Bukti Audit
Bukti Audit
Bukti Audit
Bukti audit terdiri dari:
Data akuntansi & semua informasi penguat (dalam
bentuk soft copy maupun hard copy)
Data Akuntansi:
Buku Jurnal
Buku Besar & Buku Pembantu
Buku Pedoman Akuntansi
Memorandum & catatan tdk resmi, dll
Informasi Penguat:
Dokumen: cek, faktur, notulen rapat, surat kontrak
Konfirmasi & pernyataan tertulis dr pihak yg mengetahui
Informasi dari hasil wawancara
Informasi lain
Menurut Konrath (2002: 114 & 115) ada enam tipe bukti audit, yaitu:
1.
Physycal Evidance : bukti yang terdiri dari segala sesuatu yang bisa
dihitung, dipelihara, diobservasi, atau diinpeksi dan terutama berguna
untuk mendukung tujuan eksistensi atau keberadaan
Evidance obtain through confirmation: bukti yang diperoleh
mengenai eksistensi , kepemillikan atau penilaian, langusng dari pihak
ketiga diluar klien.
Documentary Evidance: bukti yang terdiri dari catatan-catatan
akuntansi dan seluruh dokumen pendukung transaksi
Mathematical Evidance: bukti perhitungan, perhitungan kembali dan
rekonsiliasi yang dilakukan auditor
Analithycal Evidance: bukti yang diperoleh melalui penelahaan
analitis terhadap informasi keuangan klien.
Hearsay Evidance: bukti dalam bentuk jawaban lisan dari klien atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan auditor.
2.
3.
4.
5.
6.
Faktor-faktor Ekonomis
2.
Batasan biaya
3.
4.
a.
b.
Sumber:
c.
Obyektivitas
e.
Ketepatan waktu
d.
Bukti Analitis:
meliputi perbandingan antara dua periode berjalan
pada perusahaan klien; perbandingan ini digunakan
untuk inferensi mengenai kewajaran asersi-asersi LK
Bukti Dokumen:
meliputi berbagai dokumen sumber baik yang dibuat
oleh pihak luar maupun intern perusahaan
Konfirmasi:
merupakan jawaban langsung tertulis dari pihak
ketiga yang dinilai mengetahui atas permintaan untuk
memberikan informasi yang sesungguhnya
Contoh Konfirmasi
10
11
12
Compliance Test
Definisi
Adalah tes terhadap bukti pembukuan untuk mengetahui apakah setiap transaksi
yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan sistem dan prosedur yang
ditetapkan manajemen
13
Compliance Test
Compliance Test biasanya dilakukan untuk
transaksi berikut ini :
14
Compliance Test
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan compliance test:
1. Kelengkapan bukti pendukung ( Supporting Schedule )
2. Kebenaran perhitungan matematis ( footing, cross footing dan extension )
3. Otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang
4. Kebenaran nomor perkiraan yang di debit/kredit
5. Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar
15
Subtantive Test
Substantive Test adalah tes terhadap kewajaran saldo-saldo
perkiraan laporan keuangan (Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Laba Rugi Komprehensif)
16
Subtantive Test
Prosedur pemeriksaan yang dilakukan dalam Substantive
Test, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
17