakan alat yang
digunakan untuk mengocok cairan, zat kimia, reagen
yang langsung dilengkapi dengan sistem inkubasis
suhu yang digunakan untuk mempertahankan suhu
sampel agar sampel tetap pada kondisi baik, sehingga
pencampuran yang didapatkan lebih homogen yang
dapat menghindarkan terjadinya kesalahan akibat
pencampuran yang tidak sempurna.

PLATE SHAKER DENGAN INKUBASI

BLOK DIAGRAM

Tegangan dari jala-jala PLN masuk ke pesawat Plate Shaker Dengan


Inkubasi. Tegangan jala jala PLN ini untuk mensupply rangkaian
power supply. Untuk menghidupkan pesawat tekan tombol ON
kemudian melakukan setting pemilihan agar alat bekerja. Pada
display LCD akan menampilkan pilihan untuk setting timer.
Kemudian lakukan setting timer untuk memilih waktu yang akan
digunakan untuk proses pengocokkan dan penginkubasian sampel.
Lalu tekan tombol enter untuk memulai pengoperasian alat.
Rangkaian kontrol suhu bekerja untuk memanaskan heater, yang
kemudian di deteksi oleh sensor suhu LM 35 yang selanjutnya akan
diproses oleh ADC 0804. Oleh ic mikrokontroller akan diolah dan
ditampilkan pada display LCD. Saat suhu sudah tercapai (37 oC),
heater berhenti bekerja. Sebelum motor bekerja terlebih dahulu ic
mikrokontroller memberikan logika ke opto coupler sehingga driver
motor bekerja dan mengaktifkan motor. Bersamaan dengan itu timer
bekerja, setelah waktu habis motor akan berhenti berputar, heater
mati dan buzzer bunyi menandakan waktu pengoperasian alat selesai.

6.2 Rangkaian Setting Kecepatan


P o rt P 1 .2

R 1 5
2 2 0 o h m
1 2

R 1 8
2 2 0 o h m

D 1 4
L E D

IS O 1
p c 8 1 7

R 2 3
1 0 K

K e

K e

g n d

P in

1 2

L M

3 2 4

d a r i R a n g k a ia n

P W

Cara kerja rangkaian


Pada rangkaian setting kecepatan disini digunakan
multitune untuk memberikan outputan tegangan yang
terhubung ke rangkaian PWM yang di kontrol oleh ic
mikrokontroller, ketika kecepatan 300 rpm maka pada port
P1.2 berlogika low (0) dan akan mengaktifkan optocopler
ISO1 PC 817 sehingga R23 akan teraliri tegangan dan pin 2
nya akan mengeluarkan output dengan sejumlah tegangan
itulah yang nantinya sebagai tegangan refrensi yang masuk ke
rangkaian PWM.

6.3 Rangkaian PWM


R 14
R 16

C 17

56K

gnd 1

33nF

11

100K
2
gnd 1

12 V

LM 324

R 20

LM 324

100K

R 21

9
10

U 6C

12 V
8

1k

LM 324

11
13

O u tp u t d a ri R 2 3

12

U 6D
LM 324

IR F 5 3 0

12 V

gnd 1

gnd 1

M1

gnd 1

11

U 6B

11

4
5

R 19
100K

12 V

U 6A

12 V

12 V

14
O ut PW M

Cara kerja rangkaian


Rangkaian PWM adalah rangkaian yang
didalamnya terdapat 4 buah IC op amp,
rangkaian ini biasanya digunakan untuk
mengatur kecepatan motor. Pada op amp I
difungsikan sebagai osilator penghasil
gelombang kotak yang outputnya masuk pada
op amp II. pada op amp I menghasilkan
output berupa gelombang kotak dengan
frekuensi 117,6 Hz.
= 117,6 Hz
Sedangkan pada op amp II difungsikan sebagai
rangkaian osilator penghasil gelombang segitiga.

Kemudian pada op amp IV difungsikan sebagai buffer


tegangan dengan frekuensi yang dihasilkan 0 Hz. Karena pada
op amp IV output yang dihasilkan berupa garis lurus
(tegangan dc).
Selanjutnya output pada op amp II dan op
amp IV akan dikomparator dengan op amp III
sehingga menghasilkan output gelombang kotak
dengan
yang
dihasilkan
Kemudianfrekuensi
output dari R23
masuk
ke pin 12sebesar
op amp 117,6
IV dan
Hz masuk ke pin 3 op amp III sebagai tegangan refrensi
hasilnya
sedangkan untuk tegangan rata rata di ambil dari potensio R19 yang
telah melewati penguatan sinyal gelombang kotak. Untuk memadukan
rangkaian setting kecepatan dengan PWM, maka output dari rangkaian
setting kecepatan di inputkan ke pin 12 op amp IV pada rangkaian
PWM, sehingga pergerakan kecepatan motor bisa berubah sesuai
outputan dari potensio di rangkaian setting kecepatan.

6.4 Rangkaian Driver Heater


5 V
R 11
220
D7

R 12
1 0 K /2 W
6

LED
1

1
2

3
2
1

M O C 3020
4

K e P o rt P 1 .3

U5

J8

J9
Q LT 4O O 8

C 16
1 0 0 n /4 0 0 V

R 13
2 2 0 K /2 W

220VAC
J10
1
2
H EATER

Cara kerja rangkaian


Pada rangkaian driver heater ini, port P1.3 yang ada
pada ic mikrokontroller mengeluarkan logika low
(0), sehingga pin 2 pada MOC 3020 aktif dan
mentriger triac sehingga rangkaian driver heater
bekerja. Bekerjanya rangkaian ini ditandai dengan
nyalanya led indikator driver heater.

6.6 Rangkaian ADC 0804 Dan


Sensor Suhu LM 35
C1
1 0 u f /2 5 v

IN T R

+ IN
-IN
V R E F /2
C LKR
C L K IN
CS
RD
W R

100

1
2
3
LM 35
5 V

6
7
9
19
4
1
2
3

re f e re n s i
R4
220 ohm

R5
10k
C6
150pf

0
1
2
3
4
5
6
7

C2
1 uf

J2

AD C 0804
R7
1 K

C7
1uf

D2

2
R6
10K

3V

B
B
B
B
B
B
B
B

GND
GND

D
D
D
D
D
D
D
D

U2

10
8

K e P o rt P 3 .0
K e P o rt P 3 .1

18
17
16
15
14
13
12
11

V C C /V R E F

20

5 V

K e P o rt P 2 .0 - P 2 .7

R2

Cara kerja rangkaian


Rangkaian sensor suhu dalam modul ini menggunakan
LM 35, tegangan output LM 35 masuk ke ADC 0804
untuk diubah dari tegangan anlaog menjadi data
digital, data digital dari ADC 0804 dikoneksikan dengan
ic mikrokontroller pada port P2.0 P2.7 sehingga dapat
dideteksi oleh ic mikrokontroller. Pada ADC 0804
terdapat pengaturan Vref menggunakan multiturn
untuk mengatur tegangan referensi yang dibutuhkan.
Yaitu 1/2 x tegangan input maksimal. Jadi tegangan
referensi yang di butuhkan 1/2 x 0.40 = 0.20 Volt.

6.10 Rangkaian Buzzer

5 V
R 17
5 V

J14
220 ohm

1
2

D 13
LED

K e P o rt P 1 .4

BU ZZER

R 22
3

Q 3
BD 140

1k

Cara kerja rangkaian


Rangkaian ini berfungsi sebagai
driver untuk buzzer. Apabila port
P1.4 mendapat logika low (0)
maka transistor PNP akan
saturasi sehingga buzzer akan
berbunyi. Sebaliknya apabila
P1.4 mendapat logika high (1)

6.12 Pengoperasian Alat


1. Hubungkan kabel power dengan tegangan jala jala PLN.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol power pada posisi ON.
3. Pilih waktu yang akan digunakan dengan cara menekan

tombol up atau down.


4. Setelah waktu telah dipilih, tekan tombol enter dan tunggu

sampai suhu tercapai ( 37oC ) yang dapat dilihat pada display.


5. Pada saat suhu tercapai buka penutup alat, taruh sampel yang

akan dikocok dan diinkubasi, kemudian tutup rapat.


