Anda di halaman 1dari 35

Case Report:

Dermatitis Kontak
Alergi (DKA)
Pembimbing:
dr. Heryanto Syamsudin, Sp.KK
Disusun oleh:
Eka Pranatalenta
1161050199
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin
Periode 13 Juni 2016-23 Juli 2016
Fakultas Kedokteran Universita Kristen

IDENTITAS PASIEN

Nama
: Ny. ES
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Tj. Priok
Pendidikan Terakhir : D3
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Status
: Menikah
Suku
: Batak
Agama
: Kristen Protestan
Tanggal Periksa
: 29 Juni 2016

ANAMNESIS
(AUTOANAMNESIS)
Keluhan utama:
Timbul bercak kemerahan dan bersisik
pada jari-jari kedua kaki berbentuk
seperti sepatu
sejak satu bulan SMRS
Keluhan tambahan:
Rasa gatal pada bercak di jari-jari kedua
kaki dan kulit kaki yang kering

RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT
Pasien datang ke poli kulit RS Pelabuhan
dengan keluhan timbul bercak
kemerahan dan bersisik berbentuk
seperti sepatu pada jari-jari kedua kaki
sejak satu bulan SMRS. Keluhan utama
timbul disertai gatal namun tidak ada
rasa perih/panas. Rasa gatal tersebut
dirasa semakin hebat pada malam hari,
sehingga mengganggu istirahat pasien.

Bila rasa gatal semakin berat pasien


mengaku biasanya hanya saling
menggosok-gosokkan kedua kakinya.
Pasien sebelumnya pernah berobat ke
dokter kulit (sekitar 2 bulan lalu)
dengan keluhan yang sama namun
bercak kemerahan disertai sisik dan
rasa gatal muncul kembali. Pasien
mengaku mengalami keluhan gatal
timbul semakin berat setiap memakai
sandal berbahan plastik. Pasien juga
mengeluhkan kulit kaki yang kering.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien pernah mengalami keluhan
penyakit kulit serupa sekitar 2 bulan
yang lalu.
Pasien mengaku pernah mengalami
cacar air pada usia 6 tahun.
Riwayat alergi obat disangkal, namun
pasien memiliki alergi makanan laut
(seafood).
Riwayat penyakit kulit lainnya disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Ayah pasien memiliki alergi terhadap
seafood.
Riwayat penyakit kulit seperti yang
dialami pasien disangkal.
Riwayat penyakit kulit lainnya
disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala : T.A.K
Leher : T.A.K
Dada: T.A.K
Perut: T.A.K
Kelamin : T.A.K
Alat Gerak : (lihat status
dermatologis)

STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi : Regio digiti pedis sin et dext
Eflouresensi : Plak eritema, skuama
putih kasar
Penyebaran : Simetris
Susunan : Tidak khas
Ukuran : Plakat
Bentuk : Berpola sepatu
Batas : Tidak tegas
Tepi : Tidak aktif
Permukaan : Tidak rata

DOKUMENTASI

RESUME
Ny. ES, 50 tahun, datang ke poli kulit RS
Pelabuhan dengan keluhan timbul bercak
kemerahan dan bersisik berbentuk
seperti sepatu pada jari-jari kedua kaki
sejak satu bulan SMRS. Keluhan utama
timbul disertai gatal namun tidak ada
rasa perih/panas. Rasa gatal tersebut
dirasa semakin hebat pada malam hari,
sehingga mengganggu istirahat pasien.

Bila rasa gatal semakin berat pasien


mengaku biasanya hanya saling
menggosok-gosokkan kedua kakinya.
Pasien sebelumnya pernah berobat ke
dokter kulit (sekitar 2 bulan lalu)
dengan keluhan yang sama namun
bercak kemerahan disertai sisik dan
rasa gatal muncul kembali. Pasien
mengaku mengalami keluhan gatal
timbul semakin berat setiap memakai
sandal berbahan plastik. Pasien juga
mengeluhkan kulit kaki yang kering.

Pasien pernah mengalami keluhan


penyakit kulit serupa sekitar 2 bulan
yang lalu.
Pasien mengaku pernah mengalami
cacar air pada usia 6 tahun.
Riwayat alergi obat disangkal, namun
pasien memiliki alergi makanan laut
(seafood).
Ayah pasien memiliki alergi terhadap
seafood.

DIAGNOSA BANDING
Dermatitis Kontak Iritan
Liken Simplek Kronis

DIAGNOSA KERJA
Dermatitis Kontak Alergi

TATALAKSANA
Non MM:
1. Hindari kontak dengan alergen
(dalam hal ini: sepatu/sandal karet)
2. Jaga kelembapan kulit
3. Obat minum dikonsumsi hanya ketika
terasa gatal (kambuh)
4. Obat salep digunakan pada area gatal
yang kering (tidak ada luka basah)

MM:
1. Anti histamine tab: 1x10 mg
2. Kortikosteroid salep: 2x1 ue

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Dermatitis: peradangan pada kulit
sbg respons terhadap faktor eksogen
maupun endogen yg menyebabkan
efloresensi polimorfik dan rasa gatal.
Dermatitis Kontak: dermatitis yang
disebabkan oleh substansi yang
menempel pada kulit.

Etiologi

BAHAN ALERGEN

Patogenesis
Reaksi hipersensitifitas tipe IV
Fase sensitisasi = induksi
kontak pertama sensitif
Berlangsung 2-3 minggu
Fase elisistasi
Pajanan ulang dengan aergen yang sama
gejala klinis
Berlangsung 24-48 jam

Fase Sensistisasi
Hapten epidermis + sel langerhans
dikonjugasikan dengan molekul
HLA-DR ANTIGEN LENGKAP
Sel langerhans melepaskan sitokin
menstimulasi sel T &
mengekspresikan MHC
Keratinosit lepaskan sitokin pro
inflamasi TNF a.

TNF a
Aktifasi sel T, makrofag & granulosit
Menekan produksi E-chaderin (yg
mengikat sel langerhans pada
epidermis) sel langerhans dengan
lancar melewati membran basalis
menuju KGB dalam KGB sel
langerhans ekspresikan CD4 yg
mengenali HLA-DR sel langerhans
Sel langerhans sekresi IL-1 stimulasi
sel-T untuk sekresi IL-2
Turunan dari sel-T a/ sel T memori yg akan
meninggalkan KGB dan beredar diseluruh
tubuh INDIVIDU TERSENSITISASI

Fase Elisistasi
Terjadi pajanan ulang hapten
Seperti F. Sensitisasi
Hapten ditangkap oleh sel langerhans &
diproses menjadi antigen
Antigen + HLA-DR terbentuk
kompleks HLA-DR ANTIGEN
Kompleks tersebut di presentasikan ke
sel T memori baik kulit / kel. Limfe
PROSES AKTIFASI

Sel T yang teraktifasi Keluarkan IFN g


aktifkan keratinosit
Keratinosit hasilkan sitokin a/l :
IL-1 hasilkan eikosanoid
IL-6
TNF a
Eikosanoid & sitokin Aktifkan sel mast
dan makrofag
Sel mast yg dekat dengan pembuluh
darah dermis lepaskan histamin,
faktor kemotaktik, PGE 2 & PGD 2 &
Leukotrien Terjadilah respon klinis DKA

Patogenesis

Gejala Klinik
Akut

Subakut

- Vesikel atau bula yang


terisi

cairan

jernih

multiple dan berat. Bila


terjadi

vesikel/berair,

timbul erosi dan eczema


- Edema, eritem
- Infeksi sekunder dengan
bakteri gram (+)

Kronis

- Eritem bertambah

- Kemerahan

- Edema mengurang

bengkak

- Papul menggantikan
vesikel

- Lebih

dan

menonjolkan

sisik, hyperkeratosis,
dan likenifikasi di
daerah yang terkena

DKA
Rx
hipersensitivitas
tipe IV

DKI
Non imunologi

Efloresensi

Eritema, papul,
vesikel, bula,
krusta,
likenifikasi

Eritema, edema,
pustule, bula,
fisura

Populasi yg
terkena

Individu sensitif

Individu dg
pajanan adekuat

Jam-hari
Ya

Menit-Jam
Tidak

Sedikit

Banyak

Kosmetik,
obat2an, karet

Sabun, asam,
basa

Mekanisme

Onset pajanan
Didahului
sensitisasi
Kuantitas
pajanan
Agent

Diagnosis
Anamnesis:
Pekerjaan
Lokasi
Onset
Riwayat alergi

PF:
Lokasi:
tangan, ketiak,
wajah, leher,
genitalia,
paha, tungkai
bawah
Pola kelainan
kulit

Diagnosis
Px Penunjang:
Uji tempel: gold standard
(crescendo & decrescendo)

Tatalaksana
Non MM:
Pencegahan terhadap pajanan
ulang alergen
MM:
Kortikosteroid 30 mg/hari
Kortikosteroid topikal
Kompres: garam faal/as. salisilat
1:1000

Anda mungkin juga menyukai