Case Anastesi Spinal
Case Anastesi Spinal
STATUS PASIEN
I.IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. Isap
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 43 tahun
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Pendidikan Terakhir
: SD
Alamat
:Sukaati Timur RT/RW 15/03
Kelurahan Jomin Timur Kecamatan Kotabaru
Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat
Tanggal masuk RS
: 5 September 2014
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Kencing manis
Darah tinggi
Asma
penyakit jantung
penyakit paru
maag
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (+)
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Kencing manis
Darah tinggi : (-)
Asma : (-)
penyakit jantung
penyakit paru: (-)
: (-)
: (-)
Riwayat Alergi
: (-)
: (-)
Riwayat Kebiasaan
- Kebiasaan merokok
: (-)
- Kebiasaan konsumsi alkohol
: (-)
- Kebiasaan konsumsi obat-obatan : (-)
Riwayat Kehamilan
: G4P3A0
Anak 1 meninggal setelah lahir
Anak 2 Laki-laki, BBL 2,3 Kg, 20 tahun, ditolong
mantri
Anak 3 Laki-laki, BBL 2,5 Kg, 14 tahun, ditolong
bidan
Anak 4 hamil sekarang
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Berat Badan
: 80 kg
Tinggi Badan
: 158 cm
IMT
: [80/(1,58)] = 32,04
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah
: 97/65 mmHg
Frekuensi Nadi
: 76 x/menit
Frekuensi Nafas : 18 x/menit
Suhu
: 36,7 C
Status Generalis
Kepala
Abdomen :
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Hemoglobin
10,5 g/dL
12-16 g/dL
Eritrosit
3,59. 106/uL
3,60 .106/uL
Leukosit
10,04 103/uL
3,80-10,60.103/uL
Trombosit
330. 103/uL
150-440.103/uL
Hematokrit
31,5%
35,0-47,0%
Masa Perdarahan
2 menit
1-3 menit
Masa Pembekuan
11 menit
5-11 menit
Haematologi
Imunologi
HBsAg
Non reaktif
Kimia
Gula Darah Sewaktu
81 mg/dL
<140 mg/dL
Ureum
16 mg/dL
15.0-50.0 mg/dL
Kreatinin
0,81 mg/dL
0,05-0,90 mg/dL
SGOT
18,9 U/L
s/d 31 U/L
SGPT
10,5 U/L
s/d 31 U/L
Urine
Protein
4. Diagnosa Kerja
- G4P3A0 dengan Pre Eklampsia Berat
- Status fisik ASA 3
Tindakan : SC dan MOW
Rencana Anestesi : Spinal Anestesi
5. Terapi Preanestesi
- Puasa 6 jam pre-operatif
- Infus RL
- Diberikan obat penurun tekanan darah
Persiapan Obat
Antiemetic
Analgetik
Induksi
Relaksan
Gas Inhalasi
Obat emergency
Analgetik post op
:
:
:
:
:
:
:
Ondansetron, Ranitidin
Bupivakain, Fentanyl, Petidin
Propofol, Miloz
Roculax
N2O, O2, Isofluran
Efedrin
Ketorolak
Terapi Cairan
Transfusi Darah
Tindakan
Tekanan
Saturasi O2
(mmHg)
17.15
Pasien
masuk
ke
ruang
operasi
dan
97/65
76
99%
92/65
72
99%
92/65
72
99%
17.20
17.25
Operasi dimulai
Jam
Tindakan
17.30
Nadi (x/menit)
Saturasi O2
89/62
97
99%
keadaan operasi
2. Bayi lahir, perempuan,
ketuban bening
3. medikasi:
pospargin 0.2 mg
induxin 10 mg
ephedrine 10 mg
17.40
98/72
88
99%
17.50
95/63
84
99%
Operasi selesai
95/63
82
99%
18.05
93/60
82
99%
- Kesadaran
: compos mentis
- TD
: 93/58 mmHg
- Nadi
: 83 x/menit
-Saturasi : 98%
Bromage score:
ANALISA KASUS
Lanjutan
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
A.BLOK SENTRAL
1.
Anastesi Spinal
2. Anestesia Epidural(4)
Anestesia atau analgesia epidural adalah
blokade saraf dengan menempatkan obat di
ruang epidural.
3. Anestesia Kaudal(4)
Anestesi kaudal sebenarnya sama dengan anestesi
B. BLOK PERIFER
Blok perifer adalah tindakan analgesia yang dilakukan
1. Anastesi topikal
Tindakan anastesi lokal dengan cara menempatkan obat
anestetika lokal dengan cara antara lain oles, semprot
atau tetes pada permukaan mukosa atau jaringan atau
pada rongga tubuh.
2. Anastesi Lokal Infiltrasi
Infiltrasi/suntikan obat anestetik lokal pada daerah yang
akan di ekplorasi.
KESIMPULAN
Pada pasien ini dilakukan anestesi regional. Sesuai
indikasinya, anestesi regional dilakukan pada operasi perut
kebawah termasuk tindakan bedah sectio caesar. Menurut
Morgan dan Mikhail, anestesi regional dapat menurunkan
morbiditas dan mortalitas ibu dan anak dibanding anestesi
umum.
Untuk menjaga keadaan pasien perioperatif hingga
post operatif dalam keadaan baik maka perlu dilakukan
monitoring terhadap kondisi pasien pre operatif. Selama
periopratif pun sangat diperlukan pengawasan yang ketat
terhadap tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, serta
saturasi oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
1. Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR, Petunjuk Praktis Anestesiologi: Edisi Kedua.