Referat
Referat
PENDAHULUAN
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
PATOGENESIS
cont...
Gejala Subjektif
Gejala Objektif
Fungi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Metode kultur
USG mata.
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan apakah ada benda
asing dalam bola mata, menilai densitas dari vitreitis yang
terjadi dan mengetahui apakah infeksi telah mencapai retina.
Pemeriksaan penunjang lainnya dilakukan untuk mengetahui
penyakit sistemik yang dapat menimbulkan endoftalmitis,
melalui penyebaran secara hematogen.
Pengambilan sampel aqueos dan vitreus untuk analisis mikrobiologi
Endoftalmitis
Panoftalmitis
Radang
Intraokuler
Intraokuler, Intraorbita
Demam
Tidak nyata
Nyata
Ada
Berat
Eksoftalmus
Tidak ada
Mata menonjol
Bedah
Eviserasi
Enukleasi
Panoftalmitis
Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung pada penyebab yang
mendasari endoftalmitis.
Hasil akhir ini sangat tergantung pada penegakan
diagnosis dan pengobatan tepat waktu tujuan dari terapi
endoftalmitis adalah :
Untuk mensterilkan mata
Mengurangi kerusakan jaringan dari produk bakteri dan
peradangan
Mempertahankan penglihatan.
Non - Medikamentosa
Perlu di jelaskan ke pasien bahwa :
Penyakit yang diderita memiliki prognosa yang buruk
yang mengancam bola mata dan nyawa apabila tidak
tertangani.
Penyakit tersebut dapat mengenai mata satunya,
sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ketat tentang
adanya tanda-tanda inflamasi pada mata seperti mata
merah, bengkak, turunnya tajam penglihatan, kotoran
pada mata untuk segera diperiksakan ke dokter mata.
Tatalaksana Medikamentosa
Antibiotik :
Gram (+) : Vancomycin
Gram (-) : Gol. Aminoglikosida (Gentamycin, Tobromycin, Amikacin).
Cara pemberian:
topical, subconjunctival,
intravitreal, intravenous.
Cara yang paling dianjurkan adalah intravitreal, karena sebagai modalitas terapi.
Antibiotik Intravitreal
Drug of Choice :
1.
Vancomycin (1mg/0,1ml) + Ceftaxidime
(2,25mg/0,1ml)
2.
Vancomycin (1mg/0,1ml) + Amikacin
(4mg/0,1ml)
3.
Vancomycin (1mg/0,1ml) + Gentamycin
(200mg/0,1ml)
Antibiotik Intravena :
Tidak memegang peran utama
Membantu menambah dan mempertahankan antibiotik
intravitreal
Antibiotik Sub-konjunctiva
Konsentrasi pada aqueous baik, sedangkan pada vitreous
kurang baik
Antibiotik yang dapat digunakan : B lactam, Vancomycin,Getamycin
Antifungal :
Ketoconazole 400mg/hari
Fluconazole 200mg/hari dibagi menjadi 2 kali pemberian
Jika tidak menimbulkan perbaikan selama 5-10x hari, salah satu dari obat
tersebut diganti dengan amphotericin B, dosis 5-10 ugm/0,1ml
Kortikosteroid :
Dexamethasone 400ug/0,1ml. Berfungsi untuk :
Membatasi kerusakan jaringan
Mengurangi efek toksin dari intraocular cytokine
Terapi suportif
Siklopegik. Disarankan tetes mata atropin 1% atau bisa juga hematropine 2%
2 3 hari sekali.
Obat-obat antiglaucoma disarankan untuk pasien dengan peningkatan tekanan
intraokular. Acetazolamide (3 x 250 mg) atau Timolol (0.5 %) 2 kali sehari.
Terapi operatif
Vitrectomy
Adalah tindakan bedah dalam terapi
endofthalmitis.
Bedah debridemen rongga vitreous
terinfeksi menghilangkan bakteri, selsel inflamasi, dan zat beracun lainnya
untuk memfasilitasi difusi vitreal, untuk
menghapus membran vitreous yang
dapat menyebabkan ablasio retina,
dan
membantu
pemulihan
penglihatan.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi jika proses peradangan
mengenai ketiga lapisan mata (retina, koroid dan sklera) dan
vitreus dapat menyebabkan panoftalmitis.
Panoftalmitis merupakan radang supuratif intraokular
disertai dengan radang jaringan ekstraokular atau kapsul
tenon dan jaringan ikat jarang didalam rongga orbita.
Prognosis
Endoftalmitis endogen lebih buruk daripada
endoftalmitis eksogen
Berhubungan langsung dengan tipe organism,
tingkat virulensi, daya tahan tubuh penderita dan
keterlambatan diagnosis
Endoftalmitis yang diterapi dengan vitrektomi,
74% pasien mendapat perbaikan visus sampai
6/30
KESIMPULAN
Endoftalmitis : peradangan hebat intraocular, terjadi yang diakibatkan
dari bakteri, jamur, atau keduanya.
Tanda dan gejala : penurunan visus, hiperemi konjungtiva, nyeri,
pembengkakan, dan hipopion. Konjungtiva kemosis dan edema kornea.
Endoftalmitis terbagi atas endoftalmitis eksogen, endoftalmitis
endogen dan endoftalmitis fakoanafilaktik.
Pemeriksaan penunjang untuk endoftalmitis adalah vitreus tap untuk
mengetahui organism penyebab sehingga terapi yan diberikan sesuai.
Terapi operatif (vitrectomy) dilakukan pada endoftalmitis berat.
Prognosis dari endoftalmitis sendiri bergantung durasi dari
endoftalmitis, jangka waktu infeksi sampai penatalaksanaan, virulensi
bakteri dan keparahan dari trauma. Diagnosa yang tepat dalam waktu
cepat dengan tatalaksana yang tepat mampu meningkatkan angka
kesembuhan endoftalmitis
DAFTAR PUSTAKA
Shceidler V, Scott IU, Flun HW. Culture-proven endogenous endoftalmitis: Clinical features and visual acuity
outcomes. Am J Ophtalmol 2004; 137:4.
Drake R, Vogi AW, Mitchell AW. Grays anatomy for students: Elsevier Health Sciences; 2014.
Rao N, Cousins S, Forster D, Meisler D, Opremcap E, Turgeon P. intraocular inflammation and uveitis. Basic and
Clinical Science Course (San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 1997-1998), Section. 1997;9:57-80.
Sidarta I. Ilmu penyakit mata, edisi ke 4, cetakan ke 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2012
Graham, R, 2006, Endoftalmitis Bacterial, www.Emedicine//emerg.2006htm . Diakses tanggal 29 juli 2016
Trattler, W, 2006, Endofftalmitis Post Operatif, www.Emedicine//emerg.2006htm . Diakses tanggal 1 Agustus 2016
Bobrow JC, dkk, 2008. Lens and cataract. Singapore: American Academy of Ophthalmology)
Riordan-Eva P, Whitcher J. Vaughan & Asburys general ophthalmology: Wiley Online Library; 2008.
Jackson TL, Eykyn SJ, Graham EM, Stanford MR. Endogenous bacterial endophtalmitis: a 17-year prospective series
and review of 267 reported cases. Survey of ophthalmology. 2003;48(4):403-23.
Veselinovi D, Veselinovi A. Endopthalmitis. Acta Medica Medianae. 2009;48(1):56-62.
Olver J, Cassidy L, Jutley G, Crawley L. Ophtalmology at a Glance: John Wiley & Sons; 2014.
Gordon Y. Vancomycin prophylaxis and emerging resistence: Are opthtalmologists the villiaris? The heroes? Am J
Ophtalmol 2001; 131:3:371-6.
Phan LT, Hwang TN, McCulley TJ. Eviceration in the modern age. Middle East African journal of ophthalmology.
2012;19(1):24.
CMPMedica. MIMS edisi bahasa Indonesia, volume 9. Jakarta: PT. Info Master. 2008
Gran IM, Ugahary LC, Van Dissel JT, Feron E, Peperkamp E, Veckeneer M et al. intravitreal dexamethasone as
adjuvant in the treatment of post operative endophtalmitis: a prospective randomized trial. Grafes Arch Clin Exp
Ophtalmol. 2005; 243(12):1200-5.