Anda di halaman 1dari 18

N

A
S
A
B
E
B
E
K
&
S
PER
PERS
Oleh:
Hwian Christianto

PERS
PENGERTIAN
J.C.T. Simorangkir Pers ada dua
pengertian yi: Pers dalam arti sempit (pers
cetak) & Pers dalam arti luas (semua alat
komunikasi massa: film, radio & televisi).

Pasal 1 angka 1 :

lembaga sosial & wahana komunikasi massa


Melaksanakan kegiatan jurnalistik
Menggunakan media cetak, media elektronik,
dan segala jenis saluran yang tersedia

HAKEKAT

Keberadaan Pers merupakan wujud pengakuan hak asasi manusia


untuk mengeluarkan pendapat atau informasi

Pasal 28 UUD 1945


TAP MPR No. XVII/MPR/1998
Piagam PBB ttg HAM Pasal 19

PERANAN Pasal 6 UU Pers 1999


1) Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
2) Unsur penting dalam negara Demokrasi = menegakkan nilai-nilai
dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, HAM
dan menghormati kebhinekaan.
3) Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat,
akurat dan benar
4) tugas kontrol sosial untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan,
korupsi, kolusi, nepotisme, dll. = melakukan pengawasan kritik,
koreksi dan saran tentang hal-hal kepentingan umum
5) Memperjuangkan keadilan dan kebenaran

PERBANDINGAN
Regulasi PERS
UU NO. 21 TAHUN 1982

UU NO. 40 TAHUN 1999

Berparadigma OTORITER

Berparadigma DEMOKRASI

Pemerintah mengontrol Pers

Pers mengontrol pemerintah

Pemerintah berwenang

Pemerintah tidak berwenang

mencampuri Pers bahkan MenPen


juga diperbolehkan
Izin Pers alat kendali utama
sensor dan bredel
Politik Hukum Kriminalisasi Pers

Penerbitan Pers tidak perlu izin,

Dewan Pers Menpen (Ketua)

melegitimasi kehendak Pemerintah


Pers tidak bebas

mengintervensi Pers

bebas sensor & bredel


Politik Hukum dekriminalisasi
Pers: melalui Hak Jawab jalur
hukum dengan denda proporsional
Dewan Pers Independen (jaga
kemerdekaan pers, regulasi,
pengaduan msy)
Faham Pers merdeka
( Sumber: Sabam L. Batubara, 2008:65)

PERBANDINGAN
Regulasi PERS
UU NO. 21 TAHUN 1982
Pemerintah bertindak sebagai
pembina Pers Nasional
2. Dewan Pers cuma perpanjangan
tangan dari Pemerintah
3. Perngertian Pers hanya media
cetak
1.

Pers cetak memerlukan izin dari


Pemerintah
5. Pemerintah dapat membredel
Pers
6. Ditetapkan wadah tunggal
Organisasi Pers
4.

UU NO. 40 TAHUN 1999


Pemerintah tidak ikut campur
dalam masalah kemerdekaan Pers
2. Dewan Pers bersifat independen
1.

Pengertian Pers meliputi pers


cetak, elektronik dan segala
macam saluran lainnya.
4. Pers cetak tidak memerlukan
izin dari pihak manapun
5. Pers tidak boleh dibredel
3.

6. Tidak ada wadah tunggal

Organisassi Pers
( Sumber: Sabam L. Batubara, 2008:65)

UU NO. 40 TAHUN 1999

UU NO. 21 TAHUN 1982


7.

Sistem pertanggungjawaban
waterfall system

8.

Banyak peraturan
pelaksana yang dimanipulir
Pemerintah

9.

Tidak boleh ada modal


asing

7.

Sistem pertanggungjawaban
pidana khusus dan
perdata umumnya

8.

Tidak ada peraturan


pelaksana

9.

Modal asing boleh masuk


melalui Pasar Modal

Kemerdekaan Pers
Mungkinkah kemerdekaan pers dibatasi???

Kebebasan
persmaupun
menjalankan
tugas atau aktivitas
YA doktrin hukum
secara normatif

2 Macam PEMBATASAN:

jurnalistik
yang meliputi kebebasan mendapat
DALAM :

Kode etik jurnalistik - tuntunan disiplin, moral & kehormatan


berita,
kebebasan menahan berita, mengolah

LUAR:
Ketentuan Undang-Undang (ex: UU ITE, UU KIP, UU Pornografi, dll)
berita,
menyusun berita dan menyiarkan berita.
Ketentuan Internasional Pasal 14 ICCPR
Keadaan DARURAT
(Bagir Manan, , 2011)

Freedom of Press
UU Pokok Pers = kebebasan pers yang bertanggungjawab

Kep. Dewan Pers No. 79/XIV/1979

UU No. 40/99 = kebebasan yang profesional kemampuan


menerima dan memikul hak dan kewajiban atas dasar free will
bukan karena paksaan, tekanan atau ketidakberdayaan. (Bagir Manan)
PERS dilarang melakukan invasi pada hak atas pribadi seseorang
dan kepentingan komunal.

Penjelasan Umum UU No. 40/1999 KEMERDEKAAN PERS


salah satu perwujudan kedaulatan rakyat dan merupakan unsur yang sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
demokratis.
Bandingkan dengan Penjelasan Pasal 4 ayat 1 paragraf 2

Syarat syarat Pers yang Sehat


(Bagir Manan, 2010)

1. PERS mengikuti 5 Tuntutan:


1. Tuntutan Etik (obyektif, kejujuran, cover both
sides, tidak menekan dengan pertanyaan, dll.)
2. Tuntutan Sopan Santun (tata krama saat
meliput, menjauhi konflik, dll)
3. Tuntutan Hukum (tugas pers bukan untuk
mencari & menemukan perkara)
4. Tuntutan Integritas (attitude & Character)
5. Tuntutan Cita-cita
2. Kompetensi & Profesionalisme;
3. Sistem Pengelolaan;
4. Penuntun Masyarakat.

