Anda di halaman 1dari 51

KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA

Disampaikan : Oleh Hartati Diah

PUSAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Jl. Jend. A. Yani No. 69 70 Cempaka Putih Jakarta
1

PENDAHULUAN

PENGENALAN
PENGONTROLAN / EVALUASI
PENGENDALIAN
PENGENALAN ALAT

Apa artinya
Kebisingan
?!

PENDAHULUAN
Noise /Kebisingan sejak lama dikenal
stressor/hazard dalam lingkungan kerja,

sebagai

Tidak Bisa Dipisahkan dari Industrialisasi, krn hampir


semua proses produksi menggunakan mesin-mesin , alatalat transportasi berat dll.
Menyebabkan
gangguan
keseimbangan
kesehatan
terutama bagi TK yang setiap harinya terpapar bising LK.
Lama Terpapar Bising dgn Intensitas & Frekwensi Tinggi,
dalam jangka panjang mengakibatkan Ketulian/NIHL
Perlu deteksi dini dan pengendalian bising di tempat kerja
Pelaksanaan Hearing Loss Preventive Program merupakan
upaya pencegahan primer yg dapat dilakukan di tempat
kerja
4

1. PENGENALAN
Yang dimaksud dengan pengenalan disini adalah :
Pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja yang
berpengaruh buruk thdp kesehatan tenaga kerja. Meliputi pengetahuan
dan pengertian tentang berbagai jenis bahaya serta pengaruhnya
terhadap kesehatan tenaga kerja, hal ini dapat dilihat dengan mudah
pada contoh flow diagram proses produksi.di bawah ini.

FLOW DIAGRAM PROSES PRODUKSI

INPUT
- BAHAN BAKU
- BHN PEMBANTU

PROSES
PERALATAN / MESIN

OUTPUT
HSL AKHIR
HSL SAMPING
LIMBAH

BAHAYA FAKTOR 2
LINGKUNGAN KERJA
6

RESIKO
RESIKO BAHAYA
BAHAYA DI
DI TEMPAT
TEMPAT KERJA
KERJA
TENAGA
KERJA
PAK
KESEHATAN
APD

Kec. Kerja
KESELAMATAN
PROSES

BAHA
N

APM

ALAT
Polusi
LINGKUNGAN
NAB

Lanjutan
Dari diagram alir proses produksi diatas dapat di identifikasi permasalahan
faktor-faktor lingkungan kerja

II. EVALUASI
Evaluasi disini dimaksudkan untuk :

Memberikan suatu gambaran (pandangan) tentang tingkat risiko bahaya


faktor lingkungan kerja.

Mengecek apakah sistem pengendalian bahaya berfungsi dengan baik,

Menyelidiki keluhan-keluhan tenaga kerja.

Menentukan/meyakinkan apakah norma atau peraturan (standar, NAB)


yg ditetapkan dilaksanakan dengan baik.

Sebagai pedoman dalam membuat keputusan tentang ada tidaknya atau


besar kecilnya risiko bahaya terhadap kesehatan.

III. PENGENDALIAN
Pengendalian thdp faktor bahaya merupakan langkah yang terakhir dalam
penerapan K3 di perusahaan. Supervisor bertanggung jawab untuk memelihara
sistem pengendalian seperti ventilasi agar berfungsi secara baik.
8

PENGERTIAN

Bising secara Subyektif adalah :


Suara yg tidak diinginkan oleh pendengaran
manusia atau tidak enak didengar
( any
disturbing sound) yang terjadi secara tdk
alamiah akibat tumbukan yg tidak wajar atau
berulang.

Obyektif :
Terdiri dari getaran komplek berbagai
frekwensi & Amplitudo baik periodik/non
periodik.

BUNYI/ GELOMBANG SUARA :


adalah getaran yg merambat melalui
medium
elastis
(misal
udara)
diterima
telinga
dan
diinterpretasikan
oleh otak.
.
9

Pengenalan

KARAKTERISTIK BISING DITENTUKAN OLEH


1.FREKWENSI :
Dinyatakakan dalam waktu getaran per-detik atau disebut
HERTZ, dari kurva gelombang / panjang gelombang yang
mempunyai intensitas sampai ke ketelinga setiap detik
(disebut juga rendahnya nada dari suatu bunyi)

Rentang Frekuensi dengar manusia


adalah 20 Hz - 20.000 Hz
Percakapan Normal : 250 Hz - 4000 Hz
Telinga paling peka --> 4000 Hz

2 . VELOCITY/KECEPATAN :
Kecepatan bunyi tergantung pada jumlah panjang
gelombang ( ) dan besarnya frekwensi ( f )

f.

kecepatan bunyi melalui temperatur 72

F, untuk :

udara
344 m/det

zat cair 1.433 m/det


padat ; kayu 3.962 m/det
logam 5.029 m/det
(STEPHAN A..KONZ , 1992 : 1.047)

3.

