Oleh
: Irwan Santoso
Pembimbing : dr Arief W. SpPD.
Pendahuluan.
Anatomi jantung.
Jantung terletak dalam ruang
mediastinum rongga dada, yaitu
di antara paru.
Jantung terdiri atas tiga lapisan.
Lapisan terluar epikardium.
Lapisan tengah merupakan
lapisan otot yaitu miokardium.
Sedangkan lapisan terdalam
adalah lapisan endotel yaitu
endokardium.
Aliran darah
jantung.
Secara fungsional
jantung dibagi menjadi
Fisiologis jantung.
Curah jantung.
Volume darah yang dipompa oleh
setiap ventrikel per menit. Curah
jantung rata-rata adalah 5L/menit.
Kebutuhan curah jantung bervariasi
sesuai ukuran tubuh, sehingga
indikator yang lebih akurat untuk
fungsi jantung adalah indeks jantung.
Indeks jantung diperoleh dengan
membagi curah jantung dengan luas
permukaan tubuh, sekitar
3L/menit/m2 permukaan tubuh.
Volume sekuncup.
Volume darah yang dipompa
oleh setiap ventrikel per detik.
Sekitar dua-pertiga dari volume
darah dalam ventrikel pada
akhir diastolik dikeluarkan
selama sistolik (fraksi ejeksi).
Sedangkan volume yang tersisa
di dalam ventrikel pada akhir
sistolik disebut volume akhir
sistolik.
Pengaturan volume
sekuncup.
Preload (beban awal).
Kontraktilitas jantung.
Afterload (beban akhir).
Preload (beban
awal).
Derajat peregangan serabut
miokardium pada akhir
pengisian ventrikel atau
diastolik.
Meningkatnya beban awal akan
mengoptimalkan tumpang
tindih antara aktin dan miosin
pada miokardium sehingga
meningkatkan kekuatan
kontraksi dan curah jantung.
Kurva Frank-Starling.
Sumbu y adalah gaya
kontraksi sedangkan sumbu
x adalah preload. Kurva
menunjukkan bahwa
semakin bertambah preload
maka gaya kontraksi akan
meningkat sesuai gambar.
(1) keadaan hipovolemia,
(2) berfungsi optimal, (3)
keadaan hipervolemia dan
(4) keadaan gagal jantung.
Kontraktilitas
jantung.
Kurva fungsi
ventrikel.
Beban akhir
(afterload).
Besarnya tegangan dinding
ventrikel yang harus dicapai
selama sistol untuk mengejeksi
darah.
Hukum Laplace : Tegangan
dinding ventrikel dipengaruhi
oleh :
Ukuran/radius intraventrikel.
Tekanan sistolik intraventrikel.
Ketebalan dinding ventrikel.
Defenisi.
Gagal jantung : Keadaan
patofisiologis ketika jantung
sebagai pompa tidak mampu
memenuhi kebutuhan darah
untuk metabolisme jaringan.
Gagal jantung kongestif :
Keadaan saat terjadinya
bendungan sirkulasi akibat
gagal jantung dan mekanisme
kompensatoriknya.
Epidemilologi.
Di Amerika Serikat, hampir 5 juta orang
telah gagal jantung. Setiap tahun sekitar
550.000 kasus baru yang didiagnosis.
Kondisi gagal jantung lebih umum di
antara Afro Amerika dibanding kulit
putih.
Angka kematian akibat gagal jantung
adalah sekitar 10% setelah 1 tahun.
Sekitar 50% dari yang terdiagnosis CHF
meninggal dalam waktu 5 tahun setelah
diagnosis.
Statistik ini sangat bervariasi dengan
diagnosis yang tepat pasien dan terapi.
Etiologi.
Penyebab kegagalan pompa jantung.
A. Kelainan
mekanik.
B. Kelainan
miokardium.
1.
2.
C. Perubahan
irama
jantung/urutan
hantaran.
Primer
Kardiomiopati.
Miokarditis.
Sekunder (kelainan disdinamik)
Penyakit sistemik.
Kelainan metabolik.
Peradangan.
Tenang (standstill).
Fibrilasi.
Takikardia atau bradikardia ekstrim.
Gangguan konduksi.
Patofisiologi.
Mekanisme dasar.
Kontraktilitas ventrikel kiri yang
menurun mengurangi volume
sekuncup dan meningkatnya volume
residu ventrikel.
Dengan meningkatnya volume akhir
diastolik (EDV) ventrikel, terjadi
peningkatan tekanan akhir diastolik
ventrikel kiri (LVEDP).
Seterusnya menyebabkan
peningkatan tekanan atrium kiri
(LAP).
Respon
kompensatorik.
Sebagai respons terhadap
gagal jantung, ada tiga
mekanisme primer yang dapat
dilihat :
Meningkatnya aktivitas
adrenergik simpatis.
Peningkatan beban awal
melalui aktivasi sistem ReninAngiotensin-Aldosteron.
Hipertrofi ventrikel.
Peningkatan
aktivitas adrenergik
simpatis.
Merangsang pengeluaran
katekolamin dari saraf-saraf
adrenergik jantung dan medula
adrenal. Denyut jantung dan
kekuatan kontraksi akan meningkat
untuk menambah curah jantung.
Vasokonstriksi arteri perifer untuk
menstabilkan tekanan arteri dan
redistribusi volume darah dengan
mengurangi aliran darah ke organorgan yang metabolismenya
rendah.
Venokonstriksi, akan
meningkatkan aliran balik vena
ke sisi kanan jantung,
selanjutnya menambah kekuatan
kontraksi.
Kadar katekolamin dalam darah
akan meningkat pada gagal
jantung. Jantung akan semakin
bergantung pada katekolamin
untuk mempertahankan kerja
ventrikel.
Pada akhirnya, respon
miokardium terhadap simpatis
akan menurun, katekolamin akan
berkurang pengaruhnya.
Hipertrofi
ventrikel.
Hipertrofi miokardium akan
Faktor
predisposisi.
Faktor pencetus.
Meningkatnya asupan garam
Ketidakpatuhan menjalani
pengobatan anti gagal jantung
MCI (mungkin yang tersembunyi)
Serangan hipertensi
Aritmia akut
Infeksi atau demam
Emboli paru
Anemia
Tirotoksikosis
Kehamilan
Endokarditis infektif
Manifestasi klinis
dan
tanda.
Pada awalnya, gejala hanya
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Insomnia, kegelisahan dan
kebingungan.
Kakeksia jantung.
Pemeriksaan denyut arteri :
cepat (takikardia) dan
lemah (thready pulse),
pulsus alternans.
Auskultasi : ronki dan
gallop ventrikel.
Radiografi :
Kongesti vena paru,
berkembang menjadi
edema interstitial atau
alveolar.
Redistribusi vaskular pada
lobus atas paru.
Kardiomegali.
EKG :
Hipertropi ventrikel kiri (LVH).
ST depresi.
Kimia darah :
Hiponatremia.
Kadar kalium : normal,
menurun, atau meningkat pada
tahap lanjut karena gangguan
ginjal.
Nitrogen urea darah (BUN) dan
kreatinin meningkat akibat
perubahan laju filtrasi
glomerulus.
Urin : lebih pekat, berat jenis
tinggi, kadar natrium
berkurang.
Enzim hati : peningkatan kadar
bilirubin, SGOT dan SGPT.
ANP dan BNP
Klasifikasi
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Diagnosis.
Diagnosis CHF didasarkan pada Kriteria Framingham:
Diagnosis ditegakkan minimal 2 kriteria mayor;
atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor; yang
harus ada pada bersamaan
Kriteria Mayor :
1. Paroxysmal Nocturnal Dyspnoe (PND) atau
ortopnoe.
2. Peningkatan JVP.
3. Ronki basah tidak nyaring.
4. Kardiomegali.
5. Edema paru akut.
6. Irama derap S3.
7. Peningkatan tekanan vena > 16 cm H 2O.
8. Refluks hepatojuguler.
Kriteria Minor :
1. Edema pergelangan kaki.
2. Batuk malam hari.
3. Dyspneu deffort.
4. Hepatomegali.
5. Efusi pleura.
6. Kapasitas vital berkurang menjadi
1/3 maksimum.
7. Takikardia (> 120x/menit).
Kriteria Mayor atau Minor :
Penurunan BB > 4,5 kg dalam 5 hari
setelah terapi.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Peningkatan aktivitas adrenergik
Rales pulmonal
Hipertensi vena sistemik
Edema
Hepatomegali
Hydrothoraks (efusi pleura)
Ascites
Gallop protodiastolik (S3)
Kardiomegali
Pulsus alternans
Peningkatan suara P2,
S3 gallop, dan murmur
sistolik
Kakeksia cardiak
Demam
Penatalaksanaan.
Tujuan pengobatan :
1.Mencegah memburuknya fungsi
jantung.
2.Mengurangi gejala gagal
jantung.
Terapi terdiri atas :
Terapi nonfarmakologi.
Terapi farmakologi.
Terapi
nonfarmakologi.
Terdiri atas :
Diet.
Perubahan gaya hidup.
Aktivitas fisik.
Istirahat.
Terapi farmakologi.
Terdiri atas :
1.ACE inhibitor.
2.Antagonis angiotensin II.
3.Diuretik.
4.Antagonis aldosteron.
5. blocker.
6.Vasodilator.
7.Digoksin.
1.ACE inhibitor.
Obat
Dosis
Kaptopril
6,25 mg
Enalapril
2,5 mg
Lisinopril
2,5 mg
Ramipril
1,25 mg
2. Antagonis angiotensin II
(AT1-bloker).
Obat
Dosis
Kandesartan
4 8 mg
Losartan
25 50 mg
Valsartan
20 40 mg
3. Diuretik.
mengurangi
volume
cairan
ekstrasel, alir balik vena, dan
preload edema perifer dan
kongesti paru akan berkurang
sedangkan curah jantung tidak
berkurang.
Obat
Dosis
Diuretik kuat
Furosemid
Bumetanid
Torasemid
20 40 mg
0,5 1 mg
10 20 mg
Diuretik tiazid
HCT
Klortalidon
Indapamid
25 mg
12 25 mg
2,5 mg
Diuretik hemat
K+
Amilorid
Triamteren
2,5 mg
25 mg
4. Antagonis
aldosteron.
Mekanisme kerja :
Penghambatan kompetitif
terhadap aldosteron.
Reabsorpsi Na+ dan K+ di
tubulus distal dan duktus
koligentes ekskresi K+
juga berkurang.
Aldosteron memacu
remodelling dan disfungsi
ventrikel remodelling
jantung mortalitas dan
morbiditas.
Spironolakton : 12,5 mg.
Eplerenon : 25 mg.
5. blocker.
Menghambat efek merugikan
dari aktivasi simpatis.
Mengurangi kejadian iskemia
miokard.
Mengurangi stimulasi sel-sel
automatik jantung.
Mengurangi risiko terjadimya
aritmia jantung.
Menghambat aktivasi sistem RAA
penurunan hipertrofi miokard,
apoptosis dan fibrosis miokard
dan remodelling miokard.
Obat
Dosis
Bisoprolol
1,25 mg
Metoprolol
12,5 mg
Karvediol
3 mg
6. Vasodilator.
Obat
1. Hidralazin-Isosorbid
dinitrat
Mengurangi mortalitas.
Pasien gagal jantung sistolik + tidak dapat
mentoleransi ACE I dan Antagonis
Aldosteron.
2. Na Nitroprusid iv
3. Nitrogliserin iv
4. Nesiritid iv
7. Digoksin.
Efek digoksin pada gagal
jantung :
Inotropik positif.
Kronotropik negatif.
Mengurangi aktivitas saraf
simpatis.
Dosis : 0,125 0,25 mg.
Prognosis.
Berdasarkan data dari 4.606 pasien rawat inap dengan
gagal jantung kongestif (CHF) antara 1992 1993,
angka kematian adalah 19%, dengan 30% kematian
terjadi karena penyebab ekstrakardiak. Namun, pasien
yang tercatat telah menggunakan terapi suboptimal
terbukti efektif, dibandingkan dengan mereka yang
dirawat di rumah sakit, khususnya di kalangan
perempuan dan orang tua. Tiga puluh tahun data dari
studi jantung Framingham menunjukkan kelangsungan
hidup rata-rata 3,2 tahun untuk pria dan 5,4 tahun
untuk wanita.
Hasil awal pengobatan biasanya baik, apapun
sebabnya.
Prognosis jangka panjang bervariasi. Tingkat kematian
berkisar antara 10% pada pasien dengan gejala ringan
sampai dengan 50% dengan tingkat lanjut, gejala
progresif.