Anda di halaman 1dari 15

PELUANG/JENJANG

KARIR PERAWAT DI
DUNIA KERJA
By: Nazlah Harahap,S.Kep,Ns,M.Kes

A. Pengertian
Bimbingan karir adalah
suatu proses bantuan,
layanan dan pendekatan
terhadap individu
(siswa/remaja), agar individu
yang bersangkutan dapat
mengenal dirinya, memahami
dirinya, dan mengenal dunia
kerja merencankan masa
depan dengan bentuk
kehidupan yang diharapkan
untuk menentukan pilihan
dan mengambil suatu
keputusan bahwa
keputusannya tersebut
adalah paling tepat sesuai
dengan keadaan dirinya
dihubungkan dengan
persyaratan-persyaratan dan
tunutan pekerjaan / karir yang
dipilihnya (Ruslan A.Gani )

Menurut Herr bimbingan karir


adalah suatu perangkat, lebih
tepatnya suatu program yang
sistematik, proses, teknik,
atau layanan yang
dimaksudkan untuk
membantu individu
memahami dan berbuat atas
dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatankesempatan dalam pekerjaan,
pendidikan, dan waktu luang,
serta mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan
mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan
dapat menciptakan dan
mengelola perkembangan
karirnya (Marsudi, 2003:113).

Menurut Winkel (2005:114)


bimbingan karir adalah bimbingan
dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam
memilih lapangan kerja atau
jabatan /profesi tertentu serta
membekali diri supaya siap
memangku jabatan itu, dan dalam
menyesuaikan diri dengan
berbagai tuntutan dari lapanan
pekerjaan yang dimasuki.
Bimbingan karir juga dapat
dipakai sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan
perkembangan peserta didik yang
harus dilihat sebagai bagaian
integral dari program pendidikan
yang diintegrasikan dalam setiap
pengalaman belajar bidang studi.

Perawat adalah
pekerjaan kemanusiaan
yang dihargai secara
professional. Jika pilihan
kita menjadi seorang
perawat maka kita akan
menghabiskan hidup
untuk menolong orang
lain, menggunakan
skill, memadukan ilmu
dengan caring serta
tehnologi dan touching

PENGERTIAN PERAWAT

GEORGE

PICKETT & JOHN J. HANLON


Perawat merupakan profesional dan teknisi tingkat tinggi yang
memberikan perawatan intensif bagi pasien yang sakit parah

KEPMENKES RI NO 1239/MENKES/SK/XI/2001
Perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan perawat,
baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku

ACHIR YANI S. HAMID


Perawat merupakan orang pertama dan secara konsisten
selama 24 jam sehari menjalin kontak dengan pasien, perawat
sangat berperan dalam membantu memenuhi kebutuhan
spiritual pasien

LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN JENJANG


KARIR PERAWAT DI RS
1. UU No. 8b Tahun 1974,
tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian,
sebagaimana dirubah
dengan UU No. 49 tahun
1999;
2. UU RI No. 23 tahun 2009
tentang Kesehatan
3. UU no.44 Tentang RS
4. UU RI No. 22 tahun
2000, tentang Otonomi
Daerah

5. Kep. Men. Kes. No 1239


tahun 2001, tentang
Registrasi dan Praktik
Perawat

6. PP No. 32 tahun 1996,


tentang Tenaga
Kesehatan

7. Kep. Men. PAN No 94


tahun 2001, tentang
Jabatan Fungsional
Perawat Dan Angka
Kreditnya

KARIR PERAWAT

Jenjang

karir merupakan suatu


sistem untuk meningkatkan
kinerja dan profesionalisme
perawat sesuai bidang
pekerjaannya melalui
peningkatan kompetensi.

Perawat profesional yang


saat ini diakui di Indonesia
dimulai dari lulusan D-3
Keperawatan .

Tahun 2010 diharapkan yang


dikategorikan sebagai
perawat profesional adalah
lulusan S-1 keperawatan dan
jenjang lebih tinggi.

Jenjang

karir diperlukan untuk


terwujudnya asuhan keperawatan
yang bemutu

perawat mempunyai tenaga


terbanyak dan terlama
mendampingi pasien.

Dengan dijaminnya kualitas


asuhan keperawatan yang
diberikan oleh perawat sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki,
maka akan berkontribusi terhadap
kualitas pelayanan rumah sakit.

Dengan ditetapkannya kompetensi


perawat pada tiap jenjang, akan
memudahkan dalam rekruitmen,
seleksi, orientasi, pembinaan dan
pengembangan SDM keperawatan.

B. Tujuan

Meningkatnya praktik asuhan


keperawatan yang berkualitas
kepada pasien/keluarga.

Meningkatnya kemampuan
kepemimpinan individu perawatan.

Mendorong pengembangan pribadi


dan profesional.

Memfasilitasi pengembangan karir


perawat.

Menata sistem promosi berdasarkan


persyaratan dan kriteria yang telah
ditetapkan.

Mendukung program retensi dan


rekruitmen staf.

Menata
Menata sistem
sistem remunerasi
remunerasi sesuai
sesuai
dengan prestasi kerja.

Meningkatkan moral kerja, motivasi,


dan
dan kepuasan
kepuasan kerja
kerja staf
staf
keperawatan.

C. Dasar Hukum

Dasar hukum yang mendasari


penyusunan jenjang karir profesi
keperawatan di RS adalah :

1. UU No. 8b Tahun 1974, tentang


Pokok-Pokok Kepegawaian,
sebagaimana dirubah dengan UU No.
49 tahun 1999;

2. UU RI No. 23 tahun 2009 tentang


Kesehatan

3. UU no.44 Tentang RS

4. UU RI No. 22 tahun 2000, tentang


Otonomi Daerah

5. Kep. Men. Kes. No 1239 tahun


2001, tentang Registrasi dan Praktik
Perawat

6. PP No. 32 tahun 1996, tentang


Tenaga Kesehatan

7. Kep. Men. PAN No 94 tahun 2001,


tentang Jabatan Fungsional Perawat
Dan Angka Kreditnya.

D. Model Jenjang Karir


Ketentuan

jenjang karir
Profesional keperawatan
yang diajukan ke RS
mengacu pada ketentuan
Direktorat Keperawatan
Depkes RI 2006 dan Program
Pengembangan Profesi oleh
Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI).

Jenjang karir profesional


perawat terdiri dari 4,yaitu:
Perawat Klinik (PK),
Perawat Manajer (PM),
Perawat Pendidik (PP),
Perawat Peneliti/Riset (PR),

Bagan 1.
Integrasi Penjenjangan
antara Perawat Klinik ,
Manajer, Pendidik dan Riset

L. V

PK. V

PM. IV

PP. III

PR. II

L. IV

PK. IV

PM. III

PP. II

PR. I

L. III

PK. III

PM. II

PP. I

L. II

PK. II

PM. I

L. I

PK I

Keterangan :
L= Level PP =Perawat Pendidik
PK= Perawat Klinik PR= Perawat
Riset
PM= Perawat Manajerial

Level I : Kompetensi
Perawatan Dasar
Level II : Perawatan Dasar dan
Lanjutan (spesialistik Dasar)
Level III : Perawat Spesialistik

Perewat Medikal
Perawat Bedah
Perawat Anak
P.Maternitas
P. ICU/CCU
P.Gawat Darurat
P.Gerontik

Prinsip Sistem Pengembangan Karir


1.

2.

3.

4.

Kualifikasi perawat DIII,


2010 Perawat Profesional
S1
Kompetensi
Pelayan
Askep
Tanggung jawab, akuntabel,
penghargaan
Bidang pengembangan
(spesialis)

Kompetensi jenjang terbagi


dalam lima macam
kompetensi :
1. Kompetensi Keperawatan
Dasar Umum
2. Kompetensi Keperawatan
Lanjutan atau Kompetensi
Keperawatan Dasar
Spesialistik
3. Kompetensi Keperawatan
Spesialistik Umum
4. Kompetensi Keperawatan
Spesialistik Khusus
5. Kompetensi Keperawatan
Konsultan Spesialistik

Kompetensi
Kompetensi Perawat
Perawat Klinik
Klinik II

Standar Kompetensi
Perawat tiap jenjang :
1. Perawat Klinik I
(Dasar Umum)
2. Perawat Klinik II
(Dasar Khusus)
3. Perawat Klinik III
(Lanjutan Khusus)
4. Perawat Klinik IV
(Lanjutan Khusus)
5. Perawat Klinik V
(Konsultan Spesialistik)

a.
a. Melaksanakan
Melaksanakan asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan pada
pada
klien
tanpa
risiko
(Klien
minimal/partial
klien tanpa risiko (Klien minimal/partial
care)
care)

b.
b. Pendokumentasian
Pendokumentasian asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan

c.
c. Memahami
Memahami teknik
teknik isolasi
isolasi dan
dan teknik
teknik
desinfeksi
desinfeksi

d.
d. Mampu
Mampu mempersiapkan
mempersiapkan pasien
pasien pulang
pulang

e.
e. Mampu
Mampu melakukan
melakukan penyuluhan
penyuluhan
kesehatan
pada
klien
tanpa
kesehatan pada klien tanpa risiko
risiko

f.
f. Mampu
Mampu memberikan
memberikan keperawatan
keperawatan dasar
dasar
untuk
memenuhi
kebutuhan
personal
untuk memenuhi kebutuhan personal
hygiene
hygiene pada
pada klien
klien tanpa
tanpa risiko,
risiko, meliputi
meliputi ::

1)
1) Memandikan
Memandikan

2)
2) Kebersihan
Kebersihan mulut
mulut

3)
3) Perawatan
Perawatan kuku
kuku

4)
Merapikan
tempat
4) Merapikan tempat tidur
tidur pada
pada klien
klien tirah
tirah
baring
baring

5)
5) Membantu
Membantu eliminasi
eliminasi

Mengatur
posisi
6)
6) Mengatur posisi tidur
tidur

7)
7) Membantu
Membantu mobilisasi
mobilisasi (membantu
(membantu latihan
latihan
fisik
fisik sederhana)
sederhana)

8)
8) Monitoring
Monitoring TTV,
TTV, intake-output
intake-output

9)
9) Terampil
Terampil memberikan
memberikan pertolongan
pertolongan
pertama
pada
kecelakaan
pertama pada kecelakaan

2. Kompetensi Perawat Klinik II


a. Kompetensi Keperawatan Lanjutan Umum adalah kompetensi yang harus dimulai oleh
semua Perawat Klinik II disemua area ;
1) Identifikasi klien yang memerlukan pemasangan gastrointestinal tube
2) Mampu/terampil memasang gastrointestinal intubation pada klien tanpa risiko
3) Mampu memberi makan/minum melalui internal tube feeding
4) Identifikasi klien yang memerlukan kateterisasi urine
5) Mampu/terampil memasang kateter urine pada klien tanpa risiko
6) Identifikasi klien dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
7) Mampu/terampil memasang infus (limpah wewenang)
8) Monitoring IVFD (intra vena fluid doix)
9) Mampu melakukan injeksi sc/ic/im/iv (limpah wewenang)
10) Analisa nyeri dan pengelolaan nyeri
11) Mampu memberikan teknik relaksasi
12) Perawatan pre operatif
13) Perawatan post operatif
14) Perawatan luka operasi tanpa kontaminasi
15) Terampil BHD
16) Terampila melakukan EKG dasar
17) Terampil identifikasi tanda-tanda syok hypovolemik, cardiogenik, hemoragik dan
neurologik
18) Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien partial care
19) Mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan teknik isolasi
20) Mampu melakukan pendidikan kesehatan pada klien dengan risiko
21) Mampu membimbing PK I
22) Identifikasi tanda-tanda kegawat daruratan semua area

3. Kompetensi Perawat Klinik III


a. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik
1) Mahir perawatan perinatal risiko tinggi
2) Mahir perawatan bayi dan anak dengan total
care
3) Mahir perawatan bayi dan anak dengan
ostomi
4) Mahir perawatan bayi dan anak dengan
combustio grade 30% 50%
5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada
bayi dan anak dengan kegawatdaruratan
6) Mampu membimbing PK I dan PK II
7) Mampu memberikan pendidikan kesehatan
pada klien dan keluarga dengan total care

Rancangan jenjang karir perawat di


indonesia
Di Amerika Serikat, Swansburg
(1996)
menyatakan bahwa jenjang karir
dasar dapat ditambah atau
dihilangkan oleh pimpinan
organisasi, tergantung kepada
kebutuhan dan kepentingan
pekerjaan. Umumnya yang terdiri
dari lima tingkat yaitu:
A. Clinical Practitioner Beginner
(CPB) or staff nurse I
B. Clinical Advanced Practitioner
(CAP) or staff nurse II
C. Clinical Practitioner Competent
(CPC) or staff nurse III
D. Clinical Proficient (CP) or staff
nurse IV
E. Clinical Expert (CE) or staff
nurse V

upaya
upaya Departemen
Departemen Kesehatan
Kesehatan dalam
dalam
pengembangan
pengembangan jenjang
jenjang karir
karir untuk
untuk
posisi/jabatan
posisi/jabatan klinis
klinis bagi
bagi Perawat
Perawat dan
dan
Bidan
Bidan dimasa
dimasa depan,
depan, Model
Model Jenjang
Jenjang
Karir
Klinis
yang
dapat
mengadaptasi
Karir Klinis yang dapat mengadaptasi
kondisi
kondisi lapangan
lapangan sekarang.
sekarang. Model
Model ini
ini
diambil
dengan
modifikasi
di
lapangan
diambil dengan modifikasi di lapangan
dari
dari Teori
Teori Swansburg,
Swansburg, AC
AC (1996).
(1996).

Ad
Adapun
apun Posisi/Jabatan
Posisi/Jabatan Klinis
Klinis tersebut
tersebut

adalah:
adalah:
A.
A. Praktisi
Praktisi Klinis
Klinis Pemula
Pemula (PKP)
(PKP) atau
atau Staf
Staf
Perawat/Bidan
I
Perawat/Bidan I
B.
B. Praktisi
Praktisi Klinis
Klinis Madya
Madya (PKM)
(PKM) atau
atau Staf
Staf
Perawat/Bidan
II
Perawat/Bidan II
C.
C. Praktisi
Praktisi Klinis
Klinis Senior
Senior (PKS)
(PKS) atau
atau Staf
Staf
Perawat/Bidan
Perawat/Bidan III
III (manajer
(manajer kasus/
kasus/ ketua
ketua tim
tim
dalam
asuhan
pasen);
dalam asuhan pasen);
D.
D. Praktisi
Praktisi Klinis
Klinis Kompeten
Kompeten (PKK)
(PKK) atau
atau Staf
Staf
Perawat/Bidan
Perawat/Bidan IV
IV (Kepala
(Kepala Ruang/
Ruang/ manajer
manajer
Instalasi);
Instalasi);
E.
E. Praktisi
Praktisi Klinis
Klinis Ahli
Ahli (PKA)
(PKA) atau
atau Staf
Staf
Perawat/Bidan
VI
(Supervisor
klinis).
Perawat/Bidan VI (Supervisor klinis).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai