Anda di halaman 1dari 22

BAB 5

MUNAKAHAT
(PERNIKAHAN)

Dian Anisa
Putri
XII IPS 1
SMAN 54

Pengertian Pernikahan
Menurut bahasa, nikah berarti menghimpun,
mengumpulkan. Sedangkan menurut istilah,
nikah adalah suatu ikatan lahir dan batin
antara seorang laki-laki dengan perempuan
yang bukan muhrim sebagai suami istri
dengan tujuan untuk membina suatu rumah
tangga yang bahagia berdasarkan tuntunan
Allah SWT.

Perintah untuk melaksanakan nikah terdapat dalam Al Quran surat


Ar Rum ayat 21 sebagai berikut :

Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia


menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir.(Q.S. Ar Rum (30) : 21 )

Hukum Nikah
Pada dasarnya hukum nikah adalah mubah artinya
boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Jika dilihat
dari situasi dan kondisi dan niat seseorang yang
akan menikah, maka hukum nikah dapat dibedakan
sebagai berikut :

a. Wajib
Yaitu bagi seseorang yang sudah mampu dan sudah
memenuhi syarat, serta khawatir akan terjerumus
melakukan perbuatan dosa besar jika tidak segera
menikah.

Hukum Nikah
b. Sunnah
Yaitu bagi seseorang yang sudah mampu untuk
berumah tangga, mempunyai keinginan (niat)
nikah dan apabila tidak melaksankan nikah masih
mampu menahan dirinya dari perbuatan dosa
besar (zina).

c. Makruh
Bagi seseorang yang belum mampu atau belum
mempunyai bekal mendirikan rumah tangga.

d. Haram
Bagi seeorang yang bermaksud tidak akan
menjalankan kewajibannya sebagai suami atau
istri yang baik.

Tujuan dan Hikmah Pernikahan


Untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia dengan cara yang
suci dan halal serta melestarikan kehidupan manusia.
Untuk memelihara kesucian dan kehormatan dari perbuatan zina
Untuk membentuk rumah tangga yang Islami yang sejahtera lahir
dan batin
Mengikuti sunnah Rasul dan untuk meningkatkan ibadah kepada
Allah SWT
Untuk mencari keturunan yang soleh dan berakhlak mulia.
Mendidik dan memberi motivasi kepada seseorang agar memiliki
rasa tanggung jawab dalam memelihara dan mendidik anakanaknya.
Menyatukan keluarga masing-masing pihak
sehingga hubungan silaturahmi semakin kuat.

Rukun Nikah

Ada calon suami, dengan syarat: laki-laki yang sudah dewasa


(19 tahun), islam, tidak dipaksa/terpaksa, tidak dalam ihram haji
atau umroh, dan bukan mahram calon istrinya.
Ada calon istri, dengan syarat: sudah cukup umur (16 tahun),
islam, tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang lain, bukan
mahram calon suami dan tidak dalam ihram haji/umrah.
Ada wali nikah, dengan syarat: laki-laki beragama islam, baligh,
dan berakal, merdeka, adil, tidak fasik, dan tidak ihram haji atau
umrah.
Wali nikah ada 2 macam:
A) wali nasab : wali yang mempunyai pertalian darah dengan
mempelai wanita
b) Wali Hakim. Yaitu jika wali nasab tidak ada semua atau ada
tetapi berhalangan hadir atau ada tetapi menyerahkan kepada
hakim.

Rukun Nikah
Dua orang saksi, dengan syarat: laki-laki, islam, baligh,
berakal sehat,dapat mendengar, dapat melihat, dapat
berbicara, adil dan tidak dalam ihram haji atau umrah.
Ijab Kabul, adalah perjanjian yang berupa perkataan dari
pihak wali (ijab) dan diterima oleh mempelai laki-laki
(Kabul), suami wajib memberikan mas kawin ( mahar)
kepada istrinya, karena merupakn syarat nikah, tetapi
mengucapkan dalam akad nikah hukumnya sunah.

Rukun Nikah
Suruhan memberikan mas kawin terdapat dalam AlQuran


Artinya Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita
(yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan. (Q.S. An Nisaa:4)

Muhrim
Muhrim adalah wanita yang haram dinikahi
Penyebab seorang wanita haram dinikahi ada empat
macam, yaitu:
-wanita yang haram dinikahi karena keturunan
-wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan
-wanita yang haram dinikahi karena perkawinan
-wanita yang haram dinikahi karena punya pertalian
muhrim dengan istri

Kewajiban Suami
Memberi nafkah, sandang,pangan dan tempat tinggal kepada
istri dan anak-anaknya.
Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya agar
berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Bergaul dengan istri dan anak-anaknya dengan baik.
Memelihara istri dan anak-anaknya dari bencana lahir dan batin
Membantu istri dalam tugas sehari-hari

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu


dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (Q.S. AtTahrim:6)

Kewajiban Istri
Taat kepada suami dalam batas sesuai ajaran Islam
Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami
Membantu suami dalam memimpin kesejahteraan dan
keselamatan keluarga
Menerima dan menghormati pemberian suami
Hormat dan sopan kepada suami dan keluarganya
Memelihara, mengasuh dan mendidik anak agar menjadi
anak yang soleh

Perceraian
Pemutusan ikatan perkawinan antara suami dan istri. Salah
satu sebabnya adalah perselisihan atau pertengkaran
antara suami- istri yang tidak dapat didamaikan lagi.
Hal hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan, yaitu:
Talak, fasakh, lian, khulu, zihar dan ila

Penyebab Rusaknya Pernikahan


Talak
Pelepasan ikatan perkawinan dengan pengucapan secara
sukarela ucapan talak dari pihak suami ke istri. Hukumnya
makruh.
Sabda Rasul SAW :Sesuatu yang halal yang amat
dibenci Allah ialah talak. (H.R. Abu Dawud dan
Ibnu Majah)
Macam-macam talak :
a. Talak Roji ; yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap
istrinya kurang dari tiga kali. Pada talak ini seorang suami
masih diperbolehkan rujuk kembali tidak melalui akad nikah
dan mahar baru selama masih dalam masa iddah.
b. Talak Bain ; yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap
istrinya tiga kali atau lebih. Pada talak ini suami tidak boleh

Penyebab Rusaknya Pernikahan


Ila
Yaitu sumpah seorang suami yang menyatakan bahwa dia
tidak akan meniduri istrinya selama empat bulan atau lebih.
Akibat dari ila adalah suami tidak boleh meniduri istrinya,
kecuali setelah membayar kafarat.
Lian
Tuduhan seorang suami dengan disertai bersumpah atas nama
Allah, bahwa istrinya telah berbuat zina, sumpah tersebut
diucapkan sekurang-kurangnya empat kali, kemudian pihak istri
membela dengan mengangkat sumpah bahwa dirinya tidak
pernah melakukan seperti yang dituduhkan suaminya. Akibat
lian suami tidak boleh menikah kembali terhadap mantan
istrinya untuk selama-lamanya.

Penyebab Rusaknya Pernikahan


Khulu
Gugatan seorang istri untuk minta diceraikan oleh suaminya,
dengan cara pihak istri memberikan tebusan (iwadh) kepada
suaminya. Akibat dari khuluk adalah menjadi talak bain jika
seluruh ganti rugi terpenuhi, dan jika ganti rugi tidak terpenuhi
maka menjadi talak biasa.
Fasakh
pembatalan pernikahan karena sebab- sebab tertentu. Akibat
perceraian dengan fasakh, suami tida boleh rujuk kepada
bekas istrinya. Jika ingin kembali, harus melalui akad nikah
baru.
Zihar
Ucapan suami yang menyerupakan istrinya
dengan ibunya.Jika tidak dilanjutkan dengan
menalak istrinya, suami wajib bayar kafarat.

Iddah
Ikatan pernikahan antara suami-istri dinyatakan habis baik di
waktu hidupnya (yakni bercerai) maupun meninggal salah satu
diantara keduanya. Disetiap keadaan ini terdapat kewajiban
masa iddah yaitu waktu terbatas (menunggu untuk menikah
lagi) secara syari.
Masa iddah ini terbagi atas 4 macam, yaitu :
Iddah masa kehamilan, yaitu waktunya sampai masa
kelahiran kandungan yang dikarenakan thalaq bain (perceraian
yang mengakibatkan tidak kembali kepada suaminya)
atau talaq raji (perceraian yang dapat kembali kepada
suaminya) dalam keadaan hidup atau wafat.
Iddah muthlaqah (masa perceraian), yaitu masa iddah yang
terhitung masa haidh, maka wanita menunggu tiga quru (3 kali
masa suci)

Iddah
Perempuan yang tidak terkena haidh, yakni ada dua jenis
perempuan yaitu perempuan usia dini yang tidak/belum terkena
haidh dan perempuan usia tua yang telah berhenti masa
haidhnya (menopause)
Istri yang ditinggal suaminya karena wafat, Allah
menjelaskan masa iddahnya sebagai berikut :
Orang-orang yang meninggal dunia diantaramu dengan
meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan
dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh hari. QS. Al-Baqarah ;
234

Rujuk
Rujuk adalah kembalinya suami istri pada ikatan pernikahan
setelah terjadi talak roji dan masih dalam masa iddah. Rujuk itu
tidak memerlukan akad nikah lagi, cukup suami menyatakan
niatnya untuk kembali kepada istrinya yang telah diceraikan.
Pada dasarnya hukum rujuk adalah jaiz (boleh). Tetapi jika
dilihat dari kondisi dan niat seseorang maka hukum rujuk
dibedakan sebagai berikut :
a. Sunah, Jika suami bermaksud memperbaiki keluarganya dan
rujuk dipandang lebih menguntungkan kedua belah pihak.
b. Wajib, bagi suami yang menceraikan istrinya sebelum dia
menyempurnakan pembagian waktunya terhadap istri yang
ditalaknya.
c. Makruh, apabila perceraian itu dianggap lebih baik dan
bermanfaat bagi keduanya.
d. Haram, Jika suami memiliki maksud menyakiti istrinya
setelah ia rujuk.

Perkawinan Menurut Perundang- undangan


di Indonesia
Pasal 2 dan 3 : Pernikahan adalah akad yang sangat kuat
untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya
merupakan ibadah
Pasal 4 : menerangkan sahnya suatu pernikahan
Pasal 5 dan 6 : menerangkan tentang pencatatan perkawinan
Pasal 7 ayat 1 : menerangkan akta nikah yaitu surat
keterangan yang dibuat Pegawai Pencatat Nikah yang
menerangkan tentang pelaksanaan perkawinan dan data suami
serta istri
Pasal 53 ayat 1, 2, dan 3 tentang kawin hamil menerangkan
perkawinan seorang wanita hamil di luar nikah dengan pria
yang menghamilinya tidak dapat menghapus dosa zina yang
mereka lakukan.

Wassalamualaikum....

Anda mungkin juga menyukai