Anda di halaman 1dari 13

KEBERADAAN MIKROORGANISME YANG BERMANFAAT

PADA RHIZOSFER TANAMAN PADI SAWAH DI TANAH


SALIN
Dosen Pengampu :
Ibu Dr. Ir. Hamidah Hanum, M.P.

KELOMPOK 3
KOKO TAMPUBOLON, S.P.
/
157001017
AIRA HAFNIZAR, S.P.
/
157001015
TARUNA WARDIANSYAH, S.ST. /

Lata
r Bel
akan
g

Produksi padi di Provinsi Sumatera


Utara dalam tiga tahun terakhir
berfluktuasi dari 3,71 juta ton pada
tahun 2012, naik 3,73 juta ton pada
tahun 2013 kemudian turun menjadi
3,63 juta ton (2,59%) pada tahun
2014 (BPS, 2015).
Pengembangan
pertanian
lahan
pasang surut merupakan langkah
strategis dalam menjawab tantangan
peningkatan produksi pertanian yang
makin kompleks
Areal pasang surut di Indonesia
diperkirakan mencapai 20.11 juta ha,
dengan 2.07 juta ha lahan potensial,
6.71 juta ha sulfat masam, 19.89 juta
ha lahan gambut, dan 0.44 juta ha
lahan salin (Deptan, 2008)

Efek Salinitas pada


Pertumbuhan Padi

Salinitas sangat berpengaruh terhadap


pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman terkait kurangnya persediaan air
dan bahan organik di dalam jaringan
tanaman
bersifat toksik bagi tanaman, dan dapat
menghambat
pertumbuhan
dan

Tujuan Penulisan

1. Proses-proses mikroba dalam


rhizosfer,
komunitas
dan
aktivitas mikroba rhizosfer,
dampak salinitas tanah terhadap
mikrobaa rhizosfer dan dampak
salinitas
tanah
terhadap
tanaman padi.
2. Mikroorganisme
yang
bermanfaat pada rhizosfer
tanaman padi sawah di tanah
salin.

PEMBAHASAN
Lebih banyak jumlah bakteri, jamur
dan actinomycetes dalam tanah
rizosfer dibandingkan tanah yang
tidak memiliki rizosfer

Umumnya rizosfer dari kebanyakan


tanaman mengandung bakteri Gram
negatif, tidak berspora, berbentuk
batang, dan terdapat pada daerah
rizoplan seperti genus Pseudomonas,
Arthrobacter,
Agrobacterium,
Azotobacter,
Mycobanterium,
Flavobacterium,
Cellulomonas,

Kelimpahan, komposisi, keragaman,


dan fungsi metabolik (proliferasi dan
aktivitas) mikroba lebih rendah di
lingkungan salin dan hipersalin

Cekaman salinitas berpengaruh pada


masa
pembibitan
dan
awal
pertumbuhan yang berdampak pada
penurunan hasil

Analisis komunitas rhizosfer tanaman


padi pada fase primordia (35 hari
setelah pindah tanam) dan fase
pembungaan (70 hari setelah pindah
tanam) dengan metode kultur

Rhizobakteri penghasil IAA seperti Providencia sp, Bacillus


megaterium, Brevibacterium iodinum, Arthrobacter sp,
Rhizobium sp, Lysinibacillus sphaericus, dan Ochrobactrum
cytisi.

Bakteri memiliki kemampuan memfiksasi N2 seperti


Bacillus, Brevibacterium, Streptomyces, Rhizobium,
Aeromonas, Enterobacter, Pantoea, Staphylococcus,
Acinetobacter,
Pseudomonas,
Providencia,
dan
Sinomonas.

Bakteri yang mampu melarutkan fosfat (Ca 3PO4) seperti


Bacillus, Aeromonas, Providencia, Pseudomonas,
Arthrobacter, Pantoea, Halomonas, Acinetobacter,
Microbacterium, Enterobacter, Citrobacter, Streptomyces,
Sinomonas, dan Ochrobactrum

Populasi bakteri rhizosfer tanaman


padi pada fase primordia maupun fase
pembungaan dengan taraf salinitas
sangat rendah cenderung lebih tinggi
daripada tanah dengan taraf salinitas
rendah dan moderat

Anda mungkin juga menyukai