Nama
NIM
Pembimbing
: Nia Lieanto
: J111 11 007
: drg. Netty N. Kawulusan, M.Kes
ALVEOLEKTOMI
Alveolektomi adalah suatu tindakan bedah untuk membuang
prosesus alveolaris, baik sebagian maupun seluruhnya.
(Archer)
Sumber: Aditya G. Alveoloplasti Sebagai Tindakan Bedah Preprostodontik. J. Kedokteran Trisakti.
Januari-April. 1999. Vol 18 (1): 28
ALVEOLEKTOMI
Tujuan :
Membuang bagian ridge prosesus alveolaris yang tajam
dan menonjol
Memperbaiki abnormalitas dan deformitas alveolar
ridge.
Sumber: Aditya G. Alveoloplasti Sebagai Tindakan Bedah Preprostodontik. J. Kedokteran Trisakti.
Januari-April. 1999. Vol 18 (1): 29-30
ALVEOLEKTOMI
Indikasi :
Adanya undercut pada prosesus alveolaris, cortical plate
yang tajam, puncak ridge yang tidak teratur, tuberositas
tulang, elongasi, sehingga mengganggu dalam proses
pembuatan gigi tiruan
Kontraindikasi :
Jika bentuk prosesus alveolaris tidak rata tetapi tidak
mengganggu adaptasi gigi tiruan baik dalam hal
pemasangan, retensi, maupun stabilitas
Sumber: Aditya G. Alveoloplasti Sebagai Tindakan Bedah Preprostodontik. J. Kedokteran Trisakti.
Januari-April. 1999. Vol 18 (1): 29-30
RENCANA PERAWATAN
KASUS
Periosteal elevator
a. Seldin
b. Freer
c. No. 9 Molt
Suturing Material
Syringe Irigation
Surgical Forceps
a.Standar
b.Adson Tissue
forceps
Anatomical
Forceps
a.Standar
b.Adson dissecting
forceps
Bone File
Rounger Forceps
PROSEDUR KERJA
Sumber : Fragiskos FD. Oral surgery. Germany: Springer, 2007: 253-9
1. Mendudukkan pasien
2.Menggunakan masker dan handskun
3.Disinfeksi dearah kerja dengan betadine
4.Anastesi lokal
5.Periksa apakah anastesi sudah bekerja, dengan cara
dijepit dengan pinset
6.Insisi mukosa sepanjang puncak alveolar secara
horizontal dengan menggunakan scalpel + Blade no.
15 kemudian diperlebar ke vertikal dimana basis lebih
besar dari atap
PROSEDUR KERJA
7. Buka flap dengan periosteal elevator
8. Sediakan tampon untuk menekan perdarahan
9. Tulang alveolar yang tajam atau runcing dipotong
dengan menggunakan rounger forceps
10. Periksa apakah masih ada bagian tulang yang tajam
dengan cara diraba menggunakan jari kelingking
11. Tulang dihaluskan dengan bone file
PROSEDUR KERJA
12. Irigasi dengan menggunakan larutan saline
13. Kembalikan flap ke posisi semula, lalu jahit dengan
jahitan simple interrupted suture
14. Daerah bekas operasi diolesi kenalog dan pasien
diinstruksikan menggigit tampon
15. Instruksi post operasi dan pemberian resep
Teknik
Tulang dihaluskan dengan Mengambil jaringan
menggunakan bone file
yang berlebih
Teknik
Irigasi daerah operasi dengan larutan saline
Jahit dengan teknik simple interrupted suture
Setelah 1 minggu pasca operasi, dilakukan
kontrol
RESEP
R/ Amoxycillin tab @500mg
No. XV
S 3 dd 1
TERIMA KASIH