Hirschsprung's Disease
Hirschsprung's Disease
Mufti syarif
Merysia karmila
Rizki wulandari
Pembimbing :
Dr. Dian Adi Syahputra, Sp.BA
history
Harold Hirschsprung 1886
Tahun 1904 kongenital dilatasi kolon
teori
Malfunction theory kolon yang mengalami
Insidensi
Teori :
1.Kegagalan migrasi neural crest
2.Imunologik dan hostile environment
Terdapat tiga fase perkembangan sel ganglion :
1. Induksi
2. Migrasi HD terjadi karena gagalnya migrasi
3. Diferensiasi
Minggu ke 5 kehamilansel saraf di esofagus
Minggu ke 7 kehamilansel saraf di midgut
Minggu ke 12 kehamilansudah di distal kolon
histologis
Tidak terdapat sel ganglion pada pleksus Meissners
Klasifikasi
1.
2.
3.
4.
5.
Gambaran Klinis
Distensi abdomen
Kurang nafsu makan
Emesis
Dengan riwayat konstipasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Abdomen
Terdapat distensi abdomen
Pemeriksaan Rektum
Gambaran anus ketat ( dd Stenosis Ani)
Feses menyemprot
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen
Enema Kontras
Mengetahui penyebab obstruksi pada distal
intestinal
Posisi AP/ lateral
Bayi pemberian enema kontras water-soluble
tidak langsung diberikan barium, dengan tujuan :
1.
2.
3.
Gambaran radiologis
Segmen distal spastik (zona
menyempit/aganglion) dan
segmen proximal dilatasi(zona
ganglion)
Terdapat zona transisional key
point
Letak dari zona transisional paling
sering di rectosigmoid
General anestesi
Perdarahan
Skar
sebagai dekompresi
dengan membuat kolostomi atau ileostomi
Indikasi :
Duhamel
Soave
Rehbein
Rectosigmoid
ectomy
Rectorectal
approach
Endorectal
procedure
Deep anterior
colorectal
anastomosis
Preoperatif
Rectal washout 10 mL/kg
Lakukan digital dilatasi sebelum pull-through
Berikan neomycin pada irigasi rectal terakhir
Berikan AB dalam waktu 1 jam sebelum op dan dua
dosis setelah op
Soave
Endorectal pull-through
Hindari injury pada pembuluh
darah
dan saraf pelvis
Pendekatan abdominoperineal
Membebaskan mukosa dan
submukosa rectum dan menarik
segmen ganglion ke aganglionik
Penarikan kolon berganglion
Swenson
Disebut juga : prosedur
Komplikasi
Hirschsprung
1. enterokolitis
nekrotikan
2. pneumomatosis usus
3. abses perikolon
perforasi
4. septikemia
TERIMA KASIH