INTENSITAS : DESIBEL (dB)


ADALAH
BESARNYA
ENERGI
YG
DIGETARKAN
PARTIKEL
UDARA
YANG
DITANGKAP OLEH TELINGA. (disebut juga
Keras lemahnya bunyi)
SATUAN : N/m2 (Pascal) / Skala

logaritma dB
AMBANG DENGAR TERENDAH
0,00002 N/m2 (0 dB)
DAN TERTINGGI 200 N/m2 (140 dB)/
Ambang sakit.

JENIS BISING
(Berdasarkan sifat & spektrum bunyi, bising dpt dibagi:)

BISING KONTINYU :
Yaitu bising yang secara terus menerus dengan
level spektrum yang konstan dan lama waktu
pemaparan selama 8 jam kerja per - hari atau 40
jam per- minggu .
1. Bising berspektrum frekuensi luas cth, mesin,
kipas angin dan dapur pijar.
2. Bising berspektrum frekuensi sempit cth,
gergaji seluler, katup gas.

BISING TERPUTUS-PUTUS/
FLUKTUASI
Yaitu bising yg terjadi secara terputus- putus
dalam selang waktu tertentu . Cth suara lalu
lintas, lapangan terbang.
13

lanjutan

BISING IMPULSIF / IMPACT


Yaitu bising yg memiliki perubahan suara
melebihi 40 dB
dalam waktu yang sangat
cepat dan biasanya mengejutkan pendengaran.
Cth tembakan, suara ledakan mercon dan
meriam.

BISING IMPULSIF BERULANG


Bising yang terjadi secara berulangulang. Cth mesin tempa

14

Senapan /Tembakan, Kaliber

angin/udara, Palu
Pahat udara/Pneumatic chisel
Pemotong listrik, rantai gergaji,
penekan paku keling dengan udara,,
menekan martil dengan udara .
Mesin penggiling, gergaji, ketel uap,
mesin pemotong rumput ,
gudang tempat penyimpanan tenun
Electric motor ; rotary press, wire
drawer, saw mill, composing room,
mesin pengisian botol
Alat pengisap debu kendaraan dll
15

DILATASI PUPIL MATA

SECRETION of THYROID
HORMONE

HEART PALPILATION

SECRETION of ADRENALINE

SECRETION OF ADRENALIN
CORTEX HORMONE

MOVEMENT of THE STOMACH


INTESTINE
MUSCLE REACTION
CONSTRICTION OF THE BLOOD
VESSELS

EFEK KEBISINGAN
1.JANGKA PANJANG

PTS (NIHL)

2.JANGKA PENDEK

TTS

GANGGUAN FISIOLOGI
GANGGUAN PSIKOLOGI
PRESBIACUSIS
GANGGUAN DLM KOMUNIKASI

GANGGUAN PERFORMANCE & BEHAVIOR

GANGGUAN TIDUR

17

Gangguan Fisiologis.. ?
Peningkatan

tensi darah
Peningkatan nadi
Kontraksi pd blood vessel
(kaki dan tangan
Menyebabkan pucat-gangguan
sensorik

Stress tambahan (beban kerja)


Rasa tidak nyaman-kurang konsentrasi
Susah tidur, perubahan emosional

GANGGUAN KOMUNIKASI
Masking effect ( rapat, telpon, instruksi
dll)
Kejelasan suara
GANGGUAN PERFORMANCE
Rasa melayang, pusing, mual

GANGGUAN BEHAVIOR/PERILAKU
Rasa cemas, nerves
Rasa khawatir

1.

Acaustic Trauma :
- Level bising 140 dB
- Dapat merusak tympanic membrane
- Segera terasa sakit, hilang pendengaran
- Kemampuan bicara menurun

2. Temporary Threshold Shift :


- Level bising rendah
- terasa gatal didalam telinga
- berdenging
- dapat pulih, bila pemaparan dihentikan
3.

Permanent Threshold Shift :


- Bila pemaparan berlanjut, TTS - - -> PTS
- Disebut Noise Induced Sensorineural Hearing
Loss

Disebabkan oleh bising level lemah

Merusak sel-sel syaraf pendengaran

Prosesnya lama ( bertahun-tahun), datangnya tidak


terasa, shg. seringkali diabaikan

Terjadi Threshold Shift (ambang dengar bergeser),


temporary = TTS, dan permanent = PTS

Mula2 tjd. pergeseran pada frequensi tinggi antara 3000


6000 Hz, maksimum pada 4000 Hz

Berikutnya pada frequensi percakapan 250-3000 Hz (95


% komponent kata2 dalam percakapan terletak pada
frequensi ini) Kemampuan dengar manusia : 20 20.000
Hz

Akibatnya akan sulit mendengar percakapan, terutama


untuk kata2 yang mengandung huruf c, f, k, s, t

Tinggi-rendah level suara


Lama pajanan bising per hari
Kumulatif pajanan bising

(masa kerja)
Kepekaan Individu
Pengaruh medicine
Keadaan kesehatan

EFEK KEBISINGAN TERHADAP MANUSIA DAPAT


DIBAGI ATAS :
1. Bising yang mengganggu (irritating noise) intensitas
tidak terlalu keras misalnya mendengkur.
2. Bising yg menutupi (masking noise), merupakan bunyi
yg menutupi pendengaran yg jelas. Secara tidak
langsung bising ini akan membahayakan kesehatan &
keselamatan tenaga kerja.
3. Bising yg merusak (damaging/injurious noise) adalah
bunyi yg intensitasnya melampaui NAB. Bunyi ini akan
merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.

24

Kebisingan
dapat
mengganggu
konsentrasi dimana pada suatu lokasi
kerja konsentrasi ini diutamakan
terutama untuk pekerjaan - pekerjaan
yang memerlukan banyak berpikir.

berperan meningkatkan kelelahan .

Berbicara di dalam suasana bising


akan memerlukan energi yang lebih
banyak karena harus berteriak
teriak.

Salah
memahami
perkataan,
perintah, atau peringatan keamanan
yang penting menyangkut pekerjaan,
sehingga akibatnya akan terjadi
kecelakaan

GANGGUAN PENDENGARAN
Gradasi

Parameter

Normal

: Tidak mengalami kesulitan dlm


percekapan biasa (6 m)

Sedang

: Kesulitan dlm percakapan sehari-hari


mulai jarak > 1,5 m

Menengah

: Kesulitan dlm percakapan keras


sehari-hari mulai jarak > 1,5 m

Berat

: Kesulitan dlm percakapan


keras/berteriak pada jarak > 1,5 m

Sangat Berat

: Kesulitan dlm percakapan


keras/berteriak pada jarak < 1,5 m

Tuli Total

: Kehilangan kemampuan pendengaran


dalam berkomunikasi
26

II. EVALUASI /PENGONTROLAN


NILAI AMBANG BATAS ( NAB )

NAB.
UNTUK
KEBISINGAN
DI
INDUSTRI MENURUT PER. MENAKER
NO. PER 13/MEN/2011 ADALAH 85
dBA SELAMA 8 JAM PER-HARI
ATAU 40 JAM PER MINGGU.

STANDAR KEBISINGAN (NAB) MENURUT PERMENAKER No.


13/MEN/2011

Waktu pemajanan

Satuan

Intensitas
Kebisingan (dBA)

8
4
2
1

Jam

85
88
91
94

30
15
7,5
3,75
1,88
0,94

Menit

97
100
103
106
109
112

28,12
14,06
7,03
3,52
1,76

Detik

115
118
121
124
127

per hari

28

STANDAR BAKU MUTU LINGKUNGAN


Perumahan daerah/ Lingkungan kegiatan
A. Peruntukan Kawasan
1. Perumahan/pemukiman
2. Perdagangan/Jasa
3. Perkantoran & Perdagangan
4. Ruang terbuka hijau
5. Industri
6. Pemerintah & Fasilitas Umum
7. Rekreasi
8. Khusus :
- Bandara/Pelabuhan
- Pelabuhan laut
- Cagar Budaya
B. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya
2. Sekolah atau sejenisnya
3. Tempat ibadah atau sejenisnya

Tingkat Bising
(dBA)
55
70
65
50
70
60
70
70
60
55
53
55
29

PENGUKURAN KEBISINGAN DILAKUKAN THDP


SUMBER
SEBARAN
PENERIMA
CARA PENGUKURAN :

DITEMPAT TK BEKERJA, SETINGGI TELINGA.


MENURUT WAKTU : - SESAAT
- INTERVAL WAKTU
-

KONTINYU

Tergantung tujuan dari pengukuran:


Evaluasi kondisi melebihi NAB atau tidak
Mengetahui kesesuain norma yg berlaku
Pengecekan efektifitas alat-alat
Penelitian
Mendapatkan noise kontur
Sebagai dasar penentuan APD
Monitoring Lingkungan

ALAT UKUR KEBISINGAN :


1. SOUND LEVEL METER (SLM)
2. SLM

DAN OCTAVE BAND ANALYZER

3. LOGGING NOISE DOSI METER


4. IMPACT SOUND LEVEL METER
5. NOISE DOSI METER.

CONTOH PERHITUNGAN :
PENYESUAIAN SATUAN dB dengan dBA
Mid
Freq
(Hz)

63

125

250

500

1000 2000 4000

800
0

SPL (dB)

104

98

95

87

84

80

78

72

Corr (dB)

-26

-16

-9

-3

+1

+1

-1

Correcte
d
(dBA)

78

82

86

84

84

81

79

71

INTENSITAS KEBISINGAN GABUNGAN


Perbedaan Intensitas Bunyi (dB)

Penambahan pd Intensitas yg lebih


tinggi

0 atau 1

2 atau 3

4 sampai 9

10 atau lebih

33

ORANG YG DIPERIKSA : KOOPERATIF, TIDAK SAKIT,


MENGERTI INSTRUKSI, BEBAS BISING MINIMAL 12
14 JAM

ALAT AUDIOMETER TERKALIBRASI

PEMERIKSA : MENGERTI CARA PENGGUNAAN,


SABAR DAN TELATEN

RUANG PEMERIKSAAN : KEDAP SUARA MAKSIMAL


40 db SPL

IV. PENGENDALIAN KEBISINGAN


1. SECARA TEKNIS
- SUMBER (Isolasi, Substitusi, Enclosure, Silencers, Barriers)
- SEBARAN (Ventilasi,Exhaust vent dan Barriers)
- PENERIMA

2. SECARA ADMINISTRASI
- ROTASI TEMPAT KERJA

- MEMINDAHKAN TK dari TEMPAT BISING KE TEMPAT TDK BISING


- PENGATURAN WAKTU PENGOPERASIAN.
- TRAINING PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN
- TES AUDIOMETRI

3. MENGGUNAKAN APP(alat

pelindung pendengaran)

4. PENDIDIKAN / PELATIHAN HEARING LOSS


PREVENTIV PROG.
36

PERLU PROGRAM
DIJALANKAN..?

ATAS DASAR :

TK kesulitan dlm komunikasi di

tempat kerja
Keluhan adanya tinitus sehabis
kerja
Ketulian sementara
berkepanjangan

Analisa Kebisingan (yes/no)


Enginering Control
Administrasi/ Jadwal

Pengendalian
APP
Evaluasi ( Lingk-Kes)
Pendidikan dan Penyuluhan

Melakukan Noise Survey


Evaluasi kondisi Lingkungan
Komplain (masyarakat, sekitar, tk)
compliance with Regulation ?

Mendefinisikan problematika
secara rinci dan jelas
Dimana pengukuran dilakukan
Data yg diperlukan
Sumber suara, pattern, karakteristik

arah dll.

Teknik Pengendalian Kebisingan


Enjinering
Adminstratif, Medis---> APP

DIAGNOSE NIHL
Riwayat Kehilangan

pendengaran pasien
Occupational History
Evaluasi Kebisingan
Pemeriksaan Kesehatan
(Audiometri)
Menyingkirkan kemungkinan
penyebab noise non Industri.

Untuk mengetahui besarnya intensitas


kebisingan di tempat kerja digunakan
alat

Sound level meter


Alat ini digunakan untuk mengukur
besarnya tingkat intensitas kebisingan di
lingkungan kerja, yang bagian- bagiannya
terdiri dari : microphone, amplifier,
cablirated attenuators, weighting networks
dan metering system.

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

Sound Level Meter + Octav Band Analyzer

DOSI METER

Pemeriksaan : Audimetri & Ruang Kedap Suara

H E A R IN G

N R R 20 dB

P R O T E C T IO N

N R R 27 dB

D E V IC E S

N R R 29 dB

NIOSH

Nilai Efektif :
Earmuff: 75% dari harga NRR pada label yang tertera
Formable earplug: 50% dari harga NRR pada label yang

tertera
Jenis earplug yg lain: 30 % dari harga NRR pada label
tertera

yang

Tingkat bising di suatu area kerja = 100 dBA. Karyawan di tempat tersebut
dilengkapi dengan earplug yang memiliki NRR =25 dB. Berapakah tingkat bising
yang diterima pekerja saat menggunakan HPD?

Harga pengurangan efektif: (25-7) 50% = 9 dB

Lp = 100 - 9 = 91 dBA
Noise level yang terpapar oleh pekerja saat menggunakan HPD
adalah 91 dBA

KESIMPULAN
Bising merupakan PAK yg mana dpt merugikan kesehatan yg
berdampak pada gangguan pendengaran , bila pemaparan dlm
waktu lama akan menyebabkan ketulian.
Kehilangan daya dengar oleh karena pengaruh bising umumnya
tidak dapat ditolong dengan operasi.
Daya dengar hilang secara bertahap, dimulai pada frekwensi
yang lebih tinggi.
Tenaga kerja tidak akan mengetahui kapan kehilangan daya
dengar ini dimulai.
Pencegahan ketulian akibat bising di tempat kerja dpt dilakukan
dengan HLPP yg melibatkan seluruh unsur perusahaan.
49

NIHL IS DANGEROUS !!!!

PAINLESS

INVISIBLE
SLOW BUT REAL
PERMANENT

Anda mungkin juga menyukai