Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
TIKA WULANDARI
NIM : 032401 S13019

AKADEMI KEBIDANAN HAMPAR BAIDURI


KALIANDA LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2015

BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir


rendah pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram
(sampai 2.499 gram). Dahulu neonatus dengan
berat badan lahir kurang dari 2.500 gram atau
sama dengan 2.500 gram disebut premature
Berdasarkan Depkes RI 1999 Bayi Berat Lahir
Rendah dibedakan dalam :
Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) yaitu berat lahir
1500-2499 gram
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir
1000 - < 1500 gram
Bayi Berat lahir ekstrim rendah (BBLER), berat lahir
< 1000 gram

Kematian
Dari seluruh kematian bayi sekitar 2 27%
disebabkan karena kelahiran bayi berat lahir
rendah
BBLR
termasuk
faktor
utama
dalam
peningkatan mortalitas,
morbiditas dan
disabilitas neonatus, bayi, dan anak serta
memberikan
dampak
jangka
panjang
terhadap kehidupannya di masa depan. Bayi
dengan berat
lahir rendah umumnya
mengalami proses hidup masa depan kurang
baik, memiliki resiko tinggi untuk meninggal
dalam usia balita jika dibandingkan dengan bayi
non BBLR

Umur Ibu
Status Gizi Ibu
Tingkat Pendidikan
Merokok
Paritas
Kadar Hb Ibu
Jarak Kehamilan
Pelayanan Antenatal

Data World Health Organization (WHO) 2010


diperkirakan bayi BBLR sebanyak 15% dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-3,8%
Di Indonesia Prevalensi BBLR tahun 2013 adalah
sebesar 10,2% (Kemenkes RI, 2013).
Data Profil Kesehatan Provinsi Lampung tahun
2013, persentase BBLR sebesar 4,9% (Dinkes
Propinsi Lampung, 2014)
Data rekam medis Rumah Sakit dr. H. Bob Bazar,
SKM Kalianda tahun 2012 terdapat kematian
akibat BBLR sebesar 27 % dari 65 bayi BBLR yang
dirawat diruang kebidanan.

Masih tingginya jumlah kasus BBLR yang


menyebabkan angka kematiannya 35 kali lebih
tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih
dari 2.500 gram
Prevalensi BBLR menurut World Health Organization
(WHO) 2010 diperkirakan 15% dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-3,8% dan
lebih sering terjadi di Negara-negara berkembang
atau sosial ekonomi rendah.
Di Indonesia Prevalensi BBLR tahun 2013 adalah
sebesar 10,2% (Kemenkes RI, 2013).
Pada tahun 2012 dari data rekam medis Rumah
Sakit dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda terdapat
kematian akibat BBLR sebesar 27 % dari 65 bayi
BBLR yang dirawat diruang kebidanan.

Untuk mengetahui karakteristik ibu yang


melahirkan bayi dengan BBLR di RS dr. H.
Bob Bazar, SKM Kalianda tahun 2015

Karateristik Ibu yang melahirkan bayi BBLR


1.BBLR berdasarkan berat badan
2. Sosiodemografi
a) Umur
b) Pendidikan
c) Pekerjaan
d) Agama
e) Sumber biaya
3. Mediko-Obstetri
a) Paritas
b) Jarak Kehamilan
c) Kadar Hb

BBLR

Variabel

Definisi Operasional
Cara Ukur
beratsaat lahir kurang dari 2500gram Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Alat Ukur
Rekam medik

Perhitungan lama kehidupan


dihitung berdasarkan waktu
kelahiran hidup pertama hingga
pada saat penelitian berlangsung

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Rekam medik

Pendidikan Ibu

jenjang terakhir pendidikan formal


yang telah ditamatkan oleh ibu
dengan kategori

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Rekam Medik

Pekerjaan Ibu

aktivitas yang dilakukan ibu diluar


atau didalam rumah yang tercatat
pada kartu status ib

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Agama Ibu

Kepercayaan yang dianut ibu yang


tercatat pada kartu status ibu

Sumber Biaya

biaya persalinan yang ditanggung


oleh pihak keluarga, perusahaan
swasta atau pemerintah yang
mengeluarkan asuransi kesehatan
yang tercatat pada kartu status ibu

BBLR

Umur Ibu

Hasil Ukur
Rendah
Sangat Rendah
Ekstrim Rendah

Skala Ukur
Ordinal

risiko tinggi = >


35th,
risiko rendah 2035th

Ordinal

a.
b.

Rendah (SD-MP)
Tinggi (SMAPerguruan Tinggi)

Ordinal

Rekam Medik

a.
b.
c.
d.

Ibu Rumah Tangga


PNS
Swasta
Tidak Bekerja

Ordinal

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Rekam Medik

a.
b.
c.
d.

Islam
Kristen
Hindu
Budha

Ordinal

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Rekam Medik

a.
b.

BPJS
Non BPJS

Ordinal

a.
b.
c.
a.
b.

Variabel
Paritas

Jarak Kehamilan

Definisi Operasional
Jumlah persalinan yang telah
dialami oleh ibu sebelum kehamilan
dan persalinan yang tercatat pada
kartu status ibu

Cara Ukur
Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Alat Ukur
Rekam medik

Jarak kehamilan sekarang dengan


jarak kehamilan sebelumnya,
dapat berupa abortus, lahir mati,
dan lahir hidup dalam tahun

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Rekam medik

a.
b.
c.

a.
b.
c.

Keadaan Bayi Setelah


dilahirkan

Skala Ukur
Ordinal

Kelahiran anak
pertama (0 tahun)
Jarak Kehamilan <
2 tahun
Jarak Kehamilan
2 tahun

Ordinal

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Rekam Medik

a.
b.

Hidup
Meninggal

Ordinal

Lama Rata-rata Rawatan rata-rata lamanya hari rawatan ibu


Ibu
yang dirawat dirumah sakit mulai
hari pertama masuk sampai keluar
sesuai yang tercatat dikartu status
ibu

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Rekam Medik

a.
b.

>3 hari
< 3 hari

Ordinal

kondisi ibu sewaktu pulang


dari Rumah Sakit setelah
mengalami persalinan

Mengisi lembar
observasi/ checklist
berdasarkan data
rekam medik

Rekam Medik

a.
b.

Sembuh
Pulang atas
permintaan sendiri

Ordinal

Keadan Ibu Sewaktu


Pulang

Kondisi bayi setelah dilahirkan

Hasil Ukur
Primipara
Multipara
Grandepara

Anda mungkin juga menyukai