Anda di halaman 1dari 36

Hepatitis Virus Dalam

Kehamilan
Fina Herlinda Nur
I11111053

Hepatitis Virus dalam


Kehamilan
Salah satu infeksi
serius yang muncul
selama kehamilan

0,5-1,5% kehamilan
(1/3 orang Amerika
memiliki antibodi
terhadap Hep A

Hepatitis
Inflamasi pada Hepar
Etiologi:

Obat-obatan
Toksin
Alkohol
Infeksi virus (A, B, C, D, E)
Infeksi lain (parasites, bacteria)
Kerusakan fisik

Hepatitis Virus
Transmisi
secara enterik
VHA, VHE

Virus tanpa selubung


Tahan terhadap
cairan empedu
Ditemukan di tinja
Tidak dihubungkan
dengan penyakit hati
kronik
Tidak terjadi viremia
yang berkepanjangan
atau kondisi karier
intestinal.

Transmisi
melalui darah

VHB, VHC, VHD

Virus dengan
selubung
Rusak bila terpajan
cairan empedu/
detergen.
Tidak ditemukan di
tinja.
Dihubungkan
dengan penyakit hati
kronik.
Dihubungkan
dengan viremia yang
berkepanjangan

Gejala Klinis
Hepatitis virus akut---muncul setelah periode inkubasi
yang bervariasi sesuai agen penyebab.
Anoreksia, mual dan muntah, fatigue, malaise, atralgia,
mialgia, sakit kepala, fotoobia, faringitis, batuk dan coryza
dapat mendahului onset jaundice selama 1-2 minggu
Low grade fever (38-39C) biasa pada Hep A dan Hep E
Dark urine dan clay-colored stools dmungkin ditemukan 15 sebelum onset jaundice
Jaundice
Hati membesar dan nyeri
Splenomegali (10-20% pasien)
Spider angiomas muncul pada fase ikterik (jarang)

Hepatitis A

Pengaruh Terhadap
Kehamilan
Transmisi perinatal (-)
Belum ditemukan bukti bahwa infeksi
VHA bersifat teratogenik
Tetapi resiko kelahiran preterm cukup
meningkat untuk kehamilan yang
dipersulit hepatitis A

Terapi Hepatitis A
None
Terapi suportif:
Bed rest
Diet tinggi
kalori
Stop obat
hepatotoksik
Stop alkohol

Rawat inap:
Usia lanjut
Malnutrisi
Kehamilan
Imunosupresif
Pengobatan dg
obat hepatotoksik
Muntah berlebih
tanpa asupan
cairan cukup
Gejala dan tanda
hepatitis fulminant

Pencegahan
Vaksinasi diberikan min 2 minggu
sebelum perjalanan dan dapat
bertahan s/d 12 bulan setelah dosis
tunggal dan s/d 20 tahun setelah dosis
kedua.

Profilaksis infeksi VHA secara umum


dapat dibagi 2 yaitu:
1. Profilaksis pre ekposure
Jangka pendek <3 bulan: dengan IgG 0,02
ml/kgBB
Jangka panjang : dengan IgG 0,06 ml/kgBB
setiap 4-6 bulan

2. Profilaksis post eksposure,


IgG single dose IM 0,02 ml/kgBB diberikan tidak
lebih dari 2 minggu setelah tereksposure.

Hepatitis B

Pengaruh Terhadap
Kehamilan
Transmisi perinatal +++
Bayi dengan Hep B dapat sakit
parah, dapat menjadi infeksi kronik
dan menularkan Hep B, dapat
menjadi sirosis dan kanker hati
Risiko BBLR dan prematur tinggi

Terapi
~99% pulih, antivirus tidak perlu
diberikan
Pada beberapa kasus berat dapat
diberikan analog nukleosida pada
dosis oral untuk hepatitis kronis
Hepatitis B kronik : Interferon,
Lamivudin, Adefovir dipofoxil dan
Entecavir

Pencegahan
aktifitas seksual yang aman
tidak menggunakan bersama obatobatan suntik
tidak memakai bersama alat-alat yang
bisa terkontaminasi darah seperti sikat
gigi, gunting kuku, dsb
memakai pengaman waktu kerja kontak
dengan darah,
vaksinasi untuk mencegah penularan

Profilaksis pada wanita hamil yang telah tereksposure dan rentan


terinfeksi adalah sebagai berikut:
1. Ketika kontak seksual dengan penderita hepatitis B terjadi dalam
14 hari
Berikan vaksin VHB kedalam m.deltoideus. Tersedia 2
monovalen vaksin VHB untuk imunisasi pre-post eksposure yaitu
Recombivax HB dan Engerix-B. Dosis HBIg yang diberikan 0,06
ml/kgBB IM pada lengan kontralateral.
Untuk profilaksis setelah tereksposure melalui perkutan atau
luka mukosa, dosis kedua HBIg dapat diberikan 1 bulan
kemudian.
2. Ketika tereksposure dengan penderita kronis VHB
Pada kontak seksual, jarum suntik dan kontak nonseksual dalam
rumah dengan penderita kronis VHB dapat diberikan profilaksis
post eksposure dengan vaksin hepatitis B dengan dosis tunggal.

Bayi baru lahir dari ibu dengan


HBsAg positif diberikan HBIg dosis
tunggal 0,5 mL IM pada paha segera
setelah lahir, diikuti dengan 3
suntikan vaksinasi Hep B lengkap
sesuai jadwal, dimulai pada 12 jam
kehidupan

Hepatitis C

Pengaruh Terhadap
Kehamilan
Transmisi perinatal (titer RNA-VHC
yang tinggi atau adanya ko-infeksi
dengan HIV)
Risiko BBLR, NICU admission,
premature, ventilasi mekanik

Terapi
Pada kasus hepatitis C akut tipikal,
sembuh sempurna jarang, sering menjadi
kronik, dan peneltian meta analisis
menunjukkan terapi antivirus dengan
interferon alfa monoterapi (3 juta unit
subkutan 3 kali seminggu) berguna dalam
mengurangi angka kronisitas.
Hep C kronik dengan pemberian terapi
kombinasi interferon dan Ribavirin
(teratogenik)

Pencegahan
Belum ada vaksin
aktifitas seksual yang aman
tidak menggunakan bersama obatobatan suntik
tidak memakai bersama alat-alat yang
bisa terkontaminasi darah seperti sikat
gigi, gunting kuku, dsb
memakai pengaman waktu kerja kontak
dengan darah

Hepatitis D

Pengaruh Terhadap
Kehamilan
Transmisi perinatal +

Terapi
Alpha interferon digunakan pada
pasien dengan hepatitis B dan D
kronik.

Pencegahan
Pada penderita ko-infeksi VHB-VHD dapat
dilakukan pre atau post eksposure
profilaksis.
Pada penderita superinfeksi VHB-VHD
diberikan pendidikan untuk menurunkan
resiko tingkah laku diantara orang-orang
dengan infeksi kronik VHB.
Karena VHD sangat tergantung pada VHB
untuk bereplikasi maka profilaksis pada
VHB dapat menurunkan resiko infeksi VHD

Hepatitis E

Pengaruh Terhadap
Kehamilan
Wanita hamil memiliki angka
kefatalan lebih tinggi dibanding
wanita tidak hamil
Hepatitis fulminan, lebih umum
terjadi pada wanita hamil dan
berkontribusi dalam peningkatan
angka mortalitas

Terapi
None
Terapi suportif

Pencegahan
Belum ada vaksin
Meningkatkan higiene dan
memastikan bahwa air yang
digunakan bersih

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai