PADA ANAK
PENDAHULUAN
ISK :
- Infeksi yang sering pada anak, 20% kasus konsultasi ped
- Tanda adanya kelainan pada ginjal & saluran kemih yg serius :
*refluks vesiko ureter (RVU)
*uropati obstruktif
- Salah satu etiologi gagal ginjal terminal
- Gejala yg tdk menyenangkan
ETIOLOGI
Kuman lainnya :
- Proteus mirabilis
- Klebisiella pneumonia
- Klebsiella oksitoka
- Proteus vulgaris
- Pseudomonas aeroginosa
- Enterobacter aerogenes
- Morganella morganii
- Stafilokokus
- Enterokokus
EPIDEMIOLOGI
ISK :
penyakit yg relatif sering pd anak
Insidensi tergantung umur & jenis kelamin
prevalensi : - neonatus 0,1-1% 14% pd neonatus dgn demam
- bayi 5,3%
bayi asimptomatik bakteriuria : 0,3-0,4%
- anak < 2 thn dgn demam prevalensi ISK 3-5%
- risiko ISK pd anak sebelum pubertas : 3-5% ()
1-2% ()
DIAGNOSIS
Diagnosis :
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Laboratorium dipastikan dgn biakan urin
ISK serangan I :
Gejala klinis lebih jelas :
- gangguan kemampuan mengontrol kandung kemih
- pola berkemih
- aliran urin
- demam : * gejala & tanda klinik yg sering
* kadang2 satu2nya gejala ISK pada anak
DIAGNOSIS
Pemeriksaan :
tanda vital termasuk tekanan darah
antropometrik
masa abdomen
kandung kemih
muara urethra
genitalia eksterna
- Fimosis
- Hipospadia
- Epispadia
- Sinekie vagina
DIAGNOSIS
Urinalisis dan biakan urin !
kualitas pemeriksaan urin : peran utama u/ tegakkan diagnosis
AAP :
Bayi < 2 bln dgn demam : ISK ? biakan urin
Bayi 2 bulan - anak 2 tahun : demam E/ ? ISK ? biakan urin
Anak perempuan 2 bulan - 2 tahun :
1. suhu tubuh 39 / >
2. demam berlangsung 2 hari / >
3. Ras kulit putih
4. Umur < 1 thn
5. Etiologi demam lain (-)
jika 2 / > faktor risiko (+) sensitivitas ISK 95% dgn spesifisitas 31%
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinik sangat bervariasi ditentukan oleh :
1. Intensitas reaksi peradangan
2. Letak infeksi (ISK atas atau bawah)
3. Umur pasien
Sebagian ISK pd anak ISK asimptomatik
. Umumnya anak usia sekolah
. Terutama anak perempuan
. Ditemukan pada uji tapis
. Umumnya tdk berlanjut menjadi pielonefritis
. Prognosis jangka panjang baik
MANIFESTASI KLINIS
Neonatus : tidak spesifik
Malas minum
Iritable / rewel
Muntah
Diare
Demam
Hipotermi
Apatis
Distensi abdomen
Ikterik
MANIFESTASI KLINIS
Bayi s/d 1 tahun
Demam
Kejang (akibat demam )
Muntah
Diare
Nafsun makan
P berat badan
Gagal tumbuh
Kolik
Distensi abdomen
MANIFESTASI KLINIS
Usia 1-4 tahun :
MANIFESTASI KLINIS
Pielonefritis
Demam + menggigil
Gejala sal cerna : mual, muntah, diare
Nyeri pinggang dapat (+)
Gejala neurologis : iritabel & kejang
Sistitis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urinalisis
1. Leukosituria
> petunjuk : kemungkinan bakteriuria (+)
> tdk dipakai sbg patokan ada tidaknya ISK
> tidak adanya leukosituria tidak menyingkirkan ISK
> biasanya pd anak dgn ISK simptomatik (80-90%)
> leukosituria dgn biakan urin steril : - Proteus sp
- Klamidia sp
- Ureaplasma urealitikum
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
2. Leukosit esterase
> enzim yg terdapat di dlm leukosit neutrofil
> menggambarkan banyaknya leukosit dalam urin
3. Uji nitrit
> pemeriksaan tdk langsung thd bakteri dlm urin
> normal : nitrit (-)
> nitrat oleh bakteri nitrit
> sebagian besar kuman gram (-) & bbrp kuman gram (+) :
nitrat nitrit; jika nitrit (+) kuman dalam urin
> urin dgn BJ sensitivitas uji nitrit
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
4. Hematuria
> kadang2 dapat menyertai ISK
> tdk dipakai sbg indikator diagnostik
5. Protein & darah
> mempunyai sensitivitas & spesifitas yg rendah dlm diagnosa ISK
6. Neutrophil gelatinase associated lipocalin urin (uNGAL)
rasio uNGAL dengan kreatinin urin (uNGAL/Cr) petanda ISK
> NGAL : iron-carrier-protein yg tdpt dlm granul neutrofil
komponen imunitas innate yg memberikan respon thd bakteri
