Anda di halaman 1dari 33

SEPSIS NEONATORUM

Kelp 1

Pendahuluan
Di negara berkembang, hampir sebagian besar
bayi baru lahir yang dirawat mempunyai kaitan
dengan masalah sepsis
Di Indonesia adalah gangguan pernapasan
36,9%, prematuritas 32,4%, sepsi 12%,
hipotermi 6,8%, kelainan darah/ikterus 6,6% dan
lain-lain. Penyebab kematian bayi hipotermi 728 hari adalah sepsis 20,5%, kelainan
kongenital 18,1%, pneumonia 15,4%,
prematuritas dan bayi berat lahir rendah (BBLR)
12,8%, dan respiratory distress syndrome (RDS)
12,8%.

Tujuan
Tujuan umum
Mengetahui asuhan keperawatan pada
dengan sepsis neonatorum
Tujuan Khusus
Mengetahui konsep medis dan keperawatan
mengenai sepsis neonatorum
Membahas Asuhan Keperawatan pada By Ny
R sepsis neonatorum.

Defenisi
Semua infeksi pada bayi pada 28 hari
pertama sejak dilahirkan.
Infeksi pada sepsis bisa didapatkan pada
saat sebelum persalinan (intrauterine
sepsis) atau setelah persalinan
(extrauterine sepsis) dan dapat
disebabkan karena virus (herpes, rubella),
bakteri (streptococcus B), dan fungi atau
jamur (candida) meskipun jarang ditemui

Klasifikasi sepsis
Dini

Lambat

< 72 jam

> 72 jam

Diperoleh pada saat proses kelahiran


atau in utero

Diperoleh dari lingkungan sekitar atau


rumah sakit (infeksi nosokomial)

Dapat terjadi dari kontak langsung


dengan organisme dari saluran
gastrointestinal atau genitourinaria
maternal.

Kriteria diagnosis
Variabel klinis
Suhu tubuh yang tidak stabil
Laju nadi > 180 x/menit atau < 100 x/menit
Laju nafas > 60 x/menit dengan
retraksi/desaturasi oksigen
Letargi
Intoleransi glukosa (plasma glukosa > 10
mmol/L)
Intoleransi minum

Lanjut...
Variabel hemodinamik
Tekanan darah < 2SD menurut usia bayi
Tekanan darah sistolik < 50 mmHg (bayi usia
1 hari)
Tekanan darah sistolik < 65 mmHg (bayi usia
< 1 bulan)
Variabel perfusi jaringan
Pengisian kembali kapiler/capillary refill > 3
detik
Asam laktat plasma > 3 mmol/L

Variabel inflamasi
Leukositosis (> 34.000 /ml3)
Leukopenia (< 5000/ml3)
Netrofil muda > 10%
Imatur neotrofil : total neutrofil (I:T ratio) > 0,2
Trombositopenia < 100.000/ml
CRP > 10 mg/dl atau > 2 SD atas nilai normal
Procalcitonin > 8,1 mg/dL atau > 2SD dari nilai
normal
IL -6 atau IL -8 > 70 pg/ml
16 S rRNA gene PCR : positif

Etiologi
Perdarahan
Demam yang terjadi pada ibu
Infeksi pada uterus atau plasenta
Ketuban pecah dini (sebelum 37 minggu
kehamilan)
Ketuban pecah terlalu cepat saat
melahirkan (18 jam atau lebih sebelum
melahirkan)
Proses kelahiran yang lama dan sulit.

Patofisiolgi

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikrokopis maupun pembiaakan
Bila sindroma klinis mengarah ke sepsis, perlu
dilakukan evaluasi sepsis secara menyeluruh.
Leukositosis (>34.000109/L)
Leukopenia (< 4.000x 109/L)
Netrofil muda 10%
Perbandingan netrofil immature(stab) dibanding total
(stb+segmen)atau I/T ratio >0,2
Trombositopenia (< 100.000 x 109/L)
CRP >10mg /dl atau 2 SD dari normal

Factor-faktor pada masalah hematology


Peningkatan kerentaan kapiler
Peningkatan kecenderungan
perdarahan(kadar protrombin plasma rendah)
Perlambatan perkembangansel-sel darah
merah
Peningkatan hemolisis
Kehilangan darah akibat uji laboratorium
yang sering dilakukan

Komplikasi
Kelainan bawaan jantung, paru, dan organ organ yang
lainnya
Sepsis berat: sepsis disertai dengan hipotensi dan
disfungsi organ tunggal
Syok sepsis: sepsis berat disertai hipotensi
Sindrom disfungsi multiorgan (MODS)
Perdarahan
Demam yang terjadi pada ibu
Infeksi pada uterus atau plasenta
Ketuban pecah dini (sebelum 37 minggu kehamilan)
Ketuban pecah terlalu cepat saat melahirkan (18 jam
atau lebih sebelum melahirkan)
Proses kelahiran yang lama dan sulit

Pengobatan
Diberikan kombinasi antibiotika
Dilakukan septic work up sebelum
antibiotika diberikan

Pengobatan tambahan
Pemberian immunoglobulin secara
intravena (intravenous Immunoglobulin
IVIG)
Pemberian Fresh frozen plasma (FFP)
Tindakan transfusi tukar

Konsep dasar keperawatan


Pengkajian

Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas
2. Penyebaran infeksi berhubungan dengan prosedur
invasif, pemajanan lingkungan (nosokomial)
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
4. Risiko tinggi perubahan perfusi jaringan berhubungan
dengan : faktor risiko: hipovolemia, reduksi aliran darah
pada arteri/vena, vasokonstriksi selektif, oklusi vaskuler
(kerusakan intimal/mikroemboli..
5. Kurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan volume cairan aktif.
6. Ansietas/ketakutan b/d krisis situasi, transmisi
interpersonal dan keikutsertaan merasakan

TINJAUAN KASUS

Nama Bayi
: By. Ny. R
Usia & Tanggal Lahir: 12 hari, 21/04/2016
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Diagnosa Medis
: Sepsis neonatoum
Tgl Masuk
: 23/04/2016
Tgl Pengkajian
: 03/05/2016
Nama Ibu
: Ny.R
Usia
: 30 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Suku
: Makassar

ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Bayi masuk RSUP.DR.Wahidin Sudirohusodo dengan alasan sesak
napas yang dialami sejak lahir disertai dengan berat badan lahir
rendah (2200 gram). Usia gestasi 32 minggu.
KELUHAN UTAMA
Keluhan bayi saat ini adalah sesak
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang:
Keadaan umum pasif, berat badan: 2200 gram dan suhu badan
37,7C.

Riwayat Kesehatan Lalu


Antenatal Care
Pemeriksaan kehamilan: 7 kali
Keluhan selama hamil: Mual dan muntah pada trisemester pertama
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan yang di berikan oleh dokter
Riwayat terkena sinar dan terapi obat: Tidak ada
Kenaikan BB selama hamil: 10 kg
Imunisasi TT: Tidak pernah
Golongan darah ibu: B
Natal
Tempat melahirkan: Puskesmas
Jenis persalinan: Spontan
Penolong persalinan: Bidan
Komplikasi waktu lahir: Tidak diketahui
Post natal
Kondisi bayi: BB lahir: 2200 gram,PBL: 46 cm
Kondisi lain: Apgar score dan warna air ketuban tidak diketahui, setelah lahir
bayi segera menangis

PENGKAJIAN FISIK BAYI (FOKUS)

Pengukuran Umum
Lingkar kepala
: 32 cm
(33 35 cm)
Lingkar dada
: 30 cm
(30,5 33 cm)
Lingkar lengan atas : 9 cm
(11 cm)
Panjang badan
: 46 cm
(48 53 cm)
Berat badan
: 2200 gram
(2500 4000 gram)
Tanda Vital
SB: 37,7 C
HR: 154 x/menit
RR: 62 x/menit.
Penampilan umum
Postur: kaki fleksi dan abduksi, lengan fleksi
Kulit:
Turgor kulit baik, teraba hangat
Kepala:
Tidak terdapat chepal hematom, immobilisasi kepala

Mata
Kelopak mata terbuka, sclera tidak icterus, air mata ada,
reflex kornea (+)/(+), reflex pupil (+)/(+), reflex mengedip
(+)/(+)
Telinga:
Posisi simetris kanan dan kiri, posisi pinna berada pada
garis horizontal bersama bagian luar kantus mata, pinna
sedikit melengkung, lunak, recoil lambat. Refleks startle
(+).
Hidung
Terpasang CPAP dengan FIO2 21%, Flow 8 liter/menit,
PEEP 5cmH2O, tampak septum pada hidung.

Mulut dan tenggorokan


Palatum utuh, salivasi (+), refles rooting (+), reflex sucking (+),
ektstrution reflex (+)
Leher
Tonik-neck asimetris reflex (-), Neck-righting reflex (-), tidak teraba
adanya pembesaran kelenjar.
Dada
Ada retraksi dada, areola berbintil, tampak simetris kanan dan kiri
Paru-paru
Tipe respirasi pernapasan dada, irama pernapasan reguler,
frekuensi 62 kali/menit, suara napas bronchovesikuler pada kedua
lapang paru. Frekuensi napas 62kali/menit 1, ada retraksi ringan 1,
sianosis hilang dengan pemberian oksigen 1, air entry 0, merintih
terdengar dengan stetoskop , down score 4
Jantung:
Bunyi S1 S2: murni, ada bising pansistolik grade 3/6, frekuensi nadi:
152, CRT <3 detik

Abdomen:
Bentuk silindris, simetris kiri dan kanan, tidak teraba
adanya pembesaran hepar dan limpa.
Genitalia:
Testis menuju ke bawah, tidak tampak adanya
peradangan, berkemih dalam 24 jam.
Punggung dan Rektum:
Spina utuh tidak ada lubang, massa atau kurva
menonjol, terdapat lubang anus. BAB (+).
Ekstremitas:
Simetris kanan dan kiri, jumlah jari tangan: 10, rentang
gerak penuh, akral teraba hangat.

TERAPI ( OBAT, CAIRAN, NUTRISI)


Obat-obatan:
Ceftazidine 60mg/12 jam/ IV
Aminifilin 3,2mg/12jm /IV
Ranitidine1 mg/12 jam/ IV
Zamel drops 0,3 ml/24 jam
Cafein sitrat 10mg/24 jam/OGT
Nutrisi: 330ml
Enteral : ASI 100cc/kgBB 8x28cc
Parentral: 106ml
Cairan:
Dekstrose 10%: GIR 6,4ml/ jam
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
Orogastric Tube (OGT)
Intravenous line, infuse pump
CPAP dengan FiO2 21%, PEEP 5cmH2O, Flow 8 liter/menit
Inkubator

ANALISA DATA
No

Data

DS:

Masalah
Ketidakefektifan pola napas

DO:
-

Down score: 4

RR: 62 kali/ menit

Terpasang CPAP: FiO2: 21%, Flow: 8 liter/menit, PEEP: 5 cmH2O

DS: -

Ketidakefektifan termoregulasi

DO:

Suhu tubuh: 37,7C

Akral teraba hangat

Usia gestasi 33 minggu

Membran mukosa kering

Kulit tipis dan lemak subkutan kurang

Faktor resiko
-

Suhu tubuh 37,7C

Usia gestasi 33 minggu

WBC: 40,68 10^3/uL

CRP kuantitatif: 24,3 mg/l

Proklsitonin: 3,87 ng/l

Resiko penyebaran infeksi

Faktor resiko
-

Refleks isap tidak dapat dinilai

Terpasang OGT

Usia gestasi 33 minggu lahir

Berat badan lahir 2200gram

Faktor resiko
Bayi usia 12 hari
Rawat incubator

Resiko perubahan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh

Resiko jatuh

Faktor resiko
-

Refleks isap tidak dapat dinilai

Terpasang OGT

Usia gestasi 33 minggu lahir

Berat badan lahir 2200gram

Faktor resiko
Bayi usia 12 hari
Rawat incubator

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan pola napas
Ketidakefektifan termoregulasi ( hipertermi)
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko penyebaran infeksi
Resiko jatuh

Resiko perubahan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh

Resiko jatuh

PEMBAHASAN
Pengkajian
Pada saat dilakukan pengkajian By Ny R tidak ditemukan biakan
pada pemeriksaan kultur darah, berbeda dengan pendapat Surasmi
(2003) yang mengatakan bahwa sepsis neonatorum menampilkan
gejala sistemik dan sering terdapat bakteri dalam darah
(bacteremia), dan dapat juga disebabkan oleh patogen lain seperti
virus maupun jamur. Hal ini dimungkinkan karena perbedaan dalam
melakukan analisa mikrobiologik yang dilaksanakan di masing
masing negara. Pada pengkajian juga ditemukan peningkatan CRP
kuantutatif dan prokalsitonin serta ditunjang dengan gejala klinis
instabilitas suhu, distress pernapasan, leukositosis sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Haque (2005).

Diagnosa Keperawatan
Pada kasus ditemukan kesenjangan diagnosa
keperawatan yaitu diagnosa resiko tinggi perubahan
perfusi jaringan dan resiko jatuh. Hal ini disebabkan
karena pasien bayi Ny. R tidak dilakukan pemeriksaan
AGD, CRT < 3 detik

Intervensi Keperawatan
Penetapan perencanaan berdasarkan prioritas dan kriteria hasil
yang dengan pertimbangan tingkat keparahan yang muncul dari
respon bayi. Dalam melakukan intervensi keperawatan, telah sesuai
dengan teori berdasarkan kebutuhan pasien dan tidak ditemukan
adanya kesenjangan.
Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan yang dilaksanakan didasarkan pada
perencanaan tindakan yang telah ditetapkan secara komprehensif
dan dilaksanakan secara integral baik melalui tindakan mandiri
perawat maupun tindakan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya.
Tidak ada kendala dalam melakukan rencana keperawatan.

Evaluasi
Evaluasi adalah suatu fase dari asuhan keperawatan yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai perkembangan kondisi
pasien baik yang bersifat sumatif maupun formatif. Dalam kasus ini,
masalah keperawatan yang diangkat belum teratasi secara
keseluruhan. Akan tetapi, intervensi tetap dipertahankan dan
dilakukan tiap hari karena walaupun masalah telah berhasil diatasi,
bayi masih tetap beresiko untuk mengalami hipertermi akibat
rendahnya berat badan, lapisan kulit yang tipis dan penyakit yang di
derita serta beberapa faktor lainnya.

Anda mungkin juga menyukai