SKIZOFRENIA SIMPLEKS
F20.6
I. Identitas
Nama
: Tn. A
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Umur
: 18 tahun
Alamat
: JL.Trisakti Komp. OK
RT 1, Banjarmasin
Pendidikan
: SMP
Status pernikahan : Belum menikah
Suku bangsa : Banjarmasin
Agama
: Islam
Tanggal periksa: 27 Juli 2016
Organik
:Non-Organik : -
A. Riwayat Pribadi
Riwayat Prenatal
Selama os dalam kandungan, ibu os tidak pernah mengalami masalahkesehatan yang
serius. Os lahir cukup bulan, dilahirkan secara spontan, ditolong oleh bidan di kampung. Saat
lahir langsung menangis kuat, tidak ada cacat bawaan.
Riwayat Infanticy / Masa Bayi (0 - 1,5 tahun) Basic Trust Vs Mistrust
Os diberikan ASI ekslusif oleh ibunya sampai berusia2 tahun, Ibu mengasuh penuh dan
perhatian penuh dengan merawat bayinya sendiri. Os selama bayi, sudah mendapatkan
imunisasi yang lengkap.
Riwayat Early Childhood / Masa Kanak (1,5 - 3 tahun) Autonomy Vs Shame
and Doubt
Riwayat tumbuh kembang bayi baik seperti balita seusianya. Tidak ada keterlambatan
dalam tumbuh kembangnya dan gizi cukup. Os dibiarkan bebas bergerak, tidak dibatasi, dan
orang tua os selalu mengawasi gerakan os.
A. Riwayat Pribadi
Riwayat Pre School Age / Masa Prasekolah (3 6 tahun) Initiative Vs Guilt
Os suka bermain dengan objek mainan dan juga dengan teman sebayanya. Os sudah mulai
bisa meniru kegiatan orang tuanya seperti gerakan shalat, menyapu rumah, membereskan
tempat tidur, dan lain-lain. Os termasuk anak yang aktif.
Riwayat School Age / Masa Sekolah (6 12 tahun) Industry Vs Inferiority
Os bermain dengan teman sebayanya, tidak ada masalah dengan teman-temannya. Os
cepat akrab dengan teman sebayanya, tidak pernah merajuk apabila permintaan atau
keinginannya tidak terpenuhi, Os mampu menyelesaikan pekerjaan rumahnya, seperti
menyapu lantai apabila os merasa lantai kotor, Os termasuk tipe orang yang suka kebersihan
tidak suka melakukan hal yang kotor.
Riwayat Adolescence (12-18 tahun) IdentityVs Role Diffusion/ Identity
Confusion
Selama masa remaja, os mudah bergaul dengan temannya. Os termasuk ramah dan terbuka
dengan siapa saja, bahkan terhadap lawan jenis. Hubungan os dengan teman temannya
baik. Pada saat usia 12 tahun Os mulai menunjukkan perubahan prilaku, os merasa minder
dan tidak percaya diri. Semakin lama os mulai menarik diri serta tidak mau beraul dengan
lingkungan sekitar karena merasa malu
Riwayat Pendidikan
Saat SD-SMP Os sering prestasi sangat baik selalu mendapatkan ranking.
B. Riwayat Keluaarga
Os adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara. Hubungan dengan
anggota keluarga yang lain baik. Keluarga memberikan kasih
sayang pada os. Os juga didukung oleh keluarga os untuk
menjalani pengobatan os. Tidak ada riwayat penyakit jiwa
yang sama pada keluarga os.
C. Riwayat Keluarga
No
Keluarga
Pekerjaan
Keterangan
1.
Bapak
Hidup
Ibu
Buruh pabrik
Hidup
Adik Laki-laki
Pelajar
Hidup
V. HOME VISIT
1. Home Visit (kunjungan rumah) dilakukan pada hari Jumat 29
Juli pukul 16:30 17:30.
2. Tujuan dari home visit, antara lain:
Mengetahui hubungan pasien dengan anggota keluarga, dan
lingkungan rumahnya.
Mengetahui hubungan psikososial dan lingkungan penderita.
Mencari data tambahan dari keluarga, mengenai adanya
kemungkinan stressor psikososial yang menimbulkan gejala, dan
mengetahui perilaku penderita saat dirumah.
3. Sasaran : Rumah pasien.
4. Hasil
a. LOKASI RUMAH
. Jln. Trisakti Komp. OK RT 1, Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan. Untuk mencapai rumah pasien, digunakan
kendaraan pribadi. Dari Rumah Sakit Ulin Banjarmasin dibutuhkan
waktu kurang lebih 30 menit.
.
. Pasien tinggal di rumah petak (kost) dengan ayah dan ibu pasien saja.
b. KONDISI RUMAH
Pasien tinggal di rumah petak (kost). Kondisi rumah
keluarga pasien termasuk keluarga kurang mampu.
Rumah pasien beratap genting, beralaskan kayu yang
dilapisi karpet dan berdinding kayu. Terdapat satu kamar
mandi, dan satu kamar tidur.
1. Penampilan
Os mengenakan pakaian kemeja kotak-kotak dan memakai celana panjang, os
berpakaian sesuai usia dan os tampak terawat. Rambut os berwarna hitam, pendek,
dan rapi. Badan os terlihat agak gemuk.
2. Kesadaran
Jernih
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Normoaktif
4. Pembicaraan
Koheren
5. Sikap terhadap Pemeriksa
Kooperatif
6.Kontak psikis
Kontak ada, wajar, dan dapat dipertahankan.
Gangguan Persepsi
Halusinasi A/V/G/T/O
: (-/ - / - / - / -)
Ilusi
: (-)
Depersonalisasi/Derealisasi
: Tidak ditemukan
Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas : Menjawab spontan
b. Kontinuitas
: Relevan, lancar
c. Hendaya berbahasa : (-)
2. Isi Pikir :
a. Preokupasi : (-)
b. Gangguan Isi Pikir
: (-)
Pengendalian Impuls
Baik
Daya Nilai
Daya nilai sosial : Baik
Uji daya nilai : Baik
Penilaian realitas : Baik
Tilikan
Tilikan Derajat 4: Os menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi
tidak memahami penyebab sakitnya.
Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
X.
DIAGNOSIS
Aksis
I
: F20.6 (skizofrenia simpleks)
MULTIAKSIAL
Aksis II : None
Aksis III : None
Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan lain (dari
anamnesa diketahui jika alasan utama os
merasa
malu karena merasa bahwa dirinya
kurang dari
orang lain. )
Aksis V
: GAF Scale80-71 : beberapa gejala sementara dan
dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial,
pekerjaan, sekolah dan lain-lain.
XI. TERAPI
Psikofarmaka
:
TERAPI MEDIKAMENTOSA:
Trifluoperazine 3x5mg
TERAPI JIWA
Psikoterapi : Support terhadap penderita dan keluarga
Menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan dan prognosis
pasien agarmengerti dan selalu memberikan dukungan kepada
pasien.
Bimbingan /ceramah agama, shalat berjamaah, pengajian
Mengajak os sering mengobrol dan menggali keluhan atau
perasaan os
Selalu rutin cek kesehatan medis os
XII.
PROGNOSIS
Diagnosis penyakit : Dubia ad bonam
Perjalanan penyakit : Dubia ad bonam
Riwayat herediter : Dubia ad bonam
Usia saat menderita : Dubia ad bonam
Pendidikan
: Dubia ad malam (SMA)
Perkawinan
: Dubia ad bonam
Aktivitas pekerjaan : Dubia ad bonam
Ekonomi
: Dubia ad bonam
Lingkungan sosial : Dubia ad malam
Pengobatan psikiatri
: Dubia ad bonam
Kesimpulan
: Dubia ad bonam
Skizofrenia
Berdasarkan PPDGJ III, skizofrenia adalah suatu deskripsi
sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan
perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating)
yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. Pada
umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak
wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted), kesadaran yang
jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya
tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian.
Jenis-jenis skizofrenia
Skizofrenia paaranoid
Skizofrenia disoranized (hebefrenik)
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia tak terinci
Skizofrenia residual
Skizofrenia simpleks
Diagnosis skizofrenia
1. Harus ada satu gejala berikut yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau
lebih bila gejala-gejala nya itu kurang tajam atau kurang jelas.
Thought echo
Delusion of control
Halusinasi auditorik
Waham menetap
2. Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas :
Halusinasi menetap pada panca indra, disertai waham ataupun ide-ide afektif
yang jelas setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
Arus pikiran terputus atau sisipan yang berakibat inkoherensi atau neulogisme
Prilaku katatonik
Gejala negatif tetapi harus jelas tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
Diagnosis skizofrenia
3. Adanya gejala-gejala khas tersebut berlangsung selama 1 bulan atau lebih
(tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodomal)
4. Harus ada perubahan yang konsisten atau bermakna dari beberapa aspek
pribadi
Diagnosis
Pedoman secara umum untuk skizofrenia simpleks pada penderita ini telah
terpenuhi yaitu pasien malu untuk bertemu dengan seseorang dan
penarikan diri secara sosial. Kehilangan inisiatif dari pernyataan keluarga.
Tidak terdapatn gejala halusinasi dan waham.
XIII. Dokumentasi
Tampak depan
Ruang tamu
TERIMA KASIH