IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PEMERINTAH MENGENAI
PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD) DI
KELURAHAN REJOSARI SEMARANG
Cintya Dunihapsari
01.211.6354
Pembimbing
Dr. Suryani Yulianti,
LATAR BELAKANG
MASALAH
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
merupakan salah satu penyakit menular yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat dan
endemis diseluruh Kota/Kabupaten di Indonesia.
Sejak Tahun 1968 hingga saat ini terjadi peningkatan
kasus dan meluasnya penyebaran penyakit serta
angka kematian DBD yang masih relatif tinggi dan
berpotensi menjadi KLB.
jumlah tertinggi
pada Tahun 2008
dengan jumlah
kasus 5.249,
kemudian pada
Tahun 2009
jumlah kasus
3.883 dan pada
Tahun 2010
jumlah kasus
KRONOLOGI
UPAYA PENYELESAIAN
Perlu segera diimplementasikan
Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 5 Tahun 2010 Tentang
Pengendalian Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD), agar angka
kesakitan penyakit DBD di Kota
Semarang bisa menurun, sehingga
Derajat Kesehatan Masyarakat Kota
Semarang dapat meningkat.
RUMUSAN MASALAH
Aspek apasajakah dari kebijakan
mengenai DBD yang belum
terimplementasi di wilayah kerja
Puskesmas Halmahera Kelurahan
Rejosari?
TUJUAN
Tujuan Umum
Mengetahui kebijakan pemerintah
mengenai DBD yang belum
terimplementasi di Kelurahan
Rejosari Semarang.
Tujuan Khusus
MANFAAT
Bagi Masyarakat
Bagi Mahasiswa
ANALISIS SITUASI
Cara dan Waktu
Pengamatan
Cara : Wawancara dan
kunjungan ke rumah
Waktu :
16 Mei 2016, di rumah
pasien.
17 Mei 2016, di rumah pasien
dan Puskesmas Halmahera.
Identifikasi masalah
Berdasarkan Kepmenkes No. 581/Menkes/SK/VII/1992
tentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue
yang menyebutkan bahwa Upaya pemberantasan
Masalah
Pengetahuan masyarakat
Kelurahan Rejosari tentang DBD,
penyebaran vektor DBD,
penularan dan pencegahan DBD
yang masih kurang sehingga
mengakibatkan kurangnya upaya
preventif terhadap nyamuk aedes
aegypti.
Masalah
2.
Lingkungan masyarakat
Kelurahan Rejosari memiliki ABJ
dibawah standar (42,86%)
Perhitungan
jentik
ABJ
Masalah
3.
Sanitasi lingkungan
masyarakat Kelurahan
Rejosari yang kurang (tempat
pembuangan sampah belum
terkelola dengan baik,
saluran pembuangan air
belum terkelola dengan baik,
barang-barang bekas yang
ada disekitar rumah belum
terkelola dengan baik)
Masalah
4.
Kurangnya tenaga
surveillance epidemiologi
kesehatan (GASURKES) di
Puskesmas Halmahera
apabila dibandingkan dengan
luas wilayah Kelurahan
Rejosari yang sebesar 9.953
km2 dengan jumlah KK 4.159.
ANALISIS PENYEBAB
MASALAH
PLAN OF ACTION
PLAN OF ACTION
PLAN OF ACTION
Pemantauan/ follow up
Kunjungan pertama di RT I
Gambaran mengenai lingkungan
tempat tinggal pasien dan
keadaan rumah tempat tinggal.
Pemantauan jentik di rumah
pasien dan lingkungan sekitar
tempat tinggal pasien
Pengukuran pengetahuan
masyarakat Kelurahan Rejosari
Apakah bapak/ibu/i mengetahui apa itu
DBD?
Apakah bapak/ibu/i mengetahui cara
penularan DBD?
Apakah bapak/ibu/i mengetahui siklus
hidup nyamuk aedes aegypti?
Bagaimana tindakan bapak/ibu/i untuk
mengantisipasi DBD?
Saran
Untuk Pasien & keluarga
Melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) secara rutin dan serentak.
Untuk Puskesmas
Pemberantasan sarang nyauk (PSN)
Memberikan pengobatan medikamentosa untuk DBD
sesuai dengan guidelines atau pedoman pengobatan yang
berlaku
Evaluasi masalah kesehatan secara menyeluruh yang
berpengaruh terhadap masalah kesehatan pasien
Memberikan penyuluhan sederhana mengenai penyakit
DBD kepada keluarga pasien dan masyarakat sekitar
sehingga masyarakat dapat mengetahui tentang DBD
mulai dari definisi yang benar tentang DBD, penyebab,
cara penularan, pencegahan terutama pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) dan pengobatan yang benar untuk
penderita DBD, penyuluhan mengenai PHBS.
Untuk Unissula
Bekerjasama dengan puskesmas di
sekitar kampus Unissula untuk lebih
meningkatkan kesehatan masyarakat