Oleh :
Shangeeta Krishnan
Tiffany Adelina
Aiwi Japanesa
1010314007
1110312063
1110312108
Preseptor :
dr. Muslim Nur, Sp.OG-K
dr. Alam Patria, Sp.OG
dr. Alhadi Arlym, Sp.OG, M.Kes
dr. Susanti Apriani, Sp.OG
PENDAHULUAN
gemelli terjadi 1% dari
seluruh kehamilan
DEFINISI
KEHAMILAN
KEMBAR (GEMELLI)
disebabkan :
dua atau lebih fertilisasi
fertilisasi tunggal yang diikuti
oleh kegagalan pembelahan zigot
gabungan keduanya.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR RESIKO
Ras
Abel dan Kruger (2012) :
angka kehamilan kembar tertinggi terdapat pada perempuan AfrikaAmerika (3,5 %)
perempuan kulit putih (3%)
Paritas
Studi di Nigeria, Olusanya (2012) :
paritas 4 : insiden kehamilan kembar meningkat 8x
paritas 5 : insiden meningkat 20x lipat
Umur
Frekuensi kembar dizigot meningkat 4x : usia antara 15 dan 37
tahun
stimulasi FSH maksimal pada rentang usia tsb
Herediter
Putih dan Wyshak (1964), kemungkinan melahirkan anak kembar :
wanita kembar dizigot : 1 per 58 kelahiran
wanita tidak kembar, tapi suami kembar dizigot : 1 per 116
kehamilan
Penggunaan obat-obatan induksi ovulasi
Konsumsi clomiphene citrate :
kemungkinan melahirkan anak kembar 5 12%
kehamilan triplet atau lebih < 1%
Konsumsi gonadotropin :
kehamilan ganda 20%
kembar triplet atau lebih sekitar 5%
Fertilisasi in vitro (IVF)
Pada IVF, semakin besar jumlah embrio yang ditransfer, semakin
besar risiko kembar
KLASIFIKASI
Berdasarkan asal
usul zigot :
1. Monozigotik
2. Dizigotik
3.Superfekundasi
Pembuahan dua telur yang dikeluarkan
pada ovulasi yang sama pada dua kali koitus
yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek
4.Superfetasi
Kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu
atau bulan setelah kehamilan pertama.
Berdasarkan jumlah
korion dan amnion
1.Dikorionik-diamnionik
dua korion dan dua amnion
pembelahan dalam 72 jam
setelah pembuahan
2.Monokorionik-diamnionik
dua amnion dlm satu korion
pembelahan pd hari ke-4 atau
ke-6 setelah pembuahan
3.Monokorionik-monoamnionik
satu korion dan satu amnion
pembelahan pd hari ke-9 -12
setelah pembuahan.
Berdasarkan letak
dan presentasi janin
Kedua janin dalam letak membujur,
presentasi kepala (44-47%)
Letak membujur, presentasi
kepala bokong (37-38%)
Keduanya presentasi bokong (8-10%)
Letak lintang dan presentasi
kepala (5-5,3%)
Letak lintang dan presentasi
bokong (1,5-2%)
Kedua janin lintang (0,2-0,6%).
PERTUMBUHAN JANIN
Diagnosis
Anamnesa
Ada riwayat
keturunan
Penambahan
kembar
berat badan
Mendapat
pengobatan
infertilitas
Uterus yang
membesar
lebih dari 4 cm
Gerakan
janin
dari kehamilan
lebih
banyak
tunggal.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi
Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
USG
Laboratorium
Diagnosis Banding
Elevasi uterus
karena distensi
urinaria
HPHT tidak
akurat
Hidramnion
Mola Hidatidosa
Kehamilan
dengan Mioma
Komplikasi
Anak
Ibu
Anemia
Hipertensi
Partus prematurus
Atonia uteri
Perdarahan paca
persalinan
Hidramnion
Malprestasi
Plasenta previa
Solusio plasenta
Ketuban pecah dini
Pertumbuhan janin
terhambat(IUGR)
Kelainan bawaan
Asfiksia saat
kelahiran
Hyaline membrane
disease
Tatalaksana
Antepartum
Intra partum
Post partum
Antepartu
m
Intrapartu
m
Postpartu
m
Diet
Suppleme
n besi
dan asam
folat
Menguran
gi
aktifitas
Pervagina
m
Vakum
ekstraksi
SC
Awasi
pendarah
an
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
MR
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Tanggal Masuk
: Ny. A
: 21 42 43
: 24 tahun
: Perempuan
: Mandeh Tarusan
: 13 Juni 2016
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
RIWAYAT
KEHAMILAN/PERSALINAN/NIFAS/KB/GINEKOLOGI
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran
Keadaan Umum
Keadaan Gizi
Tinggi Badan
Berat Badan
BMI
LILA
Kulit :
Turgor baik, teraba hangat.
Kelenjar getah bening :
Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening
Kepala :
Normocephal.
Rambut :
Rambut hitam, tidak mudah rontok.
Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Telinga :
Tidak ditemukan kelainan.
Hidung :
Deviasi septum tidak ada.
Tenggorokan :
Faring hiperemis (-), Tonsil T1/T1.
Gigi dan mulut :
Karies dentis (-).
Leher :
JVP 5-2 cmH2O, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada :
Paru
Inspeksi : normochest, gerakan dada simetris kanan sama
dengan kiri dalam gerakan statis dan dinamis.
Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V.
Perkusi : batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi: bunyi jantung murni, irama teratur, bising jantung (-)
Perut :
Status Obstetri.
Punggung :
Tidak ditemukan kelainan.
Alat kelamin :
Status Obstetri.
Anus :
RT tidak dilakukan.
Anggota gerak :
Akral hangat, edema (-), reflex fisiologis (+) normal,
reflex patologis (-).
STATUS OBSTETRI
Muka :
Kloasma gravidarum ().
Mammae :
Membesar dan menegang
Hiperpigmentasi areola dan papilla mammae
pembesaran kelenjar Montgomery (+/+)
kolostrum ()
Abdomen :
Inspeksi: perut tampak membuncit lebih besar dari
usia kehamilan, linea mediana
hiperpigmentasi (+), striae gravidarum (+)
sikatriks ().
Palpasi :
L1
L2
L3
TFU = 45 cm
His (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi
: BU (+), DJJ : 138-145 kali/menit.
Genitalia
:
I: v/u tenang, ppv (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis Kerja
:
G2P1A0H1 gravid aterm
FOLLOW UP
Rawatan-1 (14 Juni 2016 pukul 07.00 WIB)
S/ Demam (-), ASI (+/+), nyeri luka operasi (+), BAK terpasang kateter 500 cc,
BAB tidak ada keluhan.
KU
Kes
TD
ND
NP
T
O/
Sakit sedang CMC
120/80
mmHg
85 kali/menit
20 kali/menit
36,7 derajat
Celsius
Hasil Laboratorium
Hb : 11,4 gr/dl.
Leukosit : 17.400 /mm3.
Hematokrit : 35 %.
Trombosit : 369. 000 /mm3.
A/
P2A0H3 post SCTPP ai gemelli letak lintang-letak
+ Nifas hari ke-1.
Ibu dan anak dalam perawatan.
P/
Inj Ceftriakson 2 x 1 gram i.v
Inj Gentamicin 2 x 80 mg i.v.
lintang
CMC
120/80
mmHg
87 kali/menit
18 kali/menit
36,7 derajat
Celsius
Mata
: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Thoraks : cor dan pulmo dalam batas normal.
Abdomen :
Inspeksi : luka operasi tertutup verban.
Palpasi : FUT teraba 2 jari di bawah umbilikus, Nyeri tekan (-), Nyeri
lepas (-), Defans Muskular (-).
Perkusi : Timpani
Auskultasi: BU (+) Normal.
Genitalia : V/U tenang, PPV (-), lokia rubra (+).
A/
P/
DISKUSI
Seorang pasien, perempuan, umur 24 tahun
datang ke poliklinik RSUD Dr. M. Zein Painan
tanggal 13 Juni 2016 pukul 13.30 WIB untuk
kontrol kehamilan. Setelah dilakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
diagnosis pasien menjadi G2P1A0H1 gravid aterm
dan janin hidup gemeli intra uterin letak lintangletak lintang dorso-inferior.
Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa pasien
datang ke poliklinik untuk kontrol kehamilan. Tidak
ditemukan tanda-tanda impartu.
TERIMA
KASIH