Anda di halaman 1dari 35

PORTOFOLI

HERNIA

Disusun oleh : dr. Primi Mutiara Rizka


Pembimbing : dr. Emrusmadi. SpB
Pendamping : dr. Theresia Kusumarita
dr. Hery Permana
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER BAGIAN BEDAH
RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA
BENGKULU SELATAN

BAB I
PENDAHULUAN

Hernia

merupakan penonjolan isi rongga


melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan. Hernia
terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.
hernia terjadi melalui celah lemah yang
potensial pada dinding abdomen yang
dicetuskan oleh peningkatan tekanan
intraabdomen
yang
berulang
atau
berkelanjutan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Lapisan abdomen


Kulit
Fascia superficialis, terdiri dari fascia camperi
(fatty layer) dan fascia scarpae (membranous
layer)
Otot dinding anterior abdomen
Fascia transversalis
Lemak extraperitoneal
Peritoneum parietale

Canalis

ingunalis
- saluran oblik yang menembus bagian bawah
dinding anterior.
- Panjangnya sekitar 1.5 inci (4cm)
- terbentang dari anulus inguinalis profundus
(terletak sekitar 1.3cm diatas ligamentum inguinale
pada pertengahan antara sias dan symphisis pubica)
pada fascia transversalis
- berjalan ke bawah dan medial sampai anulus
inguinalis superficialis (lubang berbentuk segitiga)
pada aponeurosis obliquus externus abdominis.

Trigonum

Hesselbach
Trigonum Hesselbach merupakan daerah
dengan batas:

Inferior: Ligamentum Inguinale.

Lateral: Vasa epigastrika inferior.

Medial: Tepi m. rectus abdominis.


Dasarnya dibentuk oleh fascia
transversalis yang diperkuat serat
aponeurosis m.transversus abdominis

Definisi Hernia
Hernia

adalah suatu penonjolan abnormal


organ atau jaringan melalui daerah yang
lemah (defek) yang diliputi oleh dinding.

Meskipun

hernia dapat terjadi di berbagai


tempat dari tubuh kebanyakan defek
melibatkan
dinding
abdomen,
pada
umumnya daerah inguinal.

Etiologi Hernia

1. Lemahnya dinding rongga perut Dapat ada sejak


lahir atau didapat kemudian dalam hidup.
2. Akibat dari pembedahan sebelumnya.
3. Kongenital
4. Aquisial adalah hernia yang bukan disebabkan karena
adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh faktor lain
tekanan intraabdominal yang tinggi.

Hernia terdiri atas:

Klasifikasi Hernia

Hernia inkarserata

Patofisiologi hernia

Pada

orang dewasa kanalis inguinalis


telah menutup.
Namun karena daerah ini merupakan
locus minoris resistance. maka, pada
keadaan yang meningkatkan
tekanan intraabdominal (batuk
kronik, mengangkat barang barang
berat, mengejan) Kanal dapat
terbuka kembali timbul hernia
inguinalis lateralis

Hernia inguinalis lateralis

Hernia inguinalis medialis

Diagnosa Hernia
Pemeriksaan

Fisik Inspeksi

Perkusi
Bila didapatkan perkusi perut
kembung maka harus dipikirkan
kemungkinan hernia strangulata.
Hipertimpani, terdengar pekak.
Auskultasi
Hiperperistaltis didapatkan pada
auskultasi abdomen pada hernia
yang mengalami obstruksi usus
(hernia inkarserata).

Finger test

eksternus ke kanal
inguinal.
Penderita disuruh batuk
Bila impuls diujung jari
Hernia Inguinalis
Lateralis.
Bila impuls disamping
jari Hernia Inguinnalis
Medialis.

Ziemen test

Posisi berbaring
Hernia kanan diperiksa
dengan tangan kanan.
Penderita disuruh
batuk bila rangsangan
pada :
jari ke 2 : Hernia
Inguinalis Lateralis.
jari ke 3 : hernia
Ingunalis Medialis.
jari ke 4 : Hernia
Femoralis.

Thumb test

Anulus

internus ditekan
dengan ibu jari dan
penderita disuruh
mengejan

Bila

keluar benjolan
Hernia Inguinalis
medialis.

Bila

tidak keluar
benjolan Hernia
Inguinalis Lateralis

Pemeriksaan

penunjang
Transiluminasi
Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia dan
testis normal tidak dapat ditembusi sinar.
Trasmisi cahaya sebagai bayangan merah
menunjukkan rongga yang mengandung
cairan serosa hidrokel
Ultrasonograf
mengirimkan gelombang suara melewati
skrotum melihat adanya hernia, kumpulan
cairan (hidrokel), vena abnormal (varikokel)
dan kemungkinan adanya tumor

Diagnosa banding hernia

diagnosa banding hernia scrotalis

Hidrokel
- Kumpulan cairan (serosa) di sekitar testis di dalam
skrotum
- biasanya tidak disertai dengan rasa nyeri
- test transiluminasi +

Orchitis + Epididimitis
peradangan/ inflamasi akut pada testis
Nyeri +, tanda peradangan +
Orchitis dan epididimitis: Nyeri berkurang saat elevasi
testis fren sign +
Torsio testis: nyeri +, fren sign (nyeri tidak berkurang saat elevasi testis)

Fournier Gangren

- nekrotik di sekitar genitalia eksterna pria

- skrotum bengkak, nyeri, eritem

- merupakan infeksi polimikroba (gram +,


-, bakteri anaerob)

Varikokel
- pembesaran pembuluh vena di scrotum
- umumnya tidak menimbulkan gejala
- dalam jangka lama dapat menyebabkan
infertil

gram

Hidrokel

Penatalaksanaan Hernia
Berdasarkan

pendekatan operasi Herniaraphy


dikelompokkan dalam 4 kelompok

McVay

open
anterior repair

Open

Mesh
Repair

Daftar Pustaka

1. R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC.
Jakarta. 1997. Hal 700-718
2. A. Mansjoer, Suprohaita, W.K. Wardhani, W. Setiowulan. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III,
Jilid II. Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000.
Hal 313-317
3. Dr. P. Bhatia & Dr. S. J. John. Laparoscopic Hernia Repair (a step by step approach). Edisi I.
Penerbit Global Digital Services, Bhatia Global Hospital & Endosurgery Institute. New Delhi.
2003. (Ebook, di akses 10 juli 2010)
4. H G, Burhitt & O.R.G. Quick. Essential Surgery . Edisi III. 2003. Hal 348-356
5. C. Palanivelu. Operative Manual of
Foundation. 2004. Hal 39-58

Laparoscopic Hernia Surgery. Edisi I. Penerbit GEM

6. Brian W. Ellis & Simon P-Brown. Emergecy surgery. Edisi XXIII. Penerbit Hodder Arnold. 2006.
7. Gary G. Wind. Applied Laparoscopic Anatomy (Abdomen and Pelvis). Edisi I. Penerbit Williams
& Wilkins, a Waverly Company. 1997.
8. Michael M. Henry & Jeremy N. T. Thompson. Clinical Surgery. Edisi II. 2005.
9. R. Bendavid, J. Abrahamson, Mauruce E. A, dkk. Abominal Wall Hernias (Principles and
Management). Edisi I. Penerbit Sringer-Varlag. New York. 2001. (Ebook, di akses 10 Juli 2010)
10. Michael S. Kavic. Laparoscopic Hernia Repair. Edisi I. Penerbit Harwood Academic Publishers.
Amsterdam. 1997. (Ebook, diakses 10 Juli 2010)

Anda mungkin juga menyukai