Anda di halaman 1dari 18

G

N
A
U

AN

PM
E
K CA

E
N
H
E T
K
M
S
E RI
J
A

&
N
N
A UR
M ET
R

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

DEFINISI
CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah sebuah model yang
menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang
diharapkan, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas.
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner.
Model CAPM merupakan pengembangan teori portfolio yang
dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru
yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik / risiko
tidak sistematik (specific risk / unsystematic risk).
Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa CAPM merupakan hasil
utama dari ekonomi keuangan modern.
CAPM memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko
sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian (expected return).

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

CAPM mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada


suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai
keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal.
CAPM juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar
saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada
pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan secara
umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan pada
jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak
berisiko(fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor
memiliki portofolio yang risikonya identik.
CAPM menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar
adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi
yang efisien adalah passive strategy.
CAPM berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang aset individu
atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar
dan koefisien beta.

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

RISIKO DAN RETURN


Risiko investasi yang dihadapi oleh investor (Rose, Peter S., dan Marquis, Milton
H. 2006. Money and Capital Markets, Ninth Edition, p 277-280):
1. Market Risk (risiko pasar), sering disebut juga sebagai interest rate risk, nilai
investasi akan menjadi turun ketika suku bunga meningkat mengakibatkan
pemilik investasi mengalami capital loss.
2. Reinvestment risk, risiko yang disebabkan sebuah aset akan memiliki yield yang
lebih sedikit pada beberapa waktu di masa yang akan datang.
3. Default risk. Risiko apabila penerbit aset gagal membayar bunga atau bahkan
pokok aset.
4. Inflation risk. Risiko menurunya nilai riil aset karena inflasi.
5. Currency risk. Risiko menurunnya nilai aset karena penurunan nilai tukar mata
uang yang dipakai oleh aset.
6. Political risk. Risiko menurunya nilai aset karena perubahan dalam peraturan
atau hukum karena perubahan kebijakan pemerintah atau perubahan penguasa.

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

Suku bunga bank sentral tentunya masih berpotensi memiliki


semua risiko, akan tetapi diasumsikan negara tidak mungkin gagal
membayar (walaupun ada juga kemungkinannya), oleh karena itu
biasanya return dari risk free aset (Rf) digunakan suku bunga bank
sentral.
CAPM mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan
return. Dalam penilaian mengenai risiko biasanya saham biasa
digolongkan sebagai investasi yang berisiko. Risiko sendiri berarti
kemungkinan penyimpangan perolehan aktual dari perolehan yang
diharapkan (possibility), sedangkan derajat risiko (degree of risk)
adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi (amount of potential
fluctuation).

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

Saham berisiko dapat dikombinasi dalam sebuah portfolio menjadi


investasi yang lebih rendah risiko daripada saham biasa tunggal.
Diversifikasi akan mengurangi risiko sistematis (systematic risk), tetapi
tidak dapat mengurangi risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk).
Unsystematic risk adalah bagian dari risiko yang tidak umum dalam
sebuah perusahaan yang dapat dipisahkan. Systematic risks adalah
bagian yang tidak dapat dipisahkan yang berhubungan dengan seluruh
pergerakan pasar saham dan tidak dapat dihindari.
Informasi keuangan mengenai sebuah perusahaan dapat membantu
dalam menentukan keputusan investasi. Investor biasanya menghindari
risiko, investor menginginkan perolehan tambahan (additional returns)
untuk menanggung risiko tambahan (additional risks). Oleh karena itu
saham berisiko tinggi (High-risk securities) harus mempunyai harga
yang menghasilkan perolehan lebih tinggi daripada perolehan yang
diharapkan dari saham berisiko lebih rendah.

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

PERSAMAAN CAPM
Persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) adalah :
Rs = Rf + Rp
Rs = Expected Return on a given risky security
Rf = Risk-free rate
Rp = Risk premium
Bila nilai = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar
seperti yang diukur indek pasar (market index), contohnya nilai yang diukur oleh DowJones Industrials dan Standard and Poors 500-stock-index.
adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren
dalam pasar saham.
Bila > 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar.
< 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek pasar
secara umum (general market index).

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

Perubahan persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return)


dengan memasukan faktor dinyatakan sebagai:
Rs = Rf + s (Rm Rf)
Rs = Expected Return on a given risky security
Rf = Risk-free rate
Rm = Expected return on the stock market as a whole
s = Stocks beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu
CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh
unsystematic risk, dan saham yang menawarkan risiko yang relatif
lebih tinggi (higher s) akan dihargai relatif lebih daripada saham
yang menawarkan risiko lebih rendah(lower s). Riset empiris
mendukung argumen mengenai s sebagai prediktor yang baik untuk
memprediksi nilai saham di masa yang akan datang (future stock
prices).

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

JENIS-JENIS RISIKO - BRIGHAM DAN


EHRHARDT (2006)

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

JENIS-JENIS RISIKO YANG YANG KHUSUS


DIHADAPI LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN
Credit
risk atau default risk yaitu risiko dimana pinjaman yang diberikan
ADALAH:

(loans) tidak bisa dilunasi dan bunganya tidak bisa dibayar oleh nasabah baik
sebagian maupun seluruhnya, atau surat-surat berharga yang dimiliki tidak
bisa dibayar pada jatuh tempo oleh emitennya.

Liquidty risk yaitu risiko berupa lembaga keuangan tidak bisa mencairkan
assetnya menjadi uang tunai akibat penarikan nasabah dana yang besar dan
tidak terduga (liability withdrawals)

Interest rate risk yaitu risiko akibat volatility tingkat bunga dan risiko yang
terjadi akibat maturity asset dan maturity liabilities mismatched

Market risk yaitu risiko yang timbul pada penjualan atau pertukaran assets
atau liabilities akibat perobahan-perobahan tingkat bunga, kurs valuta asing,
dan other asset prices

Off-balance sheet risk yaitu risiko yang muncul dari contingent assets dan
liabilities

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

Foreign exchange risk yaitu risiko karena perobahan dalam exchange


rate (kurs) dapat mempengaruhi nilai asset dan liabilities valuta asing
Country or sovereign risk yaitu risiko jika pelunasan yang dilakukan
peminjam dari luar negeri tidak bisa diterima karena pemerintah mereka
membatasi pengiriman dana keluar negeri
Technology risk risiko karena investasi dibidang technology tidak
memberikan cost saving (penghematan biaya)
Operational risk (Operating cost risk) pelayanan yang diberikan
memerlukan penggunaan real resources dan back office support (labor
dan technology combined. yaitu risiko karena technology yang
digunakan sekarang tidak berfungsi atau disalah gunakan dan
berdampak pada kelancaran aktivitas lembaga keuangan.
Insolvency risk yaitu risiko karena capital yang ada menjadi tidak
cukup untuk menutup menurunnya kualitas assets sehingga nilainya
kurang dari nilai liabilities

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

PERBEDAAN CAPM & APT

Dalam memprediksi pendapatan saham yang diharapkan, ada dua model


yang
seringkali digunakan para investor, yaitu Capital Assets Pricing Model (CAPM)
dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Kedua model ini sampai saat ini masih
menjadi perdebatan para ahli manajemen keuangan tentang ketepatan
model tersebut dalam memprediksi tingkat pendapatan suatu saham.

Capital Assets Pricing Model yang diperkenalkan oleh Sharp (1964) dan
Lintner (1965) merupakan model untuk menentukan harga suatu assets
pada kondisi equilibrium. Dalam keadaan equilibrium tingkat keuntungan
yang disyaratkan oleh pemodal untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh
risiko saham tersebut (Tande Lilin, 2001: 90). Dalam hal ini risiko yang
diperhitungkan adalah risiko sistematis yang diwakili oleh beta, karena risiko
yang tidak sistematik bisa dihilangkan dengan cara diversifikasi.

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

CAPITAL ASSET PRICING MODEL


(CAPM)
CAPM dikembangkan pertama kali pada tahun 1960 oleh William F Sharpe,
Lintner dan Mossin. Weston, Besley dan Brigham (1996: 193) mendefinisikan
CAPM sebagai berikut : A Model based on the proposition that any stocks
required rate of return is equal to the risk free of return plus a risk premium,
where risk reflect diversification. CAPM merupakan suatu model yang
menghubungkan tingkat pendapatan yang diharapkan dari suatu aset yang
berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang.

Menurut teori CAPM tingkat pendapatan yang diharapkan dari suatu


sekuritas
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)


Capital Asset Pricing Model bukanlah satu-satunya teori yang
mencoba menjelaskan bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya
oleh pasar. Ross (1976) merumuskan suatu teori yang disebut
sebagai Arbitrage Pricing Theory (APT). Seperti halnya CAPM, APT
menggambarkan hubungan antara risiko dan pendapatan, tetapi
dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. Tiga
asumsi yang mendasari model Arbitrage Pricing Theory (APT) adalah:
(Reilly, 2000); (1) Pasar Modal dalam kondisi persaingan sempurna,
(2) Para Investor selalu lebih menyukai kekayaan yang lebih daripada
kurang dengan kepastian, (3) Hasil dari proses stochastic artinya
bahwa pendapatan asset dapat dianggap sebagai K model faktor.

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

Dari asumsi yang menyatakan investor percaya bahwa pendapatan


sekuritas akan ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan k
faktor risiko. Dengan demikian, dapat ditentukan pendapatan aktual
untuk sekuritas i dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

REFERENSI

Financial Management, Keown, Martin Myer & Scott, 2005.

Manajemen Keuangan, JF. Weston & Thomas E. Copeland

Modul Manajemen Keuangan

HAILAFIKRI@GMAIL.COM

Anda mungkin juga menyukai