A
S
A
B
E
B
E
K
&
S
PER
PERS
Oleh:
Hwian Christianto
PERS
PENGERTIAN
J.C.T. Simorangkir Pers ada dua
pengertian yi: Pers dalam arti sempit (pers
cetak) & Pers dalam arti luas (semua alat
komunikasi massa: film, radio & televisi).
Pasal 1 angka 1 :
HAKEKAT
PERBANDINGAN
Regulasi PERS
UU NO. 21 TAHUN 1982
Berparadigma OTORITER
Berparadigma DEMOKRASI
Pemerintah berwenang
mengintervensi Pers
PERBANDINGAN
Regulasi PERS
UU NO. 21 TAHUN 1982
Pemerintah bertindak sebagai
pembina Pers Nasional
2. Dewan Pers cuma perpanjangan
tangan dari Pemerintah
3. Perngertian Pers hanya media
cetak
1.
Organisassi Pers
( Sumber: Sabam L. Batubara, 2008:65)
Sistem pertanggungjawaban
waterfall system
8.
Banyak peraturan
pelaksana yang dimanipulir
Pemerintah
9.
7.
Sistem pertanggungjawaban
pidana khusus dan
perdata umumnya
8.
9.
Kemerdekaan Pers
Mungkinkah kemerdekaan pers dibatasi???
Kebebasan
persmaupun
menjalankan
tugas atau aktivitas
YA doktrin hukum
secara normatif
2 Macam PEMBATASAN:
jurnalistik
yang meliputi kebebasan mendapat
DALAM :
LUAR:
Ketentuan Undang-Undang (ex: UU ITE, UU KIP, UU Pornografi, dll)
berita,
menyusun berita dan menyiarkan berita.
Ketentuan Internasional Pasal 14 ICCPR
Keadaan DARURAT
(Bagir Manan, , 2011)
Freedom of Press
UU Pokok Pers = kebebasan pers yang bertanggungjawab
WUJUD
KEDAULA
TAN
RAKYAT
UNSUR
PENTING
NEGARA
DEMOKRA
TIS
PENTING
NYA
SUPREMA
SI
HUKUM
TGG
JAWAB
PROFESI
- K.E.J
-HATI
NURANI
DEWAN
PERS
P. 15
MSY
P. 17
(droit de re ponse)
seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan
tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan
berupa fakta yang merugikan nama baiknya
(pasal 1 angka 11 UU No. 40/1999)
Arti penting: penjaga keseimbangan antara
pelaksanaan kemerdekaan pers dan hak asasi
masyarakat dalam
melindungi diri dari kesalahan
pemberitaan
(Wina A. Sukardi, 2007: 51)
Sukardi, 2007:55-61)
HAK KOREKSI
hak setiap orang untuk mengoreksi atau
membetulkan kekeliruan informasi
yang diberitakan oleh Pers, baik
tentang dirinya maupun orang lain.
(Pasal 1 angka 12 UU No. 40/1999)
Sanksi = tidak ada sanksi dalam UU No.
40/1999