BIDANG FARMAKOLOGI
Oleh :
Heru Kurniawan A
Nurul Ria Arlita
Dewi Vidya N
Dyah Ayu I
Negara Indonesia Sebagai Negara
Maritim
Devisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Famili : Potamogetonacea
Subfamili : Zosteroideae
Genus : Zostera, Phyllospadix, Heterozostera.
Morfologi dan Anatomi Lamun
Akar
Akar pada beberapa spesies seperti
Halophila dan Halodule memiliki
karakteristik tipis (fragile), seperti rambut,
diameter kecil, sedangkan spesies
Thalassodendron memiliki akar yang kuat
dan berkayu dengan sel epidermal.
Rhizoma Batang
Semua lamun memiliki lebih atau kurang
rhizoma yang utamanya adalah
herbaceous, walaupun pada
Thallasodendron ciliatum (percabangan
simpodial) yang memiliki rhizoma berkayu
yang memungkinkan spesies ini hidup pada
habitat karang yang bervariasi dimana
spesies lain tidak bisa hidup.
Daun
Daun lamun terdiri dari dua bagian yang berbeda yaitu
pelepah dan daun. Pelepah daun menutupi rhizoma yang
baru tumbuh dan melindungi daun muda. Tetapi genus
Halophila yang memiliki bentuk daun petiolate tidak memiliki
pelepah.
Anatomi yang khas dari daun lamun adalah ketiadaan
stomata dan keberadaan kutikel yang tipis. Kutikel daun yang
tipis tidak dapat menahan pergerakan ion dan difusi karbon
sehingga daun dapat menyerap nutrien langsung dari air laut.
Air laut merupakan sumber bikarbonat bagi tumbuh-
tumbuhan untuk penggunaan karbon inorganik dalam proses
fotosintesis
Morfologi Lamun
Fungsi Padang Lamun
Sebagai produsen primer
Sebagai habitat biota
Sebagai penangkap sedimen
Sebagai pendaur zat hara
Pemanfaatan Lamun Secara Tradisional dan
Modern
Secara Tradisional Secara Modern
Dimanfaatkan untuk kompos Penyaring limbah
dan pupuk
Cerutu dan mainan anak-anak Stabilizator pantai
Kecerahan
Temperatur
Salinitas
Substrat
Kecepatan arus
Kandungan lamun yang dapat dimanfaatkan
dalam bidang farmakologi
Uji hayati pendahuluan terhadap ekstrak n-heksana dan etil
setat menggunakan nauplii udang laut Artemia salina Leach
menunjukkan bioaktivitas bermakna. Tiga senyawa telah
diisolasi dari ekstrak n-heksana yaitu asam palmitat, stigmast-
1,5-dien-7-on (sakarostenon) dan satu senyawa dengan bobot
molekul 256 belum dapat diidentifikasi. Dari ekstrak etil asetat
telah diisolasi tiga senyawa yaitu stigmast-5-22-dien-3-ol
(stigmasterol), stigmast-5-e-3-ol (sitosterol) dan satu senyawa
yang diduga suatu steroid dengan bobot molekul 394,
mempunyai dua ikata rangkap pada cincin B, tanpa gugus
hidroksi pada cincin A dan mempunyai rantai samping C10H19
pada cincin D. Dari ekstrak metanol telah diisolasi dua senyawa
glikosida flavonoid yaitu 5,7,3’,4’-tetrahidroksi flavon glikosida
dan 5,7,4’-trihidroksi flavon glikosida
Metode Penelitian Lamun
Isolasi
Dari ekstrak etil asetat menghasilkan 2 isolat AG2 II dan AG2 III. Isolat
AG2 II adalah senyawa stigmat-5-22-dien-3-ol atau stigmasterol
bercampur dengan senyawa stigmast-5-en-3-ol atau stosterol. Isolat
AG2 III adalah senyawa golongan steroid yang belum diketahui
namanya dengan bobot molekul 394. sedangkan dari ekstrak metanol
diperoleh 2 isolat yaitu senyawa 5,7,3’,4’-tetrahidroksi glikosida
flavon dan senyawa 5,7,3’-trihidroksi glikosida flavon.
Uji Toksisitas