WUJUD
KEDAULA
TAN
RAKYAT

UNSUR
PENTING
NEGARA
DEMOKRA
TIS

PENTING
NYA
SUPREMA
SI
HUKUM

Pers bebas dari


tindakan
pencegahan,
pelarangan, dan
atau penekanan agar
hak masyarakat
memperoleh
informasi terjamin.

TGG
JAWAB
PROFESI
- K.E.J
-HATI
NURANI

DEWAN
PERS
P. 15

MSY
P. 17

Pers, Asas Praduga tdk Bersalah


dan
Hak atas Informasi

Pemberitaan berlebihan atas suatu


kasus berdampak negatif pada asas
praduga tidak bersalah;
Tersangka/terdakwa diadili berkalikali atas suatu dakwaan;

PERS dilarang menyebutkan identitas lengkap tersangka/terdakwa kecuali


dinyatakan sidang terbuka untuk umum;
PERS dilarang menyiarkan perkara pidana anak
PERS dilarang menyiarkan perkara perempuan yang disangka/didakwa
melakukan tindak pidana kesusilaan
Bagir Manan, Varia Peradilan, 2011

Kasus Pemberitaan STPDN


oleh SCTV
Kasus Posisi:
- Tayangan SCTV tentang kebrutalan praja senior
STPDN pada juniornya diadukan Depdagri ke
Dewan Pers.
- Depdagri menilai SCTV telah menyebarkan
kebencian terhadap Pemerintah melanggar Pasal
154-155 KUHP (Haatzaai artikelen)

DEWAN PERS menilai pemberitaan SCTV sesuai KEJ


Sumber: Sabam L. Batubara, 2008: 68)

Hak Jawab, Hak Koreksi & Hak Tolak


HAK JAWAB

(droit de re ponse)
seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan
tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan
berupa fakta yang merugikan nama baiknya
(pasal 1 angka 11 UU No. 40/1999)
Arti penting: penjaga keseimbangan antara
pelaksanaan kemerdekaan pers dan hak asasi
masyarakat dalam
melindungi diri dari kesalahan
pemberitaan
(Wina A. Sukardi, 2007: 51)

Contoh Kasus: Putusan MA No. 1608k/Pid/2005


Bebasnya PimRed TEMPO karena telah memberikan
hak jawab pada Tommy Winata dan setelah itu di
chek ke beberapa narasumber.
Sejarah Pengaturan Hak Jawab;
- UU No. 11 Tahun 1966 belum mengatur shg merujuk
KEJ-PWI 1947
- UU No. 21 Tahun 1982 Pasal 15 a
- UU No. 40 Tahun 1999 Pasal 5 ayat (2) = Pers wajib
melayani Hak Jawab

Fungsi Hak Jawab(Wina A.

Sukardi, 2007:55-61)

1.Memenuhi Prinsip Pemberitaan yg Fair


pers harus jujur dan berimbang = tidak boleh menutup
sudut pandang lainnya. Fairness Doctine thd
masalah yg kontroversial bila stasiun televisi
mengabaikan maka harus menyediakan waktu siaran
(air time) gratis.
2.Memenuhi unsur Demokrasi, Keadilan dan

Supremasi Hukum mencerminkan kedaulata


rakyat

3.Menghindari Korban Sosial invanders of


physic space emotional distreess

4. Mencegah Munculnya Kerugian yang

Lebih Besar perbedaan sudut pandang orang


bisa merugikan

5. Menghindari Ongkos Perkara yang

Mahal penyelesaian cepat


6. Bentuk Kontrol dan Pengawasan
Masyarakat mendukung pers yang sehat
7. Pelaksanaan Itikad Baik Pers
8. Bentuk Hukuman Tidak Langsung Pers
yang bersalah harus mendapatkan hukuman

SANKSI PELANGGARAN HAK JAWAB


- Pasal 18 ayat (2) UU No. 40 Tahun 1999 pidana denda
maksimum Rp 500 juta
- KEJ

HAK KOREKSI
hak setiap orang untuk mengoreksi atau
membetulkan kekeliruan informasi
yang diberitakan oleh Pers, baik
tentang dirinya maupun orang lain.
(Pasal 1 angka 12 UU No. 40/1999)
Sanksi = tidak ada sanksi dalam UU No.
40/1999

HAK TOLAK Pasal 1 angka 10 & Pasal 4 ayat 4 UU Pers 1999

hak wartawan karena profesinya, untuk menolak


mengungkapkan nama dan atau identitas lainnya
dari sumber berita yang harus dirahasiakannya
Tujuan:
- Agar wartawan dapat melindungi sumber-sumber
informasi dengan cara menolak mengungkapkan
identitas sumber informasi kemungkinan
terancamnya jiwa & keselamatan narasumber atau
keluarganya
Bentuk: menurut sumber kami yang layak dipercaya,
menurut sumber yang dekat dengan kami, Antok0812345XXX, dll

International Convention on the


Freedom of Information 1985
Limitasi :
Pelanggaran pemberitaan mengenai keamanan
Nasional dan ketertiban masyarakat;
Liputan palsu;
Hujatan agama (blasphemy);
Pornografi;
Menghalangi proses peradilan yang fair;
Penistaan (incitement);
Penghinaan (libel) terkait dengan hak-hak
kehormatan (honour) dan nama baik
(reputation).

Anda mungkin juga menyukai