Anda di halaman 1dari 14

a

i
Kim

I
I
k
i
s
i
F

Kelompok 7

Ahli 1 :
Daniel Marison (A1C112017)

Dosen pengampu :Dra.Wilda Syahri, M.Pd


Prof.Dr.M.Rusdi, M.Sc

Definisi Potensial kimia


Potensi kimia adalah Gibbs molar parsial energi bebas, yang
didefinisikan sebagai i = (partial g / partial ni) T, P, nj.
Definisi ini berarti bahwa potensi kimia adalah perubahan
energi bebas Gibbs ketika satu mol zat ditambahkan ke jumlah
yang sangat besar sampel.
Potensial kimia adalah ukuran stabilitas kimia yang dapat
digunakan untuk memprediksi dan menafsirkan perubahan fasa
dan reaksi kimia. Zat kimia dengan potensi tinggi akan bereaksi
atau bergerak dari satu fase ke yang lain untuk menurunkan
keseluruhan energi bebas Gibbs dari sistem.
Sebagai contoh, perhatikan campuran es dan air. Jika es mencair,
potensi kimia air lebih rendah daripada es. Jika air membeku,
potensi kimia es lebih rendah.

Besaran i , dinamakan potensial kimia yang


diperkenalkan ke dalam termodinamika oleh Willard Gibbs
yaitu :

dG= - S dT + Vdp atau dG

Vdp -S dT

dan sangat memungkinkan pembahasan system terbuka, atau


yang tertutup yang mengandung perubahan perubahan
susunan.

Didefinisikan oleh Gibbs sebagai berikut : bila kepada


sejumlah massa homogen kita umpamakan ditambahnkan
sebagian kecil tidak terhingga dari sembarang zat, dengan
massanya tetap homogen dan entropinya serta volumenya
tetap tidak berubah, peningkatan energy massa dibagi
oleh jumlah zat yang ditambahkan adalah potensial bagi zat
itu dalam massa yang bersangkutan.

Potensial kimia memiliki fungsi penting yang serupa


dengan temperature dan tekanan. Suatu selisih
temperature menentukan kecendrungan kalor untuk
berpindah dari satu benda ke benda lain, dan selisih
tekanan menentukan kecendrungan gerak benda.
Potensial kimia dapat dianggap sebagai penyebab
reaksi kimia atau kecendrungan suatu zat untuk pindah
dari fase satu ke fase lain. Dengan demikian potensial
adalah sejenis tekanan kimia dan juga sifat intensif suatu
system, seperti temperature dan tekanan.

(Kenneth Denbigh. 2009. Prinsip Prinsip Keseimbangan Kimia Edisi IV.


Jakarta : UI-Press . Hal 93)

Sebagai langkah pertama, kita bayangkanlah G berubah


pasa saat komposisi tetap sedangkan tekanan dan
temperature berubah sangat kecil.
Kita sudah tau bahwa dG = Vdp - S dT dibawah
kondisi yang sama. Oleh karena itu, Karena dG diferrensial
eksak, kita dapat mencari koefisien

Disubstitusikan menjadi :

(P.W Atkins. 1989 Kimia Fisika jilid 1 edisi ke 4 . Jakarta : Erlangga. Hal 139)

Pada umumnya G harus ditentukan oleh banyaknya


zat , dan juga oleh T dan P, Jadi :
G = G (T, P, n1, n2, n3, nk)

(Kenneth Denbigh. 2009. Prinsip Prinsip Keseimbangan Kimia Edisi IV.


Jakarta : UI-Press . Hal 93-94)

Koefisien differensial lainnya terhadap komposisi, secara


definisi adalah potensial kimia zat dalam suatu campuran :

Jadi, Potensial kimia 1 menunjukkan perubahan G ketika zat 1


ditambahkan pada system (tekanan, temperature dan jumlah zat 2
tetap ) ; 2 menyatakan hal yang sama untuk penambahan zat 2.
Potensial kimia bergantung pada komposisi campuran. Misalkan
penambahan 10 -3 mol CH3OH (jumlah methanol yang sangat sedikit)pada
1L campuran 20 % metanol/air menghasilkan perubahan G keseluruhan,
yang berbeda dengan perubahan karena penambahan methanol dalam
jumlah yang sama pada campuran 80%.

Potensial Kimia Gas Ideal Murni


Potensial kimia dari setiap komponen ditetapkan
sebagai perubahan dalam energi bebas sistem jika satu mol
komponen ditambahkan pada sistem dengan jumlah tidak
terhingga, sehingga tidak ada perubahan dalam komposisi
yang terjadi dalam sistem.
Secara matematik didefinisikan sebagai :

Potensial Kimia Gas Ideal dalam


Campuran Gas Ideal

Potensial kimia dari gas ideal murni dalam campuran gas


adalah
i (murni) adalah potensial kimia gas murni pada
temperatur tekanan sama seperti dalam campuran, dan xi
adalah fraksi mol.
Dari persamaan ini jelas bahwa potensial kimia dari
setiap gas dalam campuran lebih kecil daripada gas murni
pada temperatur dan tekanan yang sama, karena xi lebih
kecil daripada satu dan ln xi akan negatif.

Larutan Ideal

Potensial kimia cairan/campuran A


murni: A * (l)

Tekanan uap A murni: P A *

Potensial kimia cairan A standar:


Ao

Potensial kimia A dalam Uap :


A * (g) = A o + RT ln (P A * /P o )

Pada kesetimbangan , A*(l) = A*(g)


A*(l) = A o + RT ln (PA*/Po)

A*(g)

A(g)

A*(l)

A (l)

Jika zat lain juga ada dalam


campuran ada zat selain A maka,
A (l) = A + RT ln (PA/P)

Selanjutnya , kita gabungkan dua


persamaan untuk menghilangkan
potensial kimia standar gas , dan
diperoleh :
A(l) = *A + RT ln (PA/P*A)

Hukum Raoult
Pada sekumpulan eksperimen mengenai campuran cairan
yang dekat hubungannya(seperti benzene dan toluene), ahli
kimia perancis Francois Raoult menemukan bahwa
perbandingan PA/P*A sebanding
dengan fraksi mol A
dalam cairan.
Hukum Raoult ditulis : PA = XA P*A XA = PA/P*A
Maka untuk larutan ideal persamaannya menjadi
A(l) = *A + RT ln (PA/P*A )

Hukum Raoult:
(PA/ PA*) sebanding xA
Atau: PA = xA P*A

A(l) = *A + RT ln (XA)

Grafik hukum Raoult

Grafik penyimpangan
hukum Raoult

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai