Anda di halaman 1dari 38

GAGAL JANTUNG

(DECOMPENSASI
CORDIS) PADA ANAK

Lili Delpiani
Siti Olivia Handayani

Definisi
Suatu keadaan dimana Curah Jantung

(Cardiac Output) tidak mencukupi


kebutuhan metabolisme tubuh oleh karena
ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah
Keadaan jantung yang tidak sanggup
memompakan darah secara adekuat untuk
memenuhi kebutuhan tubuh, sedangkan
venousfilling pressure cukup baik

Insidens
Pada penderita PJB, komplikasi gagal jantung terjadi

90% pada usia < 1 tahun, sisanya terjadi antara umur 1-5
tahun
Penyebab gagal jantung pada anak usia 5-15 tahun ok
kelainan jantung didapat

ETIOLOGI
Beban Tekanan
Hipertensi
Obs outflow tract Ventrikel (PS, AS)
Beban Volume
Pirau kiri kanan (VSD,ASD)
Refluks katup semilunar (AI, PI)
Refluks katup atrioventrikular (MI, TI)
Retensi cairan interavaskular (Gagal ginjal akut, Pemberian cairan IV
berlebihan)
Meningkatnya Volume Permenit Menimbulkan high output
failure
Fistula arteri-vena
Anemia
Paget dissease
Kor-pulmonal hipoksik
tirotoksikosis

Perubahan frekuensi denyut jantung


(Takiaritmia
Supraventrikuler takikardi (SVT)
Atrial fibrilasi
Irama nodal
Penyakit Miokardium
Infeksi (Miokarditis)
Anomali arteri koroner
Kombinasi dari kelainan diatas

Penyebab Gagal Jantung Pada Anak


Mulai Beberapa hari pertama postnatal:
Defek kongenital berat: hipoplasi jantung kiri
Mulai Minggu pertama atau kedua:
Defek komplex: Koarktasio + VSD & PDA, Trunkus arteriosus

Mulai Enam minggu sampai 3 bulan:


Sianosis/pirau kiri ke kanan: VSD, PDA

Mulai Tiga bulan sampai 1 tahun


Kardiopati: Fibroelastosis endokardial
Takiaritmia: komplikasi dari miokarditis
Anomali arteri koroner
Penyakit sistemik: Penyakit Penimbunan glikogen
Anemia berat

Mulai Lebih dari 1 tahun:


Miokarditis (virus, bakteri)
Kardikomiopati (penyakit jantung rumatik)
Endokarditis bakterialis subakut

Gejala Klinis
Secara umum
Rasa lelah
Palpitasi (Rasa jantung berdebar-debar)
Batuk-batuk
Dyspnea on Exertion (bila aktivitas berat)
Sesak nafas (wheezing)
Orthopnea (dyspnea bila berbaring/tidur)
Anoreksia
Nyeri Perut (hepatomegali)

DC Kiri

DC
Kanan

Takipnoe, Dyspneu de
effort s/d ortopnoe,
Paroxusmal Nocturnal
Dyspnoe (PND),
Cyanosis

Oedema Pretibial s/d


umum, Gejala Renal
(Nocturia, oliguria,
albuminuria)

PD: LVH, Irama Gallop,


Ronchi basah basal

PD: Hepatomegali, TVJ


meningkat, RVH,
Ascites Efusi Pleura,
Hidrothorax

Pemeriksaan
Jantung:
Membesar/Kardiomegali
Takikardia (Cepat)
Irama gallop/ S3

Paru-paru:
Ronki basah
Mengi (wheezing)

Dada: retraksi suprasternal/

retraksi interkostal
Hati : hepatomegali
Anggota tubuh: oedema

Laboraturium
Electro Kardio Gram(EKG)
Frekuensi jantung
Irama
Hipertrofi
Rontgen Toraks
Bentuk & besarnya jantung
Ada/ tidaknya cairan di Paru-paru

Diagnosis Banding
Bronkopneumonia
Bronkolitis
Asthma bronkiale
Asfiksia neonatus
Newborn Respiratory Distress Syndrome/ ARDS

Dasar Penatalaksanaan

Bedrest

Diuretik

Diet

Digitalis

Pengobatan
Lainnya

Penatalaksanaan
Bed Rest Posisi semi fowler, atur suhu dan

kelembaban
Oksigen ( via nasal canul)
Pembatasan cairan dan garam
Cairan : 70-80% kebutuhan
Garam : <0,5 gram/ hari

Digoxin
Dosis maintenance: 0,01 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
Dosis maksimal : 0,25 mg/hari

Bila gagal jantung berat


Furosemid : 1-2 mg/kgBB/kali
Untuk mencegah hipokalemi
KCL : 75 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis

Untuk mengurangi afterload dan preload


Captopril : 0,1-0,3 mg/kgBB/kali diberikan 2-3 kali sehari

Intractible/ Refracter Heart Failure


Bila kondisi pasien gagal jantung tidak membaik
walaupun semua tindakan dicoba, ingatlah:
Pengobatan yang inadekuat (Digoksin kurang cukup atau kelebihan)
Imbalans elektrolit: Alkalosis hypokloremik, hipokalemia, atau

hiponatremia
Infeksi terselubung: endokarditis bakteri atau pneumonia
Kelainan yang memberatkan jantung: aritmia, pirau dari kirikanan
yang terlalu besar
Emboli paru-paru (pada pasien yg berbaring lama)

Prognosis
Secara umum lebih baik dari pada orang dewasa
Faktor yang menentukan prognosis:
Waktu timbulnya gagal jantung (makin muda, prognosis buruk)
Timbul serangan akut atau menahun
Derajat beratnya gagal jantung
Penyebab primer
Kelainan EKG yang ditemukan
Kelainan jantung yang menetap
Keadaan paru
Cepatnya pertolongan pertama
Respon dan lamanya pemberian digitalisasi
Seringnya gagal jantung kambuh

LAPORAN KASUS
2.1 Anamnesis
Alloanamnesis dari ayah dan ibu pasien
Identitas pasien
Nama : An. EK
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 11 tahun 5 bulan
MR : 442293
Alamat :
Tanggal masuk : 9 mei 2016
Identitas orang tua
Ayah
Nama : Tn. H
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : petani
Pendidikan : SD
Ibu
Nama : Ny. A
Umur : 48 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP

Telah dirawat seorang anak laki-laki berumur 11 tahun masuk tangga


19 Mei 2016 di bangsal anak RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
dengan :
Keluhan Utama : Sesak nafas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Anak laki-laki umur 11 tahun masuk di RS pada tanggal 9 mei 2016
dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu. Sesak napas
dirasakan terus-menerus dan dirasakan bertambah berat saat
beraktifitas seperti berbicara, berbaring serta berjalan cepat . Sesak
berkurang untuk tiduran posisi setengah duduk. Pasien juga
mengeluhkan tidurnya terganggu karena sesak. Dan pasien merasa
nyaman bila tidur menggunakan bantal sedikit lebih tinggi dari
biasanya.
- Pasien mengeluhkan jatungnya berdebar-debar tanpa di sertai nyeri
dada.

Batuk sejak 1 minggu SMRS, batuk berdahak dengan dahak


berwarna putih.

Demam sejak 2 minggu SMRS, tidak menggigil dan demam


dirasakan terutama pada malam hari.

Pasien mengeluhkan nafsu makan menurun dan berat badan


dirasakan juga menurun 2 kg semenjak pasien sakit.

Pasien mengeluhkan badannya mudah lelah apabila belakukan


aktivitas seperti biasanya. Dan pasien mengaku lebih sering
beraktivitas di dalam rumah sejak 3 bulan terakhir.

Buang air kecil dan buang air besar biasa

Pasien mengeluhkan kelopak mata mulai bengkak sejak 1 minggu


SMRS dan bengkak pada kaki sejak 2 hari SMRS .

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Menurut ibu pasien, 3 bulan yang lalu pasien pernah menderita

demam disertai batuk, pilek, nyeri menelan dan badan terasa letih
selama 1 minggu. Setelah itu pasien mulai mengurangi aktivitasnya
diluar rumah karena badan mudah tersa letih.
- Pasien tidak pernah menderita penyakit dengan gejala yang sama

sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit dengan gejala

yang sama.

Riwayat

Pekerjaan,

Sosial,

Ekonomi,

Kebiasaan :
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Masa kehamilan
Partus

: Cukup Bulan

: Spontan (G6P5A0H5)

Ditolong oleh : bidan


Tanggal

: 22 desember 2004

Berat badan lahir : 3500 gram


Panjang saat lahir : 50 cm
Keadaan Saat Lahir

: Langsung menangis

Kejiwaan

dan

Riwayat Higiene dan Sanitasi Lingkungan


Rumah

: Permanen

Jamban

: di dalam rumah

Perkarangan

: Luas

Sumber air: PDAM


Sampah

: di buang di tempat pembuangan sampah

Kesan : higiene dan sanitasi lingkungan baik

Riwayat Imunisasi
Pasien sudah mendapatkan imunisasi BCG 1 kali, DPT 3 kali,

polio 3 kali, hepatitis B 4 kali, dan imunisasi campak 1 kali.

Vaksin

Lahir

BCG

Hepatitis B

Polio

Campak

DPwT

Kesan: Imunisasi dasar lengkap sesuai umur

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan gigi pertama
Tengkuap
Duduk

: 6 bulan

: 4 bulan
: 6 bulan

Berdiri

: 11 bulan

Berjalan

: 12 bulan

Berbicara

: 13 bulan

Membaca dan menulis

: 24 bulan

Kesan : perkembangan motorik dalam batas normal

Riwayat Makan
ASI

: lahir 2 tahun

Susu Formula : Bubur susu

: 3 bulan 8 bulan

Nasi Tim

: 8 bulan 1 tahun

Nasi lunak

: 1 tahun 2 tahun

Nasi biasa

: 2 tahun - sekarang

Riwayat Pendidikan
Pasien sedang bersekolah di kelas 5 sekolah dasar.

PEMERIKSAAN FISIK

Kondisi Umum :
Keadaan umum

: Sakit sedang

Tingkat kesadaran

: komposmentis (E4M6V5)

Berat Badan

: 28 kg

Tinggi Badan

: 141 cm

BB/U

: 80%

TB/U

: 97%

BB/TB

: 87 %

Status gizi

: gizi kurang

Tanda Vital

Tekanan Darah

: 120/40 mmHg

Nadi

: 115 x/m

Respirasi

: 54 x/m

Suhu

: 36,5 C

Pemeriksaan khusus :
- Kulit: terba hangat, turgor baik di keempat ekstremitas,

ikerik idak tampak, sianosis tidak ada


- Kelenjar getah beninng : tidak teraba kelenjar getah bening

di leher, kelenjar oksipital, submandibula, supraklavikula,


ketiak,lipat paha, maupun kelenjar getah bening lainnya.
- Kepala : normocephalus, ubun ubun sudah menutup.
- Rambut : rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah

rontok.

- Mata : edema palpebra(+), konjungtiva pucat +/+, sclera ikterus -/- Telinga : tidak ditemukan kelainan.
- Hidung : rinorhea(-), napas cuping hidung(+)
- Tenggorokan faring hiperemis(-), tonsil hiperemis(-), T1=T1
- Mulut : mukosa mulut dan bibir kering, bibir sianosis(-),
- Leher : tidak terdapat kelainan bentuk, Kelenjar tiroid tidak teraba,

JVP R 5+2,5 cm H20 (kesan meningkat)


Inspeksi

Thorax
: bentuk dada simetris kanan dan kiri, pergerakan napas
kanan = kiri, massa/benjolan(-),bantu pernapasan(+)

Perkusi

: vocal fremitus kanan = kiri, massa(-), nyeri tekan(-)

Palpasi

: sonor disemua lapang paru

Auskultasi : vesikuler, rhonki(-/-), wheezing(-/-)

Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tampak pada SIC VI linea midklavikula

Palpasi : ictus cordis teraba, SIC VI linea midklavikula


Perkusi

Batas jantung atas = SIC II linea parasternal dex et sin


Batas jantung kanan-bawah = SIC VI linea axilla anterior
Batas jantung kiri-bawah = SIC V linea midklavikula
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni, regular, murmur(+)

Abdomen
Inspeksi

: datar, lemas, sikatrik(-), massa(-)

Auskultasi

: peristaltik usus 10x/m, kesan normal

Perkusi

: Redup, Ascites (-)

Palpasi

: nyeri tekan(+) region hipokondrium kanan dan umbilikus,


massa(-), hepar teraba berukuran , dengan tepi tumpul

- Genitalia : tidak ada kelainan


- Punggung

: tidak ada deformitas

- Anus : anus ada, colok dubur tidak dilakukan


- Ekstermitas : akral hangat, pitting edema(+), turgor kulit < 2
- Refleks

: fisiologis(+), kaku kuduk(-), babinski 1 (-)

detik

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan hematologi ( 10 MEI 2016 )
Darah Rutin
Hemoglobin

: 11,4 gr/dl

(11-14,5 gr/dl)

Leukosit

: 13,35 x103

(4,0x103 10x103)

Hematokrit

: 35%

(35 - 50%)

Trombosit

: 349 x103/L

LED

: 20 mm/jam

(150x103 450x103/L)

Kimia darah :
SGOT : 65 mg/dl
SGPT : 35 mg/dl
Urin :
Warna : kuning muda
Sedimen : epitel (+)
Kimia urin negatif (-)
Serologi :
ASTO (-)
Factor Rh (-)
DIAGNOSA KERJA
Decompensasio cordis f. Grade II ec. Susp. Demam rematik

TINDAKAN PENGOBATAN

- tirah baring
- O2 1L/jam
- furosemid 1x30 mg
- erytromicin 3x500mg
PROGNOSIS

1. Quo ad Vitam

: dubia

2. Quo ad Fungtionam

: dubia

3. Quo ad Sanationam

: dubia

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai