Anda di halaman 1dari 82

KANDIDOSIS

VULVOVAGINALIS
Dr. Seniwaty Ismail, Sp.KK

Kompetensi Yang Harus Dicapai


Seorang Dokter
Tingkat kemampuan dokter yang
diharapkan adalah mampu membuat
diagnosis klinik berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang antara lain pemeriksaan
laboratoriun sederhana atau x-ray dan
mampu memutuskan dan menangani
kasus secara sendiri

DEFINISI
Kandidosis - infeksi yg bersifat akut atau
subakut-) disebabkan oleh Candida
albicans, atau kadang species Candida
Iainnya (Candida Glabrata, Candida
parapsilosis, Candida tropikalis)

Kandidiasis vulvovaginal menyerang


kebanyakan wanita setidaknya satu kali
dalam periode kehidupannya dengan
perkiraan nilai rata-rata 70-75 % yang
setidaknya 40-50% akan mengalami
rekurensi

PENYEBAB
- Candida albicans
- Candida glabrata
- Candida parapsilosis
- Candida tropikalis

PATOGENESIS
Mencapai vagina terutama dari perianal
Candida organisme oportunis
Candida bisa komensal atau patogen
pada vagina perubahan lingkungan
vagina diperlukan sebelum organisme ini
menimbulkan efek patologis

Faktor predisposisi: hormonal (hamil,


menstruasi dan kontrasepsi), DM,
pemakaian antibiotika yang lama,
meningkatnya suhu dan kelembaban,
imunosupresif dan iritasi taua trauma
Penularan mll seksual secara
epidemiologi terbatas

GEJALA KLINIK
Gejala Khas: Gatal dan vaginal discharge
Gejala lainnya: nyeri vagina, rasa panas pada
vulva, dispareunia, dan disuri eksterna
Pruritus akut & keputihan (fluor albus)
keluhan awal
Gejala paling sering pruritus vulva
Mukosa vagina kemerahan, pembengkakan
pada labia dan vulva
Gambaran khas Vaginal thrush bercak putih
terdiri dan gumpalan jamur & jar. nekrosis sel
epitel yang menempel pada dinding vagina

Pemeriksaan Laboratorium
Apusan vagina diberi KOH 10-20% pewarnaan gram
Pemeriksaan langsung sel budding yg
khas, pseudohifa & kadang hifa sejati.
PH vagina <4,5 infeksi disebabkan
oleh Candida
Kultur

DIAGNOSIS BANDING
- Trichomoniasis
- Bakterial vaginosis

KOMPLIKASI
Pada pdt imunokompeten jarang
menimbulkan komplikasi
KVV gestasional resiko pada
neonatus insiden kandidiasis oral
meningkat pada bayi yg lahir dari ibu
dengan KVV

PENATALAKSANAAN
Intravaginal:
Clotrimazole 1% kream, 5 gr 7-14 hr
Clotrimazole 100 mg, vaginal tablet 7 hr
Clotrimazole 100 mg, vaginal tablet,
2 tablet 3 hr
Clotrimazole 500 mg, vaginal tablet, 1 tablet
dalam aplikasi tunggal
Nystatin 100,000 unit, vaginal tablet, 1 tablet
14 hr

Kandidosis vulvovaginal

Kandidosis vulvovaginal

Kandidosis vulvovaginal

Gonore pada Wanita

Kompetensi Yang Harus Dicapai


Seorang Dokter
Tingkat kemampuan dokter yang
diharapkan adalah mampu membuat
diagnosis klinik berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang antara lain pemeriksaan
laboratoriun sederhana atau x-ray dan
mampu memutuskan dan menangani
kasus secara sendiri

DEFINISI
Infeksi bakterial yang disebabkan
Neisseria gonorrhoea, suatu Diplokokus
gram negatif

PATOGENESIS
Pada orang dewasa hanya membran
mukosa yang terdiri dari sel epitel
kolumnar atau kuboid yang noncornified
(tidak ada lapisan sel tanduk) yang
suseptibel terhadap infeksi gonokokus
Kanalis endoserviks tempat infeksi
gonokokus urogenital yang utama pada
wanita

GEJALA KLINIK
Tanda & gejala spesifik pada salpingitis
akut (20-40%):
Disuri
Peningkatan discharge
Perdarahan abnormal (20-30%) mungkin
terjadi dalam beberapa hari/ minggu

30-60% infeksi pada wanita tidak


bergejala atau asimptomatik

Pemeriksaan Laboratorium
Pewarnaan Gram
Kultur

DIAGNOSIS BANDING
Infeksi Trichomonas vaginalis
Infeksi Candida albicans
infeksi Gardnella vaginalis

KOMPLIKASI
Salfingitis
PID
Kelahiran prematur
Abortus
Abses kelenjar bartholin

PENATALAKSANAAN
Pasien terinfeksi dengan N. gonorrhoeae
seringkali terinfeksi dengan C. trachomatis
Digunakan kombinasi terapi Doxycyclin dan
Azithromycin
Tidak ada pengobatan tunggal yang ideal
Sebelumnya direkomendasikan penicillin
atau tetrasiklin tdk utk indikasi lama karena
resisten untuk antibiotik N gonorrhoeae

Rekomendasi pengobatan
1) Ceftriaxone 125 mg, IM, dosis tunggal
2) Cefixime 400 mg, Oral, dosis tunggal
3) Azitromycin 1 gr, Oral dosis tunggal
4) Ciprofloxacin 500 mg, Oral dosis
tunggal
5) Ofloxacin 400 mg, Oral dosis tunggal

Gonore

VULVITIS

DEFENISI
Vulvitis suatu peradangan pada
vulva (organ kelamin eksterna
wanita)

ETIOLOGI
Infeksi
Bakteri, Jamur, Protozoa , Virus (mis :
virus herpes dan papilloma)
Zat / benda yg bersifat iritatif, mis :
spermisida, pelumas, kondom,
pembilas vagina, zat di dlm air mandi,
pakaian dlm yg ketat dan tdk berpori2,
sabun, deodoran, pembalut wanita

Perubahan hormonal
Oral sex
Obat topikal
Pedikulosis pubis
Tumor atau jaringan abnormal lainnya

GEJALA KLINIS
Bengkak & kemerahan pd vulva
Gatal
Vaginal discharge yg abnormal dan dpt
disertai rasa nyeri
Nyeri saat buang air kecil
Luka terbuka yg menimbulkan nyeri di
vulva dpt disebabkan o/ inf. herpes atau
abses

DIAGNOSIS
Ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik
Karakteristik vaginal discharge
Biakan
Keganasan Pap smear

PENATALAKSANAAN
Jenis Infeksi Pengobatan
Jamur

Miconazole, clotrimazole, butoconazole (krim,


tablet vagina/ supositoria)
Flukonazole atau ketokonazole

Bakteri

Biasanya Metronidazole atau Clindamycin (tab.


Vagina) atau Metronidazole tab.oral
Jika disebabkan o/ gonokokkus inj.
Ceftriakson & Doksisiklin tab

Klamidia

Doksisiklin atau Azitromycin (tab)

Trichomonas Metronidazole (tab)


Virus
Papilloma

As. Triklorasetat, utk inf yg berat lar. Nitrogen


atau fluorouracil

Virus Herpes Acyclovir ( tab atau salep)

Inf. bakteri dpt diberikan jeli as.


propionat me(-) pertumbuhan bakteri
Sebaiknya memakai pakaian dlm yg tdk
terlalu ketat & menyerap keringat
Salep kortikosteroid & antihistamin oral
me (-) gatal yg bukan disebabkan o/
inf.

KOMPLIKASI
Persisten discomfort
Infeksi kulit superficial (o.k garukan)
Komplikasi dr kausanya ( mis : gonore,
inf. kandida)

PENCEGAHAN
Bilas sabun dr luar daerah genital setlh
mandi
Jgn gunakan sabun wangi atau kasar
seprt dgn deodoran
Hindari iritasi
Hindari penyebaran bakteri dr tinja ke
vagina usap dr dpn ke blkg setlh buang
air besar
Jgn gunakan douching vagina

Gunakan kondom lateks


Pakailah pakaian katun dan stocking
dgn pembalut di selangkangannya

PROGNOSIS
Baik , bila penanganan cepat
Resiko rekuren

Vaginitis
Bacterial Vaginosis (BV)
Vulvovaginal Candidiasis

(VVC)
Trichomoniasis

40

Vagina
Vagina merupakan ekosistem yang dinamis
terdiri dari sekitar 109 unit bakteri pembentuk
koloni
Discharge vagina normal putih, tidak berbau,
dgn viskositas tinggi
Flora normal bakteri didominasi oleh
laktobasilus dan patogen potensial lainnya
Asam laktat membantu untuk mempertahankan
pH vagina normal (3,8-4,2)
41

Lingkungan asam dan faktor-faktor


kekebalan host menghambat
pertumbuhan berlebih dari bakteri
Beberapa laktobasilus juga memproduksi
H2O2, yang berfungsi sebagai mikrobisid

42

Vaginitis
Biasanya ditemukan:
Vaginal discharge
Gatal pada Vulva
Iritasi
Bau

Bentuk yang umum dijumpai pada:


Bacterial vaginosis (40%-45%)
Vulvovaginal candidiasis (20%-25%)
Trichomoniasis (15%-20%)
43

Penyebab Lain Vaginitis


Normal physiologic variation
Allergic reactions
Herpes simplex virus
Mucopurulent cervicitis
Atrophic vaginitis
Vulvar vestibulitis
Foreign bodies
Desquamative inflammatory vaginitis
44

Diagnosis Vaginitis
Riwayat Pasien
Pemeriksaan daerah genitalia
Gambaran discharge
Pengambilan spesimen
Pemeriksaan spesimen dan
interpretasi hasil

45

Persiapan dan Evaluasi Spesimen


Pengambilan spesimen
Persiapan spesimen pada objek glass
Pemeriksaan spesimen

NaCl (sediaan basah)


KOH (sediaan basah)

Whiff test
pH Vagina

46

Pada sediaan basah sering


ditemukan:
RBCs
Saline: 40X objective

PMN
Sperm
RBCs

Squamous
epithelial
cell

Artifact
Source: Seattle

47
STD/HIV Prevention Training Center at the University of Washington

Lactobacilli dan Epithelial Cells pada


sediaan basah
Lactobacilli
Saline: 40X objective

Lactobacilli

Artifact
NOT a clue cell

Source: Seattle

48
STD/HIV Prevention Training Center at the University of Washington

KISTA BARTOLIN

Kompetensi yang Harus Dicapai


Seorang Dokter
Tingkat kemampuan dokter yang diharapkan
adalah mampu membuat diagnosis klinik
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang antara lain
pemeriksaan laboratorium sederhana atau
x-ray dan mampu memutuskan dan
melakukan tindakan medik pertama kasuskasus yang bukan gawat darurat sebelum
merujuk ke spesialis yang relevan

DEFINISI
Kista Bartolin suatu pembesaran
berisi cairan yang terjadi akibat
sumbatan pada salah satu duktus
sehingga mukus yg dihasilkan tidak
dapat disekresi

ETIOLOGI
Kista Bartolin disebabkan oleh
sumbatan duktus, terutama duktus
kecil dan asinus. Sumbatan ini
disebabkan mukus yg mengental,
infeksi, trauma, inflamasi kronik
atau gangguan kongenital

Faktor resiko penyakit pada


kelenjar bartolini:
Umur 20-29 th
Tingkat higiene buruk
Angka kehamilan/melahirkan
rendah atau tidak ada sama sekali

EPIDEMIOLOGI
-Masalah terbanyak ditemukan pada
wanita usia reproduktif
-Insiden tertinggi umur 20-29 tahun
-Kista Bartolin kista terbanyak
ditemukan didaerah vulva labium
mayor

-Kurang lebih 2 % perempuan


mengalami kista/ abses bartolini dlm
suatu periode hidupnya
-Diatas usia 30 th, terjadi involusi
kelenjar Bartoli secara perlahan
-Kejadian diatas 40 th jarang
ditemukan, shg perlu dipikirkan
proses keganasan

GEJALA KLINIS
Tidak selalu menimbulkan keluhan
Kadang dirasakan sebagai benda
berat & kesulitan koitus
Bila kecil, tidak terinfeksi
asimptomatik

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Didiagnosis melalui pemeriksaan
ginekologis pada pelvis
Pemeriksaan penunjang yg dapat
dilakukan : pemeriksaan gram,
untuk mengetahui bakteri penyebab

-Hapusan darah tepi, untuk melihat adanya


leukosit
-Kultur jaringan, untuk identifikasi jenis
bakteri penyebab
-Biopsi, bila beresiko mengidap tumor
Bartolin

DIAGNOSIS BANDING
1.Kista sebaseus
2.Kista epidermal
3.Kista disontogenik
4.Fibroma
5.Lipoma

DIAGNOSIS BANDING
6. Kista vestibuler
7. Hidroadenoma
8. Adenokarsinoma

DIAGNOSIS
-Anamnesis
-Pemeriksaan fisik px ginekologi pelvis, didapat
kista dibagian unilateral, nyeri, fluktuasi, bengkak
eritem pada laium minus posterior jam 5 atau 7
-Pemeriksaan lab.

PENATALAKSANAAN
Tergantung beberapa faktor : gejala klinis
(nyeri/ tidak), ukuran, terinfeksi atau tidak
-Asimtomatik, dibawah usia 40 th
tanpa pengobatan
-Kista kecil diamati perkembangannya
-Kista besar punksi, cairan
dikeluarkan, marsupialisasi

VAGINOSIS BAKTERIAL

Kompetensi Yang Harus Dicapai


Seorang Dokter
Tingkat kemampuan dokter yang
diharapkan adalah mampu membuat
diagnosis klinik berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang antara lain pemeriksaan
laboratoriun sederhana atau x-ray dan
mampu memutuskan dan menangani
kasus secara sendiri

DEFINISI
Vaginosis bakterial adalah sindrom
klinik pergantian Lactobacillus sp.
penghasil H2O2 dlm vagina normal
dengan bakteri anaerob konsentrasi
tinggi (Bacteroides sp), Gardnerella
vaginalis dan Mycoplasma hominis

ETIOLOGI
Penyebab BV bukan organisme tunggal
Pada suatu analisa dan data flora vagina
memperlihatkan bahwa ada 4 kategori
dan bakteri vagina yang berhubungan
dengan BV
1. Gardnerella vaginalis
2. Bacteroides Spp
3. Mobiluncus Spp
4. Mycoplasnia hominis

PATOGENESIS
BV Pergantian flora normal vagina
(Lactobacillus) dengan flora campuran
G vaginalis, bakteri anaerob dan M
hominis

GEJALA KLINIK
1. Sekret vagina homogen, tipis, putih,
melekat pada dinding vagina (leukorrhea)
2. pHvagina>4,5
3. Bau amis dan sekret setelah
penambahan KOH 10%.(Whiff test)
4. Adanya clue cells ( lebih dan 20% dan
sel epitel vagina ) pada pemeniksaan
mikroskopik dan cairan vagina

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Preparat basah clue cells
2. Whiff test
3. Pemeniksaan PH vagina
4. Pewarnaan gram

KOMPLIKASI
Endometritis
PID
Kelahiran prematur
KPD

PENATALAKSANAAN
Wanita yg tdk hamil:
1. Regimen terapi
Metronidazole 500 mg 2 x/hr slm 7 hr
Klindamisin krim 2% intravaginal dengan aplikator
yang isinya penuh (5 gr) dipakai saat akan tidur
selama 7 hari atau 2 x/hr selama 5 hari
Atau
Metronidazole gel 0,75% intravaginal dengan
aplikator yang isinya penuh (5 gr), 2 x/hr selama 5
hari.

2. Regimen alternatif
Metronidazole oral 2 gr dosis tunggal.
Klindamisin oral 300 mg 2 x/hr selama 7 hari
Augmentin oral (500 mg amoksisilin + 125 mg
asam clavulanat) 3 x/hr selama 7 hari
Sefaleksin 500 mg 4 x/hr selama 7 hari

Rejimen yg direkomendasikan pada


wanita hamil resiko tinggi:
Metronidazole 250 mgI oral, 3 x/hr
selama 7 hari
Rejimen-rejimen alternatif
Metronidazole 2 gr/oral, dosis tunggal
Atau
Klindamisin 300 mg/oral, 2 x/hr selama
7 hari

Rejimen yang dianiurkan untuk wanita hamil


resiko rendah
Metronidazole 250 mg/oral, 3 x/hr selama 7
hari
Reiimen alternatif
Metronidazole, dosis tunggal.
Kiindamisin 300 mg/oral, 2 x/hr selama 7 hari
Atau
Metronidazole gel 0,75%, 1 aplikator penuh
(5 gr) intravaginal, 2 x/hr selama 5 hari

Bacterial Vaginosis

Anda mungkin juga menyukai