Anda di halaman 1dari 27

PROLAPSUS UTERI

Disusun oleh :
Dony Saputra Halik
Pembimbing :

dr.Muslich Parangin-angin, Sp.Og

DEFENISI
Penurunan atau herniasi uterus dari posisi

normal di rongga pelvis kedalam atau keluar


vagina.

ETIOLOGI
Kelemahan ligamen endopelvik, fasia dan

otot-otot panggul.
Proses melahirkan
Proses menopause
Asites dan tumor-tumor di daerah pelvis

KLASIFIKASINYA
Menurut Friedmann dan Little derajat prolapsus
uteri adalah:
I : Dimana serviks uteri turun sampai introitus
vaginae
II : Dimana serviks menonjol keluar dari introitus
vaginae
III: Dimana seluruh uterus keluar dari vagina

MANIFESTASI KLINIS
Perasaan adanya suatu benda yang

mengganjal atau menonjol di genitalia


eksterna
Rasa sakit di panggul dan pinggang, biasanya
jika penderita berbaring keluhan menghilang
atau berkurang
Mengganggu penderita waktu berjalan dan
bekerja
Gesekan porsio uteri dengan celana
menimbulkan lecet sampai luka dan dekubitus
pada porsio uteri

PENATALAKSANAAN
Non operatif
Terapi hormonal
Latihan-latihan otot dasar panggul
Stimulasi otot-otot dengan listrik
Pemasangan pessarium

penatalaksanaan
Operatif
Ventrofikasi
Operasi manchester
Histerektomi vaginal
kolplokleisis

komplikasi
Gangguan miksi dan stres inkontinensia
Infeksi saluran kemih
Kesulitas waktu partus
Kemandulan
haemorrhoid

pencegahan
Pemendekan waktu persalinan
Menghindari paksaan saat pengeluaraan

plasenta
Tidak mengangkat benda-benda berat
Melatih otot-otot panggul(senam kegel)

Status Pasien
Identitas pasien
Nama : Ny.U
Umur: 30 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan
: SMP
Nama suami : Tn.I
Umur: 32 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Tani
Pendidikan: SMP
Alamat : Jl.Jandi Lobi Barum Padang Lawas
No RM : 23/18/84
Tanggal masuk : 10 Mei 2015
Pukul: 15.00 WIB

Ny. U, 30 tahun, P2A0, istri Tn I 32 tahun datang ke RS Haji


Medan 10 Mei 2015 pukul 15.00 WIB dengan keluhan :
KU : Mengeluh adanya benjolan yang keluar dari
kemaluan
Telaah : Keluhan ini dirasakan oleh pasien sejak 1 tahun
yang lalu. Semakin memberat dalam 6 bulan terakhir ini.
Pasien mengaku awalnya benjolan tersebut keluar saat
pasien berdiri lama, duduk jongkok dan batuk. Tetapi saat
ini benjolan tidak bisa dimasukkan lagi. Riwayat keluar
darah dari kemaluan (-), riwayat perut dikusuk (-),
riwayat benjolan di perut (-), riwayat angkat benda berat
(-), riwayat trauma (-), BAK (+) normal, BAB (+) normal

RPT : Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-),

Asma (-)
RPO : Menarche : usia 15 tahun
Siklus haid : teratur 28-30 hari, lama haid 5-7
hari, volume 2-3 kali ganti pembalut/hari
Dysmenorrhea: (-)
Haid terakhir: 1 bulan terakhir
Riwayat perkawinan: Os menikah 1x, selama
4 tahun, menikah di usia 26 tahun

Riwayat persalinan
Anak laki-laki, cukup bulan, cara persalinan

spontan pervaginam, di tolong oeh bidan. Usia


1,5 tahun, sehat, hidup
Bayi laki-laki, prematur, cara persalinan
spontan pervaginam, di tolong oleh bidan, usia
4 bulan, sehat, hidup.

Riwayat KB
:Riwayat Operasi : -

Status present
Sens: CM
Anemis : (-/-)
TD : 140/90 mmHg
Ikterik
HR : 82 x/i
Dyspnoe : (-)
RR :24 x/i
Sianosis : (-)
T : 36,50 C
Oedem : (-)

: (-/-)

Status Generalisata
Kepala: Dalam batas normal
Mata: konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/Leher: KGB tidak teraba, TVJ normal
Thorax: Cor : Bunyi jantung normal, reguler, bunyi

tambahan (-)
Pulmo : Suara pernapasan vesikuler, suara
tambahan (-)
Abdomen : distensi (-), peristaltik (+) Normal, hepar
tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-/-)

Status Ginekologi
Inspeksi: Tampak benjolan berwarna merah

muda keluar dari introitus vagina, lonjong,


ukuran sekepal tangan orang dewasa.
Inspeculo: Kesan uterus, portio licin, erosi (-),
fluor albus (-)
VT : ut at bb teraba portio setentang spina
isciadika. Adnexa kanan-kiri tidak teraba
mass. Paramentrium kanan-kiri lemas. Cavum
douglas tidak menonjol. Kesan:prolapsus uteri

Darah rutin

Nilai Nilai Rujukansatuan


Hemoglobin 12,4 12 16 g/dl
Hitung eritrosit 4,2 3,9 - 5,6
10*5/l
Hitung leukosit 13.900 4,000- 11,000 /l
Hematokrit 36,1 36-47 %
Hitung trombosit 243.000150,000-450,000 /l

Index eritrosit
MCV 86,3 80 96 fL
MCH 28,4 27 31 pg
MCHC 32,9 30 34

Eosinofil
2
13
%
Basofil
0
01
%
N.Stab
0
2 6
%
N. Seg
61 5375
%
Limfosit
31 2045
%
Monosit
6
48
%
LED
57
0-20
%
Glukosa Darah sewaktu
96 mg/dl
Diagnosa sementara :prolapsus uteri grade III

Laporsupervisordr. H M. HaidirSp.OG
Terapi: IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ceftriaxon1gr /8jam(profilaksis)
Inj. Ketorolac30 mg/8jam
Inj. Ranitidin25mg/12jam
Rencana operasi:
Tvh a/I Prolapsus Uteri Grade III
(tanggal 11 mei 2015 pukul 08.00 wib

Laporanoperasi TVH atasindikasi prolapsus uteri


Pasien dibaringkan dalam posis ilitotom idibawah spinal
anastesi dengan infus dan kateterter pasang baik.
Dilakukan tindakan disinfektan pada jaringan yang prolapsus
pada vulva vagina
Persempit lapang operasi dengan duksteril
Dilakukan insisi melingkar pada portio, dilanjutka
npengeluaran dinding anteriorblas
Selanjutnya identifikasi arteri uterina, dilkakukan lagi ligasi
arteri uterina sampai pangkal tuba ovarium dariligamentun
rotundum
Dilakukan pemotongan pada ligamentum rotundum dan
tuba kemudian dilakukan histerektomi
Dilakukan lagi dengan melakukan kalporofi anterior dan
posterior
Kemudian dinding vagina dicuci dan dibasahi. Operasi
selesai.

Ku post op: paisen stabil, perdarahan 200cc


Instruksi:

IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxon 1amp/ 12 jam
Inj. Gentamicin 1 amp/ 8 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam

Follow Up tanggal 12 Mei 2015 pukul 07.00 WIB


S : Nyeri luka operasi
O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/
TD : 110/70 mmHg Ikterik : -/
HR : 80x/menit Dyspnoe :
RR : 20x/menit Sianosis:
T
: 36,5C Oedem
:-

SL : Abd
: Soepel, peristaltik (+) N
P/V : (-)
BAK
: (+) via kateter
BAB : (-), flatus (+)
Diagnosa : Post TVH a/i Prolapsus Uteri Grade III + H1
Terapi
: IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxon 1amp/ 12 jamInj.
Gentamicin 1 amp/ 8 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam

Follow Up tanggal 13 Mei 2015 pukul 07.00 WIB


S : Nyeri luka operasi
O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/
TD : 120/80 mmHg Ikterik : -/
HR : 84x/menit Dyspnoe :
RR : 24x/menit Sianosis:
T
: 36,8C Oedem
:SL : Abd
: Soepel, peristaltik (+) N

P/V : (-)

BAK : (+) via kateter

BAB : (-), flatus (+)

Diagnosa
: Post TVH a/i Prolapsus Uteri Grade III + H2
Terapi
: IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxon 1amp/ 12 jam
Inj. Gentamicin 1 amp/ 8 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam

Follow Up tanggal 14 Mei 2015 pukul 07.00

WIB
S : O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/
TD : 110/80 mmHg Ikterik : -/
HR : 76x/menit Dyspnoe :
RR : 24x/menit Sianosis:
T
: 36,4C Oedem
:SL : Abd
: Soepel, peristaltik (+) N

P/V : (-)

BAK : (+) via kateter

BAB : (-), flatus (+)


Diagnosa
: Post TVH a/i Prolapsus Uteri Grade III
+ H3

Follow Up tanggal 15 Mei 2015 pukul 07.00 WIB


S : O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/
TD : 120/80 mmHg Ikterik : -/
HR : 84x/menit Dyspnoe :
RR : 24x/menit Sianosis:
T
: 36,8C Oedem
:SL : Abd
: Soepel, peristaltik (+) N

P/V : (-)

BAK : (+)

BAB : (-), flatus (+)

Diagnosa
: Post TVH a/i Prolapsus Uteri Grade III
+ H4
Rencana PBJ tanggal 15 Mei 2015

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai