Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN ANESTESIA PADA

OPERASI APPENDEKTOMI
PERLAPARATOMI PADA PASIEN
HIPERTENSI
Muhamad Ibnu

PENDAHULUAN
HIPERTENSI
Frekuensi meningkat seiring
dengan usia
Individu lebih muda : HT diastolik
atau gabungan
Individu yang lebih tua : HT
sistolik

PENDAHULUAN
Otak
Hipertensi
Tdk
terkontrol

Aterosklero
sis

Jantung

Ginjal

LAPORAN KASUS

IDENTITAS
Nama
: Tn P
Jenis kelamin : Laki laki
Usia
: 60 tahun
Alamat
: Bandung
Tgl operasi
: 20 September 2013

PERJALANAN PENYAKIT
1 Nyeri
hari perut
SMRkanan
S bawah

3
Nyeri
Jam
seluruh
SMR perut
S
8
Minu
jam
m
SMR terakh
ir
S

RS

Muntah
1x

OK

ANAMNESA
Hipertensi diketahui sejak 2 tahun

Tek darah tertinggi 190/100

Tekanan darah harian 140-150/90 dgn


captopril 3x12,5mg
Sudah 1 bulan tidak teratur minum obat
(terakhir minum obat 3 hari yang lalu)

ANAMNESA
Riwayat penurunan kesadaran (-),
rero (-), lemah anggota gerak (-)
Riwayat sesak saat aktifitas (-),
PND (-), Bengkak (-), Nyeri dada (-)
DM (-), Asma (-), Alergi (-), Kejang
kejang (-)
Riwayat operasi sebelumnya (-)

PEMERIKSAAN FISIK
KU
: Sakit berat
Kesadaran : Compos Mentis
CVS
: TD : 188/99
HR : 110x/mnt
reguler
RESPIRASI : RR : 16x/mnt
SUHU
: 36,6 O C
AIRWAY : Buka mulut > 3 jari, leher mobile
Gigi palsu (-), Mallampati 1
MATA
: Konj anemis -/-, Sklera ikterik -/-

PEMERIKSAAN FISIK
TORAKS : JANTUNG : Bj 1(+), 2(+), 3 dan 4 (-)
murmur (-), gallop (-)
PARU : vbs kanan=kiri, rh-/-, wh-/ABDOMEN : NT (+) seluruh kuadran, BU (+)
Defans muskuler (+)
EKSTREMITAS : sensorik dan motorik dbn, crt
< 2

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium 20/9/2013
Hb/Ht/L/E/Tr :
11,9/34/10700/4,36/242000
Na/K : 136/4,0
Rontgen toraks : Kardiomegali tanpa
bendungan paru
EKG : Sinus rythm HR 112x/mnt

ASSESMENT
Diagnosa :
Peritonitis difus e.c appendicitis perforasi +
Hipertensi
Status fisik :
ASA IIIE
Instruksi :
Inform consent
Lanjutkan puasa
Sedia darah

INDUKSI
Pukul 10.00
CM
Loading
TD : 188/98
HR : RL 500cc
112X/mnt

CM
Fentanyl
TD : 186/99
25mcg
HR : 108x/mnt

CM
Midazolam
TD : 163/90
2mg
HR : 91x/mnt

CM
TD : 154/85
HR : 88x/mnt

Pukul 10.20
Induksi :
CM
CM
Lidocaine 75mg
Intubasi
TD : 154/85Fentanyl 100mcg TD : 116/71
Propofol 100mg
HR :
HR : ETT 7,5
Atracurium
25mg
88X/mnt
70x/mnt
Lidocaine spray

CM
TD : 138/78
HR : 82x/mnt

Operasi 1,5
jam

INTRAOPERATIF
Tek darah sistolik
: 102-144 mmHg
Tek darah diastolik : 59-83 mmHg
Nadi : 68-94 x/mnt
Respirasi : 12-18 x/mnt
Saturasi : 98-100%
Ditemukan pus 60cc dan appendiks antecaecal
gangrenous, edematous
Sesaat sblm operasi selesai ketorolak 30mg,
ondansetron 4mg, infiltrasi dengan bupivacaine
Operasi berlangsung 1,5 jam
Total pemberian cairan : Kristaloid 1000cc
Perdarahan : 120cc
Diuresis : 150cc

POSTOPERATIF
Kesadaran : CM
Tek darah : 148/86
Nadi
: 78x/mnt reguler
Pernafasan : 16x/mnt
Saturasi :99-100% dengan BNC 3lpm
Analgetik Post operatif :
Tramadol 200mg + ketorolak 30mg / 8jam

PEMBAHASAN

Pre Operatif
Pada kasus ini

Derajat

TD harian 140-150/90 stage 1


Sblm operasi TD tinggi nyeri
dan cemas

Durasi

2 tahun

Terapi

ACEI

Komplikasi

Kerusakan
target organ

Anamnesa
Stop/lanjut

Pre Operatif
Pada kasus ini

SSP
Jantung
Kerusakan
organ target

Riw stroke (-), TIA (-)


Nyeri dada (-), Aktifitas fisik dbn,
PND (-), udem (-), EKG dbn, Ro
toraks kardiomegali

Ginjal

Ureum kreatini dbn

Mata

Tidak diperiksa

Pre Operatif
Pada kasus ini

Batasan
Tekanan
darah

AHA
TDS > 180
TDD > 110
TDD > 110
Diastol
lebih jd
patokan
Terutama
bila
kerusakan
organ (+)

TD :
188/99
Kecuali
emergens
i

Operasi
bersifat
emergensi
TDD < 110
Setelah
diberikan
analgetik dan
ansiolitik TD
membaik

Premedikasi
Sangat disarankan pada pasien
dengan Hipertensi
Seringkali pasien dengan hipertensi
ringan s/d sedang akan membaik
Midazolam, klonidin (meningkatkan
efek sedasi)
Pada kasus ini diberikan midazolam 2mg

INDUKSI
Induksi
Tekanan
Darah
Intubasi

Khususnya
pada
pengguna
ACEI
Penurunan
TD
berlebihan

Pastikan
volume
cukup

Peningkat
an TD
berlebihan

Anestesi dalam dengan volatile yang poten selama 1015 menit


Pemberian narkotikfentanil (2,5 5 gr/kg), alfentanil
Lidokain 1,5 mg/kg
Beta-adrenergic blockade : esmolol 0,3-1,5 gr/kg,
propanolol 1-5 mg atau labetolol 10-50 mg
Nitroprusid 1-2 gr/kg
Topical airway anesthesia

INDUKSI
Loading cairan 500cc
Anestesi dalam dengan volatil
isofluran
Lidocaine 1,5mg/kg dan lidocaine
topikal sebelum intubasi

TD : 154/85
Induksi
HR :
88X/mnt

TD : 116/71Intubasi
HR :
ETT 7,5
70x/mnt

TD : 138/78
HR :
82x/mnt

MAINTENENCE
Sasaran meminimalisir fluktuasi
tekanan darah intraoperatif
Aman dengan menggunakan volatil
tunggal maupun dengan N2O, dengan
tehnik balance maupun TIVA
Pada kasus ini : maintenance dengan
isoflurane+N2O+O2

HIPERTENSI
Anestesi
INTRAOPERATIF
kurang
Tekanan
Darah
Intraoper
atif

Meningk
at

Menurun

dalam
Hipoksemi
a
Hiperkapni
a
Anestesi
terlalu
dalam
Hipovolum
e

Pada kasus ini tidak terjadi peningkatan


tekanan darah > 20%, namun cenderung
terjadi penurunan tekanan darah > 20%

PASCAOPERATIF
Pada kasus ini
Abnormalitas
pernafasan

Peningkat
an
tekanan
darah

Nyeri

(-)
Ketorolak bolus+Bupicvacaine
infiltrasi
Drip Tramadol+Ketorolak

Volume
berlebih

(-)

Distensi
kandung
kemih

Urin cateter

Pada kasus ini tidak terjadi peningkatan


tekanan darah postoperatif

KESIMPULAN
Hipertensi penyakit yang sering
terjadi pada pasien usia lanjut
anestesiologist harus memahami
fisiologi dan patofisiologi jantung
manajemen preoperative,
duranteoperatif, dan pascaoperatif yang
tepat pada pasien dengan hipertensi
menurunkan morbiditas dan mortalitas
khususnya pada kasus-kasus emergensi
dimana operasi tidak bisa ditunda

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai