Anda di halaman 1dari 7

Denyut Jatung Janin (DJJ)

Tujuan : Untuk mengurangi hasil


buruk persalinan buruk akibat
hipoksia atau asidosis
Frekuensi denyut jantung janin ratarata 120-160 (140dpm)

DJJ
Pemantauan DJJ menggunakan
Doptone atau Laennec
Tentukan punggung bayi
menggunakan Leopold 2
Taruh Doptone/Laennec pada daerah
punggung diatas garis tengah
Dengarkan setiap 5 detik sekali
dengan jeda tiap 5 detik,lalu
dikalikan 4

Dengan intepretasi
136x/m = anak baik
132x/m = asfiksia
92x/m = asfiksia
5 detik

5 detik

5 detik

5 detik

5 detik

Total

Contoh
1

11

Istirahat 12

Istirahat 11

34x4=1
36

Contoh
2

10

Istirahat 14

Istirahat 9

33x4=1
32

Contoh
3

Istirahat 7

Istirahat 8

23x4=9
2

DJJ
Pemantauan DJJ secara elektronik bedasarkan 4
kriteria
Baseline ( frekuensi dasar denyut jantung bayi )
Variabilitas (amplitudo DJJ )
Deselerasi ( penurunan DJJ berdasarkan kontraksi )
Akselerasi ( peningkatan DJJ berdasarkan kontraksi )

Dengan hasil
Normal : 4 kriteria masuk dalam kategori reasuring
Mencurigakan :1 kriteria non-reasuring dan sisanya
reasuring
Patologis :2 atau lebih non-reasuring

Perubahan Badan pada


Bumil
Wajah : Hiperpigmentasi ( choalasma gravid )
Kelenjar : kelenjar buntu seperti kelenjar tiroid
, hipofisis lobus anterior , kelenjar suprarenalis
menunjukan hiperfungsi dan hipertrofi
Buah dada : tampak membesar akibat
hipertrofi alveoli ( progesteron > vasodilatasi )
Jantung : beban jantung bertambah sampai
8000cc
Paru-paru : Kebutuhan bertamabah
dikarenakan terdapat bayi yang bernafas

Perubahan Badan pada


Bumil
Dinding perut : terdapat striae gravidarum
dan striae lividae
GI tract : motilitas usus berkurang
Ginjal : GFR meningkat karena peningkatan
V. Darah dan hormon progesteron
Vesica urinaria : kapasitas VU berkurang
karena desakan
Ureter : ureter membesar terutama bagian
kanan.

Perubahan Badan pada Bumil


Uterus : hipertrofi otot-otot rahim
Cervix : cervix akan menjadi lebih
lunak
Vagina : terdapat tanda Chadwick
( warna selapur lendir membiru )

Anda mungkin juga menyukai