ATTENTION
DEFICIT
hyperactivity
disorder(ADHD)
(ADHD)
HYPERACTIVITY DISORDER
Abd. Rachman
Abd RachmanUsman
Usman,S.ked
N 111 14 044
Pendahuluan
Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. P
Jenis kelamin
: laki-laki
Tanggal Lahir
: 5 Juli 2007
Usia
: 7 tahun 4 bulan
Tanggal masuk
: 1 februari 2015
Anamnesis
: Imunisasi dasar
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (-), massa (-),
Palpasi: Vokal fremitus (+) kesan normal, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi: Sonor (+) diseluruh lapang paru, batas paru dan hepar SIC
VII
Auskultasi : Bunyi bronchovesikular (+), Ronkhi (-), Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus Cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistra
Perkusi: Batas atas jantung SIC II, batas kanan SIC V linea
parasternal dextra, batas kiri jantung SIC V linea axilla anterior
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk cembung, massa (-), distensi (-),
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi: Timpani (+), Pekak pada daerah
hipogastrium dextra et sinistra
Palpasi : Hepatospleenomegali (-).
Genital : Tidak ditemukan adanya kelainan
Anggota gerak: Ekstremitas atas dan bawah
akral hangat, edema-.
Punggung : Skoliosis (-), Lordosis (-), Kyphosis (-)
Otot-otot : Atrofi (-), Tonus otot meningkat
Resume
DISKUSI
DEFINISI
Attention Deficit
Hyperactivity
Disorder(ADHD) atau
gangguan kronis pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH)Adalah gangguan
dalam mengarahkan
perhatian dan hiperaktif.
Epidemiologi
Faktor resiko
Pengaruh genetik
Faktor ibu
Pengaruh lingkungan
neurobiologis
Dopamin pathway
Manifestasi klinis
Impulsivitas (gangguan
pengendalian diri)
Impulsifitas adalah suatu
gangguan perilaku berupa
tindakan yang tidak disertai
dengan pemikiran. Mereka
sangat dikuasai oleh
perasaannya sehingga sangat
cepat bereaksi. Mereka sulit
untuk memberi prioritas
kegiatan, sulit untuk
mempertimbangkan atau
memikirkan terlebih dahulu
perilaku yang akan
ditampilkannya. Perilaku ini
biasanya menyulitkan yang
bersangkutan maupun
lingkungannya.
Kriteria
Asosiasi Psikiater Amerika (APA, 2000)
mengidentifikasi tiga jenis ADHD :
Pemeriksaan
d. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelessaikan tugas sekolah, pekerjaan, atau
kewajiban di tempat kerja (bukan karena perilaku menentang atau tidak dapat mengikuti
instruksi)
e. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas
f.
Sering menghindari, membenci atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memiliki usaha
mental yang lama ( seperti tugas disekolah dan pekerjaan rumah)
g. Sering menghilangkan atau ketinggalan hal-hal yang perlu untuk tugas atau aktivitas (misalnya
tugas sekolah, pensil, buku ataupun peralatan)
h. Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuladir dari luar.
2. Hiperaktivitas impulsivitas : enam (atau lebih) gejala hiperkativitas-implusivitas berikut ini telah
menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak
konsisten dengan tingkat perkembangan.
a. Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau sering menggeliat-geliat di tempat duduk
b. Sering meninggalkan tempat duduk dikelas atau di dalam situasi yang diharapkan anak tetap
duduk
c.
Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak tepat (pada remaja
mungkin terbatas pada perasaan subyektif kegelisahan)
d. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas waktu luang secara tenang
e. Sering siap-siap pergi atau seakan-akan didorong oleh sebuah gerakan
f.
g. Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir lebih dahulu sebelum pertanyaan selesai
h. Sering sulit menunggu gilirannya
i.
Sering menyela atau mengganggu orang lain (misalnya : memotong masuk ke percakapan atau
permainan)
B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yang menyebabkan gangguan telah ada
sebelum usia 7 tahun
C. Beberapa gangguan akibat gejala terdapat dalam 2 (dua) atau lebih situasi (misalnya disekolah
atau pekerjaan di rumah)
D. Harus terdapat bukti yang jelas adanya gangguan yang bermakna secara klinis dalam fungsi
sosial, akademik dan fungsi pekerjaan
Diagnosis banding
Perilaku yang hanya menyerupai gangguan hiperkinetik, bisa
jadi karena:
Perubahan mendadak dari hidup anak cth: saat orang tuanya
meninggal, orangtua bercerai
Penyakit tiba-tiba yang tak terdeteksi epilepsi atau stroke yang
terkena pada daerah lobus frontalis
Anxietas atau episode depresi pada anak
Gangguan perkembangan belajar
Pada anak dengan hiperkinetik juga dapat memiliki
gangguan dalam belajar, namun pada anak dengan
gangguan perkembangan belajar tidak ditemui adanya
perilaku yang hiperaktif
Autisme
Gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, perilaku terbatas dan
berulang, sebelum usia 3 tahun.
Penatalaksanaan
Terapi
farmakologi
Terapi psikostimulan :
Amfetamin PO 5 mg sekali 2
kali sehari
Methilfenidate ADHD diberikn 5
mg /hari
Pemoline Anak diatas 6 tahun
diberikan 37,5 mg/hr PO
Antidepressan trisiklik
Terapi nonfarmakologi
Terapi tingkah laku
1. Penguatan yang positif
2. Hadiah
3. Pemusnaaan
. Pendidikan khusus
Komplikasi
Komplikasi
1Menimbulkan hambatan penyesuaian perilaku
sosial
220 40% dari anak ADHD bisa mengalami
gangguan tingkah laku bahkan menumbuhkan
perilaku antisosial
3 Menurunnya kemampuan akademik di
lingkungan rumah dan sekolah
4Mengakibatkan perkembangan anak tidak
optimal dengan timbulnya gangguan perilaku di
kemudian hari (berkembang hingga dewasa)
Prognosis
Perjalanan ADHD itu bervariasi, ada yang mengalami remisi dan
menetap.
DAFTAR PUSTAKA
Pliszka S. 2007. AACAP Work Group on Quality Issues. Practice parameter for the
assessment and treatment of children and adolescents with
attentiondeficit/hyperactivity disorder. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry.46:894
Rusmawati D, Dewi EK. Pengaruh terapi musik dan gerak terhadap penurunan
kesulitan perilaku siswa sekolah. Jurnal Psikologi Undip Vol. 9, No.1, April 2011