6. Bila proses pengocokan dan penginkubasian sampel telah

selesai, maka ditandai dengan bunyi buzzer.


7. Tekan tombol reset dan matikan alat dengan menekan tombol

power pada posisi OFF.

6.13 Pemeliharaan Alat


1.

2.
3.
4.

5.

Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap


bersih atau lap yang dibasahi air kemudian lap
dengan kain kering.
Tempat sampel harus selalu tertutup untuk
menghindarkan dari debu atau kotoran.
Jangan angkat pada bak sampel angkatlah pada bagian
body alat.
Lumasi dengan oli pada bagian kaki kaki yang
berputar dan bergesekan setiap 6 bulan sekali atau bila
terlihat mulai kering.
Setelah selesai digunakan bersihkan tempat sampel
dengan cara dicuci dengan air bersih dan dilap dengan
kain kering.

P 1 .5
3

M IK R O
J1

D1

P 1 .0
P 1 .1
P 1 .2
P 1 .3
P 1 .4
P 1 .5
P 1 .6
P 1 .7

IN 4 1 4 8

M IK R O

C 8 30pf
R8
10k

C9
1 0 u f /1 6 V

C 10

1
2
3
4
5
6
7
8
XTA L1
XTA L2
RST

X1
12 M

19
18
9
31

M IK R O

30pf
R 10

LED

220

P 1 .0 /T 2
P 1 .1 / T 2 -E X
P 1 .2
P 1 .3
P 1 .4 /S S
P 1 .5 /M O S I
P 1 .6 /M IS O
P 1 .7 /S C K
XTA L1
XTA L2
RST

P 3 .0
P 3 .1
P 3 .2
P 3 .3
P 3 .4
P 3 .5
P 3 .6
P 3 .7

10
11
12
13
14
15
16
17

P 3 .0 /R X D
P 3 .1 /T X D
P 3 .2 /IN T O
P 3 .3 /IN T 1
P 3 .4 /T O
P 3 .5 /T 1
P 3 .6 /W R
P 3 .7 /R D

IN TR

RST
M IK R O
GND

1
2
3

CS
RD
W R

re f e re n s i

1
2

C 13
1 0 u f /2 5 V

R 12
1 0 K /2 W
6

LED
1

U5

J8

J9
Q LT 4O O 8

1
2
R 13
2 2 0 K /2 W

3
2
1

2
M O C 3020

C 16

220VAC
J10

1 0 0 n /4 0 0 V

1
2

R 14

H EATER
C 17

56K

gnd 1

33nF

PW M

2
3

PW M

LM 324

100K

R 20

10

PW M

U 6C
8

M1

11

11

IR F 5 3 0

PW M

13
12
1
2

J15
EN set n pwm

U 6D
14
LM 324

J16
gnd 1

1
2

PW M
TP 8
T P S E T T IN G

PW M
1

R 23
10 K

gnd 1
R 24
100k

gnd 1

1
2

J17
TE S TE R P W M

J14
220 ohm

1
2

D 13
LE D

R 22

BUZZER

Q3
BD 140

1k

gnd 1

gnd 1
gnd 1

R 17
D r iv e r

gnd 1

1k

LM 324

IS O 1
pc 817

C 21
10 uF

11

1
2

R 21

J13

E N D .m o to r

LM 324

U 6B

12 V
PW M

R 19
100K

R 18
220 ohm

2
1

gnd 1

U 6A

PW M
D 14
LED

TP 6
TP out P W M

11

100K

R 15
220 ohm

R 16

5 V

M O TO R

104

D2

AD C 0804

R 11

C 14
104

V IN

C7
1uf

2
R6
10K

3V

6 V

1
C5
2200 uf

7805

220

E N M IK R O

VOUT

C4

C6
150pf

1
2
3
4
5
6

D7

5 V

R4
220 ohm

R5
10k

D r iv e r

J7

TP 2
TP V R E F

10 uf

GND

9
19
4

V R E F /2
C LKR
C L K IN

J5

E N D .h e a te r
1
2

U3

TO S W _P B

A T89S 52

C3

+IN
-I N

J4

E A /V P P
VCC

B0
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7

LM 35

6
7

R7
1 K

30

A L E /P R O G

20

29

PSEN

D
D
D
D
D
D
D
D

C2
1 uf

U2

TP 1
TP P S _V R EF

P 2 .0 /A 8
P 2 .1 /A 9
P 2 .2 /A 1 0
P 2 .3 /A 1 1
P 2 .4 /A 1 2
P 2 .5 /A 1 3
P 2 .6 /A 1 4
P 2 .7 /A 1 5

20

D4

40

0
1
2
3
4
5
6
7

18
17
16
15
14
13
12
11

5 V

R9
10k

P 0 .0 /A D
P 0 .1 /A D
P 0 .2 /A D
P 0 .3 /A D
P 0 .4 /A D
P 0 .5 /A D
P 0 .6 /A D
P 0 .7 /A D

P 2 .0
P 2 .1
P 2 .2
P 2 .3
P 2 .4
P 2 .5
P 2 .6
P 2 .7

21
22
23
24
25
26
27
28

1
2
3

C
R E S IS TO R S IP 9

39
38
37
36
35
34
33
32

100

J2

GND

EN AD C 0804

U1

P 0 .0
P 0 .1
P 0 .2
P 0 .3
P 0 .4
P 0 .5
P 0 .6
P 0 .7

2
3
4
5
6
7
8
9

V C C /V R E F

R3
1

CON6
D3
IN 4 1 4 8

5 V

1
2

GND
GND

LC D
M IK R O

P 1 .0
GND
P 1 .1

R2

C1
1 0 u f /2 5 v

10
8

P 1 .5
P 1 .6
P 1 .7

1
2
3
4
5
6

J3

GND

J22

GND
M IK R O

M IK R O

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

R1
10k

CARA KERJA :
Pada saat alat dihidupkan (ON), maka semua rangkaian akan
medapatkan catu daya dari rangkaian power supply. Selanjutnya program
akan menjalankan inisialisasi LCD data dari alat tersebut. Jika sudah
selanjutnya di layar akan muncul pengaturan waktu untuk pengocokan
sampel dan waktu untuk inkubasi. Gunakan tombol UP atau DOWN untuk
mensetting timer, untuk waktu 5 menit, 10 menit dan 15 menit.. Tombol
UP untuk menambah waktu dan DOWN untuk mengurangi waktu. Jika
sudah selesai tekan tombol ENTER untuk memulai proses pengocokan
dan proses inkubasi sampel.
Pada saat tombol ENTER ditekan maka ic mikrokontroller akan
memberikan logika low (0) pada port P3.4 dan port P1.3 sehingga MOC
3020 aktif dan mentriger triac, menyebabkan driver heater aktif. Aktifnya
driver heater ditandai dengan nyalanya led pada indikator heater. Yang
kemudian akan dideteksi oleh sensor suhu LM 35 yang berupa tegangan
analog. Selanjutnya akan masuk ke ADC 0804 untuk diproses dari
tegangan analog menjadi data digital. Oleh ic mikrokontroller akan diolah
dan akan ditampilkan pada display LCD. Setelah suhu setting (37 oC)
tercapai maka heater akan mati dan akan menyala kembali jika suhu
dibawah suhu setting. Yang bertujuan untuk mengkondisikan atau
mengkontrol agar tempat inkubasi tetap bersuhu seperti suhu settingan
(37oC). Pada saat suhu sudah tercapai maka ic mikrokontroller akan

Saat motor bekerja, timer yang sudah disetting mulai


menghitung mundur, sesuai dengan setting timer
yang dipilih. Pada saat motor dan timer bekerja, suhu
yang ada di dalam tempat inkubasi akan tetap
dikontrol agar tetap bersuhu seperti suhu settingan
(37oC). Setelah timer habis, maka ic mikrokontroller
pada port P1.3 dan port P1.2 mengeluarkan logika
high (1) sehingga rangkaian driver heater dan
rangkaian driver motor tidak bekerja. Kemudian ic
mikrokontroller akan mengeluarkan logika low (0)
pada port P1.4 yang mengakibatkan buzzer aktif.
Aktifnya buzzer menandakan proses telah selesai.
Tekan RESET untuk mengakhiri proses pengocokan
dan proses inkubasi. Proses pengocokan dan proses
inkubasi pun selesai dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai