2.
7.
NAMA KELOMPOK :
1.
DWI NUR HALIMAH
FRIEZQA AYU NINGTYAS
3.
IRWAN TRI WIBOWO
4.
LADY OCTORA
5.
LAILI ALDINA
6.
MEVI ERAYANI
NI KETUT ELMA LUSIANA
MATERI
ARUS
LISTRIK
ARUS SEARAH
GGL DAN TEGANGAN JEPIT
HUKUM OHM
HUKUM KIRCHOFF
RANGKAIAN RLC
ARUS LISTRIK
Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar didefinisikan sebagai banyaknya
muatan listrik (Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
Q
I
t
Secara matematis dapat dituliskan:
I = arus listrik (A)
Q = muatan listrik (C)
t = selang waktu
CONTOH
Susunan Seri
s = 1 + 2 + 3
r s = r1 + r2 + r3
Jika terdapat n buah GGL yang masing masing besarnya = dan
hambatannya dalamnya = r, yang disusun seri, maka :
s = n.
rs = n.r
I=
n
n.r + R
Susunan Paralel
Jika 1 = 2 = 3
p = 1 = 2 = 3
Jika terdapat n buah GGL yang masing masing besarnya = dan
hambatan dalamnya = r yang disusun paralel, maka :
p=
rp = r/n
I=
R + r/n
HUKUM OHM
Hukum Ohm menyatakan bahwa
Kuat arus yang mengalir melalui suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial antara ujung ujung
penghantar, asal suhu penghantar tersebut tidak berubah.
Perbandingan tegangan (V) dengan kuat arus ( I ) adalah tetap
dan disebut dengan hambatan. Secara umum, hokum Ohm
dinyatakan dengan rumus :
V = I.R
Dengan : V = tegangan ( Volt )
I = Kuat arus ( A )
R = Hamabatan ( Ohm )
Satuan hambatan dalam SI adalah volt per ampere atau
disebut Ohm ( ).
Besar hamabtan suatu kawat penghantar tergantung pada :
L
R
A
HUKUM KIRCHOFF
HUKUM KIRCHOFF I : jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan
jumlah arus yang meninggalkannya.
Iin = Iout
HUKUM KIRCHOFF II : dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL ( )
dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.
+ IR = 0
RANGKAIAN RLC
I = Im sin t
Hubungan antara VR, VL, VC dan V pada rangkaian seri RLC.
VR = Im R sin t = VmR sin t
VL = Im XL sin (t + 900) = VmL sin (t + 900)
VC = Im XC sin (t 900) = VmC sin (t 900)
Tegangan antara ujung ujung rangkaian RLC, yaitu V AB = V adalah jumlah
fasor antara VR, VL, VC. Penjumlahan fasor tersebut menghasilkan besar
tegangan total, yaitu :
V = V2R + (VL VC )2
Impedansi Rangkaian ( Z)
Z = R2 + (xL xC )2
V L = I. XL
VC = I. XC
Sudut fase
XL XC
tan
R
VL VC
tan
VR
Sifat rangkaian
Jika XL > XC, bersifat induktif, I tertinggal dari
tegangan sebesar , yaitu 0> > /2
Jika XL < XC, bersifat kapasitif, I mendahului tegangan
sebesar , yaitu 0<< /2
Jika XL = XC, bersifat resistif, I sefase dengan
tegangan.
Frekuensi Resonansi
1
2 LC
TERIMA KASIH
SEE YOU NEXT TIME