Disusun oleh:
Rizky Nova A.
Definisi:
Keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak
bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada
sumbatan/hambatan yang disebabkan kelainan
dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus
yang menekan, atau kelainan vaskularisasi pada
suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose
segmen usus tersebut
Etiologi:
1. Intraluminal yaitu di dalam usus (benda asing,
batu empedu)
2. Intramural yaitu di dalam dinding usus (tumor,
Crohns disease, intususepsi)
3. Ekstrinsik (adhesi, hernia, karsinoma)
Menurut Letak Sumbatannya, maka ileus obstruktif
dibagi menjadi 2 :
a) Obstruksi tinggi, bila mengenai usus halus
b) Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar
Patofisiologi
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang
oleh cairan dan gas (70% dari gas yang ditelan) akibat
peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran
air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8 liter
cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak
adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen
dengan cepat. Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan
dimulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan
elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang
cairan
ekstrasel
yang
mengakibatkan
syokhipotensi,
pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan
asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerus
mengakibatkan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan
sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah
iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat
nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga
peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan
bakteriemia.
Ileus obstruktif gelung tertutup timbul bila jalan masuk dan jalan keluar
suatu gelung usus tersumbat. Jenis ileus obstruktif ini lebih bahaya
dibandingkan ileus obstruksi yang lainnya, karena ia berlanjut ke
strangulasi dengan cepat sebelum terbukti tanda klinis dan gejala ileus
obstruktif. Penyebab ileus obstruktif gelung tertutup mencakup pita lekat
melintasi suatu gelung usus, volvulus atau distensi sederhana. Pada
keadaan terakhir ini, sekresi ke dalam gelung tertutup dapat menyebabkan
peningkatan cepat tekanan intalumen, yang menyebabkan obstruksi aliran
keluar ke vena.
Ileus obstruktif kolon biasanya kurang akut (kecuali bagi volvulus)
dibandingkan ileus obstruksi usus halus. Karena kolon bukan organ
pensekresi cairan dan hanya menerima sekitar 500 ml cairan tiap hari
melalui valva ileocaecalis, maka tidak timbul penumpukan cairan yang
cepat. Sehingga dehidrasi cepat bukan suatu bagian sindroma yang
berhubungan dengan ileus obstruksi kolon. Bahaya paling mendesak karena
obstruksi itu karena distensi. Jika valva ileocaecalis inkompeten maka kolon
terdistensi dapat didekompresi ke dalam usus halus. Tetapi jika valva ini
kompeten, maka kolon terobstruksi membentuk gelung tertutup dan
distensi kontinu menyebabkan ruptura pada tempat berdiameter terlebar,
biasanya di sekum. Hal didasarkan atas hukum Laplace, yang
mendefinisikan tegangan di dalam dinding organ tubular pada tekanan
tertentu apapun berhubungan langsung dengan diameter tabung itu.
Sehingga karena diameter kolon melebar di dalam sekum, maka area ini
yang biasanya pecah pertama.
Pemeriksaan Fisik
Gambaran pertama dalam pemeriksaan pasien yang dicurigai
menderita ileus obstruktif merupakan adanya tanda generalisasi
dehidrasi, yang mencakup kehilangan turgor kulit maupun mulut
dan lidah kering. Karena lebih banyak cairan disekuestrasi ke
dalam lumen usus, maka bisa timbul demam, takikardia dan
penurunan tekanan dalam darah. Dalam pemeriksaan abdomen
diperhatikan kemunculan distensi, parut abdomen (yang
menggambarkan perlekatan pasca bedah), hernia dan massa
abdomen.
Pemeriksaan Penunjang :
A. Pemeriksaan Radiologi:
Foto Polos Abdomen:
a. Posisi Terlentang (Supine)
Gambaran yang diperoleh yaitu pelebaran usus di proksimal
daerah obstruksi, penebalan dinding usus, gambaran seperti
duri ikan (Hearring Bone Appearance). Gambaran ini didapat
dari penggumpalan gas dalam lumen usus yang melebar
Gambaran yang didapat adanya air fluid level dan step ladder
appearance.
B.
Pemeriksaan Laboratorium:
Penatalaksanaan Terapi:
A.
3. Antibiotik profilaksis
Terapi Surgikal
Komplikasi
Strangulasi menjadi penyebab dari kebanyakan
kasus kematian akibat ileus obstruktif. Isi lumen usus
merupakan campuran bakteri yang mematikan, hasilhasil produksi bakteri, jaringan nekrotik dan darah.
Usus yang mengalami perforasi mungkin mengalami
perforasi dan menggeluarkan materi tersebut ke dalam
rongga peritoneum yang menyebabkan peritonis.
Tetapi meskipun usus tidak mengalami perforasi,
bakteri dapat melintasi usus yang permeable tersebut
dan masuk ke dalam sirkulasi tubuh melalui cairan
getah bening dan mengakibatkan syok septic.
Komplikasi lain yang dapat timbul antara lain syok
hipovolemia, abses, pneumonia aspirasi dari proses
muntah dan dapat menyebabkan kematian.
Prognosis
Pada obstruksi intestinal ada kemungkinan
terjadinya kekambuhan obstruksi dalam jangka
10 tahun karena adhesi sekitar 15-50%. Dengan
adanya perkembangan teknik laparatomi dan
penunjang diagnosis , angka mortalitas
obstruksi intestinal menurun hingga 5%
TERIMAKASIH