Anda di halaman 1dari 37

PHARYNX

Dr. Haris Budi Widodo

Setelah makanan ditelan,

makanan berjalan dari cavum


oris ke posterior, ke pharynx,
yaitu tabung fibromuskular
(tempat lewat udara dan
makanan).
Baik cavum nasi maupun cavum
oris di bagian posterior
berhubungan dengan pharynx.
Di inferior udara berjalan
melalui larynx yang terletak

DINDING PHARYNX
Pharynx, secara struktural

merupakan bagian sistem


gastrointestinal.
Dinding pharynx
mengandung empat lapisan
dasar seperti daerah saluran
pencernaan yang lain.

Lapisan areolar yang menutupi

bagian luar pharynx.


Berhubungan dengan fascia
oesophagus yang menutupi m.
buccinator, sehingga disebut
fascia buccopharyngeus. Seperti
semua lapisan fascia, lapisan ini
bekerja sebagai media
perpindahan neurovaskular.
Berjalan melewati fascia adalah
plexus venosus pharyngeus.
Tunica muscularis pharyngis yang

Tela submucosa atau fascia

pharyngobasilaris, suatu
lapisan fibrosa yang keras.
Melekat pada pharynx ke
dasar cranium dengan
perlekatan berbentuk U.
Mucosa yang menutupi
permukaan dalam pharynx,

Otot pharynx
M. constrictor semicircularis
M. constrictor pharyngis superior. Otot ini
keluar dari raphe pterygomandibularis, suatu
ligamentum yang berjalan dari hamulus ke
atas, ke trigonum retromolare mandibulae di
bagian bawah. Memiliki daerah origo, yang
sama dengan m. buccinator, yang berjalan ke
anterior dari raphe. Beberapa serabut juga
berorigo pada lingua.
Serabut constrictor pharyngis superior
membentuk kipas di posterior dan bergerak
ke medial untuk bergabung dengan otot
berlawanan di garis tengah posterior, atau
raphe pharyngis. Di superior, raphe pharyngis

M. constrictor pharyngis medius. Keluar

dari interval tulang antara cornu major


dan minor ossis sphenoidalis dan
bagian inferior ligamentum styloideum
yang kecil.
Serabut berjalan ke posterior dan ke
medial untuk bergabung dengan
serabut otot serupa di raphe pharyngis
garis tengah. Serabut-serabut
constrictor pharyngis medius sebagian
bertumpuk dengan m. constrictor
pharyngis superior.

M. constrictor pharyngis inferior. M.

constrictor pharyngis inferior keluar dari


permukaan lateral cartilago cricoidea dan
thyroidea.
Serabut otot membentuk kipas di posterior
dan medial untuk bergabung dengan
serabut otot berlawanan di raphe
pharyngis garis tengah.
Catatan: Bagian bawah m. constrictor
pharyngis inferior biasanya disebut m.
cricopharyngeus.
Fungsi. Selama gerak menelan, m.
constrictor pharyngis berkontraksi seperti
gelombang peristaltik. Dari superior ke

M. cricopharyngeus (serabut

inferior m. constrictor pharyngis


inferior) selalu berada dalam
keadaan kontraksi dan
menghalangi lewatnya udara ke
oesophagus, di bawahnya. Selama
gerak menelan, cricopharyngeus
relaks, agar bolus dapat masuk.
Suplai saraf. M. constrictor
pharyngis disuplai oleh rami
pharyngei n. vagus (CN X). Tetapi,

Otot longitudinalis
M. palatopharyngeus. Otot ini

merupakan otot palatum molle.


Berasal dari aponeurosis palatina;
beberapa serabut keluar dari orifisum
tuba auditiva sebagai m.
salpingopharyngeus.
Serabut berjalan ke inferior, masuk
ke permukaan posterolateral pharynx
dan permukaan posterior os.
hyoideum serta cartilago thyroidea.

M. stylopharyngeus.
Berasal dari permukaan medial

processes styloideus serta


berjalan ke medial dan inferior,
melalui celah antara constrictor
pharyngis superior dan inferior,
masuk ke pharynx.
Di sini, serabut bergabung
dengan serabut m.
palatoglossus dan masuk ke

M. cricopharyngeus (serabut

inferior m. constrictor pharyngis


inferior) selalu berada dalam
keadaan kontraksi dan
menghalangi lewatnya udara ke
oesophagus, di bawahnya.
Selama gerak menelan,
cricopharyngeus relaks, agar
bolus dapat masuk.
Suplai saraf. M. constrictor
pharyngis disuplai oleh rami
pharynges n. vagus (CN X).

Otot longitudinally
M. palatopharyngeus. Otot ini
merupakan otot palatum
molle. Berasal dari
aponeurosis palatina;
beberapa serabut keluar dari
orifisum tuba auditiva sebagai
m. salpingopharyngeus.
Serabut berjalan ke inferior,
masuk ke permukaan

M. stylopharyngeus. Berasal dari

permukaan medial processes styloideus


serta berjalan ke medial dan inferior,
melalui celah antara constrictor phary
ngis superior dan inferior, masuk ke
pharynx. Di sini, serabut bergabung
dengan serabut m. palatoglossus dan
masuk ke dinding posterolateral
pharynx serta permukaan posterior os.
hyoideum serta cartilago thyroidea.
Fungsi. Dua otot longitudinalis bekerja
untuk mengangkat pharynx dan larynx
selama penelanan.

Celah pharyngeal
Tepi superior serta inferior m.
constrictor pharyngis membentuk
empat celah, tempat berjalannya
beberapa struktur kunci.
Celah 1 terletak antara dasar
cranium dan tepi superior m.
constrictor pharyngis superior. Tuba
auditiva, m. levator palati dan
cabang palatina a. facialis, berjalan
melewati daerah ini.
Celah 2 terletak antara constrictor

Celah 3 terletak antara m.

constrictor pharyngis medius dan


inferior, serta mernindahkan rami
laryngeus internus n. laryngeus dan a.
laryngea inferior cabang a. thyroidea
inferior.
Celah 4 terletak antara m.
constrictor pharyngis inferior dan
oesophagus; dilewati oleh n.
laryngeus recurrens dan a. laryngea
inferior cabang a. thyroidea inferior.

BAGIAN DALAM PHARYNX


Dikelilingi mucosa, terbagi tiga
daerah fungsional:
(1) nasopharynx,
(2) oropharynx, dan
(3) laryngea pharyngis.

Nasopharynx
Nasopharynx adalah bagian
superior pharynx, yang
terletak di atas palatum
molle.
Berhubungan dengan cavum
nasi di bagian anterior,
melalui choanae.
Dinding nasopharynx

Ciri-ciri
1. Orifisium tuba auditiva menonjol ke
dinding lateral nasopharynx, 1,25 cm di
posterior chonca inferior. Orifisum yang
menonjol adalah cartilago yang tertutup
tunica mucosa serta disebut salpinx
(terompet), dan bagian tengah salpinx
memiliki celah vertikal, yang disebut
orifisum tuba auditiva.
2. Plica salpingopharygea terdiri dari otot
kecil yang tertutup tunica mucosa. Plica
berjalan terus ke inferior dari
permukaan posterior salpinx dan

3. Recessus pharyngeus adalah celah


vertikal antara plica
salpingopharyngea dan dinding
posterior pharynx.
4. Tonsilla pharyngealis atau adenoidea,
adalah kumpulan jaringan limfoid
nodular pada dinding superolateral
nasopharynx. Juga meluas ke lateral
ke recessus pharyngeus.
.Catatan: Infeksi dapat menimbulkan
hipertropi palatum dan tonsilla
pharyngealis. Bila tonsilla pharyngealis
menutup orifisum tuba auditiva, akan

Oropharynx
Oropharynx terletak di bawah

palatum molle dan berhubungan di


anterior dengan cavum oris. Bila
palatum molle berada dalam keadaan
istirahat, nasopharynx berhubungan
dengan oropharynx. Bila palatum
molle terangkat, oropharynx miring
ke atas untuk memisahkan daerah ini
dengan dinding posterior pharynx.
Hal ini terjadi selama menelan.

Ciri-ciri
1. Pillar anterior dan posterior adalah
dua lipatan tunica mucosa yang
meluas ke lateral dan inferior dari
palatum molle.
Lipatan yang lebih ke anterior
adalah arcus palatoglossus yang
berjalan ke bawah ke permukaan
lateral lidah. Di bawah lipatan ini,
terletak m. palatoglossus.
Lipatan posterior berjalan dari
palatum molle ke dinding lateral

Tonsilla palatina adalah benjolan bulat

dari jaringan limfoid yang tertutup tunica


mucosa. Terletak pada trigonum antara
pillar anterior dan posterior. Ukurannya
bervariasi, tetapi umumnya cukup besar
pada masa kanak-kanak dan mulai atrofi
setelah pubertas. Infeksi menyebabkan
jaringan tonsilla hipertropi dan fossulae
tonsilares terisi cairan kekuningan.
Daerah tonsilla antara kedua arcus
terdiri dari beberapa struktur penting.
Tepat di dalam tonsilla palatina terletak
fascia pharyngobasilaris. Fascia ini juga

Suplai arteri ke tonsilla palatina

adalah dari ramus tonsillaris a.


palatina ascendens dan a.
facialis. Ramus tonsillaris lain
keluar dari rami dorsales linguae,
a. pharynges ascendens dan aa.
palatinae minores.
Dengan banyaknya suplai darah
ini, perdarahan arterial setelah
tonsilektomi, merupakan risiko
yang sering terjadi. Karena suplai

Pars laryngea pharyngis


Larynx meluas ke atas, ke pharynx
dan daerah pharynx yang berdekatan
dengan larynx, disebut pars laryngea
pharyngis. Pars laryngea pharyngis
berakhir di inferior setinggi tulang
posterior C6, dengan membentuk
saluran ke bawah, dari oesophagus.
Ciri-ciri
1. Epiglottis adalah struktur cartilago
elastik yang seperti daun, yang
melindungi orifisum oval ke larynx.

Plica glossoepiglottica adalah tiga

lipatan tunica mucosa yang berjalan


ke anterior dari epiglottis ke dasar
sepertiga posterior lingua. Terdiri
dari sebuah plica mediana dan dua
plica lateralis.
Vallecula epiglottica adalah dua
cekungan kecil yang dibentuk oleh
tiga buah plica. Terletak pada kedua
sisi plica glossoepiglottica mediana.

Recessus piriformis adalah

saluran vertikal pada dinding


lateral pars laryngea
pharyngis.
Terletak antara plica
glossoepiglottica lateralis dan
dinding pharynx, serta meluas
ke bawah pada kedua sisi
larynx, seperti dua saluran ke
oesophagus di bagian bawah.

SUPLAI SARAF DAN DARAH


ARTERI
Nervus
Nervus motorius
Semua otot pharynx (kecuali
m. stylopharyngeus) disuplai
oleh rami pharyngeus nervi
vagus (serabut CNXI yang
berjalan bersama CNX). M.
stylopharyngeus disuplai oleh

Nervus sensorius
1. N. glossopharyngeus (CN IX) adalah
suplai sensorius utama dari pharynx.
2. N. maxillaris (V-2) mensuplai
palatum molle dan atap pharyngeal
melalui nn. palatini minores dan
ramus pharyngeus.
3. N. vagus (CN X) adalah sensorius
dari daerah sekitar larynx.

Pembuluh darah
Arterl
Pharynx memiliki anastomosis suplai
darah yang sangat banyak dari
berbagai sumber. (1) a. pharynges
ascendens cabang a. carotis, externa,
(2) a. thyroidea superior cabang a.
carotis externa, (3) a. thyroidea
inferior dari truncus thyrocervicalis.
Selain itu, palatum molle dan daerah
tonsilla disuplai oleh a. facialis
(ramus tonsillaris dan a. palatina
ascendens) dan a. maxillaris (aa.

Vena
Vena menuju ke dinding pharynx dan
palatum molle, membentuk plexus
dalam fascia buccopharyngea. Plexus
akan saling bergabung, membentuk vv
pharyngeales yang bergabung dengan
v. jugularis interna jauh di dalam
angulus mandibulae.
Plexus pharyngeus juga berhubungan
di bagian anterior dengan plexus
venosus pterygoideus.

SPATIUM RETROPHARYNGEUM
Pharynx tidak dapat melekat erat

dengan fascia pravertebralis di


bawahnya; pharynx harus bebas
agar dapat bergerak ke atas dan
ke bawah selama gerak menelan.
Untuk melakukan pergerakan ini,
ada ruang areolar antara dinding
posterior pharynx dan unit
vertebrae di posteriornya. Ruang

Anda mungkin juga menyukai