uNGAL & rasio uNGAL/Cr > 30 ng/mg tanda ISK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
7. Bakteri
> mikroskop cahaya bakteri (-)
mikroskop fase kontras bakteri (+)
> urin segar tanpa dipusing :
kuman / LPB hasil biakan 107cfu/ml urin
urin yang dipusing :
kuman /LPB jumlah kuman > 105 cfu/ml urin
> jika dgn mikroskop fase kontras kuman (-) urin steril
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tambahan : PH Urin basa
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah
1. Leukositosis
2. P nilai absolut neutrofil
3. LED
4. C-reactive protein (CRP) (+)
indikator non-spesifik ISK atas
5. Prokalsitonin
prediktor yg valid u/ pielonefritis akut pd anak dgn ISK febris &
skar ginjal
6. Sitokin
protein kecil dlm proses inflamasi
ad 5 & 6 pada fase akut infeksi, termasuk pd pielonefritis akut
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Biakan urin
1. Cara pengambilan spesimen urin
a. aspirasi suprapubik baku emas
b. kateterisasi urin () traumatis
c. pancar tengah (midstream) : - non-invasif yg bernilai
- bebas kontaminasi uretra
d. urin collector / urine bag :
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Perhatian : pengiriman bahan biakan ke lab mikrobiologi :
> Suhu kamar > jam kuman membiak dgn cepat (+) palsu
> Jika lama : termos es atau disimpan di dalam lemari es
> Urin dpt disimpan dlm lemari es pd suhu 4 selama 48-72 jam
sebelum dibiak.
2. Interpretasi biakan urin
dibiak dlm media agar darah & media McConkey
tergantung pada :
- tehnik pengambilan sampel urin
- waktu
- keadaan klinik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Aspirasi supra pubik :
Bakteriuri bermakna jika ditemukan kuman dengan jumlah berapapun
Kateter urin & urin pancar tengah (Kass) :
Bakteriuri bermakna jika jumlah kuman 105 cfu/ml urin
Kateter urin (Garin dkk) :
Bakteriuri bermakna jika jumlah kuman > 105 cfu/ml urin
Kateter urin (pendapat lain) :
Bakteriuri bermakna jika jumlah kuman > 50 x 103 cfu/ml urin
Bakteriuri bermakna jika jumlah kuman > 104 cfu/ml urin
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
ISK (Paschke dkk)
Jumlah kuman > 50 x 103 cfu/ml urin utk tehnik pengambilan midstream
ISK Neonatus (Lin dkk)
Jumlah kuman > 105 cfu/ml urin utk tehnik pengambilan urin midstream
ISK Neonatus (Baerton)
Jumlah kuman > 104 cfu/ml urin jika sampel urin diambil dgn urine bag
Interpretasi hasil biakan urin : bukan suatu patokan mutlak & kaku, krn
banyak faktor yg berpengaruh
KLASIFIKASI
ISK pada anak dpt dibedakan berdasarkan :
a. Berdasarkan gejala :
ISK asimtomatik
ISK simtomatik
b. Berdasarkan lokasi :
ISK atas
ISK bawah
c. Berdasarkan kelainan saluran kemih :
ISK simpleks
ISK kompleks
ISK Asimtomatik
Bakteriuria bermakna tanpa gejala
ISK Simtomatik
Bakteriuria bermakna diserta gejala dan tanda klinik
ISK non spesifik
ISK yg sulit digolongkan ke dalam pielonefritis atau sistitis, baik
berdasarkan gejala klinik maupun pemeriksaan penunjang (10-20%).
DD/ ISK atas/pielonefritis & ISK bawah/sistitis penting
Risiko parut ginjal pd pielonefritis (+); sistitis (-)
Tatalaksana beda :
* pemeriksaan
* antibiotik
* lama terapi
ISK berulang
terdapat dua kali atau lebih episode pielonefritis akut/ISK atas atau
satu episode pileonefritis akut/ISK atas disertai satu atau /lebih
episode sititis/ISK bawah
tiga atau lebih episode sistitis/ISK bawah
LOKASI INFEKSI
Dapat ditentukan secara :
Klinik
laboratorik
pencitraan
ISK bawah :
ISK atas
biasanya disertai :
demam
nyeri punggung
laboratorium :
silinder leukosit
konsentrasi ginjal m
mikroglobulin-2 urin
ditemukan ACB
Silinder leukosit
cukup spesifik bukti infeksi ginjal
pada leukosituria yg hebat tdk tampak (terutama urin alkalis)
sensitivitasnya
Pemeriksaan darah :
neutrofil
LED
CRP
prokalsitonin ( PNA )
IL-1
IL-6
TNF-
Pielonefritis akut > ISK bawah
TATA LAKSANA
Keterlambatan pemberian antibiotik merupakan faktor risiko penting terhadap
terjadinya jaringan parut pada pielonefritis
Tdd :
1. Eradikasi infeksi akut
2. Deteksi & tata laksana kelainan anatomi & fungsional pada ginjal &
saluran kemih
3. Deteksi dan mencegah infeksi berulang
TATA LAKSANA
1. Eradikasi infeksi akut
Tujuan :
1. mengatasi keadaan akut
2. mencegah terjadinya urosepsis
3. mencegah terjadinya kerusakan parenkim ginjal
Jika curiga ISK :
Antibiotik
dgn kemungkinan paling sesuai sambil menunggu hasil biakan urin
pola resistensi atau literatur
terapi selanjutnya biakan urin
umumnya hasil pengobatan sdh tampak dlm 48-72 jam pengobatan
Bila dalam 24-48 jam belum ada perbaikan klinis kultur urin
- gentamisin
Sefalosporin
. Sefiksim
8 mg/kgbb/hari di : 2 dosis
______________________________________________________________
Seftazidim
Ampisilin
100 mg/kgbb/hari di : setiap 6 jam
______________________________________________________________
SISTITIS AKUT
PIELONEFRITIS
Lama pemberian antibiotik 7-10 hari, 7-14 hari atau 10-14 hari
Hoberman dkk penelitian pada 306 anak dgn DK/ ISK dan demam :
a. sefiksim oral (14 hari)
b. sefotaksim 3 hari dilanjutkan dgn sefiksim per oral s/d 14 hari
Hasil pengobatan a = b
Mortini dkk penelitian pada 502 anak dgn DK/ PNA :
a. ko-amoksiklav per oral 50 mg/kgbb/hari di : 3 dosis (10 hari)
b. seftriakson 50 mg/kgbb/hari dosis tunggal (3 hari) dilanjutkan dgn
ko-amoksiclav per oral 50 mg/kgbb/hari di : 3 dosis (7 hari)
Hasil pengobatan a = b
Bakteriuria asimtomatik
Pada bbrp kasus : pertumbuhan kuman > 105 cfu/ml urin tanpa
gejala klinik
Pengobatan suportif
2 5 tahun : USG
kelainan (+) MSU kelainan (+) PVI atau DMSA
5 tahun : USG
kelainan (+) PVI atau DMSA kelainan (+) MSU
Ket : * PVI (pielografi intravena)
* DMSA (dimercapto succinic acid)
Indikasi rawat
1. ISK Neonatus
2. Pielonefritis akut
3. ISK dgn komplikasi : gagal ginjal, hipertensi
4. ISK dengan sepsis / syok
5. ISK dengan kelainan urologi yg kompleks
6. ISK dengan organisme resisten antibiotik oral
7. Masalah psikologis orangtua tdk mampu merawat anak
8. ISK dgn gejala klinik yg berat : > Rasa sakit yg hebat
> Toksik
> Kesulitan asupan oral
> Muntah
> Dehidrasi
KOMPLIKASI
ISK dapat menyebabkan :
1. Gagal ginjal akut
2. Bakteriemia
3. Sepsis
4. Meningitis
Komplikasi ISK jangka panjang :
1. Parut ginjal (8-40% pasca PNA), f/ risiko :
- umur muda, antibiotik terlambat, infeksi berulang, RVU,
obstruksi sal kemih
2. Hipertensi
3. Gagal ginjal
4. Preeklampsi
: 1-2 mg/kgbb/hari
: 3-5 mg/kgbb/hari
4. Pada keadaan sbb perlu dibuktikan adanya ISK dgn pemeriksaan urinalisis
dan biakan urin :
a. Sepsis pada neonatus
b. Anak (tu neonatus & bayi) dgn demam yg tdk jelas penyebabnya
c. Neonatus dgn ikterus berkepanjangan (> 2 minggu)
d. Anak dgn kolestasis
e. Anak dgn keluhan gangguan berkemih :
- disuria, polakisuria, urgency, frequency, ngompol, nyeri pinggang
f. Anak dgn temuan adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih :
- hidronefrosis, urolitiasis, kandung kemih neurogenik.
g. Anak tanpa gejala klinis dengan kelainan urinalisis :
- leukosituria, nitrit (+), leukosit esterase (+), bakteriuria.
h. Anak dengan hematuria
f. Jika bayi & anak yg dpt antibiotik profilaksis mengalami reinfeksi, maka
infeksi diterapi dengan antibiotik yg berbeda dan tdk menaikkan dosis
antibiotik profilaksis tsb.
11. Algoritma pemeriksan pencitraan.
Dibagi menjadi 3 bagian :
a. Bayi < 6 bulan
b. Umur 6 bulan 3 tahun
c. Anak umur > 3 tahun
12. Pasien ISK sebaiknya dirujuk kpd dokter spesialis anak konsultan
nefrologi jika :
a. ISK + komplikasi : p fungsi ginjal, hipertensi, urosepsis
b. ISK yg tdk menunjukkan perbaikan dgn antibiotik yg sesuai dgn uji
resistensi.
c. ISK kompleks (ISK dgn hidronefrosis, RVU, dll)
d. ISK pada neonatus
e. ISK berulang
f. Jika yg memerlukan pemeriksaan pencitraan yg lbh lanjut :
- MSU, DMSA, PVI, CT-scan, MRI