Anda di halaman 1dari 43

Penelitian Obat dari

Bahan Alam
Rico Naza Putra (2091210052)

Kandungan kimia tumbuhan


obat
Senyawa kimia dalam tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan alur
pembentukannya (biosintesisnya), yaitu
Metabolit Primer:

Polisakarida
Protein
Lemak
Asam nukleat

Metabolit Sekunder:

Glikosida
Kumarin
Flavonoid
Terpenoid
Steroid
Karotenoid
Alkaloid
Fenil propanoid

Determinasi dan telaah ekologi serta


penyebaran tumbuhan obat

Determinasi tumbuhan obat sangat penting


dilakukan untuk menentukan spesies dalam
klasifikasi botani tumbuhan sumber bahan obat.

Kepastian spesies tumbuhan yang digunakan perlu


diketahui terutama apabila tumbuhan obat itu
mempunyai beberapa nama daerah.

Ekologi dan penyebaran dari suatu spesies


tumbuhan yang diperiksa perlu diketahui
mengingat bahwa kandungan kimia tumbuhan
sangat dipengaruhi secara kualitatif dan kuantitatif
oleh daerah dan lingkungan tempat tumbuhnya.

Farmakognosi

Berasal dari kata Pharmakon = Obat


(obat alam) Gnosis = Pengetahuan /
Pengenalan
Farmakognosi adalah pengetahuan
tentang obat-obatan alamiah.
Farmakognosi cara pengenalan ciri /
karakteristik obat yang berasal dari
bahan alam

Farmakognosi mcakup seni &


pengetahuan pengobatan dari bahan
alam yg meliputi tanaman, hewan,
mineral.
Keberadaan Farmakognosi diawali
sejak manusia mengelola penyakit spt
mcegah & mobati penyakit serta
semua yg berhubungan dg makanan /
minuman kesehatan.

Obat Gubal

Sejak Farmakognosi dikenal maka obat yg


digunakan hanya sebatas materi obat Gubal
(crude drug/raw material) masih tercampur dg
bahan lain.
Obat Gubal : obat nabati / hewani yg tdd bahan
alami tanpa proses lain kecuali pengeringan.
Perkembangan Farmakognosi Ekstraksi /
penyarian Identifikasi Zat Aktif berkembang
dg cara kimia & fisika.

Zat Aktif Tanaman Obat

Bahan aktif dalam tanaman yang


mempunyai efek terapi Zat Aktif.
Zat aktif dalam Tanaman Obat secara
umum dibagi 2 yaitu berupa :
1. Produk Metabolit Primer (KBH, Protein,
Asam lemak, Vit)
2. Produk Metabolit Sekunder (Glikosida,
Fenol, Alkaloid, Terpen)

Metabolit Primer :
- Hasil metabolisme unsur hara
- Jumlah besar
- Senyawa Nutrisi
- Tidak toksik
- Memiliki efek farmakologi lemah
- Ex : KBH, Protein, Lipid, Vitamin

Metabolit Sekunder :
- Hasil metabolisme metabolit 1 st
- Jumlah kecil
- Senyawa Non nutrisi
- Toksik
- Disekresi untuk perlindungan diri
- Memiliki efek farmakologi kuat
- Ex : Alkaloid, Terpenoid, Flavonoid

KARBOHIDRAT & TURUNAN

Jalur Biosintesis : Gula


Produk Metabolit Primer : Karbohidrat

Produk Metabolit sekunder :


1. Glikosida
2. Gum
3. Mucillago
4. Streptomisin

PROTEIN & TURUNAN


Produk Metabolit Primer :
A. As. Amino Aromatik
B. As. Amino Alifatik
C. Protein
Produk Metabolit sekunder :
A.1. Lignin B.1. Peptida
A.2. Fenol B.2. Alkaloid
A.3. Tannin B.3. Penisilin

LEMAK & TURUNAN


Produk Metabolit Primer :
A. Malonil Co A
B. Asam Lemak
C. Isoprena
D. Squalen
Produk Metabolit sekunder :
A.1 Tetrasiklin B.1 Lemak
A.2 Antrakinon B.2 Lilin
C.1 Terpena D.1 Steroid

METABOLIT SEKUNDER

Secara umum kandungan metabolit


sekunder dlm bahan alam hayati
dikelompokkan berdasarkan sifat &
reaksi khas suatu metabolit sekunder
dg pereaksi spesifik.

Atas dasar ini kandungan metabolit sekunder


dapat dikelompokkan sbb :
1. Alkaloida,
2. Terpenoida/steroida,
3. Flavonoid,
4. Fenolik,
5. Saponin,
6. Kumarin,
7. Kuinon

1.Alkaloida, golongan senyawa yang mengandung nitrogen


dalam bentuk gugus amina, baik primer, sekunder, tersier
maupun kuaterner
2. Terpenoida/steroida, golongan senyawa turunan asam
mevalanat dengan satuan-satuan isoprena
3. Flavonoid, golongan senyawa fenil propanoid dengan
kerangka karbon C6-C3-C6
4. Fenolik, golongan senyawa aromatik dengan substituen
gugus hidroksil
5. Saponin, golongan senyawa dalam bentuk glikosida
terpenoid/steroid
6. Kumarin, golongan senyawa fenil propanoid dengan
kerangka sinamat dasar C6-C3
7. Kuinon

Flavonoid :
- Antioksidan
- Anti Mikroba
- Anti inflamasi
- Analgetik

Alkaloid :
- Neuroactive Alzheimer & Parkinson
- Anti Cancer (Vinca)
- Antitusif (Kodein)
- Anti malaria (Kinin)
- Analgesik Opioid (Heroin, Morfin)

Glikosida
- Senyawa dg produk thidrolisa > 1 gula
- Komponen non gula : aglikon
- Komponen gula ; glikon
- Bentuk beta di tanaman dihidrolisa
oleh emulsin & natural enzim
- Penamaan diakhiri : in
Digitoksin dari Digitalis
Salicin dari Salix

Senyawa aktif terapetik Glikosida


- Cardiac tonic : Digitalis glikosida
- Laxative : Antraquinon glikosida
- Sinigrin : Glikosida Black mustard
- Isotiosianat : Lokal iritan kuat

Glikosida Antrakuinon
- Anti Hipertensi (Kelembak)
- Purgativa (Sena, Aloe, Kelembak)
- Antiseptik (Aloe)

Glikosida Saponin
bbusa bila dikocok, rasa pahit, iritasi
membran mukosa, hemolitik
- Surfaktan (Biji Lerak)
- Ekspektoran (Glycyrrhizin G. glabra)
- Sekretolitik (Glycyrrhizin G. glabra)
- Reumatik (Salicin Salix purpurea)
- Anti inflamasi (Steroid, Diosgenin)

Glikosida Alkohol (Benzoilsalicin)


Salicin Saligenin (alkohol glikosida)
Salix purpurea
Salix fragilis
- Anti rheumatik
- Anti radang

Glikosida Fenol
- Antiseptika saluran kencing
- Astrigent
- Diuretika
- Anti haemoroid (hesperidin)

Glukosida Isotiosianat (Mustard oil)


Black mustard (Sinigrin) Brassica
nigra
White mustard (Sinalbin) Brassica
alba
- Emetik
- Rubefacient

Glukosida Isotiosianat (Alicin)


Allium sativum (bawang)
- Anti bakteri
- Anti hiperlipidemik
- Anti agregasi platelet

METABOLIT SEKUNDER
DERIVAT LIPID

Saturated Fixed Oil (Coconut oil)


Monosaturated Fixed Oil (Castor
oil)
Monosaturated Fixed Oil (Olive oil)

METABOLIT SEKUNDER
LIPID ~ TERPENOID

Senyawa gol Monoterpenoid (ex : Mentol)


Mentha arvensis
- Karminatif
- Anti itching
Senyawa Monoterpenoid (ex : Cineol)
Eucalyptus globus
-Anestetik lokal
-Antiseptik tenggorokan

Monoterpenoid (Minyak Atsiri)


- Anti bakteri, Anti viral
- Karminatif (Poko, Mentha)
- Analgesik & Anti Inflamasi (Lengkuas)

Diterpen (ex : Taxol or Paclitaxel)


Taxus brefolia
- Anti Cancer
- Anti Tumor (G-2, M)
Diterpen (ex : Gingkolide biloba)
Gingko biloba
- Perpheral vascular diseases
- Cerebral circulatory distrubance

Triterpenoid (ex : protopanaxadiol)


- Aprodisiak & Stamina (Panax ginseng)
- Tonikum
- Anti stress
Senyawa gol Triterpenoid
(ex Lycopene, Karotenoid)
Tomat, Daucus carota
- Antioksidan

Senyawa gol Terpenoid (ex:Vitamin D)


-Absorpsi fosfat,
-Meningkatkan mineralisasi tulang
Gol Terpenoid (ex :Steroida)
Hormon seks & reproduksi
- Hormon Adrenokortikoid
- Anti Inflamasi (
- Obat Jantung (Digitalis)

Sesquiterpen (ex : Chamomillae)


Matricaria recutita
- Anti inflamasi
- Anti spasmodik
Sesquiterpen (ex : Minyak atsiri)
- Anti bakteri
- Anti radang
- Sedatif

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT


SEKUNDER

FLAVONOID
FENOLIK
SAPONIN
ALKALOID
TERPENOID/ STEROID
KUINON
KUMARIN

Uji Fitokimia

Pemeriksaan awal keberadaan


senyawa metabolit sekunder dalam
tanaman sebelum memutuskan untuk
melakukan isolasi suatu bahan aktif.

Penyarian (ekstraksi)

EKSTRAKSI
Cara untuk memperoleh sediaan yang
mengandung senyawa aktif dari suatu bahan
alam dengan menggunakan pelarut yang
sesuai
Hasil: Ekstrak
- Ekstrak air
- Ekstrak metanol
- Ekstrak etil asetat
- Ekstrak n-heksan dll

Bahan yang diekstraksi


Bahan yang diekstraksi bisa berupa bahan segar
maupun bahan kering. Untuk bahan kering harus
dikecilkan dahulu ukuran partikelnya (diserbuk).
Syarat pelarut yang digunakan
Selektif
Stabil secara fisik dan kimia
Ekonomis
Keamanan
Ramah lingkungan

Maserasi
Ekstraksi bahan dengan pelarut pada suhu kamar selama waktu
tertentu dengan sesekali diaduk/digojok.

Remaserasi : dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah


dilakukan penyaringan maserat pertama.

Maserasi kinetik : dilakukan pengadukan terus-menerus.

Digesti : maserasi kinetik yang dilakukan pada suhu diatas suhu


kamar, biasanya pada suhu 40-50C.

Caranya :
Sejumlah bahan ditempatkan pada wadah tertutup, ditambah dengan
pelarut dengan perbandingan kira-kira 1:7. Diamkan selama 5 hari
pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya dengan sesekali diaduk.
Setelah itu, cairan dipisahkan, buang bagian yang mengendap.

Perkolasi
Pada

prinsipnya, perkolasi menggunakan suatu pelarut


dimana pelarut tersebut dilewatkan secara perlahan (tetes
demi tetes) kepada bahan alam yang mengandung senyawa
organik tersebut.
Perkolasi

biasanya digunakan untuk bagian tumbuhan


yang keras seperti akar, biji dan batang.
Cara

perkolasi digunakan apabila kandungan kimianya


sedikit dan pelarut yang digunakan tidak mudah menguap.
Filtrat yang didapat kemudian diuapkan pelarutnya dengan
alat rotary evaporator.

Infundasi merupakanmetode ekstraksi dengan pelarut air.


Pada waktu proses infundasi berlangsung, temperatur pelarut
air harus mencapai90C selama 15 menit.
Rasio berat bahan dan air adalah 1 : 10, artinya jika berat bahan
100 gr maka volume air sebagai pelarut adalah 1000 ml.
Caranya :
Serbuk bahan dipanaskan dalam panci dengan air secukupnya
selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90C sambil
sekali-sekali diaduk. Saring selagi panas melalui kain flanel,
tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga
diperoleh volume yang diinginkan. Apabila bahan mengandung
minyak atsiri, penyaringan dilakukan setelah dingin.

Dekoksi
Dekoksi merupakan proses ekstraksi yang mirip
dengan proses infundasi, hanya saja infuns yang
dibuatmembutuhkan waktu lebih lama( 30 menit)
dan suhu pelarut sama dengan titik didih air.

Caranya
:
Serbuk bahan ditambah air dengan rasio 1 : 10,
panaskan dalam panci enamel atau panci stainless
steel selama 30 menit.Bahan sesekali sambil diaduk.
Saringpada
konsidipanas
melalui
kain
flanel,
tambahkan air panas secukupnya melalui ampas
hingga diperoleh volume yang diinginkan.

Ekstraksi Sohxlet

Yaitu proses ekstraksi dengan menggunakan


pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan
dengan alat khusus soxklet sehingga terjadi
ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik.

Caranya :
Serbuk bahan ditempatkan pada selongsong, lalu
ditempatkan pada alat soxhlet yang telah dipasang
labu dibawahnya. Tambahkan pelarut sebanyak 2
kali sirkulasi. Pasang pendingin balik, panaskan
labu, ekstraksi berlangsung minimal 3 jam dengan
interval sirkulasi kira-kira 15 menit.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai