Disusun oleh:
Rr Lidia Imaniar
Izaratul Haque
Ratih Puspita
SMF ILMU PENYAKIT SARAF RSD dr.
SOEBANDI JEMBER 2015
VERTIGO
VERTIGO
Vestibulum
Eight Nerve
Retikulum dari batang otak
Tabes dorsalis
Imagination vertigo
Generalized illness
Ophthalmic disease
Patofisiologi
Klasifikasi
Vertigo Perifer
Vertigo Sentral
Infark Vertebrobasiler
Infark Cerebellum
Perdarahan Cerebellum
Epilepsi
Multiple Sclerosis
VERTIGO PERIFER
a. Onset
b. Intensitas
c. Durasi
Serangan
d. Karakteristik
Gerakan
e. Keluhan lain
Mendadak
Berat, ada gangguan
fungsi otonom
Singkat (detik, menit,
jam)
Arahnya sensasi
menetap
Kesulitan menelan
Perasaan baal di
muka
Diplopia
Kelemahan anggota
gerak badan
Keluhan telinga
(tinitus, tuli)
VERTIGO SENTRAL
Bertahap
Ringan/sedang
Lama (hari sampai
minggu atau bulan)
Arah sensasi tak
menentu
Kesulitan menelan
Perasaan baal di
muka
Diplopia
Kelemahan anggota
gerak badan
Gangguan kesadaran
VERTIGO PERIFER
f. Perubahan
Posisi
Dipengaruhi
perubahan posisi
kepala/tubuh
g. Gangguan NISTAGMUS
Jarang/tidak ada
PEMERIKSAAN
gait
a. Arah
Indirectional
VERTIGO SENTRAL
Dipengaruhi gerakan
leher
Sering ada
Bidirectional
b. Jenis
Horisontal, Rotatory
Rotatory, Horisontal,
Vertikal
c. Fiksasi mata
Terhambat
Tidak menghambat
d. Posisional
nistagmus
Sukar diulang,
latensi lama
Mudah diulang,
singkat
e. Eye tracking
Sinusoid
Saccadic/ ataxic
f. Kalori
Unilateral weakness
Bilateral weakness
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
VERTIGO PERIFER
a. Romberg- test
mata
terbuka
mata
tertutup
b. Writing test
c. Ataksia
d. Finger to
Nose test
e. Past pointing
test
f. Stepping
g. Walking
VERTIGO SENTRAL
Normal
Abnormal
Abnormal
Abnormal
Deviasi abnormal
Tidak ada
Normal
Ataxic/ gelombang
Sering ada
Abnormal
Abnormal kedua
tangan
Penyimpangan sisi
lesi
Mata tertutup ada
Pemeriksaan Neurologi
Romberg Test
Pasien berdiri dengan kedua kaki dirapatkan,
mula-mula dengan kedua mata terbuka
kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian
selama 20-30 detik. Pada kelainan vestibuler
hanya pada mata tertutup badan penderita akan
bergoyang menjauhi garis tengah kemudian
kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita
tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler
badan penderita akan bergoyang baik pada mata
terbuka maupun pada mata tertutup.
Stepping Test
Pasien berjalan di tempat 50 langkah, bila tempat
berubah melebihi jarak 1 meter dan badan
Terapi
Anti kolinergik
Simpatomimetika
Golongan antihistamin
Sedatif
Terapi Kausal
Infark
Anti platelet agregasi
Vasodilator
Flunarizin
Migren:
Ergotamin
Flunarizin
Terapi Operatif
BPPV
BPPV
Kepala hiperekstensi
Berbaring miring ke salah satu sisi
Etiologi
BPPV primer/idiopatik :
Sebab degenerasi otokonia
Frekuensi > 50% kasus BPPV
BPPV sekunder :
Trauma kapitis, trauma labirin
Neuritis vestibularis
Penyakit meniere
Post operasi telinga
Sakit atau berbaring terlalu lama
Sistem Vestibuler
Patofisiologi
Kanalitiasis
Debris otokonia tidak melekat pada
kupula, melainkan mengambang di dalam
endolimfe kanalis semisirkularis posterior.
Pada perubahan posisi kepala debris
tersebut akan bergerak ke posisi paling
bawah, endolimfe bergerak menjauhi
ampula dan merangsang nervus
ampularis.
Kupulolitiasis
Adanya debris yang berisi kalsium
karbonat berasal dari fragmen otokonia
yang terlepas dari macula utrikulus yang
berdegenerasi, menempel pada
permukaan kupula semisirkularis posterior
yang letaknya langsung di bawah macula
utrikulus. Debris ini menyebabkannya lebih
berat dari endolimfe sekitarnya sehingga
menjadi lebih sensitif terhadap gravitasi.
Diagnosis
Perasat Dix-Hallpike
Pasien duduk tegak pada meja pemerikasaan
dengan kepala menoleh 45 ke kanan, dengan
cepat pasien dibaringkan dengan kepala tetap
miring 45 ke kanan sampai kepala pasien
menggantung 20-30 pada ujung meja
pemeriksaan, tunggu 40 detik sampai respon
abnormal timbul. Pasien didudukkan kembali
lalu dilanjutkan pemeriksaan Dix-Hallpike
kiri.Bila ditemukan respon abnormal, dilakukan
Canalith Repositioning Treatment
Perasat Sidelying
Pasien duduk pada meja pemeriksaan dengan
kaki menggantung di tepi meja, kepala
ditegakkan ke sisi kanan, dan menoleh ke kiri
45, tunggu 40 detik sampai timbul respon
abnormal. Paisen didudukkan kembali lalu
dilakukan perasat Sidelying kiri.
Terapi
Medikamentosa
Vestibulosuppresant diazepam dan
amitriptilin
Betahistin meningkatkan sirkulasi
darah di telinga dalam &
mempengaruhi fungsi vestibular
melalui reseptor H3
Simptomatik, seperti anti emetik
Liberatory Maneuver
Pertama posisi duduk, untuk gangguan
vertigo telinga kanan, kepala menoleh ke kiri.
Kemudian langsung bergerak ke kanan
sampai menyentuh tempat tidur dengan
posisi kepala tetap, tunggu sampai vertigo
hilang (30-60 detik). Kemudian tanpa
merubah posisi kepala berbalik arah ke sisi
kiri, tunggu 30-60 detik, baru kembali ke
posisi semula. Hal ini dapat dilakukan dari
arah sebaliknya, berulang kali.
Brandt-Daroff Maneuver
Pasien melakukan gerakan-gerakan dari
duduk ke samping yang dapat mencetuskan
vertigo (dengan kepala menoleh ke arah
berlawanan), tahan selama 30 detik. Lalu
kembali ke posisi duduk dan tahan selama 30
detik, lalu dengan cepat berbaring ke sisi
berlawanan dan tahan selama 30 detik,
kemudian duduk kembali. Pasien melakukan
latihan secara rutin 10-20x, 3x sehari, sampai
vertigo hilang.
Pembedahan
Operasi dilakukan pada sedikit kasus pada
pasien dengan BPPV berat. Pasien ini gagal
berespon dengan manuver yang diberikan
dan tidak terdapat kelainan patologi
intrakranial pada pemeriksaan radiologi.
Gangguan BPPV disebabkan oleh respon
stimulasi kanalis semisirkuler posterior,
nervus
ampullaris,
nervus
vestibuler
superior, atau cabang utama nervus
vestibuler. Oleh karena itu, terapi bedah
tradisional dilakukan dengan transeksi
MENIERE
MENIERE
Etiologi
PRIMER
Kegagalan penyerapan oleh kantong
endolimfa
Genetik
Gangguan anatomi
Gangguan vasomotor
Infeksi virus
Autoimun, Alergi
Psikosomatik dan hipertiroidisme
SEKUNDER
Gangguan perkembangan
Status endokrin dan metabolik abnormal
Sifilis
Otitis Media Kronik
Keseimbangan cairan yang terganggu
Leukimia
Gejala
TRIAS
Vertigo
Vertigo periodik yang makin mereda
pada serangan-serangan berikutnya.
Tinitus
Bisa menetap saat di luar serangan.
Tuli sensorineural.
Hanya terjadi saat ada serangan vertigo.
Gejala lain: perasaan penuh atau tekanan
pada telinga yang terkena
Terapi
MEDIKAMENTOSA
Obat simtomatik sedative dan anti
muntah.
Vasodilator perifer atau pembuatan shunt
mengurangi tekanan hidrops endolimfa.
Anti iskemia dan obat neurotonik
menguatkan sarafnya.
Traksi leher dan fisioterapi vertigo yang
disebabkan oleh rangsangan dari
perputaran leher (vertigo servikal)
DIET
Diet rendah garam (2000mg/hari)
Menghindari kafein dan nikotin
PEMBEDAHAN
Dekompresi sakus endolimfatikus
menyeimbangkan tekanan dalam ruang
endolimfe
Labirinektomi dengan pendekatan transkanal
dan transmastoid
TERIMA KASIH